Bryan segera menyuruh Asistennya pergi bersama dengan para pelayan. Sementara hadiah yang sebelumnya berada di atas meja.
“Ini semua untuk ibu mertua, aku hara panda menyukainya” Ucap bryan.
‘bisa- bisanya pria ini memberi barang semahal ini untuk orang yang baru saja dia temui’ Pikir Nadia.
“Nak Bryan aku tidak membutuhkan semua ini, kau bisa membawanya kembali, aku hanya ingin kau bisa membuat putriku selalu tersenyum sepanjang hidupnya” Ibu Nadia menolak dengan ramah, dia tidak bisa menerima begitu saja barang mahal seperti ini.
Dengan santai Bryan berkata “Ibu mertua anda tidak perlu khawatir tentang kebahagiaan Nadia di masa depan, aku janji aku akan membuatnya bahagia, untuk hadia ini aku sudah berniat untuk memberikannya kepadamu aku tidak bisa mengambilnya, karena aku bukan tipe orang yang akan mengambil apa yang akuu berikan, jika anda tidak suka anda bisa membuangnya.”
Ibu Nadia dan Nadia menanggapi janji yang diucapkan Bryan biasa saja, karena mereka tidak tahu jika Bryan adalah orang yang selaly menepati janjinya, sementara Bryan sendiri jarang mengucapkan janji kepada orang lain.
Ibu Nadia merasa frus tasi mendengar jika lebih baik semua hadia itu dibuang saja jika tidak diterima “Astaga, sepertinya aku tidak bisa berdebat denganmu, Baiklah aku akan menerimanya” Ucapnya dengan senyum tak enak.
Bryan mencubit pipi Nadia dengan lembut, kemudian berkata “Aku akan kembali kekantor karena ada hal yang harus aku kerjakan, nanti sore aku akan menyuruh sopir untuk menjemputmu.”
Dia berbalik melihat Ibu Nadia “Istiratlah yang cukup, jika butuh sesuatu hubungi aku, aku akan merawat anda dengan baik di masa depan.”
Setelah Bryan pergi.
Ibu Nadia melihat hadiah yang baru saja dia terima berisi perhiasan dan beberapa tas “Nana katakana kepada ibu, seperti apa Bryan? Apa dia orang yang berkuasa?”
Sebelumnya Vicky tidak pernah memberi Nadia hadia semewah dan semahal ini, sementara Bryan tidak segan- segan memberikan barang mewah dari brand ternama dunia kepada ibunya. “Ya dia orang kaya.”
Dia berasal dari keluarga Alexander orang yang paling berkuasa di Jakarta, mereka berasal dari keluarga kaya raya dan mereka menjadi salah satu orang terkaya se Asia.
Ibu Nadia menatap barang pemberian Bryan, kemudian tatapannya beralih ke putrinya“Nana aku tidak bisa menerima pemberian ini, nanti kembalikan kepadanya.”
Nadia mengangguk, hadiah ini sangat mahal untuk di terima.
Sekalipun ibunya mau menerimanya, dia tidak memiliki kesemppatan untuk memakainya, karena mereka bukan orang dari kalangan kaya yang kerap mengadakan pesta dll.
“sudah berapa lama kamu mengenalnya? Bagaimana bisa kau bertemu dengannya?” Ibu Nadia penasar dengan pria yang kini menjalin hubungan dengan putrinya, tidak hanya tampan dia juga kaya da dermawan.
Saat ini Nadia sedang membuka korden, kemudian mengambil apel dan mengupasnya, dia ragu untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi kepada ibunya, dia memebrikan potongan buah kepada ibunya “Sebenarnya aku dan Bryan sudah menikah..”
Ibu Nadia tidak percaya denga napa yang dia dengar, dia sangat terkejut “Apa menikah?”
“ya”
“Sejak kapan?”
“Sebelum kesini, kemi mengambil akte nikah” Sebenarnya dia ingin merahasiakan pernikahannya dengan Bryan, tapi Bryan tidak berencana untuk menyembunyikannya.
Ibu Nadia hampir tersedak buah yang dia kunyak, dia benar- benar terkejut dengan apa yang baru saja dia dengar.
“Nadia katakana apa yang terjadi? Apa kau sengaja mengambil keoutusan ini karena penghianatan yang dilakukan Vicky dan Salsa?” Ibu Nadia khawatir jika putrinya akana menagambil Tindakan bodoh hanya untuk melampiaskan emosinya.
Tapi jika di lihat Bryan bukanlah orang yang akan mau menajlin pernikahan seperti itu!
“Ma ini tidak ada hubungannya sama sekali, kamu tidak perlu khawatir. Menantumu adalah seorang ahli bedah jika dia mengoprasimu peluang sembuh anda akan jaul lebih tinggi.”
Ibu Nadia memahami apa yang terjadi “Nana putri kecilku apa kau menikah dengannya karena penyakit wanita tua ini?”
“Ma” Nadia mengambil nafas Panjang, kemudian meletakkan pisau, setelah mengelap tangannya dengan tissue dia menggenggam tangan ibunya “Aku tidak sedih menikah dengannya, apalagi dia memiliki wajah yang tampan jadi aku tidak keberatan, di luarsana banyak wanita yang ingin menikah dengan menatu laki- lakimu, sejujurnya dalam pernikahan ini aku yang diuntungkan.”
“Putri kecilku..” Air mata mengalis bergitu saja.
“Ma menurutmu antara Vicky dan dia jauh lebih baik siapa?” Tanya Nadia, sambil menghapus air matai bunya dengan tissue.
“tentu saja menantuku” Sahut Ibu Nadia.
Nadia tersenyum dan berkata “Aku menemukan pria yang jauh lebih baik dari Vicky mulai dari tampang sampai kekayaan dia berada di atasnya, anda harus bahagia untukku, jika aku tidak menerima pernikahan ini bukankah sangat menyedihkan, jika aku sendirian sementara pria brengsek itu menikahi orang lain.”
Jam 5 sore.
Seperti yang sudah di katakana oleh Bryan sebelumnya, seorang supir datang untuk menjempun Nadia di rumah sakit.
Saat sopir itu melihatnya dia menyapa dengan sopan “Nyonya muda.”
Nadia menganguk dengan sopan dia masih belum terbiasa dengan sebutan itu, “Boleh aku minta tolong bukakan bagasi belakang” Ucap Nadia, dia berencana untuk menaruh paper bag yang dia bawa.
sopir itu membukakan bagasi belakang kemudian menaruh paper bag itu di belang, dia pintu mobil belakang untuknya, setelah itu kembali kekursi pengemudi.
“Apa tuan muda masih banyak kerjaan” Tanya Nadia, setelah mengetahui jika Bryan tidak ada didalam mobil.
“Baru saja seseorang ingin mendiskusikan sesuatu, jadi Tuan Muda meminta saya untuk menjempun anda” Jawab sopir.
“Oh” Nadia mengangguk paham.
Saat ini mobil berhenti di pusat Mall.
Sopir itu mengeluarka kartu Hitam kepada Nadia “Nyonya sebelumnya Tuan Muda menyusuh saya untuk memberikan ini kepada anda, anda bisa menggunakan.”
Nadia tidak menyangka jika suaminya sangat kaya, bahkan Gedung Mall ini muliknya, Nadia terdiam sesaat kemudian dia bertanya “untukku?” tanya Nadia terkejut, dia amsih sedikit linglung setelah mendengar penjelasan sopir “Tidak- tidak perlu, aku tidak membutuhkannya.”
Nadia berpikir jika benar jika dia sudah menikah, hanya saja dia tidak bisa begitu saja memperlakukan Bryan sebagai suaminya layaknya pasangan pada umumnya, dia tidak bisa menghabiskan uang nya begitu saja.
“Nyonya muda jika anda menolah kartu ini, maka akulah yang akan menerima hukuman darinya karena tidak mampu menjalankan tugas yang dia berikan” Ucap Sopir itu dengan wajah memelas.
Melihat betapa menyedihkan sopir ini, Nadia dengan terpaksan menagmbil Kartu Hitam itu, dia sama sekali tidak punya niatan untuk menggunakannya, dia berencana untuk mengambalikannya nanti.
Sebelumnya saat Nadia memasuki mall beberapa orang menyambutnya, mereka adalah para karyawan senior mall, mereka mengelili Nadia dengan sopan.
Nadia meminta agar mereka meninggalkannya, sebelumnya mereka merasa tidak nyaman, hanya saja Nadia menjelaskan jika dia ingin berkeliling dengan tenang, dan mereka menyetujui keputusannya.
Jangan lupa beri dukungan untuk novel ini, makasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments