Pembalasan Pangeran Hutan
Dahulu Kala, banyak kelompok manusia hidup berkelompok dengan ciri khas binatang masing2 yang menjadi simbol suku kelompok2 tersebut. Di antara banyak kelompok suku tersebut, dipimpin oleh sang raja dari suku singa bernama Helion dan sang istri bernama Jolion. Mereka mempunyai 4 orang anak bernama Nial si sulung, Roli, Khar, dan Sher.
Didalam pimpinan Helion sang Raja, semua kelompok suku lain hidup makmur dan berdampingan. Setiap tahunnya, semua suku mengadakan rapat dan acara pesta secara bergantian di wilayah tiap suku. Dan itu akan diadakan lagi dalam waktu dekat di wilayah suku harimau.
Dan Helion sang raja mulai sibuk membahas hal tersebut dengan sang istri dan anak sulungnya.
Helion, "apakah semua sudah dipersiapkan untuk keberangkatan ke wilayah suku harimau, jolion?"
Jolion menjawab, "aku sudah mempersiapkan apa saja yg dibutuhkan untuk acara disana, serta hadiah kepada Tigerly, pimpinan suku harimau, sayang. Tapi ada hal yang kukhawatirkan."
Helion lalu bertanya, "apa itu, istriku?"
Jolion kemudian berkata, "itu bukan rahasia umum lagi, bahwa suku kita dan suku harimau sering terjadi perdebatan dan perang dingin. Aku takut karena mereka dengan tiba2 mengusulkan sendiri agar acara tahunan di adakan di wilayah mereka. Ada baiknya kita berjaga dan cari tahu dulu sebelum ada hal buruk terjadi."
Nial menyambung perkataan ibunya, "kata2 ibu benar, ayah. Karena dari dulu suku harimau adalah suku yang paling membangkang di antara suku lainnya. Dan terdengar kabar bahwa suku serigala mendukung suku harimau dalam hal perebutan wilayah suku lain."
Helion berpendapat, "kita tidak bisa membuat kesimpulan tanpa bukti. Hilangkan kecurigaan kalian yang tanpa dasar. Bagaimanapun aku selaku raja dari semua kelompok, harus percaya dan tidak mencurigai perbuatan pelanggaran kelompok2 lain tanpa adanya bukti. Tapi sebelum kita berangkat ke wilayah suku harimau, aku akan diskusikan hal ini dengan Wolfbang, pimpinan suku serigala."
Jolion mengalah, "baik, sayangku."
Helion kemudian bertanya, "dimana Roli, Khar, dan Sher?"
Nial langsung menjawab, "Roli dan Khar berburu di hutan utara, yah. Dan Sher hanya menghabiskan waktunya dengan tiduran."
Helion pun tenang dan berkata lagi, "ya sudah, nanti ayah akan menjumpai Sher. Anak itu selalu tiduran dan berbeda jauh dari kakak2nya. Oh ya, sampaikan kepada pengantar pesan, segera berangkat menuju wilayah serigala, dan katakan kepada suku2 lain dan terutama Wolfbang bahwa aku mengundangnya untuk berbicara mengenai perayaan di wilayah harimau."
Nial menjawab, "baik, ayah." lalu pergi keluar rumah meninggalkan ayahnya dan ibunya.
Jolion merasa cemas, "doakan saja kekhawatiranku tidak menjadi kenyataan. Aku takut terjadi sesuatu di antara kita."
Helion berusaha menenangkan Jolion, "ya, istriku. Jika terjadi sesuatu yang buruk sekalipun, aku akan berjuang untuk suku kita dan yang suku lainnya yang percaya kepadaku.
ayo kita melihat kelompok kita diluar."
Jolion pun semangat, "ayo, sayang." lalu merangkul lengan suaminya dan pergi.
Sementara itu, dihutan arah utara.
Roli, "Khar, kudengar 2 minggu lagi akan diadakan perayaan tahunan di wilayah suku harimau." sambil duduk di depan api unggun, memanggang kelinci hasil buruannya
Khar, "peduli amat. Aku malas ke perayaan itu. kakak tahu sendiri, aku gak suka dengan si gerald anak sulung pimpinan suku harimau itu. Aku lebih baik di wilayah kita menggoda gadis2, mumpung ayah dan ibu pergi kesana." sambil tiduran di sebelah Roli sang kakak ke2, dengan gaya menyamping dan bertopang dagu menghadap api unggun.
Roli berkata lagi, "kita tetap ikut dengan ayah dan ibu kesana, sekalian menunjukkan kepada suku harimau licik itu, bahwa kita berstatus pangeran dan akan memimpin suku2 yang lain kelak. Dan jika kau gak ikut, ayah pasti marah apalagi kalau sampai ayah tahu kau hanya menggoda gadis2."
Khar dengan iri berkata, "iya lah. Enakan si Sher, tiap hari tiduran tanpa beban, terlalu dimanjakan oleh ibu."
Roli, "jangan membandingkan sesama saudara. Kalo kak Nial dengar, kau bisa di hukum.
ya sudah, ayo pulang. Udah mulai gelap. Nanti ibu khawatir."
khar menjawab, "ayo kak." kemudian bangkit dan berdiri, lalu keduanya bergegas pulang.
Sementara itu, menjelang gelap dipadang rumput.
sher, "hooaaamm." menguap sehabis tidur sepanjang hari.
"gawat. Udah mulai gelap, ayah dan ibu pasti ngamuk jika tahu kalo aku belum pulang dan habiskan waktu untuk tiduran." lalu berpikir sejenak.
"lebih baik aku pulang dan masuk kepemukiman dari jalan pintas, lalu aku bergabung dalam penduduk yang lagi membuat persiapan keberangkatan.
Mudah2an ayah dan ibu tidak ada disana.
Jadi aku bisa beralasan seperti itu.
Dengan itu, pasti ayah dan ibu berpikir kalo aku lelah karena sibuk membantu mereka. Hahahaha."
langsung bangun dan berlari menuju wilayah suku singa.
Sesampainya di wilayah suku singa.
Sher, "untung ayah dan ibu, serta 3 saudaraku tidak kelihatan, dengan begitu aku tinggal buat laporan kalo aku sibuk membantu untuk keberangkatan."
Tiba-tiba
Helion, "apa yang sedang kau lakukan, Sher?
mengapa kau tidak kelihatan seharian ini?"
Sher beralasan, "wadoh. Ayah mengagetkan aku saja. Aku sibuk seharian membantu teman2ku untuk keberangkatan perayaan, ayah."
Helion, "membantu dengan cara berdoa lalu tidur seharian?" dan langsung menjewer telinga Sher.
"Ayah disini seharian mengawasi persiapan tersebut.
kakak2mu juga mencarimu disini bahkan sampai keperbatasan wilayah kita."
jadi kau membantu dengan cara apa?
Sher memohon, "ampun ayah. Aku janji gak tidur dan bermalas-malasan lagi kedepannya.
sakit, yah." memelas karena Helion belum melepaskan tangannya dari telinga Sher.
Lalu datanglah Jolion, sang istri dengan Nial, Roli, dan Khar.
Jolion bertanya, "kenapa kau menarik telinga Sher seperti itu, suamiku?"
Helion menjawab, "aku sedang memberikan penghargaan kepada anak bungsu kita, atas usahanya membantu penduduk kita dengan cara tiduran sepanjang hari."
Nial, Roli dan Khar seketika itu langsung tertawa, "hahahahahaha."
Nial, "sudah2, ayah. Nanti telinganya memanjang sebelah. itu sudah memerah karena ayah tarik." sambil menahan tawanya.
Khar, "lain kali coba lebih bersikap seperti pemimpin, Sher. Kita suku yang dibanggakan suku lain. Jangan jadi contoh yang buruk kepada kelompok kita sendiri."
Sher menggerutu, "iyaiya. Sudah cukup ceramahnya, kakak2ku? Telingaku hampir lepas ini."
sambil bersungut-sungut.
Roli, "hahaha. tapi apa yang dikatakan Khar memang benar, Sher. jangan karena kau bungsu diantara kita, kau jadi bermalas-malasan dan hanya tidur saja. Coba berlatih berburu atau belajar politik, siapa tahu kau bisa mengikuti jejak kakak kita Nial."
Sher, "politik apanya. Cuma tahu ngomong dikit karena punya lidah tajam, lalu di anggap hebat.
apaan itu?" menggerutu.
Nial, "terkadang kita harus paham, tidak selamanya otot berguna di setiap peperangan.
kita harus andalkan kecerdikan pikiran kita."
Sher, "itu hanya membuang waktu saja, kak."
Lalu sang ibu menyela perdebatan mereka.
Jolion, "sudah2. Mendengarkan perdebatan kalian ini, sampai besok juga tidak ada habisnya.
ayo kita pulang, suamiku. Aku sudah masak makanan yang enak untuk kita."
Helion, "ayo istriku. Anak2, ayo kita pulang dan makan malam."
Nial, Roli, Khar, dan Sher serempak menjawab, "baik ayah."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Dewi Payang
5⚘️dan subscribe buat kak author, semangat
2023-10-31
0
Dewi Payang
ya ampun Sher, orang tuamu udah tau klo kamu suka tiduran😁
2023-10-31
0