THE REASON

Satu tahun yang lalu,

Vincent yang baru pulang dari Australia, langsung diminta papanya untuk bergabung di Perusahaan Wijaya Group. Kedatangan Vincent langsung menjadi buah bibir di kalangan karyawan mulai dari jabatan yang biasa sampai yang paling tinggi.

Ketampanan Vincent benar-benar seperti sihir yang membuat hampir semua karyawan wanita di Perusahaan terpesona. Sampai-sampai semua manajer setiap divisi yang perempuan sengaja cari muka di depan Vincent, kecuali Allegra yang masih bersikap biasa dan sewajarnya.

“Cewek yang duduk di kursi paling ujung itu siapa?” tanya Vincent berbisik ke arah Davin saat rapat pagi bersama para manajer tiap divisi.

“Namanya Allegra Chelsea, manajer divisi pemasaran produk perusahaan. Workaholic, sangat teliti, dan dikenal sebagai pemilik ide cemerlang di perusahaan ini. Perusahaan banyak beruntung karena kerja kerasnya,” jawab Davin.

“Menarik. Berapa usianya?” tanya Vincent lagi yang tidak lepas memandangi Allegra.

“Masih 26 tahun dan belum menikah. Tapi, kabarnya sebentar lagi Allegra akan bertunangan dengan kekasihnya. Dia tipe cewek setia, Bos! Soalnya pacarannya juga udah lama semenjak duduk di bangku SMA.”

Mendengar hal tersebut, Vincent menghela nafasnya panjang dan mengalihkan pandangannya dari Allegra. ‘Sial! Sekalinya ngeliat ada yang cantik dan mempesona, ternyata udah ada yang punya!’ gerutu Vincent dalam hati.

Sejak saat itu, Vincent mencoba untuk menjaga jarak dengan Allegra agar dirinya tidak hanyut dalam pesona kecantikan Allegra. Tetapi, berbagai event dan acara di perusahaan justru membuat Vincent selalu bekerja sama dengan Allegra.

Hal ini membuat ketertarikan Vincent semakin kuat terhadap Allegra. Sayangnya, Allegra benar-benar seperti apa yang dikatakan oleh Davin, cewek setia yang sangat serius saat bekerja dan tidak pernah peduli dengan godaan pria lain yang mengelilinginya.

Satu tahun membuat Vincent sangat tersiksa bekerja sama dengan Allegra. Hingga akhirnya berujung ke sikapnya yang selalu dingin dan berbicara dengan nada ketus terhadap perempuan yang mengusik hatinya, siapa lagi jika bukan Allegra Chelsea.

Dan saat Vincent mendapati pertengkaran Allegra dengan Bisma, hatinya langsung bersorak gembira. Bahkan saking bahagianya, ia sampai tersungkur bersujud sambil mengucapkan rasa syukur yang tak terkira. Mulai itulah Vincent langsung meminta Davin untuk mencari tahu tentang Allegra.

💗💗💗

“Pak Vincent,” panggil Allegra saat rapat sudah selesai dan klien juga sudah meninggalkan tempat.

Rapat kali ini benar-benar berjalan sesuai dengan rencana dan juga harapan. Klien benar-benar puas bisa bekerja sama dengan Perusahaan Wijaya Group dan ini artinya rekening Allegra sudah siap menanti bonus besar yang akan masuk.

“Jangan khawatir, Allegra! Aku tidak akan melupakan bonus untukmu,” tutur Vincent sambil menikmati makan siangnya.

“Bukan itu, Pak! Kali ini saya mau membicarakan …”

“Waktu kita tidak banyak, Alle. Habiskan makan siangmu karena setelah ini kita mulai mencari tempat yang akan digunakan untuk pembuatan iklan produk kita!” titah Vincent yang langsung memotong ucapan Allegra. Ia paham betul apa yang Allegra inginkan.

“Saya mau membicarakan tentang video …”

“Jangan campur adukkan antara masalah pribadi dengan pekerjaan, Allegra! Saya mau kamu fokus bekerja seperti biasanya.”

Ucapan Vincent barusan membuat Allegra hanya bisa menghela nafasnya panjang. Ia pun akhirnya mulai menyendokkan nasi ke dalam mulutnya. Namun, baru saja dua suap, ponselnya berdering dan tampak panggilan masuk dari Bisma.

Allegra hanya melihatnya sepintas dan kemudian mengubah pengaturan telfonnya menjadi diam. Setelah itu ia langsung melanjutkan makan siangnya.

‘Good decision, Allegra!’ gumam Vincent dalam hati dengan senyuman yang merekah di bibirnya. ‘Jangan biarkan laki-laki itu kembali menghancurkan hatimu karena sebentar lagi aku akan menjadi pria yang membuatmu bahagia!’

💥💥💥

Di sisi lain, Bisma yang kesulitan menghubungi Allegra dari kemarin mulai gusar dan tidak karuan. Ia sangat ingin menemui Chika untuk menanyakan kabar Allegra.

Sayangnya, sejak semalam Bu Ninis sudah mengajaknya pergi untuk mengecek perkembangan pembangunan hotel cabang yang ada di puncak Bogor.

“Ada masalah apa, sih, Sayang?” tanya Ninis sambil memeluk Bisma dari belakang. “Dari kemarin mukanya ditekuk, gituh.”

Bisma menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Ia sangat ingin menyudahi kegilaannya dengan manajernya sendiri mengingat Allegra sudah mengetahui hubungan mereka berdua.

Tetapi, di sisi lain jika ia memutuskan hubungan gelapnya dengan Ninis, sudah tentu karirnya terancam. Ninis bisa saja memecatnya kapanpun ia mau dan Bisma tidak tahu lagi harus mencari pekerjaan dimana.

Padahal saat ini ia masih membutuhkan banyak uang untuk biaya pengobatan ibunya yang harus rutin cuci darah karena gagal ginjal.

Tangan Ninis mengusap rahang kokoh Bisma dan menghadapkan ke arahnya hingga kedua netra mereka bertemu. “Katakan saja apa yang saat ini menjadi masalahmu! Aku pasti akan membantumu untuk menyelesaikan masalah yang kau hadapi, Sayang,” ucap Ninis.

“Butuh uang lagi untuk cuci darah?” tanya Ninis dan Bisma langsung menjawab dengan gelengan kepalanya.

“Atau adikmu sedang butuh uang untuk membayar kuliah?” tanya Ninis lagi dan Bisma kembali menggelengkan kepalanya.

“Lalu, apa?”

“Allegra sudah tahu jika aku berselingkuh denganmu,” jawab Bisma membuat Ninis sangat terkejut mendengarnya. Ia kenal betul siapa Allegra dan bahkan Ninis juga pernah makan bersama dengan Allegra saat pesta ulang tahun Chika.

Ninis pun melepaskan tangannya dari wajah Bisma dan membetulkan posisi duduknya. “Bukankah kita berdua tidak berselingkuh, Bisma? Kau tetap milik Allegra dan aku tidak akan merebutmu darinya.”

“Lagi pula, kita berhubungan atas dasar saling membutuhkan, bukan? Bukan atas dasar saling mencintai. Aku membutuhkan anak darimu, dan kau juga sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan ibumu dan juga biaya kuliah adikmu,” jelas Ninis yang tidak setuju jika ia dicap sebagai selingkuhan Bisma.

“Masalahnya Allegra sama sekali tidak akan menerima alasan itu. Ia mempunyai video saat kita berciuman dan itu membuatnya naik pitam sampai memutuskan pertunangan.”

Kali ini Ninis mulai merasa bersalah saat mendengar cerita Bisma. Ia tahu betul jika Allegra adalah wanita yang baik dan tentunya sangat dicintai oleh Bisma. “Maafkan, aku, Bisma! Aku sudah mencoba merahasiakan hubungan kita selama ini.”

“Padahal belum genap satu bulan kita berhubungan, ternyata Allegra sudah mengetahuinya. Jangan khawatir, Sayang! Kali ini aku akan membantumu untuk membujuk Allegra kembali.”

Bisma mengerutkan dahinya sambil memandang ke arah Ninis, “Caranya?”

“Jika kau datang untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi di antara kita, aku yakin Allegra pasti akan semakin membenciku,” tutur Bisma.

“Aku tidak sebodoh itu, Sayang. Aku akan menjelaskan kepada Allegra jika aku sama sekali tidak ada hubungan apa-apa denganmu.” Ninis mulai melingkarkan tangannya di leher Bisma.

“Aku juga akan menjelaskan padanya jika kau benar-benar hanya mencintai Allegra seorang, bukan aku!” lanjut Ninis lagi yang kemudian mendaratkan bibirnya di bibir Bisma sekilas.

“Lebih baik kita lanjutkan permainan semalam karena aku sudah tidak sabar untuk mengandung benihmu di dalam rahimku,” pinta Ninis yang kemudian kembali mencium bibir Bisma dengan sangat 94n45.

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

klo jdoh ga kan kemane

2024-01-15

2

elf

elf

gak selingkuh ndiiiiasssmu nek kyk ngnu wi... jalang kampret...

2023-11-06

1

windy lyana

windy lyana

Halah mana ada org yg terang" an merusak hubungan wanita lain wanita baik".pasti entar jg dgn segala cara dia pingin nguasai Bisma.sekarg aja bilang nya cm ingin anak dr Bisma.

2023-10-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!