Bryan suami idaman

Nadia segera keluar dari toko, emosinya sangat tidak menentu dia marah dan sedih secara bersamaan, dia menghubungi Bryan.

“Hallo ada apa” suara Bryan terdengar dingin dan perhatian.

Ini adalah hari pertama pernikahan mereka, apa akan merekpotkan jika dia meminta bantuan suaminya, karena saat ini dia benar- benar merasa sangat marah, dia tidak bisa lagi menahan amarahnya kesabarannya sudah tipis.

Ini adalah pertama kalinya seseorang menuduhnya pencuri, dia tidak terima dengan tuduhan itu.

“Apa kau merindukan suamimu yang tampan ini” Tanya Bryan dengan nada menggoda.

Detak jantung Nadia berdetak tak karuan saat mendengar hal itu, soalh- olah Bryan berada di sampingnya, wajahnya merona seketika.

“Tuan Bryan..” ucap Nadia gugup.

“panggil namaku tanpa embel- embel atau panggil aku hubby, aku tidak ingin mendengar Tuan lagi” Ucap Bryan dengan sangat tegas tanpa ada celah untuk menolak perintahnya.

“…” Nadia.

“Aku masih dalam perjalan, butuh waktu 30 menit untuk kesana, jika kamu lapar pesanlah makanan  terlebih dulu jangan menungguku.”

“ok” Nadia.

“Nadia” Panggil Bryan.

“Ya?” Nadia.

“Apa ada yang ingin kau sampaikan kepadaku?” Tanya Bryan penuh mengertian.

Nadia bertanya dengan hati- hati “Sebelumnya aku pergi ke salah satu toko baju, sebelumnya Paman Selamet (Sopir) mengatakan kepadaku jika mall ini adalah milikmu, apa itu benar?”

“Ya” Bryan mengakuinya.

“Trus …” ucapan Nadia terhenti.

“Ya?” Bryan.

Tanpa ragu- ragu Nadia berkata “Apa aku juga pemilik mall ini juga bukan?”

Bryan terkejut sesaat, setelah beberapa saat dia tersenyum “Tentu, kamu adalah istriku, apa yang aku miliki juga milikmu.”

“Lalu jika ada karyawan yang memiliki etika yang sangat buruk, bolehkah aku memecatnya?” Nadia gugup, dia takut jika Bryan akan menolaknya jika itu benar terjadi dia akan sangat malu dan malu.

Setelah beberapa detik hening, suara Bryan terdengar sangat dingin, dia bertanya dengan suara dalam “Apa ada seseorang yang menindasmu?”

“…”  Nadia.

Tanpa menunggu jawaban Nadia, Bryan berkata dengan nada yang semakin dingin dari waktu ke waktu “Kamu adalah istriku, kamu memiliki kuasa untuk memecat karyawan seperti itu.”

Sorot mata Nadia berbinar seketika saat mendengar hal ini “jadi kamu setuju denganku?”

“Nadia kau adalah wanitaku, katakana siapa yang membulimu, tidak peduli siapa yang berada di belakangnya aku akan menuntut keadilan untukmu. Kau harus ingian kamu sudah menikah denganku, kamu boleh melakuakn apapun yang kamu mau, aku akan selalu mendukungmu.” Ucap Bryan dengan nada rendah dan arogan.

Mendengar hal itu seketika membuat arus hangat mengalir di hatinya, selama beberapa tahu Nadia selalu mengandalkan diri sendiri untuk bertahan, tapi sekarang dia memiliki suami yang akan selalu mendukungnya, dia sangat bersyukur.

“Ok” Matanya sedikit basah saat dia mengatakan kalimat itu.

**

Nadia kembali ke toko.

Saat ini Vicky sedang membayar barang belanjaan Salsa. Para pegawai yang melihat Nadia mulai mencibir “apa yang dia lakukan kenapa dia kemabli lagi?”

Pegawai lain yang melihat Nadia dengan tatapan merendahkan dan mulai mencemohnya “Bukankah kau sudah pergi kenapa kau kembali? Apa kau berencana untuk mencuri? Dasar tidak tahu malu”

Salsa yang mendengar keributan menoleh saat melihat Nadia, dia terkejut setelah beberapa detik dia segera berjalan menuju Nadia, menyapanya dengan raut wajah malu “Kakak, jika kau menyukai pakaian di toko ini, katakana padaku aku akan meminta Vicky untuk membelikannya untukmu, kau tidak perlu melakukan ini …”

Salsa bertindak seolah- oleh kalimat yang akan dia ucapkan sulit untuk di utarakan.

Para karyawan itu mulai menyanjungnya “Nona sala bagaimana bisa anda memiliki saudari seperti dia, anda tidak perlu membuang uang untuk orang seperti dia” dia menatap Nadia dengan tatapan merendahkan.

Nadia menatap para pegawai yang memuji Salsa setinggi langgit dan merendahkannya dengan sangat kejam, senyum tipis mengembang di sudut bibirnya.

Sementara di sisi lain, beberapa pria yang tadi menyambut kedatangan Nadia di depan pintu masuk sedang terburu- buru mencari Nadia, beberapa saat lalu mereka mendapat kabar jika Nadia telah di buli oleh pegawai toko.

Dia tidak tahu apa hubungan Nadia dengan Bryan, dia hanya mendapat perintah jika dia harus memperlakukan Nadia dengan baik, saat manager itu berjalan dengan Langkah terburu- buru dengan kringat dingin yang mengalir di dahinya.

Dia tidak akan melepaskan para pegawai yang telah membuat masalah itu, jika hal ini tidak di selesaikan kemungkinan besar dia akan di pecat.

“Apa yang baru saja kalian katakana?” ucap manager Mall saat mendengar penghinaan yang di lontarkan oleh para pegawai, dia berjalan keluar dari belakang Nadia “Nona Nadia adalah tamu VVIP kami, beraninya kamu menghinanya seperti ini!”

“Manager”

Saat melihat Manage Mall mereka mulai bersikap dengan hormat.

“Manager sepertinya ada salah paham?” seorang peagawai masih menatap rendah Nadia.

“Kami memperlakukan tamu VIP kami dengan sangat baik, bagaimana mungkin aku menghinanya?”

Pegawai yang lain mulai merendahkan Nadia “Manager anda salah paham, Nadia adalah seorang pencuri, aku yakin dia telah mencuri sesuatu dari toko kita, sebaiknya kita mengeledah tubuhnya, anda tidak boleh membiarkan pencuri ini keluar begitu saja.”

“Kita harus menghubungi poliisi untuk menangkapnya, dasar manusia tidak bermoral”

Kringat dingin menegalir begitu saja di kening Meneger Mall saat mendengar ocehan gila dari pegawainya, di salam hati dia mengutuk mereka sepenuh hati.

Mereka benar- benar bodoh, tidak bisa mengenali siapa yang telah mereka hina saat ini!

“Sudah cukup”

“Manager apa yang akan kamu lakukan” Ucap Nadia dengan dingin “Bukannya seharusnya saat perekrutan karyawan harus diteliti dengan benar? Bagaimana bisa pegawai sombong seperti mereka bisa berada di sini? Aku harap di masa depan aku tidak melihat wajah mereka!”

“Ya ya, kami akan melakukan sama seperti yang anda sarankan, aku pastikan mereka tidak akan menginjakkan kakinya di sini di sama depan, aku akan segera memecat mereka yang telah mencemarkan nama baik anda.” Manager Mall bersikap sangat hormat kepada Nadia, sikapnya yang rendah diri membuat ekpresi para pegawai berubah.

Siapa wanita ini? Bukannya dia hanya artis pengganti?

Mengapa Manager sampai bersikap hormat kepadanya? Manager akan memecat mereka hanya karena setelah mendengar ucapannya??

Saat ini sikap sombong mereka yang hampir menyentuh langit berubah drastis, wajah mereka saat ini menajdi pucar pasi, expresi mereka manjadi sangat panik sekaligus ketakutan.

“manager…”

“Kalian di pecat, kami tidak membutuhan orang dengan etika rendah seperti kalian, kaluar dari sini!”

“Manager kami tidak snegaja.”

“Tolong hajangan pecat kami.”

“Kami sudah bekerja selama 6 tahun lebih disini, toling jangan pecat kami.”

Mereka semua memohon dengan sangat rendah, mereka menolak untuk pergi. Semua orang di ibu kota tahu jika gaji yang di berikan Perusahaan BA Group jauh lebih besar dari perusaanlain.

Beri dukungannya, makasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!