TMFP

Sudah satu bulan berlalu sejak Ciara mengungkapkan keinginannya untuk menikah, sejak saat itu juga hati Ravin belum luluh bahkan terkesan semakin keras.

Ciara dan Els bahkan menjaga jarak dari Ravin, namun semua itu tidak membuat Ravin menyetujui Ciara menikah dengan Aiden. Suasana rumah jadi kaku dan dingin, tidak sehangat dulu, bahkan saat sarapan pagi seperti sekarang ini.

"Sayang, kenapa makanannya hanya di aduk-aduk?" tanya Els melihat Ciara hanya memainkan makanannya tanpa berniat memakannya.

"Cia gak selera makan Bun" kata Ciara.

"Cia mau makan apa? Biar bunda masakin" ujar Els, namun gadis itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Ada apa?" tanya Els khawatir, Ravin hanya memperhatikan saja tanpa ikut bicara.

"Sepertinya..." gadis itu melirik Ayahnya yang cuek dan menikmati makanannya.

"Cia hamil" kata Ciara membuat Ravin tersedak begitu dahsyat.

Uhukkk...uhukk...uhukkk....

"Minum Mas" Els memberikan segelas air putih pada Ravin, wanita itu melihat pada Ciara dan menggelengkan kepalanya.

"Ciara hati-hati kalau bicara" ucap Ravin dengan nada rendah, tangannya menggenggam kuat gelas kosong.

"Cia dan Aiden sudah dewasa Yah, **** sudah menjadi salah satu kebutuhan kami. Dan bukan tidak mungkin jika kami melakukannya meski belum ada ikatan resmi, terlena kami sama-sama suka dan saling...."

"Cukup!" bentak Ravin membuat kedua wanitanya terjingkat.

"Ayah keterlaluan" kata Ciara meninggalkan meja makan dengan perasaan kesal.

"Kau mencintai putrimu dengan cara menyakiti hatinya Mas" ucap Els juga meninggalkan Ravin di meja makan.

🪻🪻🪻

Ciara mengemudikan mobilnya menuju kantor Aiden, gadis itu melakukan mobilnya dengan kecepatan maksimum lantaran sebagai peluapan emosi yang memenuhi dadanya.

Sesampainya di kantor Aiden, Ciara langsung masuk kedalam lift yang akan membawa dirinya keruangan Aiden.

Brakkkkkkkkkk....

Ciara membuka kasar pintu ruangan Aiden, dan membuat orang-orang yang ada di dalam ruangan itu menatap kearahnya.

"Kalian lanjutkan ini di ruangan Frans" titah Aiden pada dua pria paruh baya, dan seorang pria seusia nya yang bernama Frans, asisten nya.

"Permisi Tuan" ucap ketiga pria itu menunjukkan kepalanya dan keluar dari ruangan Aiden.

Aiden menghampiri Ciara yang mematung didekat pintu, ada rasa bersalah karena menganggu pekerjaan sang kekasihnya.

"Ada apa?" lirih Aiden membawa Ciara dalam pelukannya.

"Ayo kita lakukan sekarang" kata Ciara, Aiden melepaskan pelukannya dan menatap bingung pada gadisnya.

"Melakukan apa honey?" tanya Aiden, tangannya mengangkat dagu Ciara agar bisa menatap mata indahnya.

"Bercinta, aku ingin bercintanya denganmu. Sekarang" ceplos gadis itu membuat Aiden terkejut bukan main.

"Honey, ada apa? Semua baik-baik saja bukan?" Aiden membawa Ciara duduk di sofa ruangan itu.

"Tidak, semua tidak baik-baik saja. Kau harus menghamili agar kita bisa menikah" kata Ciara serius.

"Sayang dengarkan aku. Aku mencintaimu, sangat teramat mencintaimu, aku tidak mungkin merusak gadisku, aku akan menjagamu sampai dirimu resmi menjadi milikku. Dan saat itu tiba kita pasti akan bercinta kapanpun dan di manapun kau mau" ucap Aiden, Ciara memeluk erat Aiden dan menangis. Seandainya saja Ravin tahu betapa Aiden sangat menjaga dan mencintainya, mungkin ayah Ciara itu tidak akan bersikap sekarang ini.

"Mungkin sekarang sudah menjadi hal wajar gaya pacaran seperti layaknya suami istri, tapi aku sungguh tidak ingin melakukan itu padamu. Kau adalah wanita istimewa setalah Mommy dan adikku, maka aku juga akan memperlakukan mu dengan cara yang istimewa" Aiden membalas pelukan Ciara, pria itu benar-benar menjaga Ciara meskipun terkadang sangat sulit mengendalikan diri. Tapi Aiden tetap berusaha untuk tidak melakukannya sebelum pernikahan, mengingat dirinya lahir tanpa ada ikatan resmi dari Marcell dan Yasmin. Aiden memegang prinsip itu juga untuk membuktikan pada Ravin jika dirinya berbeda dengan Daddy nya yang terkenal player.

🪻🪻🪻

Hari ini Ciara akan ke Bandung bersama Kinara, ya satu-satunya teman dekat Ciara selain Aiden adalah Kinara. Gadis berusia 21 tahun itu tengah menempuh pendidikannya disalah satu universitas ternama di Jakarta, hal itu membuat Ciara senang karena sering bertemu dengan Kinara.

"Bagaimana hubunganmu dengan Raka?" tanya Ciara, gadis itu menyetir dengan kacamata hitam di wajahnya.

"Baik" sahut Kinara.

"Kalian pacaran?"

"Tidak, kami hanya berteman, Cia" kata Kinara.

"Why? Kau menolaknya? Setahuku Raka menyatakan cintanya padamu kan?" cecar Ciara.

"Hanya saja, aku belum ingin pacaran" jawab Kinara, gadis itu masih tertutup.

"Kau sendiri bagaimana? Aiden sudah melamar mu?" tanya Kinara.

"Bahkan aku yang melamar Aiden bulan lalu. Tapi Tuan Ravin belum mengizinkan ku menikah" kata Ciara lesu.

"Om Ravin terlalu mencintaimu, dan kurasa itu ujian cinta mu dan Aiden. Karena selama ini hubungan kalian mulus tanpa gangguan pihak ketiga" ucap Kinara.

"Ya, mungkin saja. Hanya, entah kenapa aku merasa jika kasih sayang Ayah malah menyakitiku" ucap Ciara sendu mengingat sikap Ayahnya.

🪻🪻🪻

Aiden berada di sebuah Night Club memenuhi undangan relasinya, Aiden terpaksa datang sebagai formalitas saja, pria itu tidak suka dengan dunia malam dan segala kesenangan yang ditawarkan.

"Silahkan diminum Tuan" ucap Bens salah satu relasinya memberikan segelas mocktail karena tahu jika Aiden tidak minum alkohol.

"Terimakasih" ucap Aiden, pria itu risih melihat para wanita dengan pakaian mini yang sangat agresif di sekitarnya.

Diruangan VVIP itu terlihat beberapa pria dewasa menikmati sentuhan dari wanita bayarannya. Sebanarnya bukan pertama kali Aiden berada di situlah seperti ini, namun hari ini Aiden merasakan sesuatu yang berbeda.

Tubuhnya bereaksi melihat adegan panas di sekitarnya, Aiden sangat paham apa yang terjadi pada dirinya. Pria itu segera pergi dari tempat itu untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

Brukkkkkkkk....

"Awhhhhh....." jerit seorang wanita berpakaian seksi yang tak sengaja di tabrak oleh Aiden.

"Maaf" kata Aiden, tubuhnya semakin bergejolak dan berkeringat.

"Kalau jal...." wanita itu mendongak dan melihat wajah Aiden.

"Kak" kata wanita itu bangkit dari lantai dan mendekatkan Aiden.

"Jangan mendekat" Aiden mundur, pria itu mengumpat dalam hatinya pada orang yang telah bermain-main dengannya.

"Kak, ada apa denganmu?" wanita itu tetap maju melihat wajah merah Aiden dan keringat di sekitar pelipisnya.

"Stop, go away!" seru Aiden nafasnya semakin memburu, pria itu berjalan dengan sempoyongan.

"Kak, kau sakit?" wanita itu mencoba menyentuh Aiden.

"Don't touch me!" bentak Aiden, tubuhnya terhuyung-huyung kebelakang namun dengan sigap wanita itu menahannya.

"Damn it!" teriak Aiden.

"What are you doing bicth!!!" marah Aiden karena disentuh oleh wanita itu. Seolah tuli, wanita itu memapah tubuh Aiden dan membawanya ke salah satu kamar yang ada di club itu.

"Istirahat lah dulu Kak" kata wanita itu berniat menolong Aiden, tanpa ia tahu jika mata Aiden sudah merah karena menahankan gejolak tubuhnya. Bahkan pria itu sudah kehilangan kewarasannya dan menggila melihat kemolekan tubuhnya.

"Aku sudah memperingatkan mu tadi" ucap Aiden menarik kasar wanita itu dan membantingnya ke atas ranjang.

"Aghhhhh.... Kak, apa yang..." kata-katanya menguap begitu saja karena Aiden memaksanya dengan brutal, tanpa ampun dan belas kasihan.

🪻

🪻

🪻

🪻

🪻

TBC 🌺

Terpopuler

Comments

Mom Dee 🥰 IG : devinton_01

Mom Dee 🥰 IG : devinton_01

siapaa....

2023-10-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!