Keesokan paginya, Sher bangun dan keluar dari tenda. Lalu dia berkeliling melihat suasana persiapan perayaan di wilayah suku harimau 2 hari lagi. Sambil berjalan pelan, dia melihat para orang2 disuku harimau sudah ada yang berjualan makanan hasil buruannya, ada juga yang menjual jubah dari kulit harimau, dan ada hiburan tarian wanita dari suku harimau.
Khar merangkul Sher tiba-tiba dari belakang sambil berkata, "apakah engkau ingin menggoda para wanita suku harimau yang sedang menari tersebut, adikku?"
Sher lalu berkata, "lupakan soal itu, kak. Aku tidak suka dengan para wanita itu."
Khar lalu mengejek, "kalau begitu, akan ku usulkan ke ayah kita. agar ayah membawamu berobat ke tabib terbaik. Aku curiga kau pasti mempunyai kelainan dalam melihat pasangan. Hahahaha." sambil tertawa dengan keras.
Sher pun jengkel, "hentikan candaanmu, kak. Lebih baik kakak ikut denganku ke gerbang suku harimau. Kita bisa melihat pimpinan dan rombongan suku lain yang akan tiba sebentar lagi." sambil mulai berjalan pelan meninggalkan Khar menuju gerbang.
Khar menerima ajakan tersebut, "aku ikut, Sher. Tunggu aku." mulai berjalan mengikuti Sher.
Lalu mereka berdua berjalan menuju gerbang wilayah suku harimau, dan sesampainya didekat gerbang tersebut, mereka mengintip dari balik pohon besar.
Sher menunjuk, "lihat, kak. Itu Azuna, pimpinan suku merak dan rombongannya. baru kali ini aku melihat bahwa suku merak terkenal dengan kecantikan para wanitanya."
Khar lalu berkata, "bukan hanya itu saja, Sher. Suku merak terkenal dengan pasukannya yang kebanyakan wanita. Walaupun cantik, merekta terkenal tangguh.
dan lagi aku baru sadar bahwa kau itu munafik. Tadi kau bilang tidak tertarik dengan wanita, tapi diam-diam kau memuji kecantikan wanita dari suku merak."
Sher beralasan, "aku hanya bilang bahwa mereka cantik, kak. Aku punya mata untuk menilai. Tapi aku gak seperti kakak dan kak Roli yang suka menggoda wanita."
Khar pusing dengan pendapat adiknya lalu, "sudah diam saja, Sher. Kita lihat saja rombongan suku lain yang datang."
Sementara itu, rombongan suku merak yang dipimpin oleh wanita cantik bernama Azuna mulai melewati gerbang wilayah suku harimau dan memasuki wilayah yang dipimpin Tigerly. Azuna dengan postur tubuh yang tinggi dan langsing, memakai jubah yang dihiasi bulu2 merak, menampilkan lekuk tubuh yang ideal. Disertai hiasan bulu merak di bagian kepala, berjalan anggun diikuti rombongan pasukan suku merak.
Khar seketika merasa takjub, "sungguh keajaiban dalam bentuk hidup, jika kita melihat Azuna. Andai saja aku bisa menikahinya." mulai berkhayal
Sher, "hentikan bualanmu, kak.
lihat suku yang akan datang ini setelah suku merak."
Khar lalu melihat ke arah gerbang untuk mencari tahu suku lain yang akan sampai. Dan tak lama kemudian.
Penjaga gerbang berkata dengan tegas, "hormat kami kepada Cobra, pimpinan suku ular, beserta 4 pelindung suku ular ( Basnake, White Snake, Boa, dan Phyton ), dan rombongan suku ular."
Cobra tersenyum lalu berkata, "rupanya Tigerly tahu cara mendidik pasukannya dengan baik. Sisisisisi." tertawa seperti ular yang mendesis.
Khar menunjuk kearah Cobra, "lihat, itu Cobra, pimpinan suku ular."
Sher mencari, "yang mana, kak?"
Khar lalu memberitahu ciri yang bertubuh sedang, memakai jubah hitam, hiasan tangan dari kulit ular cobra.
Sher lalu bertanya lagi, "lalu siapa 4 orang dibelakang si Cobra itu, kak?"
Khar menegur adiknya, "hussst. Jangan kuat berbicara, mereka nanti dengar, Sher. Yang kutahu mereka 4 pelindung Cobra, dan suku ular terkenal dengan racun dan pengobatannya. Itu Basnake, yang postur badannya tak terlalu tinggi, memakai hiasan tangan dari kulit ular berwarna kuning hitam. Lalu wanita cantik berkulit putih dan memakai gaun dari kulit ular putih itu adalah white Snake, dan kabarnya banyak lelaki yang sudah jadi korban racunnya."
Sher lalu berdoa, "aku berharap kakak dan kak Roli tidak menjadi daftar korban selanjutnya dari White Snake." lalu tertawa pelan menyindir Khar.
Khar merasa jijik, "siapa juga mau dengan wanita beracun itu. terus yang berbadan besar gemuk dan berkepala botak itu, dan memakai jubah kulit ular dibadannya itu bernama Boa. Dia sangat kuat mencekik lawannya, sesuai dengan namanya. Dan terakhir, yang sedikit lebih kecil dari Boa, botak dan memakai hiasan kulit ular berwarna hijau abu bercorak, bernama Phyton. Boa dan Phyton adalah saudara kembar, dan Boa yang paling tua. Ayah cuma pernah berpesan kepada kak Nial, jangan dekat dengan suku ular. Mereka itu licik dan keji."
Sher yang tak mau repot, "aku lebih baik tidur daripada mendekati mereka, kak."
Khar lalu kesal dengan Sher, "kenapa hanya tidur yang ada dipikiranmu?"
Sher merasa curiga, "lihat itu, kenapa bisa 2 suku berjalan bersama memasuki gerbang?"
Khar lalu bertanya, "mana kak?"
sambil melihat ke arah gerbang.
Dan benar saja, tak lama muncul lah Wolfbang, pimpinan suku serigala, yang berjalan bersama dengan Arshye, pimpinan suku Hyena. Dibelakang 2 pimpinan suku tersebut, ada Ruwolf alias pangeran pertama suku serigala, Rewolf alias pangeran kedua suku serigala, dan disebelahnya ada putri suku Hyena bernama Kiena, dan pangeran suku Hyena bernama Syahre. Di ikuti rombongan 2 suku, mereka memasuki wilayah suku harimau.
Sher berpikir, "mungkin mereka menjalin kerja sama, kak."
Khar pun mencoba percaya, "mungkin saja. tapi kita harus cari tahu."
Sher menuruti ucapan kakaknya, "baik, kak."
kembali melihat ke arah gerbang.
"lihat itu, kak. Itu suku panda. Mereka suku yang ramah dan baik kepada ayah kita."
Khar membenarkan ucapan adiknya, "iya Sher. Itu pimpinan suku panda, namanya Anpan, yang berbadan gemuk dan besar memakai jubah hitam putih. Lalu dibelakangnya ada 2 pangeran suku panda yang memakai jubah putih hitam yang dililit dipinggang, bernama Supan dan Khopan."
Dan selanjutnya rombongan dari suku lain pun telah tiba, seperti suku anjing, suku banteng, suku macan kumbang, suku gajah, suku macan tutul, suku kelelawar, suku kalajengking, dan suku beruang.
sebagian kelompok suku lainnya tidak hadir dalam perayaan tersebut, dikarenakan adanya selisih paham antara Tigerly dengan pimpinan suku2 lainnya yang tidak hadir.
Khar mengajak adiknya, "ayo kita kembali, Sher. Nanti ayah dan ibu khawatir dengan kita."
Sher, "ayo, kak. Aku hendak melanjutkan tidurku lagi."
Khar kesal dengan adiknya, "dasar pemalas. Ayo cepat." sambil berlari ke arah tenda suku singa, dan diikuti oleh Sher yang juga berlari menyusul.
Sesampainya di tenda suku singa.
Nial bertanya, "darimana saja kalian berdua?"
Khar yang menjawab, "melihat suku2 lain yang telah tiba, kak."
Sher juga menjawab, "iya, kak. Lumayan, menambah pengetahuan tentang suku lain. Hehehe." sambil tertawa cengengesan
Nial pusing dengan jawaban adik2nya, "memang kau ya Sher. Hebat dalam membuat alibi seperti itu. Ya sudah. Ayo kita makan siang dulu. Ayah dan ibu hendak berkumpul di ruangan hendak membahas persiapan perayaan bersama pimpinan suku lain."
Khar lalu berbisik kepada Sher, "apakah sebaiknya kita beritahu ke Nial, soal rombongan suku Serigala dan suku Hyena tadi?"
Nial lalu berkata, "aku sudah tahu, karena kami semua sudah melihat 2 rombongan suku itu tadi. Sebaiknya kalian waspada. Ditambah lagi utusan yang kita kirim kewilayah ini untuk mengawasi persiapan, rupanya menghilang. Gerald hanya menjawab kalo utusan dari suku kita sudah pulang ketika kita hampir sampai disini kemarin. Itu lagi diselidiki dengan 2 orang pasukan kita yang kakak utus kembali ke wilayah kita untuk memastikan, utusan kita sudah tiba atau belum."
Roli mengiyakan ajakan kakaknya, "baik, kak. Ayo khar dan sher, kita makan dulu."
berjalan bersama Nial menuju tempat jamuan makan
Khar juga, "iya, kak."
menyusul langkah Nial dan Roli, di ikuti oleh Sher yang semakin curiga dengan perayaan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments