2. Jogja

Pagi harinya semuanya sudah berkumpul di kediaman Alexander, rencananya mereka akan berangkat menggunakan mobil karena akan tinggal di Jogja selama dua hari.

"Semua barangnya udah masuk kan?" tanya ayah Fahmi.

"Udah kok yah" jawab Fitri dan ketiga sahabatnya.

Setelah semua barang masuk ke dalam mobil masing-masing mereka pun segera agar sampainya sesuai dengan prediksi para ayah.

"Gue pasti bakalan kangen sama suasana rumah" batin Fitri.

"Huffftt gue tau ini sulit, tapi gue juga nggak mau ayah merasa malu punya putri yang kerjanya selalu bikin anak orang masuk rumah sakit"

"Gue harap di tempat baru gue nggak ada yang ganggu gue dan juga sahabat gue"

Faris yang melihat wajah sedih adiknya langsung memeluknya, karena dia sangat tau bagaimana perasaan adiknya sekarang.

"Jangan tunjukin muka sedih adek di depan Abang kalau nggak mau liat memberontak kepindahan adek" ancam Faris.

"Adek nggak sedih Abang, adek cuma kepikiran pasti nanti adek bakalan kangen sama kalian semua" jawab Fitri.

"Apa perlu Abang juga ikut tinggal di Jogja?" tanya Faris.

"Abang ngaco ihhhh" ucap Fitri mengerucutkan bibirnya sedangkan Faris terkekeh geli melihat tingkah adiknya, percayalah Faris hanya akan bersikap manis dan suka tertawa jika sudah berhadapan dengan dua wanita yang sangat berarti dalam hidupnya.

"Sekarang adek tidur ya perjalanannya masih lama" ucap Faris dan di angguki oleh Fitri.

****

Setelah 7 jam perjalanan akhirnya mereka sampai juga di tempat tujuan.

Kini mereka berada di depan gerbang pesantren AL-AQSHA.

"Assalamualaikum pak"

"Waalaikusalam" jawab satpam tersebut.

"Silahkan masuk pak, kyai udah nunggu di ndalem" ucap pak satpam.

"Makasih ya pak" ucap ayah Fahmi.

Saat mobil mereka masuk ke pekarangan pesantren sontak menyita perhatian semua orang.

"Cakep banget mobilnya"

"Hmm kayaknya bakalan ada santri baru nih"

Setelah sudah memarkirkan mobil masing-masing, semuanya pun langsung keluar bahkan Fitri yang sejak dalam perjalanan tidur kini sudah bangun.

Saat sudah berada di depan pintu ndalem ayah Fahmi pun langsung mengetuk pintu.

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum"

"Waalaikusalam" jawab orang yang ada di dalam ndalem.

Ceklek

"Akhirnya kalian sampai juga, mari masuk" ajaknya setelah mereka berpelukan.

"Apa kabar san?" tanya Daddy dion.

"Alhamdulillah kabar saya baik, kalian sendiri sama keluarga apa kabar?" ucap Abah disertai pertanyaan di akhir kalimatnya.

"Alhamdulillah baik juga" jawab papi sandi dan di angguki oleh para ayah lainnya.

****

Mari berkenalan dengan kyai hasan dan keluarganya.

Kyai Hasan atau biasa di panggil Abah Hasan adalah pemilik pesantren Al-Aqsha, pesantren terbesar yang di Jogja. Abah Hasan sendiri memiliki empat anak kembar yang tidak identik, yang mana semua anaknya laki-laki. Istri kyai Hasan sendiri bernama ceca Anggita biasa di panggil ummi ceca.

Anak Abah Hasan sudah berumur 25 tahun seumuran dengan para Abang Fitri. Anak Abah Hasan bernama Muhammad Azkha Al-Hussein, yang kedua bernama Muhammad Ardi Al-Hussein, yang ketiga bernama Muhammad Aldiansyah Al-Hussein dan yang terakhir bernama Muhammad Arham Al-Hussein.

****

Saat ini mereka berbincang di ruang tamu dan tidak lama kemudian datang seorang dengan pakaian gamis dan hijab lebar sedang membawa nampan berisi teh dan cemilan.

"Silahkan diminum" ucap ummi ceca.

"Kenapa repot-repot gini sih mbak"

"Nggak repot kok"

Fitri yang melihat kedatangan ummi ceca terpesona saat melihat penampilannya.

"Masya Allah cantik banget" batin Fitri kagum.

"Gue kalau pake gamis cantik nggak ya?"

"Fitri woyy Fitri" panggil Nina.

"Ha, a-apa" kagetnya.

"Mikirin apa hayoo?" tanya Yuli.

"Nggak mikirin apa-apa kok" jawab Fitri.

"Abah gus kembar kemana?" tanya Kevin Abang itri.

Mendengar pertanyaan bang kevin, Fitri dan ketiga sahabatnya heran, karena mereka taunya Abah Hasan punya seorang anak laki-laki dan tidak tau sama sekali kalau anak Abah Hasan ternyata kembar.

Belum sempat Abah Hasan menjawab pertanyaan bang kevin, seseorang lebih dulu mengucapkan salam.

"Assalamualaikum"

"Waalaikusalam"

"Dimana aja kalian?" tanya Faiz saat keempat anak Abah Hasan duduk bergabung dengan mereka.

"Ada urusan tadi di luar" jawab Arham.

Di antara ke empat anak Abah Hasan hanya azkha yang mempunyai sifat dingin terhadap orang di sekitarnya kecuali jika bersama keluarganya.

"Kalian apa?" tanya Fauzan.

"Alhamdulillah seperti yang kamu liat, kamu baik" jawab Aldi.

Sedangkan azkha perhatiannya teralihkan dimana Fitri dan ketiga sahabatnya sedang bercanda atau lebih tepatnya perhatian azkha tertuju kepada seseorang wanita yang memakai baju warna putih yang tidak lain adalah Fitri.

"Kedip ka ingat bukan muhrim" tegur Ardi yang melihat saudaranya menatap seseorang yang bukan mahramnya.

"Astaghfirullah" ucap azkha memalingkan mukanya.

"Mereka siapa?" tanya Arham.

"Yang mana?" bukannya menjawab Rezki malah balik bertanya.

"Mereka berempat" jawab Arham.

" Yang pakai baju kuning namanya itri, adek saya itu" ucap Kevin.

"Terus yang pake baju hitam namanya nina, adik saya" sahut Rezki.

"Yang pake baju warna biru namanya Yuli, itu adik saya" ujar Haikal.

"Sisanya itu adik kami" ucap faiz bercanda.

"Kira makanan apa bilang sisa" sahut Arham.

"Terus namanya siapa?" tanya azkha dan sontak membuat mereka menatap ke arah dengan tatapan menggoda bahkan Faris pun.

"Kkhhmmmm" ejek mereka.

Sedangkan azkha menetralkan raut wajahnya walau sebenarnya dia sangat penasaran siapa nama adik si kembar f.

"Beneran mau tau siapa namanya?" tanya Faris dengan nada menggoda.

"Lupakan" jawab azkha dingin.

Rasa penasaran azkha pun akhirnya terjawab saat ayah Fahmi memanggil Fitri.

"Fitri sini nak" panggil ayah Fahmi dan Fitri pun langsung berdiri menuju sang ayah begitupun dengan ketiga sahabatnya.

"Kenapa yah?" tanya Fitri dengan suara lembut.

"Subhanallah suaranya lembut banget ya Allah" batin azkha.

"Astaghfirullah, apa yang kamu pikirkan azkha" rutuk azkha.

"Nanti kamu akan tinggal di asrama putri bersama ketiga sahabatmu" jawab ayah Fahmi.

"Terus yang bimbing kami kesana siapa yah, kami kan belum tau letak asramanya dimana?" tanyanya.

"Kamu tenang aja ya nak, nanti ada santri yang akan panggil kamu kok" jawab ummi ceca.

"Baik nyai" ucap Fitri dan ketiga sahabatnya.

Ummi ceca terkekeh geli saat mendengar panggilan mereka.

"Panggil ummi aja nak" titah ummi ceca.

"Baik ummi" jawab mereka kompak.

"Kalian berempat cantik banget" puji ummi ceca.

"Makasih ummi" ucap mereka berempat tersipu malu.

Sedangkan azkha yang melihat Fitri tersipu malu rasanya ingin segera menikahinya agar tidak terjadi zina mata karena selalu ingin melihat wajah cantik Fitri.

"Apa aku kasih tau ummi aja kali ya kalau a

ku suka sama Fitri dan ingin meminangnya, takutnya aku nggak bisa jaga pandanganku, tapi aku takut Fitri menolakku" batin azkha yang ingin mengungkapkan isi hatinya nanti malam.

****

Terpopuler

Comments

Naruto Uzumaki

Naruto Uzumaki

Sebuah karya luar biasa!

2023-10-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!