Ch. 2 - Serangan para Pemberontak

Kegelapan mulai menyelimuti langit tepat dimana Raja Ardyn tengah berhadapan langsung dengan para pemberontak dari Suku Evren. Aura membunuh yang dahsyat dari musuh sedikit menggetarkan jiwanya. Namun demi mempertahankan kerajaan, ia berdiri gagah memimpin pertempuran yang akan segera terjadi.

Kini Ardyn bersama para prajuritnya tengah siap bertarung habis-habisan demi melawan para pemberontak tersebut.

"Hei kalian Para Manusia lemah, kalian tak berhak atas kekuasaan di dunia yang kalian tempati ini. Akulah Abaddon utusan sang Raja Iblis, sujudlah dihadapanku! Atau, aku akan binasakan kalian semua hahahaha!"

Tiba- tiba terdengar suara gertakan yang menggelegar dan membuat jiwa para pasukan Raja Ardyn gemetar dalam ketakutan.

"Wahai Para Prajuritku, jangan kalian takut pada kekuatan mereka! Lihatlah kekuatan jumlah pasukan kita yang unggul berkali-kali lipat daripada mereka. Aku yakin kita akan menumbangkan para pemberontak itu!"

Seruan Raja Ardyn tersebut terdengar ke semua prajuritnya dan menumbuhkan kembali kepercayaan diri mereka demi mempertahankan kerajaan.

"Dengar kalian para pemberontak biadab, bersiaplah menjemput ajalmu! Maju!.. Serang!... " teriak Ardyn menyerukan perang.

Seketika itu juga, semua prajurit langsung bergerak maju menghadapi para pemberontak yang berada di depan mereka.

Disisi lain dari pihak lawan, Penyihir Mercer dari Suku Evren mulai menggerakkan kedua tangannya sambil merapalkan sebuah mantra sihir.

Sihir Kegelapan : Bola Iblis Kehancuran

Sebuah mantra sihir telah dirapalkan oleh Penyihir Mercer.

Tiba-tiba energi disekitar kerajaan mulai berkumpul ke satu titik di langit dan membentuk sebuah bola hitam. Lama kelamaan bola tersebut membesar hingga menjadi bola hitam raksasa. Kemudian dengan segera Penyihir Mercer mengarahkan bola hitam tersebut kearah para prajurit yang sedang maju menyerang.

Gloooouuummm

Ledakan dahsyat tepat mengenai barisan depan para prajurit kerajaan yang menyerang hingga membinasakan seperempat dari total prajurit Raja Ardyn. Mereka yang terkena ledakan tersebut langsung tewas seketika tanpa adanya perlawanan fisik yang berarti.

"Hah sedahsyat inikah kekuatan yang dimiliki oleh para Ras Iblis?!" batin Mercer. Ia pun tersenyum licik setelah menguji kekuatan besar yang diberikan oleh iblis Abaddon.

Sesaat kemudian para pejuang Suku Evren mulai melesat menyerang barisan para prajurit yang tersisa dengan senjatanya. Berbekal kekuatan kegelapan dari sang Iblis dan aura dendam mereka yang juga membara, para pejuang Suku Evren menerjang diantara barisan para prajurit kerajaan dan membabi buta hingga membuat mereka semua kewalahan.

Para pejuang Suku Evren pun merasakan hal yang sama, kekuatan mereka meningkat drastis dan tubuh mereka terasa sangat ringan setelah dibekali kekuatan kegelapan oleh iblis Abaddon. Bahkan dengan sekali ayunan pedang saja, tebasan mereka dapat menembus baju zirah para prajurit kerajaan yang terbuat dari baja hingga melukai tubuh mereka.

"Baginda Raja ini buruk! Sepertinya kekuatan yang mereka peroleh sangatlah mengerikan. Jika kita tidak segera bertindak maka prajurit-prajurit akan mati konyol melawan mereka!" tegas seorang Ksatria Suci kerajaan yang bergelar panglima perang.

"Sepertinya aku terlalu meremehkan kekuatan mereka. Kalian cepatlah terjun ke pertempuran dan kalahkan mereka semua!" perintah Ardyn yang tengah berdiri diatas benteng sambil menyaksikan pertempuran tersebut bersama empat orang Ksatria Suci yang gagah perkasa.

"Baik Baginda Raja, kami akan segera menghabisi para pemberontak itu!" ucap salah satu pendekar tersebut.

Ardyn kemudian memerintahkan semua prajuritnya untuk mundur sementara. Melalui kekuatannya, suara sang raja pun terdengar jelas oleh seluruh prajuritnya yang sedang bertempur dan seketika mereka segera mundur sesuai perintahnya.

Keempat Ksatria tersebut kemudian melesat menuju ke barisan musuh dan mulai menunjukkan keahliannya dalam memainkan pedang. Dengan Ilmu Pedang Dewa yang telah mereka kuasai, mereka mampu menghabisi satu persatu dari para pejuang Suku Evren tersebut dengan sangat mudah.

"Mengecewakan, jadi hanya segini sajakah kekuatan iblis yang kalian dapatkan?!" ucap salah seorang dari keempat Ksatria Suci tersebut.

Kini hanya tinggal Alejo sang kepala suku dan Penyihir Mercer saja yang berada dihadapan keempat Ksatria Suci tersebut.

"Hahahaha kekuatan kalian tidak ada apa-apanya manusia, lihatlah mereka para pengikutku! " ucap roh iblis Abaddon yang berada di tubuh Alejo.

Begitu terkejutnya keempat ksatria tersebut ketika melihat para pasukan pemberontak yang tadinya tewas kini mendadak bangkit kembali. Bahkan luka-luka bekas tebasan dari jurus pedangnya tampak mulai menghilang dari tubuh mereka.

"Apa?! Mustahil, bagaimana bisa?!..."

Keempat ksatria tersebut terkejut setelah mengetahui kekuatan iblis yang mengerikan itu.

"Bagaimana bisa katamu hahaha! Baiklah sebelum aku bertindak lebih jauh lagi, akan kuberi kesempatan kalian untuk hidup asalkan kalian jadi pengikutku. Atau, akan kukirim kalian ke dunia penuh penyiksaan hahaha!" seru roh iblis Abaddon.

"Dengar kau iblis laknat! Aku lebih baik mati daripada harus menjadi pengikutmu!... Cuih" salah satu Ksatria Suci menentang pernyataan iblis tersebut dan meludahinya.

"Beraninya kau manusia tengik! Tak ada ampun lagi bagi kalian! Bersiaplah menjadi mayat-mayat busuk!"

Pedang di genggaman tangan Alejo mendadak menjadi hitam pekat, aura membunuh yang lebih besar dari sebelumnya mulai mereka rasakan hingga menggetarkan jiwa mereka dalam ketakutan.

Alejo kemudian melompat ke udara dan dengan segera ia mengayunkan pedangnya ke arah seorang ksatria yang menghinanya tadi.

Kraaaanggggg

Ayunan pedang Alejo terhenti oleh semacam benda misterius hingga menimbulkan suara yang keras dan percikan bunga api.

Mendadak sebuah perisai raksasa bersimbol kepala naga perlahan mulai terlihat. Perisai tersebutlah yang telah melindungi mereka berempat dari tebasan maut sang Iblis.

"Kawan lihatlah itu! Itulah Segel Pelindung Perisai Naga Suci, sebuah segel pelindung yang sangat kuat dan tak mungkin di tembus apapun!" teriak salah seorang prajurit Ardyn ketika menyaksikan pertarungan tersebut.

"Oh! Jadi hanya kekuatan semacam ini sajakah yang kalian miliki?!"

Alejo mundur beberapa langkah kemudian melompat lagi ke udara dan melesat dengan cepat ke arah keempat Ksatria Suci tersebut.

"Bersiaplah menerima takdir buruk kalian!"

Gloooouuummm Blaaaaaaarrr !!!!

Serangan kedua Alejo seketika menghancurkan segel perisai raksasa keempat ksatria tersebut dan menciptakan sebuah ledakan dahsyat. Keempat ksatria itu pun tak mampu membendung kekuatan besar dari pedang iblis tersebut. Gelombang dari ledakan tersebut juga membuat mereka berempat terhempas jauh dan tewas setelah menghantam dinding benteng kerajaan hingga dinding benteng hancur berantakan.

Hal tersebut membuat Ardyn geram. Ia benar-benar kehilangan kekuatan tempurnya saat ini. Pedang yang digenggamnya tiba-tiba terlihat mengalir kekuatan yang begitu kuat. Ia pun segera melesat secepat kilat kearah iblis terkutuk tersebut.

Tanpa disadari oleh siapapun, Raja Ardyn sudah berada di belakang Alejo. Sebuah tusukan pedang langsung menghujam ke jantung Alejo beserta roh iblis yang merasukinya.

"Jleeebbbb... Mati kau iblis!"

Darah mengucur deras dan membanjiri bilah pedangnya.

Tiba-tiba sesuatu yang tidak diinginkannya terjadi. Belum sempat Ardyn menghela nafas, sebuah cengkeraman kuat mendarat ke lehernya dan membuat tubuhnya perlahan terangkat. Nafas sesak mulai ia rasakan, namun ia masih bisa bertahan karena tenaga dalam yang ia miliki.

Sambil mencekik leher Ardyn, Alejo mencabut kembali pedang yang tertancap di dadanya dan melemparkan pedang tersebut. Terlihat jelas luka bekas tusukan pedang di tubuhnya perlahan menutup tanpa bekas.

"Oh jadi kau adalah rajanya?! Orang sepertimu itu tak pantas di sebut raja, kau mengerti!"

Tubuh Ardyn langsung dihempaskannya ke tanah hingga menciptakan lekukan tanah yang cukup dalam.

"Ughk... ughk"

Darah segar keluar dari mulut Ardyn, ia juga merasakan organ dalamnya mulai hancur setelah terhempas ke tanah. Namun dengan kondisi sekarat tersebut ia tetap berusaha untuk bangkit.

"Sepertinya ini akan menjadi akhir dari perjalanan hidupku. Dewa ampunilah aku atas dosaku selama ini," ucap Ardyn sambil menahan rasa sakit di tubuhnya. Kini pandangannya pun tertuju pada pedang miliknya yang tergeletak depannya.

Dengan segenap tenaga yang masih ia miliki, ia berusaha meraih kembali pedangnya itu. Namun tepat dihadapannya, Alejo sudah bersiap menghunuskan kembali pedang ke arahnya.

Terpopuler

Comments

[Hanya~Seorang~Pendekar]

[Hanya~Seorang~Pendekar]

Jangan pernah serakah atau
mengharapkan lebih,
karena jika kamu mengharapkan lebih
kamu tidak akan mendapatkan satupun

~Mbah Dukun~

2021-01-02

3

Sismanto S. Uka

Sismanto S. Uka

keserakahan membuat kehidupan rusak....
mantul thor 👍👍👍

2020-12-06

3

zhafa

zhafa

raja iblis 🥺🥺🥺

2020-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Abaddon, Sang Utusan Raja Iblis
2 Ch. 2 - Serangan para Pemberontak
3 Ch. 3 - Iblis Vs Dewa
4 Ch. 4 - Sebuah Kebahagiaan dan Kegelisahan
5 Ch. 5 - Penyelamatan yang sia-sia
6 Ch. 6 - Selamatnya ras Manusia dari Rencana Penghancuran
7 Ch. 7 - Sebuah Perjalanan
8 Ch. 8 - Perampok Serigala Merah
9 Ch. 9 - Kekuatan Pedang Pendekar Cuan
10 Ch. 10 - Ratu Siluman Ular dan Misteri Hutan Kematian
11 Ch. 11 - Sebuah Pengkhianatan
12 Ch.12 - Sebuah Petuah dari Seorang Kakek
13 Ch. 13 - Perjalanan Menuju Bukit Ernest
14 Ch. 14 - Semangat Baru
15 Ch. 15 - Teh Hijau Surgawi
16 Ch.16 - Antara Shen dan Liang
17 Ch.17 - Chakra yang Aneh
18 Ch. 18 - Dilema
19 Ch. 19 - Perguruan Lembah Bulan Suci part I
20 Ch. 20 - Perguruan Lembah Bulan Suci part II
21 Ch. 21 - Perguruan Lembah Bulan Suci part III
22 Ch. 22 - Rapat Penting dengan Kaisar
23 Ch. 23 - Guru vs Murid
24 Ch .24 - Ilmu Tenaga Dalam
25 Ch. 25 - Penyegelan Chakra
26 Ch. 26 - Murid si Pembuat Onar
27 Ch. 27 - Turnamen Bumi Langit
28 Ch. 28 - Turnamen Bumi Langit Part II
29 Ch. 29 - Turnamen Bumi Langit Part III
30 Ch. 30 - Turnamen Bumi Langit Part IV
31 Ch. 31 - Turnamen Bumi Langit Part V
32 Ch. 32 - Turnamen Bumi Langit Part VI
33 Ch. 33 - Turnamen Bumi Langit Part VII
34 Ch. 34 - Turnamen Bumi Langit Part VIII
35 Ch. 35 - Turnamen Bumi Langit Part IX
36 Ch. 36 - Turnamen Bumi Langit Babak Final
37 Ch. 37 - Turnamen Bumi Langit Babak Final II
38 Ch. 38 - Kekacauan
39 Ch. 39 - Upaya Penyelamatan Kaisar
40 Ch. 40 - Kematian Weng Ying
41 Ch. 41 - Segel Kubah Pasir
42 Ch. 42 - Arzel dan Jingbiao
43 Ch. 43 - Hancurnya Segel Kubah Pasir
44 Ch. 44 - Misi Pengejaran
45 Ch. 45 - Batu Mustika Keabadian
46 Ch. 46 - Aliansi Jendral Wang
47 Ch. 47 - Penyerbuan Markas Musuh
48 Ch. 48 - Ngarai Lingkar Naga
49 Ch. 49 - Sepasang Gagak dari Bukit Darah
50 Ch. 50 - Ilmu Silat Aliran Hitam
51 Ch. 51 - Pertempuran di Ngarai Lingkar Naga
52 Ch. 52 - Pedang Naga Langit
53 Ch. 53 - Datangnya Kelompok Licik
54 Ch. 54 - Pertolongan Tak Terduga
55 Ch. 55 - Ruang Rahasia
56 Ch. 56 - Kemampuan Tak Terduga
57 Ch. 57 - Serangan Maut Jendral Wang!
58 Ch. 58 - Kekalahan Jendral Wang
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Ch. 1 - Abaddon, Sang Utusan Raja Iblis
2
Ch. 2 - Serangan para Pemberontak
3
Ch. 3 - Iblis Vs Dewa
4
Ch. 4 - Sebuah Kebahagiaan dan Kegelisahan
5
Ch. 5 - Penyelamatan yang sia-sia
6
Ch. 6 - Selamatnya ras Manusia dari Rencana Penghancuran
7
Ch. 7 - Sebuah Perjalanan
8
Ch. 8 - Perampok Serigala Merah
9
Ch. 9 - Kekuatan Pedang Pendekar Cuan
10
Ch. 10 - Ratu Siluman Ular dan Misteri Hutan Kematian
11
Ch. 11 - Sebuah Pengkhianatan
12
Ch.12 - Sebuah Petuah dari Seorang Kakek
13
Ch. 13 - Perjalanan Menuju Bukit Ernest
14
Ch. 14 - Semangat Baru
15
Ch. 15 - Teh Hijau Surgawi
16
Ch.16 - Antara Shen dan Liang
17
Ch.17 - Chakra yang Aneh
18
Ch. 18 - Dilema
19
Ch. 19 - Perguruan Lembah Bulan Suci part I
20
Ch. 20 - Perguruan Lembah Bulan Suci part II
21
Ch. 21 - Perguruan Lembah Bulan Suci part III
22
Ch. 22 - Rapat Penting dengan Kaisar
23
Ch. 23 - Guru vs Murid
24
Ch .24 - Ilmu Tenaga Dalam
25
Ch. 25 - Penyegelan Chakra
26
Ch. 26 - Murid si Pembuat Onar
27
Ch. 27 - Turnamen Bumi Langit
28
Ch. 28 - Turnamen Bumi Langit Part II
29
Ch. 29 - Turnamen Bumi Langit Part III
30
Ch. 30 - Turnamen Bumi Langit Part IV
31
Ch. 31 - Turnamen Bumi Langit Part V
32
Ch. 32 - Turnamen Bumi Langit Part VI
33
Ch. 33 - Turnamen Bumi Langit Part VII
34
Ch. 34 - Turnamen Bumi Langit Part VIII
35
Ch. 35 - Turnamen Bumi Langit Part IX
36
Ch. 36 - Turnamen Bumi Langit Babak Final
37
Ch. 37 - Turnamen Bumi Langit Babak Final II
38
Ch. 38 - Kekacauan
39
Ch. 39 - Upaya Penyelamatan Kaisar
40
Ch. 40 - Kematian Weng Ying
41
Ch. 41 - Segel Kubah Pasir
42
Ch. 42 - Arzel dan Jingbiao
43
Ch. 43 - Hancurnya Segel Kubah Pasir
44
Ch. 44 - Misi Pengejaran
45
Ch. 45 - Batu Mustika Keabadian
46
Ch. 46 - Aliansi Jendral Wang
47
Ch. 47 - Penyerbuan Markas Musuh
48
Ch. 48 - Ngarai Lingkar Naga
49
Ch. 49 - Sepasang Gagak dari Bukit Darah
50
Ch. 50 - Ilmu Silat Aliran Hitam
51
Ch. 51 - Pertempuran di Ngarai Lingkar Naga
52
Ch. 52 - Pedang Naga Langit
53
Ch. 53 - Datangnya Kelompok Licik
54
Ch. 54 - Pertolongan Tak Terduga
55
Ch. 55 - Ruang Rahasia
56
Ch. 56 - Kemampuan Tak Terduga
57
Ch. 57 - Serangan Maut Jendral Wang!
58
Ch. 58 - Kekalahan Jendral Wang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!