Bab. 5 Menampik Kekaguman

Mungkin bagi semua orang berkorban demi kebahagiaan orang lain itu adalah kebodohan, kemunafikan atau kepolosan yang harus ditumpas.

Tetapi, bagi Sabiyah itu adalah pekerjaan yang mulia bisa membantu orang lain dan membuat bahagia orang lain pula. Yang paling penting satu catatan adalah asalkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral agama dan akidah akhlak kita sebagai umat muslim.

Bagi Sabiya masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi karena hidup seseorang hamba siapa yang bisa mengetahui dan memprediksinya bakal terjadi apa.

Mungkin banyak orang yang mengatakan jika aku ini terlalu lugu dan polos, munafik atau apalah. Tetapi aku hanya ingin berbuat baik disisa hidupku yang tidak aku ketahui kapan akan tiba masa itu Allah SWT menggenapkan usiaku.

Sabi menyeka air matanya sambil berjalan dengan tas selempang tersampir di pundaknya dan sebuah map tempat berkas-berkas ijazah dan sebagainya.

Daniah menolehkan kepalanya ke arah Sabi,"Sabiyah kamu akan dimake up di dalam salon ini, aku ingin kamu tampil cantik ketika akan menikah dengan Mas Fayyadh," imbuhnya Daniah.

"Tapi, saya tidak punya uang Mbak. Gimana caranya saya membayarnya katanya juga biayanya itu mahal," ucapnya Sabiah.

Daniah menghentikan langkahnya itu kemudian membalas perkataan dari adik sepupunya itu.

"Kau tidak perlu memikirkan masalah ini semua, kamu persiapkan diri dan mental kamu untuk menikah dan malam pertama dengan suamiku,agar kamu segera mendapatkan calon baby untuk kami," sahutnya Dania.

Sabi hanya tersenyum tipis dan kembali berjalan ke arah lebih dalam salon kecantikan itu.

"Selamat sore Bu ada yang bisa kami bantu?" Tanyanya perempuan yang berdiri dibalik meja administrasi.

Fayyad Albiruni berjalan ke arah salah satu sofa ruang tunggu, dia tidak ingin terlibat dalam urusan perempuan itu.

"Mbak kami ingin perawatan wajah dan tubuh hari ini khusus untuk calon pengantin, kira-kira apa selesai sebelum shalat isya?" Tanyanya Daniah ketika sudah berada di depan meja administrasi salon X itu.

"Insha Allah selesai Bu, Anda berdua ini termasuk cukup beruntung karena hari ini ada potongan khusus bagi siapapun pelanggan atau pengunjung yang mengambil perawatan lengkap khusus untuk calon pengantin dapat potongan harga spesial khusus untuk hari ini," jelasnya pegawai salon itu.

"Kebetulan kami ingin pakai paket lengkap Mbak, ini adikku yang rencana mau nikah malam ini sekitar jam delapan malam, tolong diberikan perawatan yang paling ekstra dengan kualitas premium yang Anda miliki Mbak," tuturnya Daniah sambil merangkul lengannya Sabi.

Pegawai itu melirik sekilas ke arah Sabiah dengan tatapan menelisik, ini yang mau nikah seperti masih sangat bocah. Dari raut wajahnya sudah cepat terbaca jika masih sangat belia.

"Baiklah Bu, silahkan ikuti saya ke dalam ruangan itu. Kalau ibu mau ikut perawatan boleh juga hitung-hitung pelangganku hari ini nambah satu lah lagi," ucapnya pegawai itu dibarengi dengan candaan.

Mereka segera berjalan ke arah ruangan khusus untuk melakukan berbagai treatment paket lengkap calon mempelai pengantin. Fayyadh mengerjakan beberapa pekerjaan dari kantornya melalui laptop yang selalu dibawa kemana-mana.

Tiga jam kemudian, Sabiah sudah duduk dan di depan meja rias untuk bersiap di make-up over. Wajahnya nampak segar dan fresh karena barusan selesai melakukan begitu banyak perawatan ditubuh dan wajahnya itu.

Fayad sesekali melirik ke arah jam tangannya yang melingkar di pergelangan tangan kanannya itu dengan menghela nafasnya dengan cukup keras.

Apa yang mereka lakukan di dalam sana sudah hampir empat jam, tapi belum selesai juga.

Kenapa juga harus mendadani perempuan kecil itu? Padahal hanya menikahinya doang enggak bakal aku tinggal bersamanya setiap hari.

Fayyad sudah selesai mengerjakan tugas pekerjaannya yang seharusnya dikerjakan di kantornya hari ini.

Fayyad hendak bangkit dari duduknya itu hingga suara pintu berderit munculah dua orang perempuan yang sudah tampil sangat cantik dengan balutan pakaian gaun pengantin.

"Gimana Mas, apa Sabiyah cantik?" Tanyanya Daniah yang heboh memperlihatkan hasil riasannya Sabi ke hadapan suaminya itu.

Fayyad menatap intens ke arah Sabi hingga tanpa disadarinya tak berkedip sedikitpun saking takjub, terpana dan terpesonanya melihat penampilan terbarunya Saniah.

Subhanallah,masya Allah sungguh cantik dan indah karunia Allah SWT.

Fayad membuang muka ke arah samping karena tidak ingin ketahuan jika dia mengagumi calon istri keduanya itu. Daniah yang melihat dengan jelas kekaguman yang terpancar dari kedua bola mata suaminya membuat hatinya sedih dan sedikit kecewa.

Tetapi, ia berusaha keras untuk menyembunyikan rasa cemburunya itu di hadapan orang lain.

Ya Allah kenapa hatiku sangat sedih dan sakit melihat suamiku memandangi wajahnya Sabi dengan tatapan memuja seperti yang sering kali dilakukannya terhadapku.

Ya Allah aku harus sabar dan kuat menahan rasa yang nantinya akan seperti ini kedepannya. Demi keutuhan pernikahanku dengan suamiku. Pria yang sejak kami masih kuliah sudah saling mencintai.

Sabiyah yang ditatap seperti itu, spontan tertunduk malu, hingga kedua sisi pipinya merona memerah karena baru kali ini seumur hidupnya memakai riasan wajah yang sungguh membuat dirinya terkesima, pangling sendiri dan semakin tidak percaya jika dirinya memang sudah cantik dari asalnya dan sononya.

"Mas Fay, adikku cantik kan, aku yakin calon suaminya sepertinya tidak sabar nih untuk menikahinya," candanya Daniah yang berusaha sekuat tenaga menutupi kegelisahan, kesedihan dan kekalutan hatinya itu di depan umum.

Hanya saja,ia tidak pernah sedikitpun percaya diri dan memperhatikan penampilannya hanya fokus sekolah dan mencari uang untuk perutnya kelangsungan hidupnya.

"Hemmph, bagaimana kalau kita langsung otewe ke rumahnya Pak Doni, karena mereka sudah siap dan tidak sabar menunggu kedatangan kita bertiga," ujarnya Daniah Najida yang memutuskan kontak mata antara suaminya dengan Sabia.

Fayyad tanpa sepatah katapun segera meninggalkan area ruangan salon kecantikan itu setelah melunasi segala pembayarannya.

Seperti inikah rasanya berbagi cinta dan kasih sayang suami dengan wanita lain. Tapi, demi kebahagiaan dan keutuhan rumah tangga kami. Saya akan melakukan segala cara asalkan rumah tanggaku kelak tidak hancur.

Aku hanya berharap pernikahan mereka akan menjadi rahasia seumur hidup kami tanpa ada yang mengetahuinya terutama keluarga besar suamiku.

Fayad melihat ke arah kedatangan kedua perempuan itu yang bakal menjadi istrinya beberapa jam lagi. Ia tidak menampik dan menyangkal akan kecantikan remaja delapan belas tahun itu.

Sial! Kenapa aku bisa terpesona dan mengangumi bocah itu. Kalau boleh jujur dia memang sungguh cantik bahkan kecantikannya setara dengan kecantikan yang dimiliki istriku Dania Najida.

"Cepatlah! Kenapa jalan kalian lambat banget seperti seekor keong racun yang kelaparan saja!" Ketusnya Fayyad.

Sabiyah yang mendengar perkataan cukup kasar dari kakak iparnya reflek mempercepat langkahnya menuju ke mobil.

"Suamiku sepertinya sudah tidak sabar ingin menikahimu Sabi," kelakarnya Daniah yang sebenarnya itu salah satu cara untuk menutupi kesedihannya.

Sabiah mulai gugup, panik dan ketakutan karena memikirkan malam pertamanya itu dengan suaminya yang akan menikahinya secara siri.

Terpopuler

Comments

Rawai hiatus ✅

Rawai hiatus ✅

Berbuat baik sih berbuat baik Sabi tapi tidak juga dengan cara mengorbankan diri sendiri, hadeh

Daniah, daniah... kamu salah cari orang. cari istri kedua untuk suami kok yang masih seger ditambah ayu lagi 🤣🤣🤣🤣🤣

2023-10-15

1

Nur Hikmah iba

Nur Hikmah iba

Dania sepertinya bersikap gini karena harta

2023-10-04

0

Aries86 Wati

Aries86 Wati

Dania sebenarnya baik atau jahat sih

2023-10-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Permintaan
2 Bab. 2. Bernegosiasi
3 Bab. 3. Deal
4 Bab. 4. Keberangkatan ke Bali
5 Bab. 5 Menampik Kekaguman
6 Bab. 6. Keraguan
7 Bab. 7. Sah Juga
8 Bab. 8. Status Baru
9 Bab. 9. Otewe Hotel
10 Bab. 10. Perdebatan Kecil
11 Bab. 11. Akhirnya Gaspool
12 Bab. 12. Kapok
13 Bab. 13. Pulang Ke Jakarta
14 Bab. 14. Kedatangan Bu Widya
15 Bab. 15. Ketagihan
16 Bab. 16. Perasaan Aneh
17 Bab. 17. Bertingkah Aneh
18 Bab. 18. Perintah Fayyad Albiruni Haris
19 Bab. 19. Beda Orang Beda Aturannya
20 Bab. 20. Pertengkaran Perdana
21 Bab. 21. Fayyad Shopping
22 Bab. 22. Ketahuan
23 Bab. 23. Mulai Ada Yang Berbeda
24 Bab. 24. Insiden lingerie
25 Bab. 25. Meyakinkan Sabiyah
26 Bab. 26. Kemarahan vs kebahagiaan
27 Bab. 27. Kegiatan Pagi Hari
28 Bab. 28. Kedatangan Fatiah
29 Bab. 29. Rencana Brilian
30 Bab. 30. Rencana Part 2
31 Bab. 31. Pilihan Yang Sulit
32 Bab. 32. Kepergian Sabiyah
33 Bab. 33. Tidak Mungkin
34 Bab. 34. Kemarahan Fayyad
35 Bab. 35. Kebohongan dibalas Kebohongan
36 Bab. 36. Kehidupan Baru
37 Bab. 37. Rencana
38 Bab. 37. Kelahiran Baby Twins
39 Bab. 39. Permintaan Nofal
40 Bab.40. Summer Camp
41 Bab 41. Tak Terencana
42 Bab.42. Akhirnya
43 Bab. 43. Kebenaran Baru
44 Bab. 44. Kecewa
45 Bab. 45. Keinginan Orlin
46 Bab. 46. Ketakutan Sabiyah
47 Bab. 47. Akhirnya
48 Bab. 48. Kemarahan Sabiyah
49 Bab. 49. Kemarahan Fayyad
50 Bab. 50. Keras Kepala
51 Bab. 51. Ultimatum Si Kembar
52 Bab. 52. Keputusan Sabiyah
53 Bab. 53. Pembuat Onar
54 Bab. 54. Rencana Akad Nikah Seri Kedua
55 Bab. 55. Menuju Akad Nikah
56 Bab. 56. Akhirnya Kembali Sah Lagi
57 Bab. 57. Flashback
58 Bab. 58. Kebingungan Sabiyah
59 Bab. 59. Kejahilan Fatiah dan Fatimah
60 Bab. 60. Permintaan Sabiyah
61 Bab. 61. Kata Pujangga
62 Bab. 62. Kecewa
63 Bab. 63. Sulit Menjadi Kenyataan
64 Bab. 64. Keterbukaan Hal Mutlak
65 Bab.65. Ungkapan Perasaan Anak
66 Bab. 66. Niatan Orlin
67 Bab. 67. Hari Pertama Kerja
68 Bab. 68. Hari Yang Berkesan
69 Bab. 69. Tidak Sesuai Ekspektasi
70 Bab. 70. Rencana Perjodohan
71 Bab. 70. Pertemuan Setelah Tiga Tahun
72 Bab. 72. Luka Lama
73 Bab. 73. Keakraban Tanpa Sekat
74 Bab. 74. Acara Lamaran
75 Bab. 75. Setuju
76 Bab. 76. Permintaan
77 Bab. 77. Tak Terduga
78 Bab. 78. Sebuah Pilihan
79 Bab. 79. Menjalani
80 Bab. 80. Berdamai Dengan Keadaan
81 Bab. 81. Sarapan Pagi
82 Bab. 82
83 Bab. 83 Pengakuan Perasaan
84 Bab. 84. Yang Pertama
85 Bab. 85. Rencana Noufal
86 Bab. 86. Salting Melting
87 Bab. 87. Pedekate
88 Bab 88. Lamaran Tanpa Persiapan
89 89. Berita Gembira
90 Bab. 90. Kebahagiaan dan Tamat
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab. 1. Permintaan
2
Bab. 2. Bernegosiasi
3
Bab. 3. Deal
4
Bab. 4. Keberangkatan ke Bali
5
Bab. 5 Menampik Kekaguman
6
Bab. 6. Keraguan
7
Bab. 7. Sah Juga
8
Bab. 8. Status Baru
9
Bab. 9. Otewe Hotel
10
Bab. 10. Perdebatan Kecil
11
Bab. 11. Akhirnya Gaspool
12
Bab. 12. Kapok
13
Bab. 13. Pulang Ke Jakarta
14
Bab. 14. Kedatangan Bu Widya
15
Bab. 15. Ketagihan
16
Bab. 16. Perasaan Aneh
17
Bab. 17. Bertingkah Aneh
18
Bab. 18. Perintah Fayyad Albiruni Haris
19
Bab. 19. Beda Orang Beda Aturannya
20
Bab. 20. Pertengkaran Perdana
21
Bab. 21. Fayyad Shopping
22
Bab. 22. Ketahuan
23
Bab. 23. Mulai Ada Yang Berbeda
24
Bab. 24. Insiden lingerie
25
Bab. 25. Meyakinkan Sabiyah
26
Bab. 26. Kemarahan vs kebahagiaan
27
Bab. 27. Kegiatan Pagi Hari
28
Bab. 28. Kedatangan Fatiah
29
Bab. 29. Rencana Brilian
30
Bab. 30. Rencana Part 2
31
Bab. 31. Pilihan Yang Sulit
32
Bab. 32. Kepergian Sabiyah
33
Bab. 33. Tidak Mungkin
34
Bab. 34. Kemarahan Fayyad
35
Bab. 35. Kebohongan dibalas Kebohongan
36
Bab. 36. Kehidupan Baru
37
Bab. 37. Rencana
38
Bab. 37. Kelahiran Baby Twins
39
Bab. 39. Permintaan Nofal
40
Bab.40. Summer Camp
41
Bab 41. Tak Terencana
42
Bab.42. Akhirnya
43
Bab. 43. Kebenaran Baru
44
Bab. 44. Kecewa
45
Bab. 45. Keinginan Orlin
46
Bab. 46. Ketakutan Sabiyah
47
Bab. 47. Akhirnya
48
Bab. 48. Kemarahan Sabiyah
49
Bab. 49. Kemarahan Fayyad
50
Bab. 50. Keras Kepala
51
Bab. 51. Ultimatum Si Kembar
52
Bab. 52. Keputusan Sabiyah
53
Bab. 53. Pembuat Onar
54
Bab. 54. Rencana Akad Nikah Seri Kedua
55
Bab. 55. Menuju Akad Nikah
56
Bab. 56. Akhirnya Kembali Sah Lagi
57
Bab. 57. Flashback
58
Bab. 58. Kebingungan Sabiyah
59
Bab. 59. Kejahilan Fatiah dan Fatimah
60
Bab. 60. Permintaan Sabiyah
61
Bab. 61. Kata Pujangga
62
Bab. 62. Kecewa
63
Bab. 63. Sulit Menjadi Kenyataan
64
Bab. 64. Keterbukaan Hal Mutlak
65
Bab.65. Ungkapan Perasaan Anak
66
Bab. 66. Niatan Orlin
67
Bab. 67. Hari Pertama Kerja
68
Bab. 68. Hari Yang Berkesan
69
Bab. 69. Tidak Sesuai Ekspektasi
70
Bab. 70. Rencana Perjodohan
71
Bab. 70. Pertemuan Setelah Tiga Tahun
72
Bab. 72. Luka Lama
73
Bab. 73. Keakraban Tanpa Sekat
74
Bab. 74. Acara Lamaran
75
Bab. 75. Setuju
76
Bab. 76. Permintaan
77
Bab. 77. Tak Terduga
78
Bab. 78. Sebuah Pilihan
79
Bab. 79. Menjalani
80
Bab. 80. Berdamai Dengan Keadaan
81
Bab. 81. Sarapan Pagi
82
Bab. 82
83
Bab. 83 Pengakuan Perasaan
84
Bab. 84. Yang Pertama
85
Bab. 85. Rencana Noufal
86
Bab. 86. Salting Melting
87
Bab. 87. Pedekate
88
Bab 88. Lamaran Tanpa Persiapan
89
89. Berita Gembira
90
Bab. 90. Kebahagiaan dan Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!