Setelah puas keliling pesantren kini mereka semua kembali ke ndalem karena waktu shalat Azhar tidak lama lagi.
Setelah membersihkan diri lara laki-laki menuju masjid sedangkan para wanita melaksanakan shalat di ndalem bersama ummi ceca.
Kini mereka berkumpul di ruang keluarga setelah selesai melaksanakan shalat Azhar.
"Abah, kapan kami pergi ke asrama putri?" Tanya Fitri.
"Tunggu sebentar ya, nanti bakalan ada santri putri yang datang jemput kalian" jawab Abah Hasan, dan di balas anggukan kepala oleh Fitri.
"Kalian tinggalah beberapa hari di sini" ucap Abah Hasan.
"Rencananya kita memang kita bakalan tinggal 2 hari kok" jawab ayah Fahmi.
"Baguslah" ucap Abah Hasan.
Tidak lama kemudian seseorang mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
Tok
Tok
Tok
"Assalamualaikum" salam orang tersebut dengan suara lembutnya.
"Masya Allah, suaranya lembut banget" batin Faris.
"Waalaikusalam" jawab mereka.
"Biar ummi yang liat" ucap ummi ceca dan langsung berdiri membuka pintu.
"Ehhh, nak ruhi" ucap ummi ceca setelah pintu terbuka.
"Assalamualaikum nyai" ucap ruhi sambil menyalim tangan ummi ceca.
"Waalaikusalam, ayo masuk" jawab ummi ceca sambil mengajak ruhi masuk ke dalam ndalem.
Setelah sampai di ruang keluarga, ummi ceca pun mempermasalahkan ruhi.
"Fitri ini ruhi yang bakalan antar kamu ke asrama putri" ucap ummi ceca setelah duduk kembali di dekat Abah Hasan, sedangkan ruhi menolak untuk duduk.
"Ya sudah kalau gitu, Fitri sama yang lainnya ke asrama putri ya, bunda" ucap Fitri kepada sang bunda.
"Iya sayang" jawab bunda Farah lembut.
"Ayok" ajak ruhi, sebelum beranjak pergi ruhi sekilas melihat ke Faris yang sedari tadi memperhatikannya.
Faris yang tertangkap basah, sontak mengalihkan pandangannya karena gugup.
"Aduh kenapa bisa sih sampai ke tangkap basah" batin Faris merutuki dirinya sendiri.
Setelah kepergian Fitri dan temannya, para orang tua dan abang-abang mereka memutuskan istirahat.
***
Saat sampai di dalam asrama putri, Fitri dan ketiga sahabatnya tercengang, bagaimana tidak jika biasanya mereka tidur kasur yang empuk sekarang mereka malah tidur di atas kasur yang tipis dan di dalam satu kamar di isi lima orang.
"Ini beneran tidur disini?" tanya itri.
"Iya" jawab ruhi.
"Kita berlima satu kamar gitu?" tanya Nina.
"Bener banget" ucap ruhi senang.
"Kasurnya bisa di ganti nggak?" tanya yuli.
"Menurutku kasurnya udah bagus kok" jawab ruhi.
"Jangan protes lagi, kalau mau kasur yang empuk, pergi aja ke hotel atau nikah aja sama salah satu Gus kembar, jadi kalian bisa tuh tidur nyenyak" ucap ruhi saat melihat jika Fitri ingin protes.
"Ogahhhh" jawab Fitri cepat.
"Kamu nggak mau nikah sama salah satu Gus kembar?" tanya ruhi.
"Jangankan nikah, suka sama salah satu di antara mereka gue nggak mau" jawab Fitri sinis.
"Jangan gitu fit nanti malah nikah beneran baru tau rasa" ejek Nina.
"Idih ogah banget" jawab Fitri ketus.
"Mau taruhan" tawar itri.
"Taruhan apa?" tanya mereka kompak, kecuali ruhi yang duduk sambil menonton mendengar pembahasan mereka berempat.
"Kalau Fitri beneran nikah sama satu Gus kembar, Fitri harus traktir kita selama sebulan" jawab itri.
"Ide bagus tuh" jawab Nina yang sedang saling pandang ke arah yuli.
"Oke gue setuju, tapi jika gue yang menang kalian yang harus traktir gue" jawab Fitri.
"Oke deal" jawab mereka bertiga kompak.
Ruhi hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan mereka berempat yang sangat bar-bar.
"Pria tadi siapa yak?" batin ruhi yang tiba-tiba memikirkan pria yang mencuri pandang ke arahnya.
Fitri dan ketiga sahabatnya pun membereskan pakaian mereka di bantu oleh ruhi.
***
Di dalam kamar tampak 5 cewek sedang bercanda entah apa saja yang mereka bicarakan. Karena jam sudah menunjukkan jam 9 malam merekapun segera tidur, tdak butuh waktu lama merekapun sudah terlelap kecuali Fitri. Karena tidak bisa tidur Fitri pun memutuskan untuk keluar sebentar cari angin.
Saat sedang berjalan tiba-tiba Fitri menabrak dada bidang seseorang karena berjalan sambil melamun.
Bughh
Ahhhk
"Aduhhhh!! Kalau jalan pakai mata dong”kesal Fitri tanpa melihat siapa yang menabraknya.
"Kamu yang nabrak saya kok kamu pula yang marah-marah sama saya”jawab orang yang di tabrak Fitri.
Fitri pun mendongakkan kepalanya ke atas siapa orang yang dia tabrak tadi.
"Elooo!!” ucap fitri sambil menunjuk orang yang dia tabrak.
"Kenapa kamu malam-malam ada di luar bukannya tidur ini malah keluyuran, mau kabur kamu yaa” ucap orang tersebut sambil memicingkan matanya.
"Jangan asal nuduh yaa” ucap fitri dengan kesal.
"Terus ngapain kamu malam-malam ada di luar” tanya orang tersebut.
"Gus juga ngapain keluar malam-malam bukannya tidur” bukannya menjawab fitri malah bertanya kembali.
"Di tanya kok malah nanya balik”ucap orang tersebut.
"Gue nggk bisa tidur gus makanya saya keluar jalan-jalan” jawab fitri.
"Bukan mau kabur kan” ucap orang tersebut sambil memicingkan matanya.
"Enggak lah kalau gue mau kabur sudah saya ajak BESTie gue kabur bareng” jawab fitri dengan kesal.
"Terus ngapain Gus azkha di luar malam-malam bukannya tidur ini malah keluyuran, anak cowok nggak baik gus keluar malam-malam” tanya Fitri.
"Seharusnya saya yang ngomong gitu sama kamu bukan sebaliknya” ucap Gus azkha dengan gemes melihat Fitri.
Yap orang yang di tabrak Fitri tadi adalah Gus azkha. Gus azkha sedang menunggu Abah Hasan pulang ada sesuatu yang ingin di bicarakan olehnya, tapi karena sang Abah lama makannya dia keluar sebentar cari angin.
Saat keluar tadi dia melihat fitri berjalan sambil melamun alhasil fitri tidak sadar kalau ada orang di depannya.
"Sekarang kamu balik ke kamar kamu ini sdah malam” ucap Gus azkha.
"Iya iya ini juga mau balik” ucap fitri dengan kesal.
Saat mau balik ke kamar tidak sengaja kaki Fitri tersandung batu alhasil dia terjatuh.
"Kok nggk sakit yaa” gumam Fitri tapi masih di dengar oleh Gus azkha.
"Ehhmm betah yaa di atas saya” ucap Gus azkha.
Fitri pun membuka matanya dan terkejut karena berada di atas Gus azkha. Saat Fitri hampir jatuh Gus azkha langsung menolongnya tapi karena tubuhnya tidak seimbang Gus azkha pun ikut terjatuh.
Namut saat fitri baru bangkit mereka berdua langsung di kejutkan dengan suara seseorang.
"Astagfirullah azkha” ucap orang tersebut dengan marah.
"Abah ini bukan seperti yang Abah liat” ucap Gus azkha sambil berdiri.
"Terus apa yang kalian lakukan malam-malam begini di luar” ucap Abah Hasan.
"Bah azkha tadi cuma menolong Fitri saat hampir jatuh” ucap azkha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Kamu tau apa yang sudah kamu lakukan azkha” ucap Abah Hasan.
"Kamu tau kan kalau kalian itu bukan mahram tapi kalian malah berpelukan sambil berbaring di tanah, kamu harus tanggung jawab azkha” ucap Abah Hasan.
"Baik bah azkha balakan tanggung jawab sama fitri”ucap azkha pasrah.
"Saya akan menikahi fitri” ucap azkha lagi.
"APA NIKAHH!!” ucap Fitri dengan terkejut.
"Tapi bah ini bukan seperti yang Abah liat”ucap Fitri.
"Abah tau Fitri tapi kalian berdua bukan mahram tapi kalian sudah berpelukan apalgi ini sudah malam dan hanya kalian berdua yang ada di luar” jelas Abah.
"Sekarang kamu ke kamar yaa besok Abah akan bicarakan sama ayah kamu” ucap Abah.
"Baik abah” dengan terpaksa Fitri pun kembali ke kamarnya.
Fitri pun kembali ke kamarnya begitupun gus azkha dan juga Abah Hasan mereka berdua pulang ke rumah.
Saat Fitri sampai di kamar dia melihat temannya yang sudah bangun dengan wajah yang khawatir.
Melihat kedatangan Fitri mereka pun langsung menanyakan kemana perginya Fitri tadi.
"Fit lo darimana aja sih?” tanya Nina.
"Iya nih kita khawatir tau gak” ucap itri.
"Fitri jawab lo darimana?” tanya Yuli.
"Udah,udahhh biarkan Fitri duduk dulu” ucap ruhi.
Dengan malas Fitri pun menjawab pertanyaan teman-temannya tersebut.
"Gue dari luar jalan-jalan karena nggak bisa tidur” jawab fitri.
"Elo kenapa lemes gitu” tanya itri.
"Gue mau dinikah sama Gus azkha” jawab fitri dengan malas.
"APAA” teriak mereka serempak.
"Tidak usah teriak juga kali gue kagak budek”ucap fitri dengan kesal.
"Lo serius fit” tanya Yuli.
"Hmmmm” Fitri hanya berdehem saja sebagai jawaban.
"Wahhhhh selamat loh fitri cuma kamu yang bisa naklukin hati Gus azkha” ucap ruhi.
"Maksudnya” tanya mereka serempak dengan heran.
"Iya, Gus azkha itu dingin banget orang irit bicara bukan cuman Gus azkha aja sih tapi ketiga saudara kembarnya juga begitu” jawab ruhi.
"Cerewet begitu di bilang irit bicara” ucap Fitri.
"Memang betul kok, besok kalian liat saja pas masuk sekolah” ucap ruhi.
"Terus lo terima gitu aja fit” tanya Nina.
"Yaaa enggak lah, tapi keputusan Abah sudah bulat, percuma juga kalau gue nolak kalau ujung-ujungnya semua orang pada setuju” jawab fitri.
"Yaa udah yuk tidur besok kan hari pertama kalian masuk sekolah” ajak ruhi.
Di lain tempat tepatnya di rumah Abah Hasan. Abah Hasan pun kasih tau kepada penghuni rumah tentang rencana pernikahan Gus azkha dan Abah Hasan besok pagi baru akan orang tua Fitri.
"Abah memangnya sudah ngasi tau kepada orang tua Fitri” tanya ummi ceca.
"Besok aja mi ini sudah malam” jawab Abah Hasan.
"Ya udah sekarang Abah istirahat gih” ucap ummi ceca.
Di dalam kamar gus azkha di ledekin sama saudara kembarnya karena sudah mau nikah.
"Ciiiieeeeeeeee” ledek mereka.
"Kalian pada kenapa sih” ucap Gus azkha dengan kesal karena sedari tadi saudara kembarnya selalu saja meledeknya.
"Ka kita mau nanya deh sama kamu” ucap Gus Aldi.
"Mau nanya apa?” tanya Gus azkha.
"Memangnya kamu sudah cinta sama Fitri” tanya Gus Ardi.
"Jujur yaa sebenarnya saya sudah jatuh cinta sama Fitri pas awal dia datang ke pesantren” jawab Gus azkha.
"WOOW...jatuh cinta pada pandangan pertama nih ceritanya” ucap Gus Arham.
"Hmmmmmm”gus azkha hanya berdehem sebagai jawaban.
"Lebih baik kalian ke kamar kalian deh ini sudah malam saya mau tidur” usir Gus azkha.
Mereka bertiga pun kembali ke kamar masing-masing.
***
Seperti yang di ucapkan Abah Hasan semalam, sekarang semua keluarga sedang berkumpul di ndalem atas perintah Abah Hasan, kecuali Fitri dan ketiga sahabatnya karena mereka harus masuk sekolah karena ini merupakan hari pertama mereka.
"Apa yang ingin kamu sampaikan San?" tanya ayah Fahmi.
Abah Hasan pun menjelaskan semua yang terjadi semalam dan rencana yang ingin menikahkan Fitri dan azkha.
"Bukankah ini takdir San, kita memang merencanakan menikahkan Fitri dan azkha setelah Fitri lulus sekolah" jawab ayah Fahmi setelah mendengar cerita Abah Hasan.
"Kamu benar" ucap Abah Hasan tertawa.
Sedangkan kedua menantu keluarga Alexander takut jika suami mereka malah menolak mentah-mentah keputusan ayah Fahmi.
"Bagaimana menurut kalian sayang?" tanya bunda Fara ke arah ketiga putra kembarnya.
"Tentu saya kami setuju bunda" jawab mereka senang apalagi adiknya menikah dengan orang tepat.
Rani dan Nita akhirnya bernafas lega setelah mendengar jawaban Faris, ternyata semua dugaan mereka berdua salah.
Azkha sendiri merasa senang karena ternyata selama ini dirinya sudah di jodohkan dengan Fitri.
"Kapan pernikahannya di langsungkan?" tanya ummi ceca.
"Besok" jawab ayah Fahmi dan Abah Hasan kompak.
Semua orang setuju kecuali azkha yang terkejut, ia tidak menyangka niatnya yang ingin membicarakan ingin melamar Fitri ternyata semudah itu, ya walaupun harus lewat insiden jatuh segala.
***
Setelah semua sudah siap Fitri dan keempat temannya berangkat menuju kelas dan ternyata mereka sekelas dengan ruhi.
"Ingat ya jika nanti di dalam kelas kalian harus fokus sama pelajaran Gus azkha, karena Gus azkha sangat tidak suka jika ada santri yang tidak fokus sama pelajarannya" peringat ruhi.
"Lah jadi jam pertama Gus azkha yang ngajar" ucap Nina.
"Iya" jawab ruhi singkat.
Sesampainya mereka di dalam semua santri putri menatap ke arah mereka lebih tepatnya ke arah Fitri dan ketiga sahabatnya.
Saat ingin berkenalan Gus azkha lebih dulu datang, jadi mereka mengurungkan niatnya.
"Kalian berempat silahkan perkenalkan diri kalian" titah Gus azkha dingin.
Fitri pun perkenalkan dirinya diikuti ketiga sahabatnya, mereka pun langsung duduk di bangku masing-masing setelah perkenalan diri.
"Ternyata benar yang di katakan ruhi, Gus azkha dingin banget jika di luar" batin Fitri yang sedang memandang Gus azkha.
"Tapi, kenapa setiap ketemu sama gue dia cerewet banget melebihi bunda"
"Kayaknya yang bakalan jadi istrinya bakalan beku deh karena sifat dinginnya itu" batin Fitri yang seakan lupa bahwa dirinya lah yang akan jadi istri Gus azkha.
"Isshhh pengen gue tarik itu pipi, apa susahnya senyum sih" batinnya.
Fitri yang sedang memandangi wajah langsung gelagapan saat Gus azkha melihat ke arahnya.
"Aduh ketangkap basah kan" batin Fitri merutuki dirinya.
"Sangat menggemaskan" batin azkha yang melihat Fitri malu.
Azkha langsung mengalihkan pandangannya karena takut jika berlama-lama memandang Fitri akan menjadi zina mata.
S
etelah dua jam lamanya mereka belajar, kini bell tanda waktu istirahat tiba.
"Baiklah sampai jumpa di pelajaran selanjutnya" ucao azkha, sebelum pergi azkha sempat melirik ke arah yang Fitri yang sedang membereskan buku-bukunya.
"Sangat cantik jika sedang serius" batin azkha dan kembali melanjutkan langkahnya.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments