Malam tahun baru, 2027. Dave, Anders, Yora, Mirkov dan Brahm sedang berpesta merayakan tahun baru bersama-sama. Mereka semua sedang tertawa sambil meminum bir dari botol berukuran besar.
*duak*
Suara gelas pitcher bir yang diletakkan di meja membuat isi meja itu sedikit terangkat, hingga sebuah gelas berisi minuman beralkohol jatuh ke lantai
“Pelan-pelan bego, jadi jatoh anjir” ujar Mirkov sambil mengangkat gelas dan menaruhnya kembali ke meja. Lalu dengan satu jari ia memerintahkan air alkohol itu ke dalam gelas. Genangan air itu berkumpul dan menyatu hingga membentuk sebuah bola air. Bola air itu dituntun oleh Mirkov menuju atas gelas dan membentuknya menjadi sebuah tetesan air yang besar, seketika gelas itu terisi kembali.
“Iye-iye sorry. Kita cheers dulu dong kawan" Ujar Yora sambil mengangkat gelas bir yang setengah penuh. Seketika Dave, Anders, Mirkov mengangkat gelas mereka juga.
"Angkat lah gelasnya Brahm, lemes banget lu. Belom makan lu ya?" kata Anders sambil menepuk bahunya
"Engga engga, gua lagi mikir aja. Kayanya enak gitu jadi Hunter kaya lu" katanya sambil mengambil gelas tapi tidak diangkat olehnya.
"Yaaa, gimana ya Brahm, ada plus minusnya juga" kata Mirkov sambil menurunkan gelasnya dan meletakkan gelasnya di meja. Seketika Dave, Anders dan Yora ikut menurunkan gelasnya.
"Masih enakan jadi manusia biasa Brahm, ga perlu taruhin nyawa tiap hari" kata Dave sambil menunjuk Yora dengan wajahnya "Noh, si Yo kemarin hampir kebelah dua abis nahan Minotaur, pake tangan kosong lagi"
"Lah, kan komando dari Mirkov gua disuruh tahan, yaudah gua tahan aja" Yora mengangkat bahunya "Salah siapa?"
"Ya bener sih nahan, tapi kan bisa pake kapak lu ya" kata Mirkov sambil tertawa.
"Laki boss, biar greget kalo kata Madd Dogg" Yora ikut tertawa.
"Udeh ga usah banyak dipikirin, inget kata pepatah, Brahm. Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi sakit" kata Anders sambil tertawa.
"Yhaaa jadi bukit dong harusnya, becanda kan itu" kata Yora yang ikutan tertawa. "Yaudah yaudah" Yora kemudian mengangkat gelasnya lagi "Untuk tahun 2023, semoga kita lebih kuat lagi".
Dave mengangkat gelasnya "tahun depan gua bisa nikah"
Anders ikut mengangkat gelasnya "dungeon raid yang bergelimangan harta"
Mirkov mengangkat gelasnya dengan kekuatan sihirnya "gua bisa nguasain 9th Circle Magic"
Mereka semua melihat ke arah Brahm, kemudian Brahm menegakan badannya dan mengangkat gelas bir tersebut dan berteriak "semoga gua bisa jadi Hunter!"
"Cheers!" *klak* suara gelas yang saling bersentuhan ditemani oleh suara ledakan petasan di langit. Brahm melihat gelas bir yang dia angkat lalu melihat ke langit yang dipenuhi petasan.
Brahm meneguk dan meminum alkohol itu sampai habis. *duak* suara gelas yang diletakkan di meja cukup keras hingga membuat yang lain kaget.
"Ini bir kok ada manisnya ya, Yo?" kata Brahm sambil melihat ke arah Yora. "Iya, manis. Itu abidin Brahm, anggur bir dingin, jadinya udah gua campurin anggur merah. Gua campurin vodka juga sih dikit, langsung lu abisin ya?" Yora meletakkan gelasnya dan meletakkan kedua tangannya di pundak Brahm.
Yora menatap mata Brahm dengan seksama "Lu udah mabok ya?! Astaga, gua lupa kalo lu tuh ga kuat minum" Yora tertawa.
Sementara itu pandangan Brahm mulai berbayang dan berputar. Anders mengangkat 2 jarinya dan bertanya "Ini berapa Brahm?" Brahm menyilangkan matanya untuk fokus ke jari Anders "Tujuh?" semuanya tertawa mendengar responnya. "Jauh anjir, kok tujuh sih, harusnya empat atau enam gitu. kan ini genap semua" lanjut Anders.
"Nih air putih, minum dulu, biar ga mabok-mabok amat" Dave meletakkan sebotol air mineral kemasan di hadapan Brahm. "Engga ah, engga, ga mau" Brahm mendorong air mineral yang ada di hadapannya hingga tumpah, Dave dan Anders refleks untuk menghindar dan air mineral itu jatuh ke lantai.
"Geletakin di kursi dulu gih Yo, ni orang rese kalo mabok" kata Mirkov sambil menggunakan sihirnya untuk membersihkan genangan air dan mengembalikannya lagi ke dalam botol.
Yora mengangkat Brahm dengan satu tangan dan membawanya di bawah ketiaknya seperti membawa barang. Di satu tangannya Yora sedang menenggak satu botol alkohol dan membawanya ke kursi terdekat.
"Captain's order, gua mesti nurut" kemudian Yora meletakan Brahm di kursi dan membuka jaketnya dan menggulungnya menjadi sebuah bantal dan meletakkannya di bawah kepala Brahm. "Lu di situ dulu ya, nanti kalo udah sadar baru balik lagi"
Yora kembali ke meja dan menghela napas panjang lalu menuangkan soju ke dalam gelasnya. "dia hopeless ga sih, lagian kenapa dia ngotot pengen jadi Hunter coba." Ujar Yora sambil menghabiskan sojunya dalam satu tenggakan.
"Ya ga masalah sih, tinggal dia bisa Awakening atau kepilih sistem aja" kata Anders
"Forced Awakening? Der, persentase suksesnya kecil, jadi satu-satunya jalan tinggal dia kepilih sama sistem aja, itu juga kalo kepilih"
Semua orang di sana terdiam dan memperhatikan Brahm yang terkulai lemas di kursi. "Jadi inget sebelom ada gini-ginian ya, pas masih sekolah" kata Dave sambil membenarkan kacamatanya. "Heh, iya juga. Dulu mah panik kita pas pertama kali gate sama dungeon muncul, udah 11 tahun berarti ya".
\===========================================================================
2017, 10 tahun yang lalu. Fenomena langit yang terpecah timbul di saat yang bersamaan di berbagai negara. Dari pecahan langit itu keluarlah monster-monster. Beberapa manusia yang berada di sekitar lokasi pecahan tersebut mendengar sebuah suara stasis dan suara yang kencang di kepala mereka. Kemudian mereka mendapatkan kekuatan untuk mengalahkan monster tersebut. Kini mereka disebut sebagai Hunter.
2017, Sebuah SMK di Bexanor. Saat itu sedang hujan deras sehingga banyak murid lainnya menunggu hujan reda di lorong.
Anders, Mirkov, Yora dan Brahm sedang nongkrong di lorong sepulang sekolah sambil menunggu hujan. Dave turun dari tangga menuju lorong sambil membawa gitar.
"Nah ini nih, biar ga bosen" ujar Yora sambil meminta gitar kepada Dave. Lalu ia membuka case gitarnya dan memainkan beberapa nada "Mau request apa, kebetulan yang gua bisa-bisa aja, kalo gua ga bisa nanti dioper ke Depe aja"
"Ini dong, Berita Kepada Kawan, klasikan aja kita" ujar Mirkov.
"Nah, ini mantep nih" Yora memberikan gitarnya kepada Dave "Ga bisa gua Dep, lu aja gih"
Ketika sedang bernyanyi, Anders memperhatikan sekeliling dan menyetop mereka. "Eh, eh. Diem dulu dah. Lu denger ga?"
Dave menghentikan gitarnya sementara Mirkov, Yora, dan Brahm mendengar dan memperhatikan sekitar dengan seksama.
"Denger apaan, lu ngigo ya?" kata Brahm.
"Kaga, denger dulu. ada bunyi stasis kaya semut di TV gitu ya" kata Anders
"Iya lagi, gua denger" kata Mirkov
"Asalnya dari lapangan ya?" kata Dave yang melihat ke arah lapangan di seberang lorong
"Iya Dep, kayanya dari lapangan dah" kata Yora berdiri di kursi sambil memutar balikan badannya dan melihat ke arah lapangan.
"Hah?" Apaan si, gua dikerjain ya ini. Gua ga denger apa-apa gila" kata Brahm dengan sedikit tertawa
"Kaga gila, darimana gua ngerjain lu, orang daritadi lu di sini" kata Anders sambil menyikut Brahm dengan pelan.
Mirkov berdiri dan menghampiri siswa yang lain "Eh, guys. Kalian denger ada suara ga?"
Siswa yang lain saling menatap bingung "Engga bang, cuma denger suara ujan doang"
"Hmmm. Oke" Mirkov kembali ke tongkrongannya.
"Yang lain sih ga denger apa-apa selain ujan" kata Mirkov sambil duduk.
"Tuh kan, gua dikerjain. Ga usah ngadi-ngadi deh lu pada" kata Brahm sambil tertawa.
"Eh eh, kok makin keras sih suaranya?!" kata Anders dengan panik.
Dari tengah lapangan di seberang lorong sekolah, kira-kira 3 meter dari permukaan tanah. Sebuah imaji seperti kaca pecah muncul. Pecahan tersebut membesar hingga mencapai 5 meter lebar dan 5 meter tingginya.
Sebuah mata mengintip dari dalam pecahan tersebut dan melihat Anders, Dave, Mirkov, dan Yora, lalu mata itu berkedip.
"Coys, itu apaan?!" Yora turun dari kursi lalu berpengangan pada pundak Dave sambil bersembunyi
"Woy itu apaan?!" kata Brahm sambil berteriak
Seluruh murid berteriak dengan panik dan lari kabur ke atas menuju kelas
"Kok ada mata njir, kok bisa ngedip sih?! Woy!" kata Anders dengan panik
Sebuah tangan muncul dari pecahan tersebut dan merobek pecahan tersebut. Keluarlah dua buah monster dari dalam pecahan tersebut. Monster itu tingginya sekitar 3 hingga 4 meter, dengan tubuh besar dan berotot. Kulit mereka berwarna abu-abu pucat dan satunya lagi berwarna hijau tua kecoklatan.
Wajah mereka didominasi oleh rahang bawah yang menonjol, mata kecil yang menyipit, dan alis yang rendah dan miring. Telinga mereka runcing dan memanjang, sehingga memberikan penampilan yang mengancam. Mereka memakai kalung yang terbuat dari tengkorak binatang-binatang kecil dan mereka membawa sebuah batang kayu besar di tangan mereka.
"Zythrak'thul'rel"
Kata salah satu monster tersebut dan mereka berdua berjalan ke arah Anders, Dave, Mirkov, dan Brahm.
"Ini bukan mimpi kan?!" kata Brahm
"Buruan lari, lu pada nunggu apa?!" kata Mirkov sambil menarik lengan Brahm dan Anders
"Dep ayo dep, lari" kata Yora sambil menarik lengan Dave
Monster yang berwarna hijau itu melihat mereka berlima dan mengejar mereka. Sementara yang berwarna abu-abu pucat melompat ke arah lorong sekolah dan menghancurkan segala yang ada di hadapannya.
*crash* suara pecahan kaca dan pintu yang didobrak oleh monster tersebut, ruangan itu adalah student lounge yang berisi beberapa siswa. *AAAGHHHH* *THUD* suara teriakan dan suara dampak senjata yang dipegang olehnya terdengar hingga ujung lorong
*drak* suara badan yang terlempar menuju lapangan sementara Yora melihat ke belakang dan ia melihat badan seorang siswa yang terlempar.
Di belakang mereka monster yang berwarna hijau sedang mengejar mereka
Yora berhenti berlari "Dep, gua pinjem gitar lu"
Dave berhenti "Hah?! Buat apaan?!"
"Udah pinjem aja" Yora menarik gitar milik Dave. "Jangan marah ya kalo gitar lu ancur"
Dave berteriak "Woi, jangan goblok! mau ngapain lu!" Dave berbalik ke arah Anders, Mirkov dan Brahm. "Woi, si Yora cari mati ini, bantuin gua!"
Anders, Mirkov, dan Brahm berhenti berlari dan melihat Dave dan Yora.
"Ah goblok, ngapain sih ini anak" Anders berlari ke arah Yora
Yora berbalik melihat Dave dan Anders yang baru sampai "Kubur gua ala viking ya, pake kapal"
Ketika Yora ingin berlari, Anders, Dave, Mirkov dan Yora mendengar sebuah suara lagi
"Vorgrath, narok!"
"Lu denger ga?!" kata Yora
Seketika tubuh Anders, Dave, Mirkov dan Yora dikelilingi sebuah aura berwarna putih seperti asap. Mereka ber-4 saling melihat satu sama lain dan saling mengangguk.
"Brahm, lu kok engga ada auranya?" Kata Mirkov
"Yah gua ga tau, Mik" ujar Brahm dengan ekspresi bingung
"Yaudah lu diem di sini atau engga ngumpet."
"Kaya di komik-komik atau novel-novel gitu nih cuy" kata Anders sambil memutar lengannya seperti pemanasan
Dave mengambil tongkat baton dan brass knuckle di dalam kantongnya dan memberikan brass knuckle kepada Yora. "Ga usah pake gitar gua kalo gitu caranya"
Anders, Dave, Mirkov, dan Yora mengambil ancang-ancang dan formasi kemudian mereka ber-4 menyerang monster hijau tersebut.
"AAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHH" kata mereka ber-4
\===========================================================================
"Tapi kok dulu lu bisa langsung tau Mik caranya pake magic?" kata Anders penasaran
"Engga tau juga, tau-tau bisa aja." kata Mirkov sambil membakar rokoknya dengan ujung jari yang diubah menjadi korek
"Tapi itu sistem rese juga sih dulu, begitu itu monster kalah dua-duanya baru muncul sistemnya, kan harusnya di awalan" kata Yora dengan jengkel. "Ga mirip di komik nih, payah" lanjutnya.
"Rewardnya bagus juga sih abis ngalahin mereka. Yaaa, kalo ga ada sistem juga kita bakalan susah jadinya" kata Mirkov sambil melihat sistem di depan matanya
_______________________________________
[SYSTEM]
NAME: MIRKOV MINSTRELIS
CLASS: HIGH RANKING 8TH CIRCLE WIZARD
_______________________________________
"Kapan nih buka yang ke 9? Biar lu jadi yang pertama cuy" kata Yora
"Yaaa, kita liat nanti ye" kata Mirkov sambil tertawa dan menutup sistemnya
Brahm terbangun dari kursi dan berdiri lalu berjalan menuju sebuah taman kecil. Brahm berlutut dan berpegangan pada pagar pendek.
"HOOEEEKKK" Brahm memuntahkan isi makanan dan alkohol di taman kecil tersebut.
"Yaahhh, bubar dah ni tongkrongan. Ahhh, elu" kata Anders sambil tertawa
"Woi taneman gua" kata Dave sambil berdiri dan berjalan ke arah Brahm lalu menggeser Brahm dari taman tersebut. "Waduh, gimana beresinnya ini" Dave berjalan menuju selang air dan menyiram taman tersebut.
Mirkov dan Yora hanya tertawa sambil Mirkov ikut membantu membereskan masalah yang dibuat Brahm.
"Ennggg, gua ga mau minum-minum lagi. Kapok gua, kapok" kata Brahm sambil duduk di meja mereka nongkrong
"Perasaan baru segelas lu minumnya" kata Yora sambil menenggak satu shot soju. "Nih lagi ga" Yora menawarkan satu shot soju lagi kepada Brahm
"Engga Yo, udah ah. Gamau lagi gua." Brahm menolak dan mendorong tangan Yora
"Oke, Suit yourself." Yora meminum satu shot soju lagi
"Nih air putih aja" Mirkov memberikan air mineral kemasan kepada Brahm. Brahm lalu mengambil air mineral tersebut dan meminumnya sedikit. Brahm lalu meletakkan kepalanya di meja sementara Dave sibuk mengurusi tanamannya.
\===========================================================================
Pagi harinya, sekitar jam 6 mereka semua sedang beres-beres di rumah Dave setelah berpesta semalaman. Mirkov menggunakan sihirnya untuk membereskan dan merapikan halaman belakang rumah Dave.
"Untung ada elu, Mik. Jadi cepet kan" kata Dave sambil menepuk pundak Mirkov.
Anders, Mirkov, Yora dan Brahm yang digotong dan diletakkan di pundak Yora berpamitan kepada Dave dan masuk ke dalam mobil Mirkov. Mirkov mengantarkan Brahm terlebih dahulu ke rumahnya dan Yora menggotongnya ke kamarnya. Anders, Mirkov, dan Yora diantar kembali ke rumahnya masing-masing oleh Mirkov.
Siang harinya Brahm terbangun dengan kepala yang pusing setelah mabuk. Brahm pergi keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman. Ketika sedang duduk di meja makan, Brahm mendengar suara stasis dan Brahm langsung terbangun dan teringat memori 10 tahun yang lalu.
"Hah?" Brahm kebingungan dan mencari-cari sumber suara itu ada di mana. Brahm lalu mengambil pisau dapur dan memegangnya dengan kedua tangannya.
Suara stasis itu semakin kencang dan Brahm mendengar suara
"Vorgrath, narok!"
Tubuh Brahm diselimuti oleh aura putih seperti asap. Brahm meletakkan pisaunya di meja dan memperhatikan tubuhnya. Ia lari ke kamar mandi untuk melihat ke arah cermin dan melihat dirinya dikelilingi oleh aura putih. Brahm menyentuh tangan dan wajahnya. "Aura?"
Brahm teringat akan memorinya 10 tahun yang lalu terhadap teman-temannya. Brahm juga ingin menjadi hunter, itu merupakan cita-citanya sejak lama. Tanpa keraguan dan dengan suara yang lantang, Brahm berteriak.
"SISTEEEEEEEEEEEEMMMMMMMMMMMMMM"
Aura Brahm kemudian hilang dari tubuhnya. Brahm mulai panik dan berusaha menarik dan menjaga supaya aura tersebut tetap ada di tubuhnya. Tak lama kemudian sebuah layar berwarna biru muncul di hadapan Brahm.
_____________________
[SYSTEM NOTICE]
[SELAMAT, ANDA DIPILIH UNTUK MENJADI HUNTER]
[ADA SESEORANG YANG MENSPOSORI ANDA UNTUK MENJADI HUNTER]
[ANDA ADALAH KASUS SPESIAL, SEBUAH SYARAT HARUS DIPENUHI SUPAYA ANDA BISA MENJADI HUNTER SEUTUHNYA]
[BLESSING RECEIVED: WAY OF THE DRUNKEN MASTER]
[GIFT RECEIVED: 500 YEAR OLD INSAM-JU X5]
[GIFT RECEIVED: 200 YEAR OLD RED WINE X10]
[GIFT RECEIVED: ANTI HANGOVER PILL X100]
_____________________
"HAH?!?!" Ujar Brahm dengan kaget.
"Kok jadi gini sih?!"
"Iya sih gua mau jadi Hunter, tapi gua ga kuat minum alkohol"
Brahm memeriksa bagian Blessing
[WAY OF THE DRUNKEN MASTER]
[BERKAT INI DAPAT DIGUNAKAN JIKA KAMU BERADA DI BAWAH PENGARUH ALKOHOL]
[UNTUK MENDAPAT FUNGSI LEBIH LANJUT KAMU HARUS MABUK TERLEBIH DAHULU]
[SKILL: DRUNKEN FISTFIGHT, DRUNKEN SWORDFIGHT]
[PASSIVES: HEIGHTENED SENSE, QUICK REFLEX]
[NOTICE: DRUNKEN FISTFIGHT DAN DRUNKEN SWORDFIGHT DAPAT DIGUNAKAN JIKA KAMU BERADA DI BAWAH PENGARUH ALKOHOL]
[NOTICE: PASSIVE SKILL HANYA DAPAT BEKERJA JIKA KAMU BERADA DI BAWAH PENGARUH ALKOHOL]
"Haahhh, nasib... nasib... Begini banget sih mau jadi Hunter aja." kata Brahm sambil mengehela napas panjang.
"Gua kasih tau mereka deh kalo gitu"
Brahm menghabiskan air di gelas dan menuju kamarnya untuk berpakaian. Ia lalu mengambil HP-nya dan menelpon grup
"Udeh sadar lu?" Kata Anders melalui telpon
"Kenapa Brahm? Udah gua maafin kok lu muntah di taman gua" Kata Dave
"Masih mau ga? Gua masih ada nih dikit" kata Yora
"Ada apaan lu nelpon?" kata Mirkov
"Guys, gua dapet sistem, guys. Gua bisa jadi Hunter, tapi ada syaratnya. Lu pada bisa ke tempat gua ga?"
Anders, Dave, Mirkov, dan Yora kaget. Kemudian mereka ber-4 setuju untuk berangkat menuju rumah Brahm.
Di sebuah jalan tol di kota Jarak'thar. Sebuah mobil sedan berwarna hitam sedang melaju dengan kecepatan 120 km/h. Mobil itu disetiri oleh seorang pria berpakaian rapih dengan memakai jas hitam dan kacamata hitam.
"Sebentar lagi kita sampai di rumah temen bapak" kata supir tersebut sambil berfokus pada jalanan
Di kursi belakang terdapat seorang pria berbadan tinggi, kurang lebih sekitar 194cm dan ramping, ia menggunakan kacamata. Rambut pendeknya yang ditarik kebelakang berwarna perak ke abu-abuan. Ia memakai kaos berwarna putih dengan pakaian luar berupa jas satu kancing berwarna abu-abu muda, Ia duduk menyilangkan kakinya, ia mengenakan celana panjang dan sendal kulit sambil sibuk memainkan sebuah kubus yang terbuat dari besi.
Kubus itu mengambang di atas tangannya dan berputar perlahan, kemudian kubus itu berubah bentuk menjadi pisau lipat. Pria itu menyentuh pisau itu dengan dua jari lalu mengarahkannya keluar sehingga pisau itu memanjang menjadi sebuah pedang. Dengan tangan satu lagi ia menekan dari sisi berlawanan dan membuat pisau itu menjadi sebuah tameng. Kemudian ia melihat ke depan ke arah supir. "Oh, OK." lalu ia mengembalikan tameng itu ke bentuk kubus dan kembali memainkan kubusnya. Dia adalah Davornith 'Dave' Stormshroud.
Dave melihat ke arah luar kaca mobil dan tersenyum. Sang supir melihat kejadian ini dan bertanya kepada Dave "Ada apa pak, kok senyum-senyum sendiri?"
"Ah, engga." Dave membenarkan posisinya. "Kapan terakhir kali lu ngeliat seseorang jadi Hunter?"
"Terakhir, 3 tahun lalu pak, insiden Dukarath Keep. Yang gatenya anomali itu."
"Yang gatenya muncul abis itu langsung break kan? Terus begitu Hunter masuk ke dalem gatenya, Hunter lain ga bisa ikut masuk"
"Iya pak, yang itu." Supir itu kemudian berdehem "Maaf pak kalau saya nyinggung sesuatu"
"Engga, santai aja. Gua ga punya masalah apa-apa sama insiden itu. Anyway, temen gua bilang katanya dia jadi Hunter, barusan dapet notifikasi dari sistem" Dave kemudian melihat keluar kaca mobil dan kembali memainkan kubusnya menjadi bentuk tombak.
Di sudut lain kota Jarak'thar sebuah mobil SUV berwarna hitam sedang berada di tengah kemacetan kota. Seorang pria di kursi belakang sedang menghentak-hentakan kakinya seperti gelisah sambil sesekali menengok keluar kaca mobil. "Ini macet apaan sih, ga gerak-gerak dah daritadi" katanya.
Pria ini adalah Anders Felson, ia mengenakan hoodie berwarna hitam dengan celana pendek dan sneakers hitam. Rambutnya pendek berwarna hitam dengan sedikit poni di depannya, tingginya sekitar 185cm dengan badan yang ideal.
"Kurang tau sih pak, tapi kayanya ada penyempitan jalan di depan, terus pas-pasan sama lampu merah, jadinya macet pak." kata seorang asisten wanita yang berpakaian rapih dengan jas hitam yang ada di samping Anders.
"Yaudah gini aja, kalian puter balik aja. Saya jalan sendirian aja, jangan tungguin saya ya" kata Anders sambil mengenakan masker.
"Boss! Gimana buat pengamanan....nya" ketika asisten wanita tersebut selesai berbicara, Anders sudah hilang dari mobil. Asisten wanita itu memijat-mijat keningnya sambil menghela napas panjang. "Jangan puter balik, kita ikutin aja tujuan awalnya" kata asisten wanita tersebut
Anders muncul di atas gedung yang tingginya 6 lantai dan melihat kebawah di mana arah sumber kemacetan tersebut. "Hyah, mana masih jauh lagi" Anders bergumam dibawah maskernya sambil melihat ke arah rumah Brahm.
Anders menengok ke arah lain dan memfokuskan pandangannya kemudian menghilang dari gedung tersebut.
Di tempat pandangan Anders, ada motor jenis chopper yang berjalan dengan santai. Motor tersebut mengeluarkan suara yang keras dari mesin dan knalpotnya. Yang mengendarai motor tersebut adalah Mirkov Minstrelis. Mirkov memiliki tinggi sekitar 187cm dengan postur tubuh ideal, rambutnya pendek bergaya buzzcut dengan warna sapphire blue, Mirkov memakai celana jeans dan sneakers ia juga menggunakan jaket biker dari denim dengan logo iblis yang ditusuk oleh tombak, di atas logo tersebut terdapat tulisan "Kala Infernalist" dipunggungnya.
Di dalam helmnya, Mirkov sedang mendengarkan sebuah lagu dari sebuah idol grup ternama, ia mengendarai motornya dengan santai sambil menikmati alunan lagu dari grup tersebut sambil sesekali bernyanyi di dalam helmnya.
Mirkov diikuti oleh sebuah mobil sedan hitam yang diisi oleh 4 orang berpakaian rapih menggunakan jas sebagai bentuk pengawalan. Mirkov melihat ke belakangnya dan mengangkat tangannya untuk memberikan sinyal untuk mempercepat laju iring-iringan tersebut.
Tidak jauh dari lokasi Mirkov mengendarai motornya, di sebuah kedai kopi kecil ada seseorang yang sedang berdiri bersandar di tembok sambil menunggu pesanan kopinya. Ia memakai baju pantai dengan warna pink cerah dengan motif bunga-bunga dengan kacamata hitam yang tergantung di kemejanya. Ia memakai celana pendek berwarna krem dengan sendal jepit karet murah. Di lengannya ada tato berlengan penuh, dengan lengan kirinya dihiasi desain naga dan lengan kanannya dihiasi desain pedang.
"Atas nama Yora" kata barista tersebut.
Pria yang bersandar itu berjalan menuju tempat pickup order. Dia adalah Yora Leonido, dengan tinggi sekitar 186cm dan postur tubuh yang besar. Rambutnya ikal dan panjang, berwarna putih dengan sedikit garis hitam.
Barista yang melayani pesanannya perlu melihat ke atas untuk bisa melihatnya mata ke mata.
"Iced Americano Double Shot, gulanya sedikit?" barista itu bertanya
"Iya. Makasih ya mba."
"Sama-sama kak Yor, eh kak, boleh minta foto ga kak? Kakak Hunter kan? Anggotanya Kala Infernalist? Saya ngefans sama kakak"
"Iya, boleh"
Selesai mereka berfoto, Yora pergi dari kedai kopi tersebut dan memasang kacamata hitam yang tergantung di kemejanya dan berjalan menuju rumah Brahm sambil menikmati kopinya. Ia kemudian menghisap rokok elektrik yang tergantung di lehernya lalu berhenti di tengah trotoar.
Yora melihat sekitar. "Keep up, dua orang terakhir yang sampe di lokasi, harus ikut tactical warmup sama gua". Kemudian Yora melompat ke gedung di dekatnya. Yora berlari dan loncat dari gedung ke gedung diikuti oleh beberapa orang yang berupa anak buah sekaligus bodyguardnya.
"Tapi kan kita cuma dua orang ya" kata salah satu bodyguard tersebut.
"Enak juga kopinya" kata Yora sambil melompati gedung gedung.
\=======================================================================================
Rumah Brahm.
Brahm sedang berjalan-jalan di sekitar mejanya dengan sebotol alkohol di atasnya. Itu adalah Insam-Ju atau alkohol ginseng berusia 500 tahun yang ia dapatkan dari sistem. Brahm menggaruk kepalanya sambil sesekali menggosok jari-jarinya di sekitar pelipisnya.
Botolnya berbentuk seperti buah labu dengan kaca berwarna oranye gelap, dan di dalamnya terdapat sebatang ginseng kecil dan ramping, tidak lebih dari 5cm panjangnya dan tidak lebih dari 2cm lebarnya.
Brahm mencoba membuka botolnya dan mencium isinya. Bau di dalamnya memiliki aroma ginseng yang ekspresif namun lembut dengan nuansa tanah.
Ketika Brahm mencium baunya, ia hampir muntah karena tidak kuat dengan aroma minuman beralkohol.
"Aneh banget sih, mana ini ginsengnya kaya alien kecil gitu" kata Brahm sambil bergidik kecil. "Hiii" lanjutnya
Brahm menarik napas panjang. "Kalo kaya gini terus gua mana bisa jadi Hunter coba"
"Engga engga, gua harus nungguin mereka dateng dulu. Biar gua ga kenapa-kenapa."
Brahm Reinford, pria yang baru saja menjadi Hunter, tetapi harus mabuk untuk menggunakan kekuatannya. Tingginya sekitar 188 cm tetapi badannya kurus untuk orang yang memiliki tinggi segitu. Rambutnya berwarna hitam kecoklatan dan berponi.
Brahm kemudian mengeluarkan satu anggur merah berusia 200 tahun dari subspace inventory dan meletakkannya di meja.
Botol anggur ini berbentuk seperti botol anggur pada umumnya, namun botol ini terbentuk dari gelas kaca yang bening sehingga warna anggurnya terlihat jelas. Labelnya dibuat dari kertas perak dengan hiasan emas di pinggir dan ujungnya.
Brahm kemudian menjejerkannya dengan Insam-Ju bersamping-sampingan.
"Hmmm. Tapi kenapa pas awal-awal gua dikasih alkohol yang bagus kaya gini ya, ini pasti mahal nih kalo dijual."
"Ada deskripsinya ga sih, buat alkohol ini?"
Brahm membuka sistem dan memeriksa alkohol yang ia dapatkan.
"Cek amernya dulu kali ya"
[TERSEMBUNYI DALAM KEDALAMAN RUANG BAWAH TANAH SEBUAH KEBUN ANGGUR KUNO, ADA SEBUAH BOTOL ANGGUR MERAH YANG TELAH BERTAHAN DARI PERJALANAN WAKTU YANG TAK KENAL LELAH SELAMA DUA ABAD. RAMUAN LUAR BIASA INI, YANG DIKENAL DENGAN NAMA "CENTENNIAL CRIMSON," ADALAH BUKTI DARI SENI PEMBUATAN ANGGUR DAN KESABARAN PARA PENGURUSNYA.]
[ANGGUR YANG DULUNYA MEMILIKI SEMANGAT DAN MASA MUDA, KINI TELAH BERKEMBANG MENJADI SIMFONI RASA DAN AROMA YANG HANYA PERJALANAN WAKTU YANG DAPAT MENGORKESTRASIKANNYA. SAAT ANDA MEMBUKA BOTOL TUA INI, WARNA MERAH DELIMA YANG DALAM DAN KAYA MENGALIR KE DALAM GELAS, MENGINGATKAN PADA BATU PERMATA YANG PALING BERHARGA. SAAT MENGGERAKKANNYA DENGAN LEMBUT, ANDA AKAN MELIHAT BAHWA CAIRANNYA MELEKAT PADA SISI-SISI GELAS DENGAN KEANGGUNAN MANTEL SUTRA.]
[AROMANYA ADALAH SEBUAH WAHYU. PADA HIRUPAN PERTAMA, NADA-NADA BLACKCURRANT DAN PLUM MENARI HARMONIS DENGAN SENTUHAN TEMBAKAU, DAN KAYU OAK TUA. KETIKA AROMA-AROMA INI MELINGKUPI PANCA INDERA ANDA, ANDA HAMPIR BISA MEMBAYANGKAN KEBUN ANGGUR ITU SENDIRI, DI MANA ANGGUR-ANGGUR ITU PERNAH TERKENA SINAR MATAHARI.]
"Gila, puitis banget nih sistem. Ini Yora sama Mirkov pasti demen nih yang kaya gini."
"Coba yang Insam-Ju"
[TERSEMAT DALAM SEBUAH BOTOL BERBENTUK LABU YANG UNIK, KACA BERWARNA ORANYE GELAPNYA BERSINAR DENGAN PATINA DARI BERABAD-ABAD. INILAH "GOURD'S LEGACY," SEBOTOL INSAM-JU YANG BERHARGA YANG TELAH DENGAN ANGGUN MELEWATI UJIAN LIMA ABAD, SEBUAH BUKTI AKAN SENI TRADISI SATHKORIYA DAN KEAJAIBAN WAKTU ITU SENDIRI.]
[KONTUR BOTOLNYA, MENYERUPAI LABU YANG MELINDUNGINYA SELAMA PEMATANGAN PANJANGNYA, MENAMBAHKAN NUANSA MISTERI PADA ELIKSIR YANG TELAH MENUA INI. SAAT ANDA MEMBUKA BOTOLNYA, WANGI HALUS KELUAR, MEMBERI PETUNJUK AKAN KEAJAIBAN YANG TERSEMBUNYI DI DALAMNYA. WANGI HALUS GINSENG TANAH, YANG LEMBUT MEMBELAI PANCA INDERA ANDA BERSAMAAN DENGAN BISIKAN KAYU YANG TELAH MENUA.]
[KETIKA ANDA MENGAMBIL TEGUKAN PERTAMA, ESENSI GINSENG ITU TERBENTANG, MENAWARKAN KUMPULAN RASA YANG KOMPLEKS. NADA-NADA TANAH BERPADU DENGAN MANISNYA NEKTAR MADU, SEMENTARA RASA REMPAH-REMPAH HERBAL MEMBERIKAN NUANSA KEBIJAKSANAAN KUNO. SETIAP TEGUKAN ADALAH PERJALANAN MELALUI WAKTU, SEBUAH KONEKSI DENGAN WARISAN KAYA TRADISI HERBAL SATHKORIYA.]
Brahm menarik napas panjang. "Masa gua ga bisa sih dikasih power yang normal-normal aja gitu?!?!" "Kenapa gua harus minum-minum, kan gua ga kuat minum"
"Sistem! Woi sistem!"
[NOTICE]
[ANDA MENDAPATKAN SEBUAH PESAN]
["COBA AJA DULU, KALO GA DICOBA GA BAKALAN ADA YANG TAU"]
"Dih, ga jelas lu, coba coba aja. Entar kalo gua kenapa-kenapa gimana?!"
"Eh tapi emang ada ya, yang dapet pesen dari sistem begini? Gua juga mesti nanyain ke mereka nih kalo gini"
Brahm duduk di meja makan dan meminum air mineral. Ia lalu membuka forum Hunter yang sering diikutinya.
「INTERVIEW DENGAN KALA INFERNALIST, GUILD TERHEBAT SE-ASIA TENGGARA?!」
"Hebat ya mereka. Kira-kira gua bisa ga ya jadi kaya mereka" ujar Brahm melalui hatinya.
'Tipsnya ya kompak aja, harus bisa saling percaya satu sama lain, dan harus bisa ngenalin potensi diri' Kata Mirkov dari video wawancara tersebut yang kemudian kamera tersebut digeser dan diarahkan ke arah Yora 'Tau diri! Yang penting tau diri! Jangan maksa, jangan egois!' kemudian Yora menggeser dan mengarahkan kamera itu ke arah Mirkov lagi. Anders tiba-tiba muncul di belakang Mirkov dan mengeluarkan sebuah tahu dan menunjukkannya ke kamera. 'Nih, tahu diri, tahunya sendiri. Yhaaaaaa'
*DING DONG* *DING DONG*
Brahm bergegas menuju pintu dan membukanya. Di depan pintu tersebut sudah ada Dave dan bodyguardnya.
"Dep"
"Brahm"
Mereka bersalaman dan berpelukan
"Lu beneran jadi Hunter?! Mana coba kasih liat ke gua" kata Dave sambil memegang kedua pundaknya
"Nanti dulu, tunggu yang lain pada dateng, gua males kalo mesti cerita lagi"
"Mau masuk ga? Atau di luar dulu aja, masuknya nanti pas yang lain udah pada dateng?"
"Yaudah gapapa, di sini aja dulu." Dave memutarbalikkan badan "Lu pada di mobil aja, sekalian ngadem gih. Atau engga ke warung deket sini"
"Eh, di sini mah ga ada warung ya Brahm?"
"Yaudah terserah deh mau di mana" lanjutnya
Bodyguard itu membungkuk untuk menunjukkan rasa hormatnya dan masuk ke dalam mobil.
"Lu bawa bodyguard?"
"Iya, kebijakan guild. Semua officernya mesti ditemenin minimal satu orang"
"Tapi kan lu S-ranker, Dep, masa masih butuh bodyguard?"
"Bukan buat murni pengawalan sih, tapi bisa jadi personal assistant juga, kadang-kadang kalo gua lagi di public space dan dikerumunin banyak orang mereka bisa buat misahin gua sama orang-orang" kata Dave sambil duduk di kursi teras dan membuka HP-nya
Suara knalpot motor yang keras terdengar dari teras rumah Brahm. "Tuh, boss gua dateng" kata Dave tanpa mengalihkan perhatiannya dari HP-nya.
Mirkov menyetop motornya didepan rumah Brahm dan membuka visor helmnya. "Gua parkir di teras ya"
"Okeh"
Mirkov mematikan motornya dan membuka helmnya lalu turun dari motornya. Ia mengajak Brahm untuk fistbump dan mengajak Dave untuk fistbump. "Udah lama lu di sini?" katanya
"Baru nyampe, ini baru duduk."
"Gimana? Udah nyoba power lu belom?" Kata Mirkov sambil menunjuk Brahm
"Belom, Mik. Gua takut. Entar kalo mabok gimana?"
"Yaelah, selow. Kan di rumah lu ini, kalo lu kenapa-kenapa tinggal kunci pintu, ga usah keluar rumah udah. Lagian, mabok lu se-rese apa sih, palingan muntah di kebon orang kan?" Mirkov tertawa
"Anjir, itu malesin banget ya, taneman herbal gua cok. Susah itu ngerawatnya"
"Yah, Dep, maap ya. Itu bukan gua, itu gua yang versi mabok"
"Iya iya, serah lu dah Brahm"
"Eh gua ambilin air bentar ya" Kata Brahm sambil masuk ke dalam rumahnya.
Mirkov duduk bersampingan dengan Dave dan mengeluarkan rokok dari kantong jaketnya.
"Gua ngerokok ye" katanya sambil menyalakan rokoknya dengan menekan ujung rokoknya dengan jarinya, lalu rokok itu terbakar.
"Ga perlu korek ye?" kata Dave sambil mengintip ke arah Mirkov
"Aman cuy, ga perlu takut ditilep"
"By the way, gimana dia? Mau dimasukin ke guild ga?"
"Masukin aja, tapi mesti fair lah, jangan pake orang dalem. Yaa walaupun jalur rekomendasi engga bisa dibilang fair-fair amat sih." "Tapi coba tanya yang lain dulu, siapa tau opini mereka beda" lanjut Mirkov
Brahm lalu keluar dengan 4 gelas air mineral.
"Si Yora sama Anders di mana?" kata Brahm
*BOOM* *KRAAKK* Suara dentuman yang cukup keras menghantam jalanan depan rumah Brahm\, debu-debu terangkat dan menutup figur tersebut. Dari debu tersebut keluarlah Yora dengan baju pantainya.
"Cieee ada Hunter baru, kanmakan laahh" kata Yora sambil melepas kacamata hitamnya dan menggantungnya di kemejanya.
Yora berjalan dan mengajak fistbump Brahm, Mirkov, dan Dave.
"Eh bentar ya" kata Yora lalu berjalan menuju jalanan depan rumah Brahm.
"Madep ke gua sini dulu sebentar"
Seketika bodyguard dari Dave, Mirkov, dan Yora berkumpul di hadapan Yora.
"Di pisah, per-grup"
Yora melakukan headcount, kemudian ia menegok ke arah bodyguardnya.
"Good job karena bisa keep up sama gua. At the very least, lu engga dateng terakhir."
Kedua bodyguard tersebut menghela napas karena lega
Sebuah mobil sedan datang dan memarkirkan mobilnya, turunlah 3 orang bodyguard dari mobil tersebut. Mereka bertiga melihat Yora dan bodyguard lainnya sedang berbaris, kemudian mereka ikut masuk ke dalam barisan.
"Nah, ini dia dua orang terakhir yang gua butuhin." Yora berjalan menuju dua bodyguard yang datang terakhir.
"Besok, kita tactical warmup ya sama anak-anak 9th Strike Team. Okey?"
Yora kemudian kembali ke teras rumah Brahm.
"Itu anak buahnya siapa?" Kata Brahm, heran.
"Itu anak buahnya Anders, mereka baru dateng." kata Yora
"Anders? Tapi Andersnya ga ada"
"Daritadi gua udah di sini." Terdengar suara dari bayangan milik Brahm.
Anders muncul dari bayangan Brahm dan berdiri di belakang Brahm
"Lah, kapan lu datengnya?" Kata Brahm sambil memutarbalikkan badan
"Dave nyampe ga lama gua nyampe"
"Kok lu ga bilang-bilang, Der?!"
"Ngapain? Di mana serunya kalo gitu?"
"Lo pada sadar daritadi kalo Anders ada di sini?"
"Sadar" kata Mirkov, Dave, dan Yora kompak
"Yaudah mana, katanya lu mau ngasih liat power lu" kata Mirkov
Brahm kemudian menunjukkan sistem miliknya dan menjelaskan deskripsi kekuatannya.
\=======================================================================================
"Jadi gitu guys" Kata Brahm
"Mantep juga lu orang punya power" Kata Yora sambil menepuk pundak Brahm
"Ini sih ga cocok sama lu, Brahm" Kata Dave
"Kalo lu mabok gua ga mau ngurus ye" Kata Anders
"Ini bener-bener ga pernah kejadian sama sekali, ga ada yang punya ability buat mabok dulu terus bisa pake kekuatannya" kata Mirkov "Yaudah, terus apalagi?" lanjutnya
"Nih, katanya gua dapet hadiah dari seseorang, terus orang itu ngirim pesen kurang lebih kaya gini "Coba aja dulu" setelah gua nyari tau tentang alkohol yang dikasih sama gua"
"Wait, lu dapet hadiah? Siapa yang ngasih?!" kata Yora dengan bersemangat
"Ga tau, ga di kasih tau. Engga ada namanya siapa yang ngirim. Emang ada ya bisa ngasih hadiah gitu?"
"Ada Brahm. Gua salah satu orang yang dikasih hadiah." Kata Dave "Nih liat" lanjutnya sambil mengeluarkan sebuah kubus dari besi.
"Ini dikasih sama orang, dia punya titel sebutannya Ancient Weapon Master. Gua ga tau dia itu siapa, yang jelas karena kubus ini gua bisa jadi kaya sekarang." kata Dave sambil merubah kubus itu menjadi sebuah tombak.
"Iya Brahm, kalo hadiah itu biasanya yang dikasih cuma equipment atau artifak aja, orang-orang yang dapet hadiah, perkembangannya bisa jadi lebih cepet. Tapi buat kasus lu yang dikasih 'blessing', itu ga pernah ada" sambung Mirkov
"Terus lu bertiga engga dapet hadiah dari sistem?"
"Engga" kata Mirkov, Anders, dan Yora dengan kompak
"Kok ga adil sih" gerutu Brahm
"Yaa emang sistem itu ga adil, buktinya 10 tahun lalu, lu ga kepilih jadi Hunter" lanjut Yora
"Yaudah gini deh, ayo kita test aja sekarang" kata Yora
"Hah? Test apaan?" sambung Brahm dengan kaget
"Test power lu lah, apalagi. Ayo minum!" kata Yora sambil mengambil kontainer kecil berisi whisky
"Ah engga ah, takut mabok gua"
"Ya itu tujuannya, kalo lu ga mabok mana bisa power lu keluar"
"Iya Brahm, kalo ga mabok gimana lu mau jadi Hunter, ini kan cita-cita lu dari lama, masa mau lu lepas gini aja?" lanjut Dave
'Iya juga ya, kalo ga gini gua ga akan bisa jadi Hunter. Gua mesti bisa, ayo Brahm, lawan aja, ada temen lu kok di sini' kata Brahm dalam hatinya.
"Yaudah sini, gua buktiin kalo gua bisa jadi Hunter" Brahm mengambil kontainer kecil dari tangan Yora dan meneguknya hingga habis.
Selesai meneguknya, Brahm menurunkan tangannya dan menjatuhkan kontainer kecil itu lalu melihat ke atas.
"He... He.. Hehehe"
"Gila cepet banget ni orang maboknya, mana diabisin pula" kata Yora sambil memungut kontainer tersebut di tanah dan menuangnya ke mulutnya untuk memeriksa sisa whisky di dalamnya.
[NOTICE]
[BLESSING: WAY OF THE DRUNKEN MASTER TELAH AKTIF]
[SEMUA SKILL DAPAT DIGUNAKAN]
Brahm melihat notifikasi dari sistem tersebut dan berusaha untuk memantapkan kuda kudanya
"Ayo Yo, test gua"
Yora tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum sambil meremas jari-jarinya *KRETEK* *KRETEK*
*FLASH* *THUD* Suara hentakan dari pukulan Yora yang diarahkan ke Brahm.
Brahm melihat arah pukulan Yora dan bagian tubuh atasnya menghindar sementara kuda-kudanya tetap di posisi yang sama.
[NOTICE]
[PASSIVE SKILL: HEIGHTENED SENSE DAN QUICK REFLEX TELAH DIAKTIFKAN SECARA OTOMATIS]
"Kalo gini gimana?!" Yora menggeser tangan kanannya ke arah Brahm dan Brahm menunduk tepat sebelum pelipisnya terpukul. Karena ayunan badan Brahm, tangannya tidak sengaja memukul Yora yang kemudian ditepis olehnya.
"Refleknya sih bagus ya, tapi ini tangan lu ga ada powernya sama sekali. Coba bayangin lu mukul gua sekenceng-kencengnya" Yora melepaskan tangan Brahm dan Yora kembali ke posisi siap.
"Ayo coba pukul sini" Yora memberikan gestur jari tengah kepada Brahm sambil tersenyum
"Ah, bacot lu" Brahm memukul Yora dengan tangan kanannya sekuat tenaga. Sebuah aura putih menyelimuti tinju Brahm
[NOTICE]
[SKILL: DRUNKEN FISTFIGHT]
*THUD* tetapi pukulannya ditahan dan tangkap oleh tangan kiri Yora.
"Nah ini, skill lu aktif kan jadinya. Tinggal bayangin aja kalo lu mau mukul gua, jangan lupa, niat atau intensi dari pukulan lu juga. Biar kata lu mabok lu juga mesti punya restraint."
"Ngomong mulu lu\, gua ga ngerti!" Sebuah swing dari tangan kiri Brahm masuk dan memukul Yora di pelipis kanannya. *DUAK* Yora menerima pukulan Brahm tetapi Yora tidak bereaksi
"Not bad, lu punya dua tangan, kalo yang satu ditahan lu harus bisa pake yang lainnya juga." Tanpa melepas tangan kanan Brahm, Yora memukul Brahm di perutnya dengan telapak tangan yang terbuka
[NOTICE]
[SKILL: OPEN HAND MARTIAL ARTS:STUNNING STRIKE]
Seketika Brahm terlempar dan terkapar di tanah dan memuntahkan isi perutnya.
"Sampe sini dulu testnya, kalo dilanjut entar lu cedera. By the way, sekarang kita impas, lu mukul gua sekali, gua mukul lu juga sekali" Yora sambil berjalan menuju Brahm dan mengangkatnya
"Kok lu ga ada restraintnya sama sekali sih, tadi bilangnya restraint" kata Mirkov sambil menyiapkan sebuah mantra sihir yang kemudian dirapalkan kepada Brahm.
"Envelorith" Mirkov mengucapkan mantra tersebut dan luka Brahm serta efek mabuknya hilang dari dirinya
"Sakit Yo pukulan lu" Brahm mengeluh
"Gua ga mukul, kan tangan gua kebuka"
"Jadi gimana rasanya, Brahm?" kata Dave
"Seru juga ternyata, gua bisa ngeliat arah pukulan Yo tadi, terus tau-tau badan gua gerak sendiri gitu"
"Ya itu karena lu mabok aja makanya gerak sendiri" sambung Anders
"Yaudah, berarti PR lu ada 3 nih, latihan fisik, latihan pake power lu, sama yang paling penting, latihan minum" kata Yora sambil merangkul Brahm.
"Buat apaan latihan minum?"
"Buat ngelatih resistensi alkohol lu, lah. Biar lu bisa ngendaliin diri lu pas lagi mabok. Jadi besok dateng ke training facility Infernalist ye, bakalan ada gua sama beberapa anak baru."
"Eh tapi dia mesti daftar dulu buat jadi Hunter" kata Mirkov
"Oh iya bener, lupa gua. Yaudah, daftar sendiri nanti dijemput dari kita ye."
"Biar lu bisa jadi Hunter, Brahm. Entar kita bisa raid bareng" kata Dave
"Iya, besok gua ke Hunter's Association. Akhirnya gua bener-bener bisa jadi Hunter" Brahm mengepalkan tangannya dengan bersemangat
Mirkov meletakkan kepalan tangannya di tengah-tengah mereka kemudian disusul oleh Anders, Dave, dan Yora. Mereka berempat melihat Brahm dengan penuh ekspektasi.
Brahm meletakkan kepalan tangannya di antara mereka.
"Ikutin kita ya, Brahm. Nanti tinggal bilang 'Kala', oke?" kata Mirkov
"Kala Infernalists!"
"Kala!" serempak mereka berlima berteriak lalu tertawa
\===========================================
"Kok itu orang berani ya mukul pak Yora, gua aja ga berani loh" kata salah satu bodyguard yang sedang berjaga.
Rumah Brahm
“Yaudah kalo gitu gua cabut ya, banyak-banyak latihan lu. Jangan lupa besok ye.” kata Yora sambil berjalan keluar dari teras. “Gua mau ngurusin kucing gua, bye.” Yora kemudian loncat dari jalanan dan hilang dari tatapan yang lainnya.
Kedua bodyguard yang bertugas kepada Yora juga langsung hilang mengikuti Yora.
“Latihan fisik aja dulu, jogging muterin komplek rumah lu misalnya. Si Yo kalo ngelatih orang ga tanggung-tanggung soalnya.” Kata Mirkov sambil menepuk bahu Brahm dengan ekspresi wajah tersenyum kecil seperti kasihan.
Dave dan Anders menganggukan kepala tanda setuju.
“Emang seserem itu ya?” tanya Brahm
“Engga serem sih, cuma nyakitin aja. Bayangin Brahm, kita disuruh jogging keliling lapangan bola 55 kali” kata Mirkov
“Sambil bawa beban 10 kilo di kaki-tangan sama 20 kilo di tas.” Lanjut Dave
“Itupun baru pemanasan.” Lanjut Anders.
Brahm menengok ke arah bodyguard yang berjaga di depan rumahnya dan seluruh bodyguard itu mengangguk setuju dengan pernyataan Mirkov, Dave, dan Anders. Kemudian mereka bergidik merinding karena mengingat hal itu kembali.
Sepulangnya Dave, Anders, dan Mirkov. Brahm kembali ke kamarnya dan merebahkan dirinya di kasur.
“Hunter....”
Brahm teringat kembali akan kata-kata teman-temannya.
Ia mengangkat tangannya ke atas dan kemudian mengepalkan tangannya.
“Gua mesti bisa!” “Letsgo!” lanjutnya.
Brahm mengganti pakaian santainya dengan baju olahraga berupa tracksuit dan sepatu lari. Ia mulai pemanasan dan meregangkan tubuhnya.
Ia mulai dengan push up, sit up yang kemudian disusul dengan jogging sekitaran komplek.
Brahm melatih dirinya dari pagi hingga sore.
\=======================================================================================
Sore hari
Brahm kembali ke rumahnya dengan kelelahan.
“Haahh... Hahhh.... Haaahh.... Air.... Air.... Ahhh.....”
Brahm yang kelelahan dengan latihan tadi berjalan menuju dapur untuk mencari air untuk melegakan rasa hausnya.
“Mana burem banget lagi, ini apaan nih di meja. Ah bodolah, yang penting bisa minum”
Brahm mengambil botol yang tersedia di meja, ia mengambil dan membuka botol tersebut dan menegaknya hingga habis.
“Ahhh... Woohh, gila enak banget ini A...ir..nya”
“AAAHHH kok gua minum *hic* ini sih *hic*”
Brahm meminum sebotol Insam-Ju berusia 500 tahun yang dikeluarkan dari subspace inventorynya hingga habis. Brahm kemudian menaruh botol itu di meja dan meletakkan kedua tangannya di meja.
*hic*
Brahm mengusap wajahnya dan menampar pipinya dengan ringan
“Ayo Brahm\, latihan lagi. Sekarang kita latihan kontrol di bawah pengaruh *hic* alkohol”
Brahm berjalan menuju halaman belakangnya dengan sempoyongan dan menuntun dirinya dengan meraba tembok agar tidak terjatuh.
Di halaman belakang, Brahm memasang kuda-kuda dan melatih pukulannya.
Pukulannya lemah dan tidak beraturan, bahkan bisa dibilang itu bukan pukulan tetapi cuma ayunan tangan saja.
“Fokus Brahm, fokus”
Wajah Brahm memerah dan Brahm sulit melihat kurang lebih 5 meter ke depan.
Brahm memfokuskan dirinya dan membayangkan latihan singkat bersama Yora. Brahm juga memikirkan memukul dengan intensi untuk memukul sehingga skillnya bisa diaktifkan.
*WHOOSHH* Pukulan Brahm menyebabkan hempasan udara yang kuat hingga pohon dan tanaman di halaman belakangnya bergoyang.
Brahm melihat tangannya sendiri dan tersenyum.
“Belom, masih belom cukup. Masih harus bisa dikendaliin lagi. Sekali lagi!”
Brahm melanjutkan latihannya hingga malam tanpa beristirahat.
*HOOEEKKK*
Brahm muntah karena pengaruh alkohol, kemudian merebahkan dirinya dan memeluk toilet.
“Gini banget ya mau jadi Hunter doang.”
[NOTICE]
[MINUM PILL YANG GUA KASIH, JANGAN ALKOHOLNYA DOANG. BTW, ALKOHOL YANG GUA KASIH ENAK KAN? ALUS RASANYA, SALAH SATU FAVORIT GUA ITU]
“Woi! Elu ya yang ngasih blessing ke gua?! Bisa ga sih ngasih blessing yang normal normal aja?!” teriak Brahm ke sistem
Tidak ada yang merespon Brahm.
*DUAK* “Ahhh....” Brahm memegangi tangannya karena kesakitan setelah memukul tembok
Brahm membuka sistem dan mengeluarkan satu Anti Hangover Pill dari subspace inventorynya
[NOTICE]
[APAKAH ANDA LELAH DENGAN RASA MURAM DAN PUSING SETELAH PAGI? INILAH DIA, AURORA RESTORATIVE ELIXIR, SOLUSI UTAMA ANDA UNTUK MENGATASI RASA MABUK DAN MENGEMBALIKAN HARI ANDA. DIBUAT DENGAN PRESISI DAN DIDUKUNG OLEH ILMU PENGETAHUAN DAN SIHIR, PIL KECIL INI ADALAH SAHABAT ANDA YANG DAPAT DIANDALKAN DALAM PERTEMPURAN MELAWAN DAMPAK PESTA MALAM YANG TERLAMBAT.]
[DIBUAT OLEH ALKIMIA DAN PENYIHIR TERAMPILPIL AURORA RESTORATIVE ELIXIR MENGANDUNG CAMPURAN BAHAN MISTIS. SERBUK TANDUK UNICORN, EKSTRAK BULU BURUNG PHOENIX, DAN AIR MURNI DARI FOUNTAIN OF RENEWAL ADALAH BEBERAPA DARI BAHAN-BAHAN LANGKA DAN AJAIB YANG MEMBENTUK ELIKSIR INI.]
[SIMPANLAH AURORA RESTORATIVE ELIXIR DI ANTARA PERLENGKAPAN PETUALANG BERHARGA ANDA, SIAP UNTUK MEMANGGIL SIHIR LANGIT SETELAH MALAM YANG PENUH DENGAN PERAYAAN. DENGAN BANTUANNYA, ANDA DAPAT MENYAMBUT PAGI DENGAN SEMANGAT DAN KEJERNIHAN YANG BARU, SIAP UNTUK PENCARIAN LEGENDARIS BERIKUTNYA YANG MENANTI DI DUNIA]
“Iya iya, bawel banget lu ah”
*hap* Brahm menelan pil tersebut dan wajah Brahm kembali seperti normal. Pandangannya kembali normal dan Brahm mampu berdiri dengan tegak.
“Harusnya gua bisa pake ini dari awal, kalo gini mah mempermudah hidup banget.”
Brahm berjalan ke meja dapur dan membuka anggur merah yang ada di meja
*sniff* *hooekk* “Agghh\, gua tetep aja ga kuat sama bau alkohol”
*sniff* *hooeekkk*
“Tapi kok yang ngasih blessing bisa tau ya kalo gua gampang banget mabok?, makanya gua dikasih pil ini”
Brahm melihat ke langit-langit rumahnya
“Lu pasti lagi ketawa-ketawa kan ngeliat gua?! Seneng kan lu ngeliat gua sengsara gini?!”
“Percuma juga sih gua marah-marah, mendingan gua fokus buat besok aja dah”
..........
Brahm kembali ke kamarnya dan membuka forum Hunter.
“Mesti cari info nih buat kedepannya, gua harus bisa mandiri, jangan bergantung sama mereka terus”
“Hmmm, kalo basicnya sih gua udah tau, toh kan mereka juga udah pada sering cerita.”
“Liat apaan ya... Ah! Ini aja nih”
「HAL YANG TIDAK PENTING TETAPI PENTING KETIKA BERADA DI DALAM GATE ATAU DUNGEON」
‘Kalo party lu ga punya healer atau ga bawa healing potion, tisu bebas alkohol bisa dipake buat ngebersihin kulit di sekitar luka biar perban bisa nempel lebih kuat.’
‘Yang paling penting jangan lupa istirahat, lu bisa kehilangan sense of time di dalem gate atau dungeon’
“Menarik juga bahasannya Mirkov.”
“Ada yang lain lagi ga ya?”
“Hmmm.... Ah ini si Yora juga ada postingan baru di forum Hunter, coba kita
liat”
「BOUNTY: STEEL DRAGON SKELETAL FRAME. 16 MILIAR KALO UTUH. PLUS 4 MILIAR KALO ADA CORENYA」
'Gua cuma mau skeletal frame utuh, kalo cuma cakar atau giginya doang gua bisa narik gigi lu sendiri sampe copot'
“What the ****, 16 miliar liria* buat tulang naga doang?”
Brahm meletakkan tangannya di kepalanya seakan tidak percaya.
“Gila, uang segitu mah cukup buat gua sama keluarga gua liburan terus dan ga kerja minimal setahun”
“By the way......”
Brahm mengambil HP-nya dan menelepon ayahnya
“Yah...”
“Brahm, sehat kamu nak? Udah makan?”
“Iya, udah kok yah. Eh, yah..... Aku jadi Hunter, aku baru-baru ini kepilih sama sistem”
Terjadi keheningan sebentar, Brahm gugup menunggu respon dari orangtuanya
“Brahm, kamu ragu-ragu buat jadi Hunter?”
Suara perempuan terdengar di HP Brahm.
Keheningan ini terjadi lagi.
“Iya, Bu. Aku ragu sebenernya, bisa ga ya jadi Hunter”
“Brahm, ayah kan pernah bilang, kalo keraguan itu malah jadi penghalang. Udah, gas aja jadi Hunter, ga masalah kok. Yang penting kamu yakin, toh kan ada temen-temenmu juga yang ngejagain sama ngebimbing kamu. Berani aja dulu, nanti kalo kamu capek kamu tinggal pulang.”
“Nanti ibu masakin makanan favorit kamu kalo ke sini, oke?”
Brahm tersenyum dan menyeka satu tetes air mata di pipinya
“Oke, siap. Liat nanti, aku bakalan jadi Hunter yang bisa bikin kalian bangga”
Mereka menghabiskan beberapa jam untuk berbicara melalui telepon
....
Brahm merebahkan dirinya di kasur dan menatap langit-langit kamarnya kemudian tersenyum sendiri dengan ekspresi puas di wajahnya.
Pagi harinya Brahm berangkat menuju Indalorian Hunter’s Association atau bisa juga disebut Asosiasi Hunter Indaloria tergantung di mana penggunaannya.
Gedung Hunter’s Association ini memiliki 33 lantai. Ketika Brahm masuk, ia disambut dengan meja resepsi dengan layar besar di belakangnya. Layar ini menampilkan peta di mana Gate muncul dan peringkat kontribusi Hunter bulan ini.
Meskipun masih pagi sudah banyak Hunter berkumpul di gedung ini, ada yang sedang mencari party secara langsung, ada yang sedang mencari daftar Gate yang tersedia di monitor yang disediakan tidak jauh dari meja resepsi, dan ada juga yang hanya sekedar nongkrong dan beristirahat.
Semua Hunter yang ada di sini berpakaian untuk masuk ke dalam Gate atau Dungeon sehingga Brahm yang menggunakan pakaian kasual terlihat mencolok di sini sampai seluruh Hunter menatapinya.
Brahm berjalan menuju meja resepsi dan di balik meja resepsi tersebut terdapat seorang wanita yang sedang mengurus dokumen di komputernya.
“Selamat pagi, selamat datang di Asosiasi Hunter, ada yang bisa saya bantu, pak?”
“Ehh, iya... Saya mau daftar jadi Hunter”
“Baik bapak, apakah bapak paham dengan prosedur Forced Awakening?”
“Bukan, saya bukan mau Forced Awakening. Saya kepilih sama sistem”
Serentak seluruh lantai gedung itu kaget dan ada beberapa yang saling berbisik satu sama lain. Resepsionis itu juga kaget dan kemudian menenangkan dirinya lalu kembali bersikap profesional.
“Maaf pak, apakah bapak punya bukti kalau bapak terpilih oleh sistem? Bapak bisa ngeluarin barang dari subspace inventory bapak sebagai salah satu bukti”
Brahm mengeluarkan Anti-hangover pill dari dalam subspace inventorynya. Seketika seluruh Hunter di sana semakin kaget akan hal ini.
“Tunggu sebentar ya pak, saya panggilkan personilnya dulu” katanya sambil menelepon seseorang
Tidak lama ada seseorang yang keluar dari lift tidak jauh dari meja resepsionis tersebut. Ia menggunakan kemeja putih dan celana krem namun pakaiannya lecek dan tidak rapih. Di bawah matanya terdapat kantung mata, matanya hampir tertutup karena mengantuk dan gaya rambutnya berantakan. Ia adalah Calhoun, staff dari Asosiasi Hunter Indaloria sekaligus Hunter ranking B.
Calhoun berjalan menuju Brahm dengan kedua tangan di kantongnya dan posturnya yang membungkuk membuatnya terlihat lebih pendek daripada Brahm.
“Anak baru ya? Yang katanya Hunter kepilih sistem itu? Yuk sini”
Calhoun langsung berbalik badan menuju lift meninggalkan Brahm. Pintu lift itu kemudian terbuka dan Calhoun masuk.
“Ngapain diem aja di situ? Sini buruan”
“O.. Oke!” Brahm berlari mengejar lift agar tidak tertinggal
“Lu beneran kepilih sama sistem? Kapan?”
“Tanggal 1 kemarin, siangnya, abis saya bangun tidur”
“Oke, terus lu ngedenger suara statis? Lu juga denger kata-kata apa?”
“Iya denger, suara statis dulu, abis itu ada suara, kalo saya ga salah inget... Vorgrath, narok?”
Calhoun tertawa kecil sambil menutup matanya
“Ada apa ya pak?” tanya Brahm
“Lu tau ga Hunter terakhir kali muncul di sini itu kapan?”
“Engga tau pak”
“3 tahun. 3 tahun yang lalu itu terakhir kalinya Hunter yang kepilih sistem muncul.”
*DING* suara lift berbunyi dan mereka keluar dari lift.
“Tapi itu di sini ya, ga tau kalo di luar negeri gimana, tapi kalo menurut laporan kurang lebih sama, 3 tahun yang lalu sampe sekarang ga ada Hunter yang kepilih sama sistem.” Lanjut Calhoun sambil kembali memasukan kedua tangannya ke dalam kantong celana
“Terus tadi ada Forced Awakening maksudnya apa ya, pak?”
“Forced Awakening itu artinya lu dipaksa buat jadi Hunter tanpa bantuan sistem, karena masih terbilang baru dan belom ada cara yang pasti, chancenya kecil untuk sukses. Akibatnya apa? Tau ga?”
“Engga pak”
“Macem-macem sih sebernya, efek paling kecil ya lu patah tulang di tangan sama kaki lu. Ada juga yang jadi buta atau tuli, ada yang jadi depresi sampe loncat dari gedung rumah sakit, ada juga yang meninggal di tempat, meninggalnya juga macem-macem bisa ada mayatnya atau tinggal abu doang, atau yang paling parah ada yang hilang.”
“Maksudnya diculik, pak?”
“Engga, hilang aja. Poof. Tau tau udah ga ada aja di depan mata. Udah-udah, gua ga mau nakutin lu” kata Calhoun sambil berjalan ke sebuah ruangan
Di ruangan ini terdapat beberapa alat yang bentuknya aneh.
“Coba berdiri di situ” Calhoun menunjuk ke arah sebuah alat dengan platform yang terbuat dari sebuah batu kristal berwarna biru keunguan. Di atasnya terdapat sebuah kubah yang terbuat dari sebuah logam dengan warna metallic silver.
Brahm berdiri di platform tersebut dan Calhoun mengaktifkan sebuah alat yang mengendalikan platform tersebut.
“Gua masih inget ga ya cara operasiinnya” kata Calhoun
Platform tersebut bercahaya dan memancarkan cahaya tersebut ke atas dan ditangkap oleh kubah tersebut.
Dengan instan hasilnya keluar di monitor. Calhoun mematikan alat tersebut.
“Nih, hasilnya udah keluar, cepet kan?”
Di monitor tersebut terdapat beberapa statistik.
“Ini yang paling penting, fokus ke sini aja. Ini mana capacity lu, secara singkat ini ada hubungannya sama power lu....”
Calhoun memfokuskan dirinya ke bagian mana capacity di monitor dan menengok ke arah Brahm
“KOK KECIL BANGET SIH?!?!” kata Calhoun sambil mengangkat Brahm melalui kerah bajunya
“Kok bisa mana capacity lu cuma 100?!?! 100?! Woi, Hunter ranking E aja mana capacitynya paling kecil bisa sampe 5000-an”
“Saya ga tau bang, beneran” kata Brahm dengan panik
Calhoun menurunkan Brahm dan melepaskan cengkeramannya
“Power lu, lu punya power apa dari sistem?!”
“Enngg, gimana ngejelasinnya ya pak”
“Jelasin apa? Kasih tau aja!”
“Saya mesti minum alkohol buat pakai power saya, pak”
Mata Calhoun terbuka lebar seakan sadar.
“Oh. Bilang dong kalo begitu” Calhoun kembali bersikap seperti biasanya dan merapikan kerah bajunya. Matanya kembali sayu seakan mengantuk.
“Yaudah gih, sekarang minum. Dikit aja, ga usah banyak-banyak” Calhoun mengeluarkan sekaleng bir dari subspace inventorynya. Ia membuka botol itu dan memberikannya ke Brahm.
Brahm ragu-ragu untuk menerima alkohol tersebut.
‘Duh, kalo gua minum nanti gua mabok nih, gimana ya. Ah bodo lah’ katanya dalam hati.
Brahm mengambil kaleng tersebut dan meminumnya seteguk lalu meletakannya di meja.
Brahm kembali menuju platform dan Calhoun mengoperasikan alat itu lagi.
Hasilnya kembali keluar dari monitor, Brahm dan Calhoun memeriksanya lagi.
[MANA CAPACITY: 98000]
Calhoun kaget dan matanya terbuka lagi ia lalu mengambil tangan Brahm
“Gila, lu bener-bener special case, mana capacity hampir setara A-ranker setelah 3 tahun? Keren gila”
“Woi, lu diem aja daritadi, ngomong dong”
Brahm yang daritadi terdiam dan tertunduk mengangkat wajahnya dan wajahnya memerah karena pengaruh alkohol.
“Hah? Lu tipsy ya? Woi” katanya sambil menggoyangkan tangan Brahm.
“Hehehe, iya bang. Gua ga kuat minum alkohol. Tapi ini ga separah yang sebelom-sebelomnya sih bang”.
“Bang? Aahh, bodo amat. Yang penting lu masih sadar kan? Masih ngerti gua ngomong apa kan? Ga parah banget kan?”
“Iya bang, masih ngerti, hehehe”
“Oke lu duduk aja di sini, dengerin penjelasan gua ya”
Calhoun mendudukan Brahm di sebuah kursi
“Mana capacity lu gede, 98 ribu. Kalo nilainya segitu lu bisa setara sama A-ranker. Umumnya sih mana capacity lu ga bisa nambah, jadi kalo lu udah sampe ranking A biasanya mereka udah mentok, kecuali ada beberapa special case kaya 4 iblis dari Kala Infernalist. Lu tau kan mereka siapa?”
“Tauu bang, mereka temen gua. Hehehe”
Calhoun terdiam dan meragukan Brahm dengan ucapannya
“Gua bakal nganggep omongan lu itu omongan orang mabok aja, jadi ga bakal gua anggep serius.”
“Gua lanjut ya, lu bakalan start dari ranking E, dan lu bisa naikin ranking lu, makin tinggi rank lu makin banyak benefit yang bisa lu terima. Jujur kalo gua punya otoritas lebih, gua bakal naro lu di ranking C, tapi syaratnya lu harus menang duel lawan Hunter lain.”
“Anyway, gua mesti bikin laporan buat lanjut ke boss gua” Calhoun sambil menandatangani sebuah dokumen dan menyerahkan ke Brahm “Nih, nanti kasih ke meja depan ya” lanjutnya.
Brahm mengambil dokumen itu dan keluar dari ruangan tersebut dan berjalan menuju lift.
Sekeluarnya Brahm dari lift, ia disambut dengan tatapan dari semua Hunter yang berkumpul di lobi gedung. Brahm berjalan dengan canggung menuju meja resepsionis dan memberikan dokumen tersebut.
“Baik bapak, semua prosedurnya udah sesuai. Ini kartu identifikasi Hunter bapak”
Ketika Brahm memegang kartu tersebut, matanya berbinar dan berkaca-kaca karena terharu.
‘Yes!! Akhirnya gua resmi jadi Hunter!’ kata Brahm melalui hatinya
“Ini juga ada buku panduan tentang Hunter, mohon dibaca dan dipelajari ya, pak”
“Oke mba, hehehe” kata Brahm sambil tersenyum lebar, wanita yang ada di meja resepsionis itu tersipu malu.
“Woi, anak baru!” kata seorang Hunter dengan sebuah baju zirah dengan tombak di belakangnya. “Lu beneran kepilih sistem?”
Brahm menengok kebelakangnya “I.. Iya bang” Brahm menjawabnya dengan ketakutan
Hunter-hunter tersebut diam, kemudian Hunter tersebut merangkulnya dan berteriak “HUNTER BARU SETELAH 3 TAHUN! WOOOOOO!!!”
Serentak seluruh Hunter yang ada di lobi tersebut berteriak dan ikut merayakan momen ini. Brahm juga tersenyum dan memamerkan kartu identifikasinya dengan mengangkatnya ke atas.
Beberapa diantaranya mengajak Brahm berkenalan dan menyelamati Brahm karena sudah menjadi Hunter dan ada beberapa Hunter mengundangnya untuk masuk ke dalam guild.
“Eits, nanti dulu. Kan gua duluan yang nyapa dia, finders keepers kan?” kata Hunter yang memakai baju zirah dan tombak
“Dorinas, A-ranker, gua pake tombak dan gua ada di frontline. Guild gua ga gede-gede banget sih, tapi lumayan lah” katanya sambil mengajaknya untuk bersalaman.
Dorinas memiliki rambut merah pendek dengan wajah yang ramping, tingginya setara dengan Brahm.
“Brahm, masih ranking E, gua bisa pakai tinju atau pedang. Eeehh... Kalo guild, gua bisa mikir-mikir dulu ga?”
“Oke, gapapa. Kita nyantai aja, tapi gua harap ini bisa jadi awalan dari hubungan yang baik. Kalo ga masuk guild kita, kita juga bisa party kok” Dorinas tersenyum
Kemudian Hunter lain mulai memperkenalkan diri dan juga mengajaknya untuk masuk ke guild atau party bersama.
“Ga usah sok keren lu, dasar anak baru”
Seorang Hunter dengan pakaian serba hitam berjalan diantara kerumunan menuju Brahm.
“Harusnya gua yang hari ini jadi pusat perhatian, gua baru solo clear B-rank gate. Ga ada yang mau tepok tangan buat gua apa? Hah?”
“4 iblis Kala Infernalists udah pernah solo clear A-rank gate” sahut seorang Hunter dari kerumunan
“MULUT SIAPA ITU?!” teriaknya
“Heh, anak baru. Lu itu ga spesial, lu tau ga gua itu siapa?”
“Engga tau ba-“
“Gua ini super rookie, top rising star di West Indaloria, ga ada yang bisa nyamain clear speed gua di sini” katanya sambil memotong ucapan Brahm.
Ia mengeluarkan kartu identifikasi Hunternya. Jalen Mendaldrik, B-rank. Jalen berpakaian serba hitam, bahkan rambutnya juga berwarna hitam. Ia lebih pendek daripada Brahm dengan tinggi 177cm.
“Nih, silakan dinikmati” katanya dengan penuh kebangaan di ekspresi wajahnya.
“Oohh... Keren juga lu, bang” kata Brahm tetapi tidak antusias menanggapinya. “Jadi gimana tadi kak soal guild kakak?” Brahm mengalihkan perhatiannya ke salah satu Hunter wanita di kerumunan tersebut.
Jalen mengepalkan tangannya sambil menahan emosi
“Woi, bangsat! Kan gua lagi ngomong sama lu ya!”
Jalen mengambil sebuah pisau yang digantung di celananya dan menusuk Brahm.
*SLICE*
Pisau itu ditangkap dan dihentikan oleh dua jari. Jalen melihat ujung pisau yang ditangkap oleh dua jari dan melihat ke atas.
“Masa beraninya sama anak baru sih?” pria itu menurunkan pisaunya dengan dua jari yang menangkap pisau tersebut.
Pria ini berpakaian rapih menggunakan jas berwarna abu-abu dengan kaos polos berwarna putih. Dengan rambut yang ditarik kebelakang berwarna perak ke abu-abuan, dia adalah Dave.
Hunter yang berkerumun itu kaget dan berbisik, ada juga yang mengeluarkan handphonenya dan mulai mengambil foto.
Jalen kebingungan dan gelagapan melihat Dave.
“Eng.. Engga pak, saya.. saya ga macem-macem kok” kata Jalen dengan panik sambil keringat dingin mengucur dari dahinya.
“Oke” Dave berjalan keluar dari kerumunan sambil menengok ke arah Brahm dan memberikan anggukan kecil dan berbicara dengan Hunter yang lain.
“Jangan pikir lu bisa selamet ya abis ini!” kata Jalen dengan ekspresi mengancam.
Tiba-tiba sebuah lengan besar merangkul bahu Jalen mengunci leher Jalen dengan lengannya.
“Abis apa?”
Jalen menengok ke atas dan melihat seorang pria berambut putih dengan kacamata hitam. Pria itu adalah Yora.
“Mending lu sini ikut gua” Yora membawa Jalen pergi dari kerumunan dan membawanya ke sebuah fasilitas di gedung Hunter itu.
Dari pintu depan gedung Hunter’s Association, dua orang berjalan masuk. Satu orang memakai pakaian rapih dengan kemeja dan jas putih, sementara satu orang lagi memakai kemeja hitam dan jas hitam. Mereka berdua adalah Mirkov dan Anders. Mereka berdua berjalan ke arah Brahm.
“Coy, kok ada 4 iblis di sini sih?” kata salah satu Hunter berbisik ke temannya
“Kan ada Hunter baru abis 3 tahun, masa mereka ngelewatin kesempatan ini sih” sahutnya
“Haahh.... Ga bisa gua rekrut deh anak barunya kalo kaya gini” kata Hunter satu lagi.
“Brahm Reinford? Hunter baru setelah 3 tahun?” kata Mirkov “Gua persingkat aja, join Kala Infernalists.” Lanjutnya
“Kok dia diundang, bang? Ga pakai selection test dulu?” kata seorang Hunter di sana
“Ya harus lewat test, gua cuma.... merekomendasikan aja, engga sih, lebih tepatnya gua menominasikan Brahm”
Hunter lain kaget mendengar respon Mirkov.
“Gua bakal bikin announcementnya buat test, jadi... semangat ya semuanya” kata Mirkov sambil tersenyum.
Mirkov memberikan kartu namanya juga memberikan kartu guildnya, kemudian Mirkov dan Anders pergi dari kerumunan tersebut.
`
“Mantep juga publicity stunt lu, Mik. Kalo gini caranya bakalan rame nih”
“Kita butuh semua bantuan yang bisa kita dapetin, mau mereka keterima di Infernal atau engga, itu urusan belakang, yang penting Hunter-Hunter ini, sama Brahm jadi strong, biar ga ada casualties sama biar engga overworking high ranker lainnya.”
“Mau gimanapun juga, Hunter ya harus berkembang, kalo mereka cuma jadi parasit dan mau ngambil gampangnya aja, ini dunia bakalan cepet ancur.” Lanjutnya
“By the way... Mereka udah mulai nyoba ngebajak anak-anak subsidiary.”
“Fuckkk.....” kata Mirkov sambil menghela napas panjang. “Yaudah, lanjutin deh yang kaya gua bilang kemaren, Der”
“Oke”
Anders menghilang dari hadapan Mirkov. Mirkov tersenyum melihat gedung Indalorian Hunter’s Association dan masuk ke dalam mobilnya.
\=======================================================================================
Jalen memperhatikan Brahm dari kejauhan dan menatapnya dengan sinis.
"Awas aja lu ya, gua bales lu, anjing!"
Notes: Liria adalah jenis mata uang yang dipakai di negara Indaloria. Currency ratenya sama dengan mata uang rupiah Indonesia.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!