Kegelapan mulai menyelimuti langit tepat dimana Raja Ardyn tengah berhadapan langsung dengan para pemberontak dari Suku Evren. Aura membunuh yang dahsyat dari musuh sedikit menggetarkan jiwanya. Namun demi mempertahankan kerajaan, ia berdiri gagah memimpin pertempuran yang akan segera terjadi.
Kini Ardyn bersama para prajuritnya tengah siap bertarung habis-habisan demi melawan para pemberontak tersebut.
"Hei kalian Para Manusia lemah, kalian tak berhak atas kekuasaan di dunia yang kalian tempati ini. Akulah Abaddon utusan sang Raja Iblis, sujudlah dihadapanku! Atau, aku akan binasakan kalian semua hahahaha!"
Tiba- tiba terdengar suara gertakan yang menggelegar dan membuat jiwa para pasukan Raja Ardyn gemetar dalam ketakutan.
"Wahai Para Prajuritku, jangan kalian takut pada kekuatan mereka! Lihatlah kekuatan jumlah pasukan kita yang unggul berkali-kali lipat daripada mereka. Aku yakin kita akan menumbangkan para pemberontak itu!"
Seruan Raja Ardyn tersebut terdengar ke semua prajuritnya dan menumbuhkan kembali kepercayaan diri mereka demi mempertahankan kerajaan.
"Dengar kalian para pemberontak biadab, bersiaplah menjemput ajalmu! Maju!.. Serang!... " teriak Ardyn menyerukan perang.
Seketika itu juga, semua prajurit langsung bergerak maju menghadapi para pemberontak yang berada di depan mereka.
Disisi lain dari pihak lawan, Penyihir Mercer dari Suku Evren mulai menggerakkan kedua tangannya sambil merapalkan sebuah mantra sihir.
Sihir Kegelapan : Bola Iblis Kehancuran
Sebuah mantra sihir telah dirapalkan oleh Penyihir Mercer.
Tiba-tiba energi disekitar kerajaan mulai berkumpul ke satu titik di langit dan membentuk sebuah bola hitam. Lama kelamaan bola tersebut membesar hingga menjadi bola hitam raksasa. Kemudian dengan segera Penyihir Mercer mengarahkan bola hitam tersebut kearah para prajurit yang sedang maju menyerang.
Gloooouuummm
Ledakan dahsyat tepat mengenai barisan depan para prajurit kerajaan yang menyerang hingga membinasakan seperempat dari total prajurit Raja Ardyn. Mereka yang terkena ledakan tersebut langsung tewas seketika tanpa adanya perlawanan fisik yang berarti.
"Hah sedahsyat inikah kekuatan yang dimiliki oleh para Ras Iblis?!" batin Mercer. Ia pun tersenyum licik setelah menguji kekuatan besar yang diberikan oleh iblis Abaddon.
Sesaat kemudian para pejuang Suku Evren mulai melesat menyerang barisan para prajurit yang tersisa dengan senjatanya. Berbekal kekuatan kegelapan dari sang Iblis dan aura dendam mereka yang juga membara, para pejuang Suku Evren menerjang diantara barisan para prajurit kerajaan dan membabi buta hingga membuat mereka semua kewalahan.
Para pejuang Suku Evren pun merasakan hal yang sama, kekuatan mereka meningkat drastis dan tubuh mereka terasa sangat ringan setelah dibekali kekuatan kegelapan oleh iblis Abaddon. Bahkan dengan sekali ayunan pedang saja, tebasan mereka dapat menembus baju zirah para prajurit kerajaan yang terbuat dari baja hingga melukai tubuh mereka.
"Baginda Raja ini buruk! Sepertinya kekuatan yang mereka peroleh sangatlah mengerikan. Jika kita tidak segera bertindak maka prajurit-prajurit akan mati konyol melawan mereka!" tegas seorang Ksatria Suci kerajaan yang bergelar panglima perang.
"Sepertinya aku terlalu meremehkan kekuatan mereka. Kalian cepatlah terjun ke pertempuran dan kalahkan mereka semua!" perintah Ardyn yang tengah berdiri diatas benteng sambil menyaksikan pertempuran tersebut bersama empat orang Ksatria Suci yang gagah perkasa.
"Baik Baginda Raja, kami akan segera menghabisi para pemberontak itu!" ucap salah satu pendekar tersebut.
Ardyn kemudian memerintahkan semua prajuritnya untuk mundur sementara. Melalui kekuatannya, suara sang raja pun terdengar jelas oleh seluruh prajuritnya yang sedang bertempur dan seketika mereka segera mundur sesuai perintahnya.
Keempat Ksatria tersebut kemudian melesat menuju ke barisan musuh dan mulai menunjukkan keahliannya dalam memainkan pedang. Dengan Ilmu Pedang Dewa yang telah mereka kuasai, mereka mampu menghabisi satu persatu dari para pejuang Suku Evren tersebut dengan sangat mudah.
"Mengecewakan, jadi hanya segini sajakah kekuatan iblis yang kalian dapatkan?!" ucap salah seorang dari keempat Ksatria Suci tersebut.
Kini hanya tinggal Alejo sang kepala suku dan Penyihir Mercer saja yang berada dihadapan keempat Ksatria Suci tersebut.
"Hahahaha kekuatan kalian tidak ada apa-apanya manusia, lihatlah mereka para pengikutku! " ucap roh iblis Abaddon yang berada di tubuh Alejo.
Begitu terkejutnya keempat ksatria tersebut ketika melihat para pasukan pemberontak yang tadinya tewas kini mendadak bangkit kembali. Bahkan luka-luka bekas tebasan dari jurus pedangnya tampak mulai menghilang dari tubuh mereka.
"Apa?! Mustahil, bagaimana bisa?!..."
Keempat ksatria tersebut terkejut setelah mengetahui kekuatan iblis yang mengerikan itu.
"Bagaimana bisa katamu hahaha! Baiklah sebelum aku bertindak lebih jauh lagi, akan kuberi kesempatan kalian untuk hidup asalkan kalian jadi pengikutku. Atau, akan kukirim kalian ke dunia penuh penyiksaan hahaha!" seru roh iblis Abaddon.
"Dengar kau iblis laknat! Aku lebih baik mati daripada harus menjadi pengikutmu!... Cuih" salah satu Ksatria Suci menentang pernyataan iblis tersebut dan meludahinya.
"Beraninya kau manusia tengik! Tak ada ampun lagi bagi kalian! Bersiaplah menjadi mayat-mayat busuk!"
Pedang di genggaman tangan Alejo mendadak menjadi hitam pekat, aura membunuh yang lebih besar dari sebelumnya mulai mereka rasakan hingga menggetarkan jiwa mereka dalam ketakutan.
Alejo kemudian melompat ke udara dan dengan segera ia mengayunkan pedangnya ke arah seorang ksatria yang menghinanya tadi.
Kraaaanggggg
Ayunan pedang Alejo terhenti oleh semacam benda misterius hingga menimbulkan suara yang keras dan percikan bunga api.
Mendadak sebuah perisai raksasa bersimbol kepala naga perlahan mulai terlihat. Perisai tersebutlah yang telah melindungi mereka berempat dari tebasan maut sang Iblis.
"Kawan lihatlah itu! Itulah Segel Pelindung Perisai Naga Suci, sebuah segel pelindung yang sangat kuat dan tak mungkin di tembus apapun!" teriak salah seorang prajurit Ardyn ketika menyaksikan pertarungan tersebut.
"Oh! Jadi hanya kekuatan semacam ini sajakah yang kalian miliki?!"
Alejo mundur beberapa langkah kemudian melompat lagi ke udara dan melesat dengan cepat ke arah keempat Ksatria Suci tersebut.
"Bersiaplah menerima takdir buruk kalian!"
Gloooouuummm Blaaaaaaarrr !!!!
Serangan kedua Alejo seketika menghancurkan segel perisai raksasa keempat ksatria tersebut dan menciptakan sebuah ledakan dahsyat. Keempat ksatria itu pun tak mampu membendung kekuatan besar dari pedang iblis tersebut. Gelombang dari ledakan tersebut juga membuat mereka berempat terhempas jauh dan tewas setelah menghantam dinding benteng kerajaan hingga dinding benteng hancur berantakan.
Hal tersebut membuat Ardyn geram. Ia benar-benar kehilangan kekuatan tempurnya saat ini. Pedang yang digenggamnya tiba-tiba terlihat mengalir kekuatan yang begitu kuat. Ia pun segera melesat secepat kilat kearah iblis terkutuk tersebut.
Tanpa disadari oleh siapapun, Raja Ardyn sudah berada di belakang Alejo. Sebuah tusukan pedang langsung menghujam ke jantung Alejo beserta roh iblis yang merasukinya.
"Jleeebbbb... Mati kau iblis!"
Darah mengucur deras dan membanjiri bilah pedangnya.
Tiba-tiba sesuatu yang tidak diinginkannya terjadi. Belum sempat Ardyn menghela nafas, sebuah cengkeraman kuat mendarat ke lehernya dan membuat tubuhnya perlahan terangkat. Nafas sesak mulai ia rasakan, namun ia masih bisa bertahan karena tenaga dalam yang ia miliki.
Sambil mencekik leher Ardyn, Alejo mencabut kembali pedang yang tertancap di dadanya dan melemparkan pedang tersebut. Terlihat jelas luka bekas tusukan pedang di tubuhnya perlahan menutup tanpa bekas.
"Oh jadi kau adalah rajanya?! Orang sepertimu itu tak pantas di sebut raja, kau mengerti!"
Tubuh Ardyn langsung dihempaskannya ke tanah hingga menciptakan lekukan tanah yang cukup dalam.
"Ughk... ughk"
Darah segar keluar dari mulut Ardyn, ia juga merasakan organ dalamnya mulai hancur setelah terhempas ke tanah. Namun dengan kondisi sekarat tersebut ia tetap berusaha untuk bangkit.
"Sepertinya ini akan menjadi akhir dari perjalanan hidupku. Dewa ampunilah aku atas dosaku selama ini," ucap Ardyn sambil menahan rasa sakit di tubuhnya. Kini pandangannya pun tertuju pada pedang miliknya yang tergeletak depannya.
Dengan segenap tenaga yang masih ia miliki, ia berusaha meraih kembali pedangnya itu. Namun tepat dihadapannya, Alejo sudah bersiap menghunuskan kembali pedang ke arahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
[Hanya~Seorang~Pendekar]
Jangan pernah serakah atau
mengharapkan lebih,
karena jika kamu mengharapkan lebih
kamu tidak akan mendapatkan satupun
~Mbah Dukun~
2021-01-02
3
Sismanto S. Uka
keserakahan membuat kehidupan rusak....
mantul thor 👍👍👍
2020-12-06
3
zhafa
raja iblis 🥺🥺🥺
2020-11-16
1