Ways Of The Drunken Master: I Become Stronger The More I Drunk

Ways Of The Drunken Master: I Become Stronger The More I Drunk

Awalan Baru

Malam tahun baru, 2027. Dave, Anders, Yora, Mirkov dan Brahm sedang berpesta merayakan tahun baru bersama-sama. Mereka semua sedang tertawa sambil meminum bir dari botol berukuran besar.

*duak*

Suara gelas pitcher bir yang diletakkan di meja membuat isi meja itu sedikit terangkat, hingga sebuah gelas berisi minuman beralkohol jatuh ke lantai

“Pelan-pelan bego, jadi jatoh anjir” ujar Mirkov sambil mengangkat gelas dan menaruhnya kembali ke meja. Lalu dengan satu jari ia memerintahkan air alkohol itu ke dalam gelas. Genangan air itu berkumpul dan menyatu hingga membentuk sebuah bola air. Bola air itu dituntun oleh Mirkov menuju atas gelas dan membentuknya menjadi sebuah tetesan air yang besar, seketika gelas itu terisi kembali.

“Iye-iye sorry. Kita cheers dulu dong kawan" Ujar Yora sambil mengangkat gelas bir yang setengah penuh. Seketika Dave, Anders, Mirkov mengangkat gelas mereka juga.

"Angkat lah gelasnya Brahm, lemes banget lu. Belom makan lu ya?" kata Anders sambil menepuk bahunya

"Engga engga, gua lagi mikir aja. Kayanya enak gitu jadi Hunter kaya lu" katanya sambil mengambil gelas tapi tidak diangkat olehnya.

"Yaaa, gimana ya Brahm, ada plus minusnya juga" kata Mirkov sambil menurunkan gelasnya dan meletakkan gelasnya di meja. Seketika Dave, Anders dan Yora ikut menurunkan gelasnya.

"Masih enakan jadi manusia biasa Brahm, ga perlu taruhin nyawa tiap hari" kata Dave sambil menunjuk Yora dengan wajahnya "Noh, si Yo kemarin hampir kebelah dua abis nahan Minotaur, pake tangan kosong lagi"

"Lah, kan komando dari Mirkov gua disuruh tahan, yaudah gua tahan aja" Yora mengangkat bahunya "Salah siapa?"

"Ya bener sih nahan, tapi kan bisa pake kapak lu ya" kata Mirkov sambil tertawa.

"Laki boss, biar greget kalo kata Madd Dogg" Yora ikut tertawa.

"Udeh ga usah banyak dipikirin, inget kata pepatah, Brahm. Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi sakit" kata Anders sambil tertawa.

"Yhaaa jadi bukit dong harusnya, becanda kan itu" kata Yora yang ikutan tertawa. "Yaudah yaudah" Yora kemudian mengangkat gelasnya lagi "Untuk tahun 2023, semoga kita lebih kuat lagi".

Dave mengangkat gelasnya "tahun depan gua bisa nikah"

Anders ikut mengangkat gelasnya "dungeon raid yang bergelimangan harta"

Mirkov mengangkat gelasnya dengan kekuatan sihirnya "gua bisa nguasain 9th Circle Magic"

Mereka semua melihat ke arah Brahm, kemudian Brahm menegakan badannya dan mengangkat gelas bir tersebut dan berteriak "semoga gua bisa jadi Hunter!"

"Cheers!" *klak* suara gelas yang saling bersentuhan ditemani oleh suara ledakan petasan di langit. Brahm melihat gelas bir yang dia angkat lalu melihat ke langit yang dipenuhi petasan.

Brahm meneguk dan meminum alkohol itu sampai habis. *duak* suara gelas yang diletakkan di meja cukup keras hingga membuat yang lain kaget.

"Ini bir kok ada manisnya ya, Yo?" kata Brahm sambil melihat ke arah Yora. "Iya, manis. Itu abidin Brahm, anggur bir dingin, jadinya udah gua campurin anggur merah. Gua campurin vodka juga sih dikit, langsung lu abisin ya?" Yora meletakkan gelasnya dan meletakkan kedua tangannya di pundak Brahm.

Yora menatap mata Brahm dengan seksama "Lu udah mabok ya?! Astaga, gua lupa kalo lu tuh ga kuat minum" Yora tertawa.

Sementara itu pandangan Brahm mulai berbayang dan berputar. Anders mengangkat 2 jarinya dan bertanya "Ini berapa Brahm?" Brahm menyilangkan matanya untuk fokus ke jari Anders "Tujuh?" semuanya tertawa mendengar responnya. "Jauh anjir, kok tujuh sih, harusnya empat atau enam gitu. kan ini genap semua" lanjut Anders.

"Nih air putih, minum dulu, biar ga mabok-mabok amat" Dave meletakkan sebotol air mineral kemasan di hadapan Brahm. "Engga ah, engga, ga mau" Brahm mendorong air mineral yang ada di hadapannya hingga tumpah, Dave dan Anders refleks untuk menghindar dan air mineral itu jatuh ke lantai.

"Geletakin di kursi dulu gih Yo, ni orang rese kalo mabok" kata Mirkov sambil menggunakan sihirnya untuk membersihkan genangan air dan mengembalikannya lagi ke dalam botol.

Yora mengangkat Brahm dengan satu tangan dan membawanya di bawah ketiaknya seperti membawa barang. Di satu tangannya Yora sedang menenggak satu botol alkohol dan membawanya ke kursi terdekat.

"Captain's order, gua mesti nurut" kemudian Yora meletakan Brahm di kursi dan membuka jaketnya dan menggulungnya menjadi sebuah bantal dan meletakkannya di bawah kepala Brahm. "Lu di situ dulu ya, nanti kalo udah sadar baru balik lagi"

Yora kembali ke meja dan menghela napas panjang lalu menuangkan soju ke dalam gelasnya. "dia hopeless ga sih, lagian kenapa dia ngotot pengen jadi Hunter coba." Ujar Yora sambil menghabiskan sojunya dalam satu tenggakan.

"Ya ga masalah sih, tinggal dia bisa Awakening atau kepilih sistem aja" kata Anders

"Forced Awakening? Der, persentase suksesnya kecil, jadi satu-satunya jalan tinggal dia kepilih sama sistem aja, itu juga kalo kepilih"

Semua orang di sana terdiam dan memperhatikan Brahm yang terkulai lemas di kursi. "Jadi inget sebelom ada gini-ginian ya, pas masih sekolah" kata Dave sambil membenarkan kacamatanya. "Heh, iya juga. Dulu mah panik kita pas pertama kali gate sama dungeon muncul, udah 11 tahun berarti ya".

\===========================================================================

2017, 10 tahun yang lalu. Fenomena langit yang terpecah timbul di saat yang bersamaan di berbagai negara. Dari pecahan langit itu keluarlah monster-monster. Beberapa manusia yang berada di sekitar lokasi pecahan tersebut mendengar sebuah suara stasis dan suara yang kencang di kepala mereka. Kemudian mereka mendapatkan kekuatan untuk mengalahkan monster tersebut. Kini mereka disebut sebagai Hunter.

2017, Sebuah SMK di Bexanor. Saat itu sedang hujan deras sehingga banyak murid lainnya menunggu hujan reda di lorong.

Anders, Mirkov, Yora dan Brahm sedang nongkrong di lorong sepulang sekolah sambil menunggu hujan. Dave turun dari tangga menuju lorong sambil membawa gitar.

"Nah ini nih, biar ga bosen" ujar Yora sambil meminta gitar kepada Dave. Lalu ia membuka case gitarnya dan memainkan beberapa nada "Mau request apa, kebetulan yang gua bisa-bisa aja, kalo gua ga bisa nanti dioper ke Depe aja"

"Ini dong, Berita Kepada Kawan, klasikan aja kita" ujar Mirkov.

"Nah, ini mantep nih" Yora memberikan gitarnya kepada Dave "Ga bisa gua Dep, lu aja gih"

Ketika sedang bernyanyi, Anders memperhatikan sekeliling dan menyetop mereka. "Eh, eh. Diem dulu dah. Lu denger ga?"

Dave menghentikan gitarnya sementara Mirkov, Yora, dan Brahm mendengar dan memperhatikan sekitar dengan seksama.

"Denger apaan, lu ngigo ya?" kata Brahm.

"Kaga, denger dulu. ada bunyi stasis kaya semut di TV gitu ya" kata Anders

"Iya lagi, gua denger" kata Mirkov

"Asalnya dari lapangan ya?" kata Dave yang melihat ke arah lapangan di seberang lorong

"Iya Dep, kayanya dari lapangan dah" kata Yora berdiri di kursi sambil memutar balikan badannya dan melihat ke arah lapangan.

"Hah?" Apaan si, gua dikerjain ya ini. Gua ga denger apa-apa gila" kata Brahm dengan sedikit tertawa

"Kaga gila, darimana gua ngerjain lu, orang daritadi lu di sini" kata Anders sambil menyikut Brahm dengan pelan.

Mirkov berdiri dan menghampiri siswa yang lain "Eh, guys. Kalian denger ada suara ga?"

Siswa yang lain saling menatap bingung "Engga bang, cuma denger suara ujan doang"

"Hmmm. Oke" Mirkov kembali ke tongkrongannya.

"Yang lain sih ga denger apa-apa selain ujan" kata Mirkov sambil duduk.

"Tuh kan, gua dikerjain. Ga usah ngadi-ngadi deh lu pada" kata Brahm sambil tertawa.

"Eh eh, kok makin keras sih suaranya?!" kata Anders dengan panik.

Dari tengah lapangan di seberang lorong sekolah, kira-kira 3 meter dari permukaan tanah. Sebuah imaji seperti kaca pecah muncul. Pecahan tersebut membesar hingga mencapai 5 meter lebar dan 5 meter tingginya.

Sebuah mata mengintip dari dalam pecahan tersebut dan melihat Anders, Dave, Mirkov, dan Yora, lalu mata itu berkedip.

"Coys, itu apaan?!" Yora turun dari kursi lalu berpengangan pada pundak Dave sambil bersembunyi

"Woy itu apaan?!" kata Brahm sambil berteriak

Seluruh murid berteriak dengan panik dan lari kabur ke atas menuju kelas

"Kok ada mata njir, kok bisa ngedip sih?! Woy!" kata Anders dengan panik

Sebuah tangan muncul dari pecahan tersebut dan merobek pecahan tersebut. Keluarlah dua buah monster dari dalam pecahan tersebut. Monster itu tingginya sekitar 3 hingga 4 meter, dengan tubuh besar dan berotot. Kulit mereka berwarna abu-abu pucat dan satunya lagi berwarna hijau tua kecoklatan.

Wajah mereka didominasi oleh rahang bawah yang menonjol, mata kecil yang menyipit, dan alis yang rendah dan miring. Telinga mereka runcing dan memanjang, sehingga memberikan penampilan yang mengancam. Mereka memakai kalung yang terbuat dari tengkorak binatang-binatang kecil dan mereka membawa sebuah batang kayu besar di tangan mereka.

"Zythrak'thul'rel"

Kata salah satu monster tersebut dan mereka berdua berjalan ke arah Anders, Dave, Mirkov, dan Brahm.

"Ini bukan mimpi kan?!" kata Brahm

"Buruan lari, lu pada nunggu apa?!" kata Mirkov sambil menarik lengan Brahm dan Anders

"Dep ayo dep, lari" kata Yora sambil menarik lengan Dave

Monster yang berwarna hijau itu melihat mereka berlima dan mengejar mereka. Sementara yang berwarna abu-abu pucat melompat ke arah lorong sekolah dan menghancurkan segala yang ada di hadapannya.

*crash* suara pecahan kaca dan pintu yang didobrak oleh monster tersebut, ruangan itu adalah student lounge yang berisi beberapa siswa. *AAAGHHHH* *THUD* suara teriakan dan suara dampak senjata yang dipegang olehnya terdengar hingga ujung lorong

*drak* suara badan yang terlempar menuju lapangan sementara Yora melihat ke belakang dan ia melihat badan seorang siswa yang terlempar.

Di belakang mereka monster yang berwarna hijau sedang mengejar mereka

Yora berhenti berlari "Dep, gua pinjem gitar lu"

Dave berhenti "Hah?! Buat apaan?!"

"Udah pinjem aja" Yora menarik gitar milik Dave. "Jangan marah ya kalo gitar lu ancur"

Dave berteriak "Woi, jangan goblok! mau ngapain lu!" Dave berbalik ke arah Anders, Mirkov dan Brahm. "Woi, si Yora cari mati ini, bantuin gua!"

Anders, Mirkov, dan Brahm berhenti berlari dan melihat Dave dan Yora.

"Ah goblok, ngapain sih ini anak" Anders berlari ke arah Yora

Yora berbalik melihat Dave dan Anders yang baru sampai "Kubur gua ala viking ya, pake kapal"

Ketika Yora ingin berlari, Anders, Dave, Mirkov dan Yora mendengar sebuah suara lagi

"Vorgrath, narok!"

"Lu denger ga?!" kata Yora

Seketika tubuh Anders, Dave, Mirkov dan Yora dikelilingi sebuah aura berwarna putih seperti asap. Mereka ber-4 saling melihat satu sama lain dan saling mengangguk.

"Brahm, lu kok engga ada auranya?" Kata Mirkov

"Yah gua ga tau, Mik" ujar Brahm dengan ekspresi bingung

"Yaudah lu diem di sini atau engga ngumpet."

"Kaya di komik-komik atau novel-novel gitu nih cuy" kata Anders sambil memutar lengannya seperti pemanasan

Dave mengambil tongkat baton dan brass knuckle di dalam kantongnya dan memberikan brass knuckle kepada Yora. "Ga usah pake gitar gua kalo gitu caranya"

Anders, Dave, Mirkov, dan Yora mengambil ancang-ancang dan formasi kemudian mereka ber-4 menyerang monster hijau tersebut.

"AAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHH" kata mereka ber-4

\===========================================================================

"Tapi kok dulu lu bisa langsung tau Mik caranya pake magic?" kata Anders penasaran

"Engga tau juga, tau-tau bisa aja." kata Mirkov sambil membakar rokoknya dengan ujung jari yang diubah menjadi korek

"Tapi itu sistem rese juga sih dulu, begitu itu monster kalah dua-duanya baru muncul sistemnya, kan harusnya di awalan" kata Yora dengan jengkel. "Ga mirip di komik nih, payah" lanjutnya.

"Rewardnya bagus juga sih abis ngalahin mereka. Yaaa, kalo ga ada sistem juga kita bakalan susah jadinya" kata Mirkov sambil melihat sistem di depan matanya

_______________________________________

[SYSTEM]

NAME: MIRKOV MINSTRELIS

CLASS: HIGH RANKING 8TH CIRCLE WIZARD

_______________________________________

"Kapan nih buka yang ke 9? Biar lu jadi yang pertama cuy" kata Yora

"Yaaa, kita liat nanti ye" kata Mirkov sambil tertawa dan menutup sistemnya

Brahm terbangun dari kursi dan berdiri lalu berjalan menuju sebuah taman kecil. Brahm berlutut dan berpegangan pada pagar pendek.

"HOOEEEKKK" Brahm memuntahkan isi makanan dan alkohol di taman kecil tersebut.

"Yaahhh, bubar dah ni tongkrongan. Ahhh, elu" kata Anders sambil tertawa

"Woi taneman gua" kata Dave sambil berdiri dan berjalan ke arah Brahm lalu menggeser Brahm dari taman tersebut. "Waduh, gimana beresinnya ini" Dave berjalan menuju selang air dan menyiram taman tersebut.

Mirkov dan Yora hanya tertawa sambil Mirkov ikut membantu membereskan masalah yang dibuat Brahm.

"Ennggg, gua ga mau minum-minum lagi. Kapok gua, kapok" kata Brahm sambil duduk di meja mereka nongkrong

"Perasaan baru segelas lu minumnya" kata Yora sambil menenggak satu shot soju. "Nih lagi ga" Yora menawarkan satu shot soju lagi kepada Brahm

"Engga Yo, udah ah. Gamau lagi gua." Brahm menolak dan mendorong tangan Yora

"Oke, Suit yourself." Yora meminum satu shot soju lagi

"Nih air putih aja" Mirkov memberikan air mineral kemasan kepada Brahm. Brahm lalu mengambil air mineral tersebut dan meminumnya sedikit. Brahm lalu meletakkan kepalanya di meja sementara Dave sibuk mengurusi tanamannya.

\===========================================================================

Pagi harinya, sekitar jam 6 mereka semua sedang beres-beres di rumah Dave setelah berpesta semalaman. Mirkov menggunakan sihirnya untuk membereskan dan merapikan halaman belakang rumah Dave.

"Untung ada elu, Mik. Jadi cepet kan" kata Dave sambil menepuk pundak Mirkov.

Anders, Mirkov, Yora dan Brahm yang digotong dan diletakkan di pundak Yora berpamitan kepada Dave dan masuk ke dalam mobil Mirkov. Mirkov mengantarkan Brahm terlebih dahulu ke rumahnya dan Yora menggotongnya ke kamarnya. Anders, Mirkov, dan Yora diantar kembali ke rumahnya masing-masing oleh Mirkov.

Siang harinya Brahm terbangun dengan kepala yang pusing setelah mabuk. Brahm pergi keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman. Ketika sedang duduk di meja makan, Brahm mendengar suara stasis dan Brahm langsung terbangun dan teringat memori 10 tahun yang lalu.

"Hah?" Brahm kebingungan dan mencari-cari sumber suara itu ada di mana. Brahm lalu mengambil pisau dapur dan memegangnya dengan kedua tangannya.

Suara stasis itu semakin kencang dan Brahm mendengar suara

"Vorgrath, narok!"

Tubuh Brahm diselimuti oleh aura putih seperti asap. Brahm meletakkan pisaunya di meja dan memperhatikan tubuhnya. Ia lari ke kamar mandi untuk melihat ke arah cermin dan melihat dirinya dikelilingi oleh aura putih. Brahm menyentuh tangan dan wajahnya. "Aura?"

Brahm teringat akan memorinya 10 tahun yang lalu terhadap teman-temannya. Brahm juga ingin menjadi hunter, itu merupakan cita-citanya sejak lama. Tanpa keraguan dan dengan suara yang lantang, Brahm berteriak.

"SISTEEEEEEEEEEEEMMMMMMMMMMMMMM"

Aura Brahm kemudian hilang dari tubuhnya. Brahm mulai panik dan berusaha menarik dan menjaga supaya aura tersebut tetap ada di tubuhnya. Tak lama kemudian sebuah layar berwarna biru muncul di hadapan Brahm.

_____________________

[SYSTEM NOTICE]

[SELAMAT, ANDA DIPILIH UNTUK MENJADI HUNTER]

[ADA SESEORANG YANG MENSPOSORI ANDA UNTUK MENJADI HUNTER]

[ANDA ADALAH KASUS SPESIAL, SEBUAH SYARAT HARUS DIPENUHI SUPAYA ANDA BISA MENJADI HUNTER SEUTUHNYA]

[BLESSING RECEIVED: WAY OF THE DRUNKEN MASTER]

[GIFT RECEIVED: 500 YEAR OLD INSAM-JU X5]

[GIFT RECEIVED: 200 YEAR OLD RED WINE X10]

[GIFT RECEIVED: ANTI HANGOVER PILL X100]

_____________________

"HAH?!?!" Ujar Brahm dengan kaget.

"Kok jadi gini sih?!"

"Iya sih gua mau jadi Hunter, tapi gua ga kuat minum alkohol"

Brahm memeriksa bagian Blessing

[WAY OF THE DRUNKEN MASTER]

[BERKAT INI DAPAT DIGUNAKAN JIKA KAMU BERADA DI BAWAH PENGARUH ALKOHOL]

[UNTUK MENDAPAT FUNGSI LEBIH LANJUT KAMU HARUS MABUK TERLEBIH DAHULU]

[SKILL: DRUNKEN FISTFIGHT, DRUNKEN SWORDFIGHT]

[PASSIVES: HEIGHTENED SENSE, QUICK REFLEX]

[NOTICE: DRUNKEN FISTFIGHT DAN DRUNKEN SWORDFIGHT DAPAT DIGUNAKAN JIKA KAMU BERADA DI BAWAH PENGARUH ALKOHOL]

[NOTICE: PASSIVE SKILL HANYA DAPAT BEKERJA JIKA KAMU BERADA DI BAWAH PENGARUH ALKOHOL]

"Haahhh, nasib... nasib... Begini banget sih mau jadi Hunter aja." kata Brahm sambil mengehela napas panjang.

"Gua kasih tau mereka deh kalo gitu"

Brahm menghabiskan air di gelas dan menuju kamarnya untuk berpakaian. Ia lalu mengambil HP-nya dan menelpon grup

"Udeh sadar lu?" Kata Anders melalui telpon

"Kenapa Brahm? Udah gua maafin kok lu muntah di taman gua" Kata Dave

"Masih mau ga? Gua masih ada nih dikit" kata Yora

"Ada apaan lu nelpon?" kata Mirkov

"Guys, gua dapet sistem, guys. Gua bisa jadi Hunter, tapi ada syaratnya. Lu pada bisa ke tempat gua ga?"

Anders, Dave, Mirkov, dan Yora kaget. Kemudian mereka ber-4 setuju untuk berangkat menuju rumah Brahm.

Terpopuler

Comments

Mirkov Minstrelis

Mirkov Minstrelis

tetep support authornya ya teman teman!

2023-11-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!