Pertempuran telah berakhir. Tanah leluhur tersebut kini telah kembali ke tangan Suku Evren. Para Suku Evren dan rakyat yang tersisa dari kerajaan Raja Ardyn kini telah menjadi pengikut setia Iblis Abaddon yang sekarang menjadi raja baru di wilayah tersebut. Oleh Abaddon kerajaan yang telah ditaklukkannya tersebut ia ganti nama menjadi Kerajaan Arafel.
...***...
Suatu malam di Kerajaan Arafel. Sebuah ritual besar tengah diadakan di istana kerajaan untuk merayakan tahun pertama terlahirnya Kerajaan Arafel dan raja mereka yaitu Abaddon. Segala bentuk persembahan berupa makhluk hidup terlihat telah dipersiapkan untuk memulai ritual tersebut.
"Hei kalian cepatlah, jangan buat raja kita marah karena menunggu kalian!" ujar Penyihir Mercer kepada bawahannya.
Beberapa orang mulai bergegas dan mempercepat langkah kakinya sambil memikul seekor naga yang akan dipersembahan kepada raja mereka.
"Baginda, dalam ritual besar ini kami membawakan seekor binatang langka yang bahkan jarang ditemukan di seluruh alam ini, Baginda."
"Hahh seekor naga?! Luar biasa, ini sungguh diluar dugaanku. Cepat mulai ritualnya, aku tak sabar ingin segera mengambil roh naga ini!"
Dengan bantuan mantra-mantra para pengikutnya, sang iblis mulai menyerap roh naga tersebut kedalam dirinya.
Roh naga tersebut akhirnya telah ia serap kedalam tubuhnya dan membuat kekuatan sihirnya meningkat cukup besar.
Tiba-tiba sebuah bisikan terdengar dan membuat Abaddon terkejut bukan kepalang.
"Hei Abaddon, jangan lupakan perintahku, Ingat! dalam waktu dekat gerhana matahari akan muncul, jangan sia-siakan kesempatan ini, kau mengerti!"
Suara tersebut tak lain adalah suara Luficer sang Raja Iblis.
...***...
Sebelum roh Iblis Abaddon didatangkan ke dunia manusia lewat ritual Penyihir Mercer, ia mengemban tugas dari raja Iblis untuk mencari pengikut sebanyak-banyaknya dari ras manusia lalu membuat kekacauan di dunia manusia. Namun tugas utamanya adalah untuk mencari seorang anak yang lahir pada saat gerhana matahari, dimana anak tersebut adalah kunci melenyapkan segel ruang dan waktu yang selama ini melindungi dunia manusia dari ras iblis.
Apabila segel tersebut sampai dilenyapkan, maka dunia iblis akan menyatu dengan dunia manusia dan ras iblis akan dengan mudah menguasai dunia ini. Ketika semua itu sampai terjadi, tentu saja manusia takkan mampu menandingi kekuatan mengerikan dari ras Iblis.
...***...
"Keparat kau Luficer, beraninya menggangguku disaat aku sedang bersenang-senang. Jika bukan karena demi kejayaan semua ras Iblis, aku tak sudi menerima perintahmu seperti ini. Awas saja kau, suatu saat jika ada kesempatan, akulah yang akan melenyapkanmu."
Abaddon merasa kesal sebab ia yang baru saya merasakan kebebasannya menjadi seorang raja kini harus merasakan kembali rasanya menjadi budak yang menuruti perintah rajanya. Namun kekesalan itu harus ia telan pahit, mengingat tugasnya kali ini menyangkut kejayaan ras Iblis.
Ia pun segera bertindak dengan membagi seluruh prajuritnya menjadi ratusan pasukan untuk menguasai wilayah-wilayah pemukiman di seluruh dunia.
"Dengarkan baik-baik prajuritku. Ini adalah sebuah tugas penting untuk kalian. Setelah nanti kalian berhasil menguasai wilayah pemukiman, kalian harus mengawasi setiap wanita yang sedang mengandung seorang bayi. Beberapa waktu dekat, gerhana matahari akan segera terjadi, panggil namaku 3x jika salah satu dari kalian mendapati bayi yang lahir pada waktu tersebut. Segera laksanakan tugas penting ini!"
Para prajurit iblis Abaddon segera melaksanakan tugas penting tersebut. Dengan bekal kekuatan kegelapan dari sang raja, mereka segera melakukan pergerakan besar ke berbagai wilayah pemukiman.
Dalam 2 minggu saja, mereka sudah berhasil menguasai wilayah-wilayah pemukiman yang menjadi sasaran mereka.
6 minggu berselang sejak saat itu
Pagi hari di sebuah desa bernama Desa Nimet. Seorang wanita muda bersama seorang pembantunya tengah bergegas menuju sebuah rumah di desa tersebut. Mereka berjalan dengan terburu-buru hingga tak sadar telah melewati sekelompok orang tak dikenal di wilayah tersebut.
Desa Nimet, sebuah wilayah pemukiman yang berada kurang lebih 100 km ke arah utara dari kerajaan Arafel. Walaupun wilayahnya tersembunyi di antara dua bukit sekalipun, namun ternyata desa tersebut tak luput dari target para prajurit raja Abaddon.
"Hei Pak Tua, apa kau kenal siapa wanita itu?!" tanya seorang ketua kelompok tersebut kepada seorang pak tua yang berada di sekitar lokasi.
"Tuan Muda, dia adalah Merlin, seorang dukun bayi terkenal yang selalu membantu dalam proses persalinan di desa kami," ujar pak tua tersebut.
"Hemmm, begitu rupanya," ucapnya mengangguk dengan tersenyum tipis.
Kelompok tersebut kemudian diam-diam mengikuti langkah dukun wanita tersebut hingga terhenti pada sebuah rumah yang lokasi nya agak tersembunyi.
Mereka menguping setiap percakapan dukun tersebut dengan sang pemilik rumah.
"Nona Merlin, bagaimanakah kondisi istriku dan bayi dalam kandungannya."
Sang pemilik rumah yang merupakan seorang suami menanyakan kondisi istrinya setelah dukun wanita itu memeriksa kondisi kandungan istrinya.
"Sudah 10 bulan lebih istri anda mengandung Tuan, seharusnya sudah nampak tanda-tanda kelahiran, namun saat ini aku belum melihat itu. Mungkin aku harus tinggal beberapa hari disini Tuan."
Mendengar hal itu, kelompok tersebut segera membagi tugas untuk terus mengawasi tempat ini. Mereka sangat yakin peluang besar ada pada bayi dalam kandungan tersebut.
Dua hari berselang
Hari ini suasana pagi di desa Nimet terasa sangat cerah, hanya sedikit awan terlihat di langit. Namun sesuatu yang aneh terjadi di pagi itu, hewan-hewan ternak milik penduduk desa Nimet tiba-tiba bertingkah aneh seperti tingkah hewan ketika hendak di buru. Hal itu menimbulkan pertanyaan besar bagi para penduduk desa Nimet.
Seorang wanita membuka jendela rumah dan mengamati kejadian di sekitar halaman. Ia merasakan firasat buruk yang akan terjadi di hari itu.
"Nona Merlin, ada apa denganmu, kenapa wajahmu begitu cemas?" ucap seorang gadis bernama Retta, pembantu dukun tersebut.
"Oh tidak apa, aku hanya memikirkan kondisi bayi dalam tubuh wanita itu."
Tiba-tiba terdengar suara jeritan yang datangnya dari sebuah kamar di dalam rumah itu.
"Nona Merlin mohon cepat kemarilah!" ujar suami pemilik rumah. Merlin pun segera datang untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
"Hah ini! Akhirnya waktunya telah tiba, cepat bantu aku menyiapkan peralatanku!"
Merlin bergegas membantu proses persalinan wanita tersebut.
...***...
Di sebuah ladang di desa Nimet, seorang lelaki terlihat sedang sibuk dengan perilaku domba-domba nya yang seperti sedang panik akan sesuatu.
"Huft, lelah rasanya pagi ini. Apa yang sebenarnya terjadi, mengapa domba-dombaku tidak memakan rumput seperti biasanya."
Karena terlalu lelah, ia pun berbaring sambil menatap indahnya langit. Tiba-tiba sesuatu terjadi dan membuatnya terkejut, ia melihat langit perlahan mulai redup dengan sendirinya.
"Apakah aku benar-benar mau pingsan, bahkan melihat langit saja pandanganku mulai remang-remang."
Namun beberapa detik kemudian, ia segera berdiri dan berlari ke desa setelah mengetahui dirinya tidak sedang mau pingsan.
"Cepat masuk ke dalam rumah, gerhana muncul. Selamatkan diri kalian!"
Warga yang mengetahui hal tersebut langsung meninggalkan aktivitas mereka dan bersembunyi kedalam rumah.
...***...
Gerhana matahari pun perlahan terjadi pada pagi hari itu. Keadaan desa Nimet kini menjadi sepi sunyi, tidak ada satu orang pun yang berani berada diluar saat itu. Mereka memilih untuk mengintip keadaan luar dari celah-celah kecil di rumahnya.
"Nona Merlin gawat, gerhana matahari muncul tiba-tiba di hari ini."
"Astaga! kenapa harus terjadi disaat seperti ini?!"
Wajah sang dukun mendadak menjadi pucat setelah mendengar berita tersebut.
Tiba-tiba—
Oek... oek... oek... oek
Seorang bayi terlahir tepat di saat gerhana matahari sedang terjadi.
Kebahagiaan bercampur kegelisahan kini mengisi perasaan suami istri tersebut. Semua orang pada zaman itu percaya akan mitos buruk yang akan terjadi ketika seorang bayi lahir disaat gerhana matahari muncul.
...***...
Gerhana sedang terjadi namun sekelompok orang yang tak lain adalah pengikut iblis Abaddon sedang mengintip dan menguping dari balik atap sebuah rumah.
"Hah suara bayi, tak salah lagi wanita itu baru saja melahirkan seorang anak bayi."
"Kalian cepat ambil bayi itu, aku akan segera memanggil Raja Abaddon."
"Abaddon... Abaddon... Abaddooooonnnn... Datanglah!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Anita Jenius
Lanjut up kk..
2020-11-03
2
Dinasti22
Hallo, Author 👀
Aku mampir lagi dan seperti biasa membawakan like untuk karyamu 😉
Salam hangat dari "My Beloved Spoiled Woman".
Mari saling mendukung karya satu sama lain 🤗
2020-10-27
3
Asni J Kasim
3 like mendarat
2020-10-13
1