Mungkin bagi semua orang berkorban demi kebahagiaan orang lain itu adalah kebodohan, kemunafikan atau kepolosan yang harus ditumpas.
Tetapi, bagi Sabiyah itu adalah pekerjaan yang mulia bisa membantu orang lain dan membuat bahagia orang lain pula. Yang paling penting satu catatan adalah asalkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral agama dan akidah akhlak kita sebagai umat muslim.
Bagi Sabiya masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi karena hidup seseorang hamba siapa yang bisa mengetahui dan memprediksinya bakal terjadi apa.
Mungkin banyak orang yang mengatakan jika aku ini terlalu lugu dan polos, munafik atau apalah. Tetapi aku hanya ingin berbuat baik disisa hidupku yang tidak aku ketahui kapan akan tiba masa itu Allah SWT menggenapkan usiaku.
Sabi menyeka air matanya sambil berjalan dengan tas selempang tersampir di pundaknya dan sebuah map tempat berkas-berkas ijazah dan sebagainya.
Daniah menolehkan kepalanya ke arah Sabi,"Sabiyah kamu akan dimake up di dalam salon ini, aku ingin kamu tampil cantik ketika akan menikah dengan Mas Fayyadh," imbuhnya Daniah.
"Tapi, saya tidak punya uang Mbak. Gimana caranya saya membayarnya katanya juga biayanya itu mahal," ucapnya Sabiah.
Daniah menghentikan langkahnya itu kemudian membalas perkataan dari adik sepupunya itu.
"Kau tidak perlu memikirkan masalah ini semua, kamu persiapkan diri dan mental kamu untuk menikah dan malam pertama dengan suamiku,agar kamu segera mendapatkan calon baby untuk kami," sahutnya Dania.
Sabi hanya tersenyum tipis dan kembali berjalan ke arah lebih dalam salon kecantikan itu.
"Selamat sore Bu ada yang bisa kami bantu?" Tanyanya perempuan yang berdiri dibalik meja administrasi.
Fayyad Albiruni berjalan ke arah salah satu sofa ruang tunggu, dia tidak ingin terlibat dalam urusan perempuan itu.
"Mbak kami ingin perawatan wajah dan tubuh hari ini khusus untuk calon pengantin, kira-kira apa selesai sebelum shalat isya?" Tanyanya Daniah ketika sudah berada di depan meja administrasi salon X itu.
"Insha Allah selesai Bu, Anda berdua ini termasuk cukup beruntung karena hari ini ada potongan khusus bagi siapapun pelanggan atau pengunjung yang mengambil perawatan lengkap khusus untuk calon pengantin dapat potongan harga spesial khusus untuk hari ini," jelasnya pegawai salon itu.
"Kebetulan kami ingin pakai paket lengkap Mbak, ini adikku yang rencana mau nikah malam ini sekitar jam delapan malam, tolong diberikan perawatan yang paling ekstra dengan kualitas premium yang Anda miliki Mbak," tuturnya Daniah sambil merangkul lengannya Sabi.
Pegawai itu melirik sekilas ke arah Sabiah dengan tatapan menelisik, ini yang mau nikah seperti masih sangat bocah. Dari raut wajahnya sudah cepat terbaca jika masih sangat belia.
"Baiklah Bu, silahkan ikuti saya ke dalam ruangan itu. Kalau ibu mau ikut perawatan boleh juga hitung-hitung pelangganku hari ini nambah satu lah lagi," ucapnya pegawai itu dibarengi dengan candaan.
Mereka segera berjalan ke arah ruangan khusus untuk melakukan berbagai treatment paket lengkap calon mempelai pengantin. Fayyadh mengerjakan beberapa pekerjaan dari kantornya melalui laptop yang selalu dibawa kemana-mana.
Tiga jam kemudian, Sabiah sudah duduk dan di depan meja rias untuk bersiap di make-up over. Wajahnya nampak segar dan fresh karena barusan selesai melakukan begitu banyak perawatan ditubuh dan wajahnya itu.
Fayad sesekali melirik ke arah jam tangannya yang melingkar di pergelangan tangan kanannya itu dengan menghela nafasnya dengan cukup keras.
Apa yang mereka lakukan di dalam sana sudah hampir empat jam, tapi belum selesai juga.
Kenapa juga harus mendadani perempuan kecil itu? Padahal hanya menikahinya doang enggak bakal aku tinggal bersamanya setiap hari.
Fayyad sudah selesai mengerjakan tugas pekerjaannya yang seharusnya dikerjakan di kantornya hari ini.
Fayyad hendak bangkit dari duduknya itu hingga suara pintu berderit munculah dua orang perempuan yang sudah tampil sangat cantik dengan balutan pakaian gaun pengantin.
"Gimana Mas, apa Sabiyah cantik?" Tanyanya Daniah yang heboh memperlihatkan hasil riasannya Sabi ke hadapan suaminya itu.
Fayyad menatap intens ke arah Sabi hingga tanpa disadarinya tak berkedip sedikitpun saking takjub, terpana dan terpesonanya melihat penampilan terbarunya Saniah.
Subhanallah,masya Allah sungguh cantik dan indah karunia Allah SWT.
Fayad membuang muka ke arah samping karena tidak ingin ketahuan jika dia mengagumi calon istri keduanya itu. Daniah yang melihat dengan jelas kekaguman yang terpancar dari kedua bola mata suaminya membuat hatinya sedih dan sedikit kecewa.
Tetapi, ia berusaha keras untuk menyembunyikan rasa cemburunya itu di hadapan orang lain.
Ya Allah kenapa hatiku sangat sedih dan sakit melihat suamiku memandangi wajahnya Sabi dengan tatapan memuja seperti yang sering kali dilakukannya terhadapku.
Ya Allah aku harus sabar dan kuat menahan rasa yang nantinya akan seperti ini kedepannya. Demi keutuhan pernikahanku dengan suamiku. Pria yang sejak kami masih kuliah sudah saling mencintai.
Sabiyah yang ditatap seperti itu, spontan tertunduk malu, hingga kedua sisi pipinya merona memerah karena baru kali ini seumur hidupnya memakai riasan wajah yang sungguh membuat dirinya terkesima, pangling sendiri dan semakin tidak percaya jika dirinya memang sudah cantik dari asalnya dan sononya.
"Mas Fay, adikku cantik kan, aku yakin calon suaminya sepertinya tidak sabar nih untuk menikahinya," candanya Daniah yang berusaha sekuat tenaga menutupi kegelisahan, kesedihan dan kekalutan hatinya itu di depan umum.
Hanya saja,ia tidak pernah sedikitpun percaya diri dan memperhatikan penampilannya hanya fokus sekolah dan mencari uang untuk perutnya kelangsungan hidupnya.
"Hemmph, bagaimana kalau kita langsung otewe ke rumahnya Pak Doni, karena mereka sudah siap dan tidak sabar menunggu kedatangan kita bertiga," ujarnya Daniah Najida yang memutuskan kontak mata antara suaminya dengan Sabia.
Fayyad tanpa sepatah katapun segera meninggalkan area ruangan salon kecantikan itu setelah melunasi segala pembayarannya.
Seperti inikah rasanya berbagi cinta dan kasih sayang suami dengan wanita lain. Tapi, demi kebahagiaan dan keutuhan rumah tangga kami. Saya akan melakukan segala cara asalkan rumah tanggaku kelak tidak hancur.
Aku hanya berharap pernikahan mereka akan menjadi rahasia seumur hidup kami tanpa ada yang mengetahuinya terutama keluarga besar suamiku.
Fayad melihat ke arah kedatangan kedua perempuan itu yang bakal menjadi istrinya beberapa jam lagi. Ia tidak menampik dan menyangkal akan kecantikan remaja delapan belas tahun itu.
Sial! Kenapa aku bisa terpesona dan mengangumi bocah itu. Kalau boleh jujur dia memang sungguh cantik bahkan kecantikannya setara dengan kecantikan yang dimiliki istriku Dania Najida.
"Cepatlah! Kenapa jalan kalian lambat banget seperti seekor keong racun yang kelaparan saja!" Ketusnya Fayyad.
Sabiyah yang mendengar perkataan cukup kasar dari kakak iparnya reflek mempercepat langkahnya menuju ke mobil.
"Suamiku sepertinya sudah tidak sabar ingin menikahimu Sabi," kelakarnya Daniah yang sebenarnya itu salah satu cara untuk menutupi kesedihannya.
Sabiah mulai gugup, panik dan ketakutan karena memikirkan malam pertamanya itu dengan suaminya yang akan menikahinya secara siri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Rawai hiatus ✅
Berbuat baik sih berbuat baik Sabi tapi tidak juga dengan cara mengorbankan diri sendiri, hadeh
Daniah, daniah... kamu salah cari orang. cari istri kedua untuk suami kok yang masih seger ditambah ayu lagi 🤣🤣🤣🤣🤣
2023-10-15
1
Nur Hikmah iba
Dania sepertinya bersikap gini karena harta
2023-10-04
0
Aries86 Wati
Dania sebenarnya baik atau jahat sih
2023-10-04
1