" Uda belum? " tanya wanita pemilik sepatu itu. Wina menggelengkan kepalanya.
" Lama banget sih! "
" Sepatu kamu ini kan mahal, jadi saya harus berhati - hati membersihkannya! "ucap Wina sambil tersenyum
Tiba - tiba saja ponsel wanita pemilik sepatu itu berdering. Ia segera mengangkatnya.
" Ia sayang, maaf ya aku belum ngabari kamu. Aku masih di jalan. Hari ini aku apes banget, sepatu mahal aku kotor gara - gara wanita bodoh yang ada di hadapan ku ini! "ucap wanita pemilik sepatu itu pada seseorang di sebrang sana.
Mendengarkan ucapan wanita itu, Wina hanya menghela nafas panjang. Akhirnya sepatu wanita sombong itu pun selesai dibersihkan.
" Ini sepatu kamu, sekarang sepatunya sudah tampak bersih kan? " Wina memberikan sepatu itu. Wanita itu hanya diam dan sedikit geram melihat Wina.
" Sekarang kamu Pakaikan sepatu ini di kaki saya. Gimana? kamu mau kan? "
Wina tersenyum sinis.
" Hei wanita sombong, kamu punya tangan kan? ambil ini lalu pakai lah! " Wina memberikan sepatu itu.
" Dasar orang miskin, kamu itu pasti ga punya pendidikan kan? makanya kamu ga bisa sopan sama orang? "
Semua penumpang yang berada di dalam bus pun merasa terganggu dengan keributan mereka berdua. Salah satu penumpang di dalam bus, ia mengenal Wina.
" Dokter, sabar ya! " ucap salah satu penumpang di dalam bus itu. Mendengar kata dokter, wanita pemilik sepatu itu langsung tercengang.
" Dokter? " gumam wanita pemilik sepatu itu.
" Jadi kamu seorang dokter? baru tahu saya, kalau ada seorang dokter sombong seperti mu! " ucap wanita itu.
" Maaf ya, saya uda sampai. Saya harus turun. Terimakasih sudah berkenalan dengan mu! " Wina langsung mengambil tas ranselnya dan segera turun. Hari ini Wina sangat sedih sekali. Dimana di depan orang banyak ia di permalukan. Tapi Wina tidak terlalu menanggapinya, ia harus sabar.
Sesampainya dirumah, ia melihat ponselnya. Sama sekali tidak ada kabar dari David. Wina pun tidak mau ambil pusing. Mungkin dia sibuk. Pikir Wina.
Selesai mandi, Wina mencoba menghubungi David. Tapi ponselnya tidak aktif. Ia mencoba menghubungi adiknya David, Sarah. Akhirnya mereka berdua pun bercerita panjang lebar. Sarah meminta agar minggu depan, Wina bisa datang ke rumahnya. Karena ia sangat merindukan Wina. Wina sosok wanita dewasa, baik hati dan suka menolong. Wina pun mengiyakan permintaan Sarah, calon adik iparnya itu.
Malam itu Wina sangat gelisah sekali. Ia kembali melirik jam dinding kamarnya. Wina kembali mencoba menghubungi David. Tapi sama sekali tidak bisa. Wina pun menyelesaikan skripsi nya. Ia berharap skripsi nya cepat selesai. Karena Wina sudah tidak sabar ingin segera di lamar David.
*****
Keadaan di Australia....
David Herlambang, pemuda tampan itu memang sangat sibuk sekali. Banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. Perusahaan yang ia bangun bertambah sangat maju. Bahkan dimana - mana sudah banyak kantor cabang yang ia kelola. Mendengar prestasi yang sangat luar biasa itu, kedua orang tua David pun sangat bangga pada anak nya itu.
Seharian ia bekerja, sampai ia pun lupa untuk mengabari Wina. David mengambil sebuah foto dari dalam dompetnya.
" Maaf kan aku sayang, akhir - akhir ini aku sibuk banget. Aku sekarang uda jarang kasih kamu kabar. Aku ingin mengakhiri hubungan ini. Kamu itu cantik, kamu itu baik. Kamu pantas mendapatkan lelaki yang lebih baik dari aku. Aku takut, kelak aku ga bisa bahagiakan kamu. Maafkan aku Wina.... aku sayang banget sama kamu...! "
David pun merobek - robek fhoto Wina, lalu ia membakarnya. David pun langsung mengambil ponselnya. Lalu, ia mengirimkan sebuah pesan untuk Wina.
" Hai sayang.... kamu lagi apa? Wina, maafkan aku ya, akhir - akhir ini aku jarang banget kasih kamu kabar. Sekarang aku sibuk banget dengan pekerjaan ku. Oh ya, perusahaan yang aku kelola sekarang sangat maju. Sudah ada beberapa kantor cabang lho.... Jadi, aku mau fokus untuk perusahaan ini. Aku ga mau perusahaan yang aku bangun sampai bangkrut, aku mau membahagiakan keluarga ku. Wina, aku percaya dengan takdir. Jika suatu hari nanti kita jodoh, pasti kita akan bisa bersama lagi. Wina, kamu fokus dengan kuliah mu dan aku fokus dengan perusahaan ku. Jadi aku mau, kita berdua itu jalan masing - masing aja dulu. Nanti kalau urusan kita sudah selesai, kita bisa menjalin hubungan lagi. Kamu mau kan sayang? " pesan pun terkirim.
Keadaan di Indonesia...
Malam itu Wina masih belajar dan mengerjai tugas akhirnya. Walaupun rasa kantuk, ia tidak memperdulikannya. Tiba - tiba ponselnya berdering. Membuat Wina tersentak kaget. Melihat nama si pengirim, Wina merasa senang. Akhirnya David mengirimkan pesan untuk nya. Dengan sigapnya, Wina membuka kata sandi ponselnya. Lalu ia membaca pesan dari David.
Bagai di sambar petir di malam hari, Wina sangat terkejut dengan isi pesan David. Air matanya langsung mengalir deras. Wina tidak bisa menerima semuanya. Ia langsung menghubungi David. Tapi sayangnya nomornya sudah tidak aktif lagi. Wina terus mencobanya.
Karena tidak bisa di hubungi, Wina pun mengirimkan pesan untuknya. Wina mengatakan kalau ia tidak mau putus dari David. Wina begitu sangat mencintai David. Wina terus menangis. Ia tidak bisa menerima semua nya ini.
Hingga pagi hari ini, Wina masih menangisi David. Hari itu juga, ia tidak pergi ke kampus. Ia harus menyelesaikan masalah ini. Ia tidak mau putus begitu saja dengan David tanpa ada alasan yang jelas. Wina merasa tidak pernah berbuat salah padanya. Ia tidak bisa menerima alasan yang tidak masuk di akal. Bagi Wina, alasan David adalah alasan yang dibuat - buat. Wina tidak pernah berharap pada David harus setiap hari diberi kabar, karena Wina tahu mereka itu jarak jauh dan ia pun memakluminya kalau David sangat sibuk.
Pagi itu, Wina mencoba menghubungi Sarah. Ia menceritakan apa yang baru saja terjadi. Sarah pun tidak bisa memberikan masukan. Ia hanya bisa mengatakan sabar kepada Wina. Ia tidak mau ikut campur dalam masalah mereka. Karena ia tahu, jika kakak nya itu sudah mengambil keputusan, ia tahu kalau itu yang terbaik untuk nya.
Mendengar ucapan Sarah, Wina pun hanya bisa pasrah dengan keadaan. Wina mencoba menghubungi mama David, tante Nia. Mama David pun tidak percaya akan hal ini. Tapi, mama nya pun tidak bisa menghalangi niat David. Karena mereka juga tahu kalau David itu anak yang tegas dan sangat berhati - hati dalam mengambil sebuah keputusan.
Wina tidak tahu lagi harus bercerita kepada siapa. Keluarga David pun buang badan akan masalah ini. Wina sangat kecewa pada pria yang selama ini ia banggakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Juárez Márquez Odette Margarita
Ide ceritanya kreatif banget, pengen terus-terusan baca meleleh terus!
2023-10-04
1