Saat mendengar apa yang dikatakan Nadia, sorot mata Bryan terlihat sangat gelap, dia menatap Nadia kemudian berkata dengan nada suara rendah dan menekan “Kita adalah sepasang suami istri terlepas bagaimana hubungan kita dimulai, kedepannya aku tidak ingin mendnegar kelimat itu darimu Nadia.”
Nadia merasa terintimidasi dia merasa sesak seketika, tanpa sadar dia menelan ludah “Baik, akan ku ingat.”
Saat ini dia baru saja tahu jika suaminya itu bukan hanya tampan dan kaya, tapi emosinya juga tidak terlalu baik.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini!
---
Mobil telah berhenti tepat di depan rumah sakit.
Sopir itu turun untuk membuka pintu samping dengan hormat. Nadia berpikir jika Bryan hanya akan mengantarnya, dia segera mengambil tas nya dan keluar dari mobi “hati- hati dijalan, aku akan masuk dulu.”
dia berencana untuk pergi, suara dingin suaminya menghentikan langkahnya “Siapa yang memberitahumu jika aku akan kembali ke kantor?”
“hah….?” Nadia berbalik.
Bryan keluar dari mobil, mengancingkan kancing jasnya dan berjalan kearahnya. Nadia membeku di tempat, Bryan menariknya kedalam pelukannya.
Nadia merasakan nafas hangat dan sentuhan tangan Bryan ditangannya, wajahnya menjadi wajahnya menjadi panas seketika, dia berencana untuk mendorongnya.
Dan saat itu juga Bryan berbicara dengan nada rendah “Nadia Penikahan kita bukan pasangan palsu, kita sekarang sudah menjadi sepasang suami istri, aku ingin menemui keluargamu.”
Sebelum pergi ke catatan sipil Bryan sudah mengatakan semua itu, bahwa dia ingin menjalin hubungan suami istri pada umumnya dengannya, bukan hubungan palsu.
Dia seharusnya tidak mendoronya, karena sentuhan adalah hal yang normal. Dia membatu di tempat tanpa meronta.
Bryan menyeringai puas, memengang pinggan Nadia dan mengencangkan tangannya “Ayo aku ingin segera bertemu dengan ibu mertua ku”
Di saat itu juga Nadia baru saja sadar dari lamunannya, tubuhnya menegang saat mendnegar ucapan Bryan.
Mereka berjalan menuju rumah sakit, di depan pintu masuk Nadia menarik lengan Jas Bryan dan menghintikan Langkah mereka “Ada yang ingin aku katakana.”
Bryan menunduk dan bertanya “Apa?”
Nadia merasa taknyaman dengan apa yang akan dia katakan, dia menggigit bibirnya setelah beberapa detik berlalu dia berbicara dengan hormat “Ibuku masih belum mengetahui jika hubunganku dengan mantanku sudah berakhir, bisahkan kita tidak membahas pernikahan kita terlebih dulu?”
Segera setelah dia selesai berbicara, udara disekitar terasa dingin, Nadia menelan ludah untuk kedua kalinya dia sama sekali tidak berani menatap Bryan sama sekali.
Bryan dengan mudah dapat menebak isi pikiran istri kecilnya, seketika raut wajanya menajdi suram “Jadi kamu ingin menyembunyikan pernikahan kita?”
Dia salah Bryan Alexander dengan kekayaan milliaran dolar, ini adalah pertama kalinya dia diabaikan seperti ini, selama hidupnya semua wanita berusaha untuk membuat hubungan dengannya dan akan membuat pengumuman kepada dunia.
Tapi istrinya ini …
Apa dia tidak suka jika hubungan mereka di ketahui oleh public?
Atau dia masih memiliki peprasaan kepada mantannya?
Memikirkan hal ini membuat raut wajah Bryan menjadi gelap dari waktu- kewaktu, sorot matanya menjadi sangat tajam.
“Aku…” Nadia bersusah payah menatap sorot mata suram Bryan, dia sangat takut hingga tidak bisa mengeluarkan kata- kata.
“Nadia” Bryan mencubit dagu Nadia dengan jarinya yang wamping, dia menatap Nadia dengan matanya yang dingin dan tajam “dimasa depan ataupun sekarang kau hanya boleh memikirkanku, aku tidak punya pikiran untuk menceraikanmu, tidak sekarang maupun masa depan karena kamu adalah wanitaku!”
Suaranya terdengan sangat arogan dan sombong “Kamu juga tidak boleh memiliki pemikiran seperti itu, Apa kau paham?”
Tatapan matanya menunjukkan jika dia sangat posesif.
Tatapan matanya seperti predator yang sedang mengincar buruannya dan siap menerkanm kapan saja.
Nadia menjadi sedikit takut.
---
Saat ini mereka berjalan ke bangsal.
Sebelumnya Ibu Nadia dirawat di ruang umum, namun pagi ini tanpa sepengetahuan Nadia, Bryan telah menyuruh seseorang untuk memindahkan ibu Nadia ke ruang VIP.
Saat ini ibu Nadia sedang melihat siaran di televisi, saat mendegar suara knop pintu dibuka dia menoleh kesumber suara.
Dia terkejut saat melihat putrinya datang dengan pria, seoranag pria tinggi, tampan dan sangat menawan yang sedang memegang pinggang putrinya “Nana …” Ucapnya.
Selama ini Ibu Nadia melihat pertumbuhan Nadia dengan Vicky sejak masih kecil, selama ini Vicky selalu memperlakukan putrinya dengan sangat baik, dan baginya Vicky adalah menantunya apalagi mereka sudah bertunangan.
Ini pertama kalinya melihat putrinya berjalan dengan pria lain, dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat “Nana siapa dia?”
“Ma dia…” Nadia ragu bagaimana harus memperkenalkan mereka berdua.
Bryan membawa Nadia lebih dekat ke tempat tidur, menatap Ibu Nadia dan berkata “Aku menantumu.”
Nadia membeku, dia tidak bisa melihat bagaimana reaksi Ibunya.
“Apa?” Ibu Nadia sangat terkejut denga napa yang dia dengat “Nana katakana apa yang terjadi? Bagaimana hubunganmu dengan Vicky?”
Bryan menahan amarahnya saat mendengar nama Vicky di sebut, dia tidak ingin memiliki kesan buruk di depan ibu mertuanya, walau sikap diamnya saja sudah mampu untk menindas orang lain.
Saat ini dia sedang memikirikan apa di aperlu memaafkan saudari perempuannya atau membencinya, dengan dingin dia berkata “Dia menjalin hubungan dengan Salsa”
Ibu Nadia terdiam detik berikutnya sorot matanya melebar kerana terkejut denga napa yang dia dengan dan marah “Bagaimana bisa mereka bisa melakukan ini kepadamu?”
Nadia dengan santai menjawab “hubunganku dan dia sudah berakhir.”
“Benar. saat ini pria yang memiliki hubungan dengan putrimu adalah aku. Bryan” Ucap Bryan, maju beberapa Langkah dan meletakkan tangannya di bahu Nadia dengan lembt, serta tersenyum ramah.
Ibu Nadia dan Nadia terdiam.
Setelah mengetahui jika Vicky menyelingkuhi putrinya, Ibu Nadia bisa membuka hati untuk menerima Bryan sebagai kekasih anaknya, dia berpikir jika putrinya bisa menemukan sosok pria yang lebih tampan dari pada Vicky pria yang telah menghianatinya.
Putrinya bukan adalah gadis yang sangat baik, dia yakin jika Bryan akan membahagiakannya.
“aku mengerti- aku mengerti” Ucap Ibu Nadia sambil menganggukkan kepala “Aku harap kau bisa menjaga putriku di masa depan menantu” Imbuh Ibu Nadia dengan nada penuh harapan.
Mendengar hal itu membuat Bryan merasa sangat senang, “Maaf aku datang kesini tanpa persiapan”
“Apa yang kau katakan, seharusnya akulah orang yang meminta maaf karena menyambutmu dalam keadaan seperti ini” Ibu Nadia merasa sangat tidak nyaman dengan keadaannya.
Beberapa detik berikutnya, seseorang pria dengan setelan jas dengan kacamata bulat mengetuk pintu, kemudian dengan sopan membuka dan masuk di ikuti oleh beberapa pelayan wanita datang memebawa paper bag dari brand ternama dunia.
Nadia dan ibunya tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, ada sekitar 5 pelayan yang membawakan hadiah perhiasa.
“Sekertaris Andi mengapa kau lama sekali” Keluh Bryan dengan nada tak suka.
“Maaf tuan muda, kami telah melakukan yang terbaik agar bisa secepat mungkin, kami mengalami kendala di perjalan.”
Beri gift dan vote, jangan lupa di like kwkwkw makasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Fainancey F_16
Menyentuh banget, bikin air mataku meleleh.
2023-10-01
3