TMFP

POV: Author__

Aiden yang tidak menyangka jika Ciara mengatakan hal itu sangat terkejut, pria itu langsung menghentikan pekerjaannya dan menarik Ciara duduk dipangkuan nya.

"Ada apa?" tanya Aiden membelai pipi mulus Ciara.

"Aku ingin menikah denganmu, kau tidak mau?" Ciara menatap netra Aiden.

Cup....

Aiden mencium bibir Ciara dan menatap gadis itu penuh cinta.

"Aku bahkan sudah melamar mu sejak tiga tahun yang lalu" kata Aiden, dirinya dulu memang pernah melamar Ciara, namun dengan tegas Ravin menolaknya kala itu.

"Kali ini biar aku yang bicara dengan Ayah, aku benar-benar tidak ingin kehilanganmu" kata Ciara bersandar di dada bidang Aiden.

"Kau tidak akan kehilanganku sayang, bukankah aku pria yang sangat setia?" tanya Aiden.

"Apa ini ada hubungannya pertemuan kita dengan Vania tadi?" Aiden mengusap lembut punggung Ciara.

"Tidak, tapi...."

"Apa?" tanya Aiden karena Ciara menggantung kata-katanya.

"Tiba-tiba aku ingin bercinta denganmu" jawab Ciara random, Aiden hanya tertawa karena sangat tahu jika kekasihku itu mengada-ada.

"Sebenarnya bisa saja kita melakukannya sekarang, tapi aku sudah berjanji akan melakukannya di malam pengantin kita" kata Aiden, keduanya hanya mengobrol dengan posisi sangat mesra hingga menjelang sore Aiden mengantarkan Ciara pulang.

Begitu sampai rumah, Ciara melihat Ravin yang sedang menikmati sore di taman belakang, ayah Ciara itu masih sangat terlihat tampan dan gagah meskipun usianya sudah lebih dari lima puluh tahun.

"Ayah" panggil Ciara.

"Sayang, kau sudah pulang?" Ravin merentangkan tangannya, dan Ciara langsing memeluk ayahnya.

"Cia ingin mengatakan sesuatu sama Ayah" kata Ciara terdengar sangat serius.

"Sepertinya sangat penting, ada apa?" tanya Ravin, Ciara mengurai pelukannya dan menatap lekat-lekat pada ayahnya.

"Cia ingin menikah" kata Ciara membuat Ravin tertawa karena menganggap Ciara tidak serius.

"Hahaha.....kamu kok tumben bercanda seperti itu sayang?" Ravin masih terkekeh dan menggelengkan kepalanya.

"Cia tidak sedang bercanda Ayah, Cia serius. Cia benar-benar ingin menikah" ulang Ciara memang tidak sedang bercanda, seketika Ravin berhenti tertawa.

"Sayang, ini sangat tidak lucu" kata Ravin.

"Ayah please, Cia tidak sedang melawak" ujar Ciara memohonkan pada ayahnya agar serius menanggapi nya.

"Kalian kenapa?" tanya Els datang membawa beberapa cemilan sore.

"Cia mau men..."

"Ciara" sergah Ravin menatap tajam gadis itu.

"Mas, kamu kenapa?" tanya Els tak paham, sedangkan Ciara masih terpaku menatap ayahnya.

"Gadis ini bertingkah dengan ingin menikah" kata Ravin tanpa mengalihkan tatapannya.

"Mas, mereka sudah terlalu lama bersama, mereka juga saling mencintai, bahkan keluarga Aiden sangat setuju dengan hubungi mereka, bukankah sangat bagus jika mereka ingin melanjutkan ke tahap yang lebih serius?" kata Els panjang lebar.

"Tidak, Mas tidak setuju dengan semua itu" tegas Ravin.

"Tapi itu tidak adil untuk Cia dan Aiden" kata Els.

"Mereka berhak un...."

"Jangan ikut campur tentang masalah ini! Ciara putriku" seru Ravin, membuat Els dan juga Ciara terkejut.

"Ya, Ciara memang putrimu, Ciara darah dagingmu, tapi kasih sayangku pada Ciara lebih dari seorang ibu! Kamu benar-benar egois Mas!"

Brakkkkkkkkkk....

Els menghempaskan makanan yang di bawanya ke meja dengan kasar lalu pergi dari tempat itu.

"Ayah keterlaluan, memangnya bunda salah apa? Apakah ayah tidak melihat ketulusan bunda selama ini? Bunda bahkan rela tidak punya anak lagi hanya karena tidak ingin aku kekurangan kasih sayang" Ciara sudah menangis.

"Kasih sayang ayah yang seperti ini malah menyakitiku" ucap Ciara juga meninggalkan Ravin.

"Sial" umpat Ravin menyadari kesalahan dan kebodohannya.

🪻🪻🪻

Ciara memasuki kamar orang tuanya, gadis itu tidak melihat Els didalam kamar, namun netranya menangkap siluet di balik gorden yang mengarah ke balkon.

"Bunda" gadis itu langsung memeluk Els dari belakang.

"Maafkan Ciara karena membuat Bun..."

"Cia tidak salah, ayahmu memang seperti itu dan selalu begitu" kata Els membalik tubuhnya dan memeluk putri cantik nya.

"Tidak perduli orang lain berkata apa, dan siapapun itu. Cia tetap putri Bunda selamanya" ucap Els mengecup kening Ciara penuh cinta.

"Ya, Cia memang putri Bunda" gadis itu memejamkan matanya menikmati kasih sayang Els yang begitu besar.

Dari balik gorden Ravin menatap keduanya dengan perasaan haru, pria itu sangat menyesal jika sampai membuat dua wanitanya itu bersedih sampai menangis.

"Ayah belum rela jika harus melepaskan mu sayang" bisik Ravin dalam hatinya, pria itu melangkah ke kamar mandi dengan malas mengingat keinginan Ciara untuk menikah.

...

Malam harinya, Ciara sudah tampil cantik dengan long dress hitam model sabrina dengan belahan sampai paha. Rambut panjangnya ditata model updo yang memperlihatkan leher jenjang dan putih mulusnya, gadis itu terlihat cantik dan anggun

"Kau cantik sekali sayang" puji Els saat Ciara baru turun dari tangga.

"Thank you Bunda" kata Ciara.

"Dimana Ayah?"

"Ayahmu sedang keluar dengan Bimo" kata Els, terdengar suara klakson dari depan, dan bisa di pastikan jika itu adalah Aiden.

"Cia pergi dulu ya Bun" pamit Ciara mencium kedua pipi Els.

"Ya, nikmati pestanya dan bersenang-senanglah" kata Els, lalu Ciara berangkat ke pesta itu bersama Aiden.

Ciara menatap heran pada Aiden karena tak kunjung melajukan mobilnya setelah beberapa saat gadis itu masuk kedalam mobil.

"Why?" tanya Ciara sebab Aiden terus menatapnya.

"Kau dandan terlalu cantik honey, dan lihatlah pakaian mu. Kau terlihat sangat seksi dan panas" tangan Aiden terulur menyentuh belahan dress Ciara di paha mulusnya.

Plakkkkk.....

Ciara memukul tangan nakal itu.

"Honey, kau memukulku?" kata Aiden.

"Berhentilah berpikiran mesum dan ayo kita berangkat" tegas Ciara, ya keduanya memang selalu seperti itu, jika Aiden lepas kendali maka Ciara lah yang akan mengingatkan, begitupun sebaliknya. Mereka berdua sudah sama-sama dewasa dan paham akan hubungan ****, namun mereka memilih menahannya di saat maraknya **** bebas atau **** before married.

Aiden mendesah kesal karena harus membawa gadis cantik nya menghadiri pesta itu, bukan karena apa. Tapi Aiden tidak rela jika kecantikan Ciara dilihat oleh pria lain, apalagi dengan dress yang Ciara kenakan malam ini.

"Honey, aku sungguh tidak rela jika kau datang ke pesta itu" kata Aiden.

"Jangan berlebihan Ai, bahkan di pesta nanti akan banyak wanita yang lebih cantik dan seksi pastinya" ucap Ciara tahu keresahan kekasihnya.

Setelah berkendara satu jam, Aiden dan Ciara sampai di lokasi pesta. Pesta itu bukanlah pesta biasa, tapi pesta kalangan para pebisnis dan pengusaha sukses. Aiden terpaksa datang menggantikan Daddy nya, karena Marcell dan Yasmin sedang berada di Belanda untuk mengantarkan putri mereka yang akan menempuh pendidikan di kota Leiden karena disana ada Richard yang bisa menjaga keponakannya.

🪻

🪻

🪻

🪻

🪻

TBC 🌺

Terpopuler

Comments

Mom Dee 🥰 IG : devinton_01

Mom Dee 🥰 IG : devinton_01

ditunggu kelanjutannya 🥰

2023-09-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!