selamat pagi
happy reading!!!
****
"Yuk kekantin,udah lapar banget gua." Ajak dina menutup laptopnya dan meletakkan dalam tas.
"Ayok."
Mereka berdua pun beranjak dari duduk mereka untuk ke kantin menuntaskan rasa lapar yang sudah menyerang,setiap kelebihan ada kelemahan,begitu pun moanna,jika sarapan nasi dia akan mengantuk tapi sarapan roti membuat dia dengan mudah merasa lapar.
Setelah memesan makanan,kedua gadis itu memainkan ponsel sambil menunggu pesanan mereka datang.
Perhatian amo teralihkan saat merasa disampingnya ada seseorang yang duduk,bukan hanya amo,dina oun begitu,amo tersenyum kecil melihat orang yang kini duduk bersamanya.
"Lo udah pesan?" Tanya jacob pada amo,gadis itu pun mengangguk.
"Udah,ni lagi nungguin pesanannya datang." Jawabnya,lain dengan amo yang tersenyum,dina malah memutar mata malas melihat sosok disampingnya,dia sih suka-suka saja jika para cowok tampan itu gabung dengan mereka, tapi tidak dengan satu makhluk ini.
"Ck...ngapain sih lo sini,lo pindah dana biar cris yang disini." Ujar dina blak-blakkan menampakkan rasa tak sukanya pada ADE,walaupun ade ganteng tapi tetap saja dengan pembawaannya yang usil dan sering membuat darah dina naik,pemuda itu sangat tidak di sukai dina.
"Ya elah din,masih pagi ni,marah mulu lo,PMS ya?"
Plak
"Gilak." Maki dina dan buang muka malas meladeni ade, teman-teman nya hanya menggeleng melihat kelakuan mereka berdua.
Tak lama makanan mereka pun datang dengan barengan milik anak laki-laki tadi. "Ntar sore sibuk nggak?" Tanya jacob lembut pada amo yang sedang mengaduk baksonya.
"Belum tau, kenapa?" Tanya amo melihat ke jacob.
"Gue ada latihan basket untuk senin nanti,mau
lihat nggak?"
"Latihan aja jac,mau dilihat juga, nggak puas apa lihat di kampus." Ujar ade santai mengaduk mi ayam nya tanpa memperhatikan situasi saat itu yang langsung berubah karna jawabannya.
Plak
"Aduh!!! Ngapa sih lo doyan banget namplok gue,suka bilang!" Gerutu ade yang mi nya sudah berjatuhan ke meja akibat pukulan dari dina.
"Najis begokkk, tuh liattt." Kata dina mengode ade untuk lihat ke depannya,ade pun mengikuti pandangan dina.
"Apaan sih,lihat art..." Ucapannya langsung terhenti saat melihat apa yang ditunjuk dina."eh jac, kenapa? Muka lo kok kayak mau nelen orang."tanya ade hati-hati, belum sadar kalau dia yang penyebab nya.
"Ya... Mau nelen lo begok." Lagi dapat makian pelan dari dina.
"Udah...ayok makan lagi,nanti dingin makanannya." Ujar amo menghentikan ketegangan sesaat itu.
"Jadi gimana mo, mau nggak,tuh liat mukanya jacob udah kusut belum lo jawab,lagi ngidam tuh." Tadi ade sekarang julian yang dengan sengaja menggoda jacob,mereka sangat tahu kalau jacob sangat menyukai moanna, tapi sepertinya moanna belum ada sinyal untuk menerima nya,bahkan sudah berapa kali dia menolak jacob yang jelas-jelas most wanted yang banyak digilai perempuan kampus itu bahkan diluar sana,entah apa alasannya.
"Ehm gimana ya,kak riko baru pulang...rencananya kita kumpul keluarga nanti sore." Tolak amo secara halus tak ingin jacob tersinggung.
Jacob cuma bisa menghela nafas lemah,susah sekali baginya untuk mengajak moanna pergi keluar, gadis itu bahkan banyak memiliki alasan untuk menolak nya, apalagi alasan itu sangat mendasar bukan alasan tipuan.
"Ya udah nggak papa,tapi senin nanti janji untuk lihat kita main ya." Katanya pasrah namun tak rela.
Moanna tersenyum."iya...gue janji."
***
Brak
"Akhhhh!!! Ssssttt sakit lin,lepasinnn...gue enggak ada apa-apa sama jacob, gue cuman kasi dia coklat."
"NAH ITU YANG GUE NGGAK SUKA, LO TAU KAN JACOB ITU CUMAN MILIK GUE,JADI LO JANGAN KEGATELAN MAU KASIIN DIA COKLAT SEGALA,LO KIRA GUE NGGAK MAMPU BELIIN DIA COKLAT HAA!!!" berang Linda, menarik paksa rambut seorang gadis dan membawanya kedalam toilet rusak di belakang kelas.
"Pegangin tangannya." Perintah Linda pada antek-antek setianya,dia pun mengambil gayung yang berisi air comberan lalu menuangkannya ke kepala gadis tadi,gadis itu hanya bisa menahan tangisannya, jika tak ingat orang tuanya diancam jelas dia ingin sekali berteriak meminta pertolongan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments