Love In Tanjung Priuk

Love In Tanjung Priuk

Mutasi

"Kamu yakin tidak mau menjadi istri kedua ku, Adifa? Ini tawaran yang kesekian kalinya aku berikan padamu," ucap seorang laki-laki tampan berjas biru dengan dalaman putih. Ia berdiri menyender di tepi mejanya dengan tangan dilipat didepan dada, menatap wajah wanita cantik yang berdiri di depannya.

"Yakin, Pak," jawab wanita tersebut tegas tanpa keraguan dan ketakutan.

Laki-laki itu menengadah sambil melipat bibir menahan geram karena ini yang kesekian kalinya ia ditolak oleh Adifa Narendra. Dulu waktu masih duduk di sekolah menengah atas dia pernah menyatakan cintanya pada Adifa, saat itu Adifa masih duduk di sekolah menengah pertama. Karena predikatnya yang merupakan murid playboy, Adifa menolak menjadi pacarnya.

"Kamu, coba perhatikan baik-baik wajah ku, Difa," ujarnya menunjuk wajahnya sendiri dengan jari telunjuk. "Aku tampan, kaya, tidak ada kekurangan apapun, apa yang membuat kamu tidak bisa menerima aku menjadi suami mu?" tanya laki-laki berusia lima tahun diatas Adifa dengan begitu percaya diri. "Kalau kamu bisa menjadi istri ku, aku janji akan memberikan apapun yang kamu mau. Mobil mewah, tas mahal, rumah yang besar, usaha minimarket, aku juga akan mengistimewakan mu dan memprioritaskan kamu jika sudah menjadi istri kedua ku." Jelasnya panjang lebar merayu.

Halah prioritas, seperti tagline iklan sebuah kartu seluler saja, gerutu Adifa dalam hati.

Adifa menghela nafas berat. "Tetap tidak, Pak. Salah satu alasannya, karena Bapak pria beristri, saya tidak ingin menyakiti hati wanita lain."

"Dulu waktu saya belum menikah juga kamu selalu nolak saya. Kamu terlalu naif dan banyak alasan."

"Dulu Bapak juga playboy," balas Adifa mengungkit masa lalu.

"Tapi kalau kamu mau menjadi pacar ku dulu, aku pasti sudah insaf."

"Sayangnya saya bukan Tuhan yang bisa membolak-balikkan hati manusia, Pak. Jadi saya tidak mau berharap lebih dari manusia yang berpeluang bisa menyakiti hati saya."

Laki-laki itu mengubah posisinya bertolak pinggang menghadapi wanita angkuh didepanya. Dia sudah coba menurunkan harga dirinya, tapi tetap saja Adifa bersih keras dengan keputusanya.

"Aku tanya pada mu. Apa menurut mu Tuhan tidak pernah menyakiti hati manusia?" tanya laki-laki yang tidak memiliki iman dan amin itu. "Nyatanya sampai sekarang kamu masih miskin padahal aku yakin kamu sering berdoa pada Tuhan mu agar kamu bisa diberi kekayaan, kan? Juga Tuhan tidak memberi mu laki-laki kaya untuk jadi suami mu."

Adifa menahan nafas sepersekian detik demi meredam amarah di dadanya yang ingin meledak. Ini salah ketiga alasan Adifa menolak Dirga. Laki-laki arogant yang selalu bertingkah seenaknya, selain tidak setia, sombong, juga suka menghina orang yang derajatnya lebih rendah darinya.

Sialnya, setelah sekian tahun tidak bertemu, mereka dipertemukan lagi dikehidupan setelah dewasa. Dan sialnya lagi, Adifa malah bekerja ditempat laki-laki itu. Memang pepatah dunia selebar daun kelor begitu adanya bagi Adifa. Tahu tentang Dirga sudah menikah, Adifa mendengar cerita dari beberapa teman wanita semasa kuliahnya yang patah hati mengetahui pernikahan Dirga melalui instagram istri Dirga.

Dan kini laki-laki itu menawarkan untuk menjadi istri yang kedua, Adifa tidak sudi. Lebih baik dia menjomblo seumur hidup dari pada harus mendapat cap pelakor seumur hidup.

"Memang belum, Pak. Tuhan memang belum mengabulkan doa-doa saya, tapi lagi on the way. Saya percaya Tuhan sangat baik pada umatnya yang menghargai perasaan sesama wanita," jawab Adifa mematahkan argumen Dirga.

"Hem, baiklah jika itu sudah jadi keputusan kamu, ini juga sudah menjadi keputusan saya." Dirga duduk di kursi kebesaranya. "Mulai besok kamu saya mutasi menggantikan Pak Acep Iskandar, belaui saya pecat hari ini."

Pak Acep? Pak Ace Adifa mulai mengingat-ingat nama itu? Mata Adifa membola ketika mengingatnya.

"Pak Acep korlap itu maksud Bapak?" tanya Afifa memastikan.

"Iya, kalau kamu keberatan kamu boleh mengajukan pengunduran diri. Atau kalau kamu berubah pikiran, aku orang baik hati yang selalu memberikan kesempatan kedua pada siapapun yang melakukan kesalahan."

* * *

Pelabuhan Tanjung Priok adalah pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pelabuhan ini berfungsi sebagai pintu gerbang arus keluar masuk barang ekspor-impor maupun barang antar pulau. Tanjung Priuk juga merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Asia Tenggara. Menangani lebih dari tiga puluh persen komoditi non migas Indonesia, selain itu lima puluh persen dari seluruh arus barang yang keluar atau masuk Indonesia.

Tanjung Priok merupakan sebuah daerah di Jakarta tempat kapal-kapal berlabuh dan termasuk salah satu daerah miskin serta kumuh. Daerah ini menjadi tempat orang-orang desa mencari penghidupan, supaya mereka dapat tetap hidup di Kota Jakarta. Sama seperti halnya Adifa yang mempertaruhkan nasibnya di tempat yang terkenal panas dan polusinya itu demi keluarga.

Semenjak lulus kuliah, dia menjadi tulang punggung keluarga menggantikan sang ayah yang sudah tidak kuat lagi mencari nafkah untuk keluarganya. Usia kedua orang tua Adifa sebenarnya belum terlalu renta, tapi karena pekerjaannya semasa muda mereka yang melawan terik matahari dan beban berat yang harus mereka pikul demi bertahan hidup, membuat mereka terlihat lebih tua dari usianya.

PT. Berlian Cemerlang, merupakan perusahaan yang bergerak menawarkan jasa transportasi angkut barang dari pelabuhan ke menuju perusahaan yang menggunakan jasa mereka, juga sebaliknya.

Enam bulan yang lalu Adifa melamar pekerjaan ke perusahaan ini atas rekomendasi temanya yang sekarang juga bekerja di sini, sebagai staff junior accounting. Sebelumya Adifa bekerja di sebuah pabrik, dan habis kontrak setelah bekerja setahun setengah lebih. Tapibnasib buruk menimpa Adifa ketika perusahaan ini jatuh ke tangan penerusnya, yang merupakan kakak kelas Adifa, Dirgantara Ashaan.

Hingga pada akhirnya kini Adifa yang biasanya bekerja di dalam ruangan dengan pendingin ruangan yang sejuk membuat kulit kuning langsatnya terlindungi dari paparan sinar tabir surya. Kini harus berhadapan langsung dengan sinar matahari yang membuat kulit menjadi lebih eksotis.

Ya, Adifa di mutasi, bukan mutasi ke luar kota. Tapi di mutasi dari indoor, ke outdoor.

Adifa memilih rela menjadi Korlap, dari pada harus menjadi istri simpanan atasanya yang akan membuatnya mendapat julukan atau gelar wanita pelakor seumur hidup, dan sudah pasti akan mendapatkan cacian dan makian sejagat raya. Adifa tidak mau itu.

Sebenarnya ada pilihan terbaik selain menjadi Korlap, yaitu resign. Tapi Adifa sadar, mencari pekerjaan di zaman sekarang tidaklah mudah. Meski memiliki ijazah S1, tapi belum menentukan seseorang bisa diterima dengan cepat dan mudah. Ada kedua orangtuanya yang harus ia bahagiakan, juga adiknya yang masih duduk di bangku kejurusan yang masih membutuhkan biaya banyak.

Adifa juga harus membayar hutang kedua orangtuanya yang rela mengadaikan rumah mereka demi membiayai Adifa untuk bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, agar Adifa tidak hidup kesusahan seperti mereka.

Berteman dengan teriknya matahari, debu dan polusi, serta kerasnya dunia perdriveran yang kadang membuat Adifa harus memiliki argumen yang kuat agar tidak diremehkan.

"Pak, ini surat jalan dan uang jalannya ya. Ini pas, tidak ad istilah kurang-kurang lagi, bahkan sudah saya lebihkan. Jangan lupa, suarat jalan yang putih bawa lagi untuk admin, tembusan yang merah untuk pihak customer, yang kuning untuk saya, dan yang hijau untuk securitynya," ujarnya menjelaskan pada driver yang baru.

"Oh ya, jangan lupa. Tidak boleh tanda tangan pakai pensil atau pulpen selain berwarna hitam dan biru." Ulangnya lagi mengingatkan.

"Iya, siap Bu," jawab supir yang usianya diatas sepuluh tahun dari Adifa.

Huft, dipanggil Bu itu serasa aib bagi Adifa yang masih jomblo ting-ting ini.

Setelah mobil yang mengangkut bahan tekstil itu berjalan, Adifa menghampiri salah satu driver senior yang sering ... Apaya? Hem, agak bingung sebenarnya. Dibilang melecehkan juga tidak, tapi suka menggoda Adifa dengan kata-kata maut mereka, padahal ia juga sudah beristri.

"Hai sayang, hari ini Abang jalan kemana?"

"Kiriman ke Bandung."

"Janganlah jauh sekali Adinda. Nanti Abang lama pula tak jumpa, rindu berat."

"Nih surat jalan dan uangnya. Malam ini harus sampai, karena ini barang urgent." Adifa tidak menanggapi celoteh laki-laki berperawakan tinggi besar itu.

"Tega kali Adinda ku ini, sampai hati kasih Abang kiriman jauh-jauh."

"Ada kiriman ke Sumatera, mau?"

"Tidak, tidak Adinda sayang. Abang tak bisa jauh-jauh dari Adinda. Meriang badan Abang."

Adifa hanya dapat menggeleng kecil, sebulan menjadi korlap, Adifa sudah terbiasa dengan gombalan maut mereka. Bagi Adifa, itu merupakan hiburan tersendiri di kala suntuknya bekerja, dan para driver truk itu senang karena Adifa tidak mudah baper.

* * *

Diantara puluhan kapal kargo yang menyandar di dermaga, seorang laki-laki tampan baru saja keluar dari salah satu kapal tersebut. Setelah ia melewati pemeriksaan bea cukai, akhirnya ia dapat menjajakkan kakinya di daratan tanah air tercinta yang sudah lama tidak ia pijaki.

Laki-laki tampan dengan tinggi badan 183cm itu mengenakan kaca hitamnya untuk melindungi matanya dari terik sinar matahari. Dengan seragam kebanggaan yang ia dapatkan dengan susah payah selama hampir sepuluh tahun itu. Ia berjalan melewati ribuan kontainer yang sedang dipindahkan dari kapal ke atas badan truk dan sebaliknya. Daintara pemandangan yang biasa itu, ada satu pemandangan yang tak biasa baginya. Laki-laki itu berdiam diri ditempatnya berdiri memperhatikan seorang wanita yang nampak serius membagikan tugas diantara kerumunan para lelaki bertubuh tegap dan kekar.

Apa dia tidak salah lihat?

Tugas yang biasa dikendalikan pria itu kini diemban oleh kaum yang terkenal lemah dan lembek. Ketika ia melewati gadis itu, gadis itu sedang membagikan batang rokok kepada para lelaki yang mengelilinginya.

Siapa wanita itu sebenarnya? Kenapa dia turun lapangan yang sangat mengancam keamanannya sebagai seorang wanita.

Terpopuler

Comments

Sutiah

Sutiah

hai... assalamualaikum thor🙏,salam kenal aq dari jambi.gk sengaja nemu novel othor nih coba" baca kok sepertinya menarik 🤔,jd yg semangat upnya ya Thor,aq nyimak nih 😊

2024-03-15

1

🇬 🇪 🇧 🇾

🇬 🇪 🇧 🇾

🤣🤣aku baru Nemu novelmu Thor kerennn,enak di baca dan berasa bener bener kita nyatu didalamnya

2024-01-25

1

🇬 🇪 🇧 🇾

🇬 🇪 🇧 🇾

🤣🤣

2024-01-25

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!