Sudah lebih dari satu jam yang lalu Ciara memeluk Aiden, gadis itu tidak beranjak sedikitpun dari sisi Aiden dan terus memeluk erat pujaan hatinya sembari mengucapkan kata-kata cintanya.
"Aku sangat mencintaimu Ai" kata Ciara untuk kesekian kalinya.
Cup....
Aiden mengecup puncak kepala Ciara.
"Me too" sahut Aiden tak bosan.
"Apakah kau keberatan dengan sikapku yang seperti ini?" Ciara mendongakkan kepalanya sehingga dapat melihat wajah tampan Aiden.
"Seperti apa?" Aiden menatap lembut mata indah Ciara.
"Seperti ini, manja, dan kekanak-kanakan" kata Ciara.
"Bagaimana bisa aku keberatan dengan sikapmu yang selalu membuatku jatuh cinta?" ucap Aiden.
"Sungguh? Kau tidak bosan?" Ciara belum yakin.
"Apakah kau merasakan jika aku bosan padamu?" tanya Aiden, Ciara mengedikkan bahunya.
"I always fall in love with you Honey, believe me" kata Aiden dengan sungguh-sungguh.
"Hemmm, I trust you" Ciara kembali menyadarkan kepalanya di dada bidang Aiden.
"Kau tahu? Aku selalu memeluk erat namamu dalam ribuan doaku, aku selalu memohon pada Tuhan agar membuat kita bersama dalam waktu yang lama, aku selalu merayu Tuhan agar menyatukan kita untuk hidup bahagia. Kau adalah suatu pria yang paling aku inginkan, menua bersamamu adalah impianku" kata Ciara penuh cinta dan harapan.
Namun entah mengapa hal itu malah membuat Aiden merasa sangat bersalah, gadis yang sangat di cintainya, dan juga sangat mencintainya kini telah dikhianati olehnya. Sucinya jalinan cinta mereka kini sudah ternoda oleh pengkhianatan yang tidak sengaja Aiden lakukan.
"Ai, kenapa diam saja?" tanya Ciara.
"Aku merasa bahagia dan beruntung dicintai gadis sepertimu honey" kata Aiden mengusap lembut pundak Ciara.
"Hemmm, aku yang lebih beruntung karena dicintai dan dijaga oleh pria seperti mu" kata Ciara.
Cup....
Ciara mengecup rahang tegas Aiden.
"Thank you" ucap Ciara menatap penuh Cinta.
🪻🪻🪻
Disebuah ruangan yang cukup mewah, seorang pria dewasa menatap layar laptop nya. Didalam ya terlihat sebuah adegan panas yang tengah dilakukan oleh seorang pria dan wanita dewasa namun keduanya bukanlah pasangan kekasih.
"Kerja bagus, pastikan semuanya bersih tanpa ada jejak" kata pria itu pada beberapa anak buahnya.
"Sesuai perintah anda Tuan" sahut salah satu anak buahnya.
"Segera kirimkan video ini pada gadis itu, dan pastikan jika dia benar-benar melihatnya" titahnya.
"Lalu bagaimana dengan Non..."
"Aku tidak perduli! Jika dia pergi itu lebih baik" tegasnya. Membuat anak buahnya menundukkan kepala.
"Dimana dia sekarang?" tanyanya.
"Non..."
"Jangan sabut namanya! Aku tidak ingin mendengar nama sialan itu!" serunya.
"Dia berada di daerah Jawa Timur Tuan" kata salah satunya.
"Bagus! Sekarang kalian kirimkan video ini padanya. Aku sangat ingin melihat kehancuran mereka" titahnya tersenyum smirk.
Ciara baru saja sampai butiknya setelah jam makan siang, gadis itu berada di kantor Aiden selama setengah hari untuk melepaskan rasa rindunya. Biasanya Ciara tidak seperti ini, namun entah mengapa kali ini Ciara merasa jika dirinya sangat berlebihan. Untung saja Aiden mengerti dengan sifat manja Ciara dan tidak keberatan.
"Selamat datang Nona" sambut Dila saat Ciara melewati meja kasir.
"Apakah klien yang di Bandung mengajukan komplain?" tanya Ciara.
"Tidak ada Nona, menurut tim, klien kita sangat puas dengan servis yang kita lakukan" jelas Dila, Ciara bernafas lega.
"Baiklah, saya ke atas dulu" Ciara hendak membalikkan tubuhnya namun ditahan oleh Dila.
"Maaf Nona, ini ada paket untuk anda" Dila memberikan sebuah boks segi empat berukuran kecil.
"Dari siapa?" Ciara menerima boks itu dan ada kartu ucapannya.
'Kejutan kecil untuk gadisku tersayang'
Bunyi pesan yang ada didalam kartu ucapan itu, Ciara tersenyum senang membacanya dan segera membawa boks itu keruangan nya.
"Aiden tadi tidak mengatakan apapun tentang hadiah ini" gumam Ciara segera membuka boks itu dan menemukan sebuah amplop putih berisikan kepingan CD.
"CD apa ini?" Ciara membolak-balik CD itu dan langsung memasukkannya ke laptop untuk melihat isi CD itu.
"Kenapa mendadak jadi sok misterius? Sangat tidak cocok dengan image Aiden yang ramah" gumam Ciara menunggu video yang ada didalam CD itu.
"Lama sekali" Ciara beranjak ke mini pantry nya untuk membuat segelas kopi dengan mesin Nespresso.
Ciara kembali ke kursinya dengan membawa segelas kopi, namun jantungnya berdetak kencang saat mendengar suara ******* yang sangat dikenalnya.
Pyarrrrrrrr......
Gelas itu jatuh dari tangan Ciara bahkan kopi panas itu menyiram kami ya, gadis itu mematung didepan laptopnya melihat adegan panas yang dilakukan oleh pria yang sangat dicintainya.
Keterkejutan Ciara tak sampai disitu, gadis itu semakin tak percaya melihat wanita yang berada dibawah kungkungan pria nya. Mata Ciara memanas, air matanya mengalir dengan deras menyaksikan hal yang sangat menyakitkan itu.
"Agghhhhhhhhhh........." jerit Ciara hatinya begitu hancur, dunianya seakan runtuh dan gelap, mimpi indahnya lenyap sirna tanpa sempat diwujudkan.
"Aggghhhhhhhhhh......." dadanya terasa sesak dan sakit, bagaimana mungkin hal menjijikkan seperti ini terjadi padanya? Aiden yang selalu menjaganya, yang selalu menahan diri padanya, terlihat begitu liar dan sangat bernafsu mengagahi wanita yang sangat dikenal oleh Ciara.
Tok...tok...tok....
"Nona ada apa? Nona buka pintunya" teriak Dila khawatir mendengar jeritan Ciara.
"Huhuhu......aghhhh" Ciara menangis begitu keras sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sesak. Tangis gadis itu terdengar sangat pilu dan menyayat, mengisyaratkan bahwa hatinya benar-benar hancur berantakan.
"Ada apa dengan Nona Ciara?" tanya salah satu karyawan butik.
"Aku tidak tahu, kenapa Nona Ciara menangis seperti itu? Bagaimana ini?" bangun Dila.
Klek...klekkk....klekk....
"Pintu ya di kunci" kata karyawan itu mencoba membuka handle pintu ruangan Ciara.
"Aku akan menghubungimu Tuan Aiden saja" ujar Dila mencari nomer telepon Aiden di ponselnya.
Setelah empat puluh menit Aiden datang ke butik itu, Aiden melihat Dila dan seorang karyawan masih setia didepan pintu ruangan Ciara.
"Dia masih belum membuka pintunya?" tanya Aiden pada Dila.
"Belum Tuan" sahut Dila terlihat khawatir.
"Awas, biar saya dobrak" Aiden berancang-ancang mendobrak pintu kokoh itu.
Brakk.....brakk....brakkk.....
Pintu itu masih tertutup rapat.
Brakk......brakkkkk......brakkkkkkkkkkkkk....
Dengan tenaga yang lebih kuat akhirnya pintu itu terbuka, dan terlihat Ciara sedang duduk dilantai dengan tatapan mata kosong, kaki putihnya terlihat memerah dan melepuh karena tersiram kopi panas tadi.
"Honey....." lirih Aiden mendekati Ciara, pria itu langsung memeluk Ciara namun dengan kasar Ciara menolaknya.
"DON'T TOUCH ME BASTARD!!!!" teriak Ciara menggema, matanya menyalang menatap Aiden penuh kebencian. bahkan Aiden tidak percaya jika Ciara mengumpat nya
"Hon..."
"SHUP UP!!!" bentak Ciara, matanya kembali berkaca-kaca melihat pria yang sangat dicintainya.
"You hurt me, you broke my heart, you killed my dreams!!!" seru Ciara mengacak-acak rambutnya frustasi.
Seangkan Aiden masih bingung dengan sikap Ciara yang seperti ini, satu jam yang lalu semuanya baik-baik saja, bahkan Ciara manja dan berada di pelukannya sejak pagi. Lalu kenapa tiba-tiba saja Aiden melihat kebencian dan kehancuran Dimata Ciara? Aiden masih belum bisa memahami situasi ini.
🪻
🪻
🪻
🪻
🪻
TBC 🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
kopi untukmu thor 🥰
2023-10-05
1