Rumah Brahm
“Yaudah kalo gitu gua cabut ya, banyak-banyak latihan lu. Jangan lupa besok ye.” kata Yora sambil berjalan keluar dari teras. “Gua mau ngurusin kucing gua, bye.” Yora kemudian loncat dari jalanan dan hilang dari tatapan yang lainnya.
Kedua bodyguard yang bertugas kepada Yora juga langsung hilang mengikuti Yora.
“Latihan fisik aja dulu, jogging muterin komplek rumah lu misalnya. Si Yo kalo ngelatih orang ga tanggung-tanggung soalnya.” Kata Mirkov sambil menepuk bahu Brahm dengan ekspresi wajah tersenyum kecil seperti kasihan.
Dave dan Anders menganggukan kepala tanda setuju.
“Emang seserem itu ya?” tanya Brahm
“Engga serem sih, cuma nyakitin aja. Bayangin Brahm, kita disuruh jogging keliling lapangan bola 55 kali” kata Mirkov
“Sambil bawa beban 10 kilo di kaki-tangan sama 20 kilo di tas.” Lanjut Dave
“Itupun baru pemanasan.” Lanjut Anders.
Brahm menengok ke arah bodyguard yang berjaga di depan rumahnya dan seluruh bodyguard itu mengangguk setuju dengan pernyataan Mirkov, Dave, dan Anders. Kemudian mereka bergidik merinding karena mengingat hal itu kembali.
Sepulangnya Dave, Anders, dan Mirkov. Brahm kembali ke kamarnya dan merebahkan dirinya di kasur.
“Hunter....”
Brahm teringat kembali akan kata-kata teman-temannya.
Ia mengangkat tangannya ke atas dan kemudian mengepalkan tangannya.
“Gua mesti bisa!” “Letsgo!” lanjutnya.
Brahm mengganti pakaian santainya dengan baju olahraga berupa tracksuit dan sepatu lari. Ia mulai pemanasan dan meregangkan tubuhnya.
Ia mulai dengan push up, sit up yang kemudian disusul dengan jogging sekitaran komplek.
Brahm melatih dirinya dari pagi hingga sore.
\=======================================================================================
Sore hari
Brahm kembali ke rumahnya dengan kelelahan.
“Haahh... Hahhh.... Haaahh.... Air.... Air.... Ahhh.....”
Brahm yang kelelahan dengan latihan tadi berjalan menuju dapur untuk mencari air untuk melegakan rasa hausnya.
“Mana burem banget lagi, ini apaan nih di meja. Ah bodolah, yang penting bisa minum”
Brahm mengambil botol yang tersedia di meja, ia mengambil dan membuka botol tersebut dan menegaknya hingga habis.
“Ahhh... Woohh, gila enak banget ini A...ir..nya”
“AAAHHH kok gua minum *hic* ini sih *hic*”
Brahm meminum sebotol Insam-Ju berusia 500 tahun yang dikeluarkan dari subspace inventorynya hingga habis. Brahm kemudian menaruh botol itu di meja dan meletakkan kedua tangannya di meja.
*hic*
Brahm mengusap wajahnya dan menampar pipinya dengan ringan
“Ayo Brahm\, latihan lagi. Sekarang kita latihan kontrol di bawah pengaruh *hic* alkohol”
Brahm berjalan menuju halaman belakangnya dengan sempoyongan dan menuntun dirinya dengan meraba tembok agar tidak terjatuh.
Di halaman belakang, Brahm memasang kuda-kuda dan melatih pukulannya.
Pukulannya lemah dan tidak beraturan, bahkan bisa dibilang itu bukan pukulan tetapi cuma ayunan tangan saja.
“Fokus Brahm, fokus”
Wajah Brahm memerah dan Brahm sulit melihat kurang lebih 5 meter ke depan.
Brahm memfokuskan dirinya dan membayangkan latihan singkat bersama Yora. Brahm juga memikirkan memukul dengan intensi untuk memukul sehingga skillnya bisa diaktifkan.
*WHOOSHH* Pukulan Brahm menyebabkan hempasan udara yang kuat hingga pohon dan tanaman di halaman belakangnya bergoyang.
Brahm melihat tangannya sendiri dan tersenyum.
“Belom, masih belom cukup. Masih harus bisa dikendaliin lagi. Sekali lagi!”
Brahm melanjutkan latihannya hingga malam tanpa beristirahat.
*HOOEEKKK*
Brahm muntah karena pengaruh alkohol, kemudian merebahkan dirinya dan memeluk toilet.
“Gini banget ya mau jadi Hunter doang.”
[NOTICE]
[MINUM PILL YANG GUA KASIH, JANGAN ALKOHOLNYA DOANG. BTW, ALKOHOL YANG GUA KASIH ENAK KAN? ALUS RASANYA, SALAH SATU FAVORIT GUA ITU]
“Woi! Elu ya yang ngasih blessing ke gua?! Bisa ga sih ngasih blessing yang normal normal aja?!” teriak Brahm ke sistem
Tidak ada yang merespon Brahm.
*DUAK* “Ahhh....” Brahm memegangi tangannya karena kesakitan setelah memukul tembok
Brahm membuka sistem dan mengeluarkan satu Anti Hangover Pill dari subspace inventorynya
[NOTICE]
[APAKAH ANDA LELAH DENGAN RASA MURAM DAN PUSING SETELAH PAGI? INILAH DIA, AURORA RESTORATIVE ELIXIR, SOLUSI UTAMA ANDA UNTUK MENGATASI RASA MABUK DAN MENGEMBALIKAN HARI ANDA. DIBUAT DENGAN PRESISI DAN DIDUKUNG OLEH ILMU PENGETAHUAN DAN SIHIR, PIL KECIL INI ADALAH SAHABAT ANDA YANG DAPAT DIANDALKAN DALAM PERTEMPURAN MELAWAN DAMPAK PESTA MALAM YANG TERLAMBAT.]
[DIBUAT OLEH ALKIMIA DAN PENYIHIR TERAMPILPIL AURORA RESTORATIVE ELIXIR MENGANDUNG CAMPURAN BAHAN MISTIS. SERBUK TANDUK UNICORN, EKSTRAK BULU BURUNG PHOENIX, DAN AIR MURNI DARI FOUNTAIN OF RENEWAL ADALAH BEBERAPA DARI BAHAN-BAHAN LANGKA DAN AJAIB YANG MEMBENTUK ELIKSIR INI.]
[SIMPANLAH AURORA RESTORATIVE ELIXIR DI ANTARA PERLENGKAPAN PETUALANG BERHARGA ANDA, SIAP UNTUK MEMANGGIL SIHIR LANGIT SETELAH MALAM YANG PENUH DENGAN PERAYAAN. DENGAN BANTUANNYA, ANDA DAPAT MENYAMBUT PAGI DENGAN SEMANGAT DAN KEJERNIHAN YANG BARU, SIAP UNTUK PENCARIAN LEGENDARIS BERIKUTNYA YANG MENANTI DI DUNIA]
“Iya iya, bawel banget lu ah”
*hap* Brahm menelan pil tersebut dan wajah Brahm kembali seperti normal. Pandangannya kembali normal dan Brahm mampu berdiri dengan tegak.
“Harusnya gua bisa pake ini dari awal, kalo gini mah mempermudah hidup banget.”
Brahm berjalan ke meja dapur dan membuka anggur merah yang ada di meja
*sniff* *hooekk* “Agghh\, gua tetep aja ga kuat sama bau alkohol”
*sniff* *hooeekkk*
“Tapi kok yang ngasih blessing bisa tau ya kalo gua gampang banget mabok?, makanya gua dikasih pil ini”
Brahm melihat ke langit-langit rumahnya
“Lu pasti lagi ketawa-ketawa kan ngeliat gua?! Seneng kan lu ngeliat gua sengsara gini?!”
“Percuma juga sih gua marah-marah, mendingan gua fokus buat besok aja dah”
..........
Brahm kembali ke kamarnya dan membuka forum Hunter.
“Mesti cari info nih buat kedepannya, gua harus bisa mandiri, jangan bergantung sama mereka terus”
“Hmmm, kalo basicnya sih gua udah tau, toh kan mereka juga udah pada sering cerita.”
“Liat apaan ya... Ah! Ini aja nih”
「HAL YANG TIDAK PENTING TETAPI PENTING KETIKA BERADA DI DALAM GATE ATAU DUNGEON」
‘Kalo party lu ga punya healer atau ga bawa healing potion, tisu bebas alkohol bisa dipake buat ngebersihin kulit di sekitar luka biar perban bisa nempel lebih kuat.’
‘Yang paling penting jangan lupa istirahat, lu bisa kehilangan sense of time di dalem gate atau dungeon’
“Menarik juga bahasannya Mirkov.”
“Ada yang lain lagi ga ya?”
“Hmmm.... Ah ini si Yora juga ada postingan baru di forum Hunter, coba kita
liat”
「BOUNTY: STEEL DRAGON SKELETAL FRAME. 16 MILIAR KALO UTUH. PLUS 4 MILIAR KALO ADA CORENYA」
'Gua cuma mau skeletal frame utuh, kalo cuma cakar atau giginya doang gua bisa narik gigi lu sendiri sampe copot'
“What the ****, 16 miliar liria* buat tulang naga doang?”
Brahm meletakkan tangannya di kepalanya seakan tidak percaya.
“Gila, uang segitu mah cukup buat gua sama keluarga gua liburan terus dan ga kerja minimal setahun”
“By the way......”
Brahm mengambil HP-nya dan menelepon ayahnya
“Yah...”
“Brahm, sehat kamu nak? Udah makan?”
“Iya, udah kok yah. Eh, yah..... Aku jadi Hunter, aku baru-baru ini kepilih sama sistem”
Terjadi keheningan sebentar, Brahm gugup menunggu respon dari orangtuanya
“Brahm, kamu ragu-ragu buat jadi Hunter?”
Suara perempuan terdengar di HP Brahm.
Keheningan ini terjadi lagi.
“Iya, Bu. Aku ragu sebenernya, bisa ga ya jadi Hunter”
“Brahm, ayah kan pernah bilang, kalo keraguan itu malah jadi penghalang. Udah, gas aja jadi Hunter, ga masalah kok. Yang penting kamu yakin, toh kan ada temen-temenmu juga yang ngejagain sama ngebimbing kamu. Berani aja dulu, nanti kalo kamu capek kamu tinggal pulang.”
“Nanti ibu masakin makanan favorit kamu kalo ke sini, oke?”
Brahm tersenyum dan menyeka satu tetes air mata di pipinya
“Oke, siap. Liat nanti, aku bakalan jadi Hunter yang bisa bikin kalian bangga”
Mereka menghabiskan beberapa jam untuk berbicara melalui telepon
....
Brahm merebahkan dirinya di kasur dan menatap langit-langit kamarnya kemudian tersenyum sendiri dengan ekspresi puas di wajahnya.
Pagi harinya Brahm berangkat menuju Indalorian Hunter’s Association atau bisa juga disebut Asosiasi Hunter Indaloria tergantung di mana penggunaannya.
Gedung Hunter’s Association ini memiliki 33 lantai. Ketika Brahm masuk, ia disambut dengan meja resepsi dengan layar besar di belakangnya. Layar ini menampilkan peta di mana Gate muncul dan peringkat kontribusi Hunter bulan ini.
Meskipun masih pagi sudah banyak Hunter berkumpul di gedung ini, ada yang sedang mencari party secara langsung, ada yang sedang mencari daftar Gate yang tersedia di monitor yang disediakan tidak jauh dari meja resepsi, dan ada juga yang hanya sekedar nongkrong dan beristirahat.
Semua Hunter yang ada di sini berpakaian untuk masuk ke dalam Gate atau Dungeon sehingga Brahm yang menggunakan pakaian kasual terlihat mencolok di sini sampai seluruh Hunter menatapinya.
Brahm berjalan menuju meja resepsi dan di balik meja resepsi tersebut terdapat seorang wanita yang sedang mengurus dokumen di komputernya.
“Selamat pagi, selamat datang di Asosiasi Hunter, ada yang bisa saya bantu, pak?”
“Ehh, iya... Saya mau daftar jadi Hunter”
“Baik bapak, apakah bapak paham dengan prosedur Forced Awakening?”
“Bukan, saya bukan mau Forced Awakening. Saya kepilih sama sistem”
Serentak seluruh lantai gedung itu kaget dan ada beberapa yang saling berbisik satu sama lain. Resepsionis itu juga kaget dan kemudian menenangkan dirinya lalu kembali bersikap profesional.
“Maaf pak, apakah bapak punya bukti kalau bapak terpilih oleh sistem? Bapak bisa ngeluarin barang dari subspace inventory bapak sebagai salah satu bukti”
Brahm mengeluarkan Anti-hangover pill dari dalam subspace inventorynya. Seketika seluruh Hunter di sana semakin kaget akan hal ini.
“Tunggu sebentar ya pak, saya panggilkan personilnya dulu” katanya sambil menelepon seseorang
Tidak lama ada seseorang yang keluar dari lift tidak jauh dari meja resepsionis tersebut. Ia menggunakan kemeja putih dan celana krem namun pakaiannya lecek dan tidak rapih. Di bawah matanya terdapat kantung mata, matanya hampir tertutup karena mengantuk dan gaya rambutnya berantakan. Ia adalah Calhoun, staff dari Asosiasi Hunter Indaloria sekaligus Hunter ranking B.
Calhoun berjalan menuju Brahm dengan kedua tangan di kantongnya dan posturnya yang membungkuk membuatnya terlihat lebih pendek daripada Brahm.
“Anak baru ya? Yang katanya Hunter kepilih sistem itu? Yuk sini”
Calhoun langsung berbalik badan menuju lift meninggalkan Brahm. Pintu lift itu kemudian terbuka dan Calhoun masuk.
“Ngapain diem aja di situ? Sini buruan”
“O.. Oke!” Brahm berlari mengejar lift agar tidak tertinggal
“Lu beneran kepilih sama sistem? Kapan?”
“Tanggal 1 kemarin, siangnya, abis saya bangun tidur”
“Oke, terus lu ngedenger suara statis? Lu juga denger kata-kata apa?”
“Iya denger, suara statis dulu, abis itu ada suara, kalo saya ga salah inget... Vorgrath, narok?”
Calhoun tertawa kecil sambil menutup matanya
“Ada apa ya pak?” tanya Brahm
“Lu tau ga Hunter terakhir kali muncul di sini itu kapan?”
“Engga tau pak”
“3 tahun. 3 tahun yang lalu itu terakhir kalinya Hunter yang kepilih sistem muncul.”
*DING* suara lift berbunyi dan mereka keluar dari lift.
“Tapi itu di sini ya, ga tau kalo di luar negeri gimana, tapi kalo menurut laporan kurang lebih sama, 3 tahun yang lalu sampe sekarang ga ada Hunter yang kepilih sama sistem.” Lanjut Calhoun sambil kembali memasukan kedua tangannya ke dalam kantong celana
“Terus tadi ada Forced Awakening maksudnya apa ya, pak?”
“Forced Awakening itu artinya lu dipaksa buat jadi Hunter tanpa bantuan sistem, karena masih terbilang baru dan belom ada cara yang pasti, chancenya kecil untuk sukses. Akibatnya apa? Tau ga?”
“Engga pak”
“Macem-macem sih sebernya, efek paling kecil ya lu patah tulang di tangan sama kaki lu. Ada juga yang jadi buta atau tuli, ada yang jadi depresi sampe loncat dari gedung rumah sakit, ada juga yang meninggal di tempat, meninggalnya juga macem-macem bisa ada mayatnya atau tinggal abu doang, atau yang paling parah ada yang hilang.”
“Maksudnya diculik, pak?”
“Engga, hilang aja. Poof. Tau tau udah ga ada aja di depan mata. Udah-udah, gua ga mau nakutin lu” kata Calhoun sambil berjalan ke sebuah ruangan
Di ruangan ini terdapat beberapa alat yang bentuknya aneh.
“Coba berdiri di situ” Calhoun menunjuk ke arah sebuah alat dengan platform yang terbuat dari sebuah batu kristal berwarna biru keunguan. Di atasnya terdapat sebuah kubah yang terbuat dari sebuah logam dengan warna metallic silver.
Brahm berdiri di platform tersebut dan Calhoun mengaktifkan sebuah alat yang mengendalikan platform tersebut.
“Gua masih inget ga ya cara operasiinnya” kata Calhoun
Platform tersebut bercahaya dan memancarkan cahaya tersebut ke atas dan ditangkap oleh kubah tersebut.
Dengan instan hasilnya keluar di monitor. Calhoun mematikan alat tersebut.
“Nih, hasilnya udah keluar, cepet kan?”
Di monitor tersebut terdapat beberapa statistik.
“Ini yang paling penting, fokus ke sini aja. Ini mana capacity lu, secara singkat ini ada hubungannya sama power lu....”
Calhoun memfokuskan dirinya ke bagian mana capacity di monitor dan menengok ke arah Brahm
“KOK KECIL BANGET SIH?!?!” kata Calhoun sambil mengangkat Brahm melalui kerah bajunya
“Kok bisa mana capacity lu cuma 100?!?! 100?! Woi, Hunter ranking E aja mana capacitynya paling kecil bisa sampe 5000-an”
“Saya ga tau bang, beneran” kata Brahm dengan panik
Calhoun menurunkan Brahm dan melepaskan cengkeramannya
“Power lu, lu punya power apa dari sistem?!”
“Enngg, gimana ngejelasinnya ya pak”
“Jelasin apa? Kasih tau aja!”
“Saya mesti minum alkohol buat pakai power saya, pak”
Mata Calhoun terbuka lebar seakan sadar.
“Oh. Bilang dong kalo begitu” Calhoun kembali bersikap seperti biasanya dan merapikan kerah bajunya. Matanya kembali sayu seakan mengantuk.
“Yaudah gih, sekarang minum. Dikit aja, ga usah banyak-banyak” Calhoun mengeluarkan sekaleng bir dari subspace inventorynya. Ia membuka botol itu dan memberikannya ke Brahm.
Brahm ragu-ragu untuk menerima alkohol tersebut.
‘Duh, kalo gua minum nanti gua mabok nih, gimana ya. Ah bodo lah’ katanya dalam hati.
Brahm mengambil kaleng tersebut dan meminumnya seteguk lalu meletakannya di meja.
Brahm kembali menuju platform dan Calhoun mengoperasikan alat itu lagi.
Hasilnya kembali keluar dari monitor, Brahm dan Calhoun memeriksanya lagi.
[MANA CAPACITY: 98000]
Calhoun kaget dan matanya terbuka lagi ia lalu mengambil tangan Brahm
“Gila, lu bener-bener special case, mana capacity hampir setara A-ranker setelah 3 tahun? Keren gila”
“Woi, lu diem aja daritadi, ngomong dong”
Brahm yang daritadi terdiam dan tertunduk mengangkat wajahnya dan wajahnya memerah karena pengaruh alkohol.
“Hah? Lu tipsy ya? Woi” katanya sambil menggoyangkan tangan Brahm.
“Hehehe, iya bang. Gua ga kuat minum alkohol. Tapi ini ga separah yang sebelom-sebelomnya sih bang”.
“Bang? Aahh, bodo amat. Yang penting lu masih sadar kan? Masih ngerti gua ngomong apa kan? Ga parah banget kan?”
“Iya bang, masih ngerti, hehehe”
“Oke lu duduk aja di sini, dengerin penjelasan gua ya”
Calhoun mendudukan Brahm di sebuah kursi
“Mana capacity lu gede, 98 ribu. Kalo nilainya segitu lu bisa setara sama A-ranker. Umumnya sih mana capacity lu ga bisa nambah, jadi kalo lu udah sampe ranking A biasanya mereka udah mentok, kecuali ada beberapa special case kaya 4 iblis dari Kala Infernalist. Lu tau kan mereka siapa?”
“Tauu bang, mereka temen gua. Hehehe”
Calhoun terdiam dan meragukan Brahm dengan ucapannya
“Gua bakal nganggep omongan lu itu omongan orang mabok aja, jadi ga bakal gua anggep serius.”
“Gua lanjut ya, lu bakalan start dari ranking E, dan lu bisa naikin ranking lu, makin tinggi rank lu makin banyak benefit yang bisa lu terima. Jujur kalo gua punya otoritas lebih, gua bakal naro lu di ranking C, tapi syaratnya lu harus menang duel lawan Hunter lain.”
“Anyway, gua mesti bikin laporan buat lanjut ke boss gua” Calhoun sambil menandatangani sebuah dokumen dan menyerahkan ke Brahm “Nih, nanti kasih ke meja depan ya” lanjutnya.
Brahm mengambil dokumen itu dan keluar dari ruangan tersebut dan berjalan menuju lift.
Sekeluarnya Brahm dari lift, ia disambut dengan tatapan dari semua Hunter yang berkumpul di lobi gedung. Brahm berjalan dengan canggung menuju meja resepsionis dan memberikan dokumen tersebut.
“Baik bapak, semua prosedurnya udah sesuai. Ini kartu identifikasi Hunter bapak”
Ketika Brahm memegang kartu tersebut, matanya berbinar dan berkaca-kaca karena terharu.
‘Yes!! Akhirnya gua resmi jadi Hunter!’ kata Brahm melalui hatinya
“Ini juga ada buku panduan tentang Hunter, mohon dibaca dan dipelajari ya, pak”
“Oke mba, hehehe” kata Brahm sambil tersenyum lebar, wanita yang ada di meja resepsionis itu tersipu malu.
“Woi, anak baru!” kata seorang Hunter dengan sebuah baju zirah dengan tombak di belakangnya. “Lu beneran kepilih sistem?”
Brahm menengok kebelakangnya “I.. Iya bang” Brahm menjawabnya dengan ketakutan
Hunter-hunter tersebut diam, kemudian Hunter tersebut merangkulnya dan berteriak “HUNTER BARU SETELAH 3 TAHUN! WOOOOOO!!!”
Serentak seluruh Hunter yang ada di lobi tersebut berteriak dan ikut merayakan momen ini. Brahm juga tersenyum dan memamerkan kartu identifikasinya dengan mengangkatnya ke atas.
Beberapa diantaranya mengajak Brahm berkenalan dan menyelamati Brahm karena sudah menjadi Hunter dan ada beberapa Hunter mengundangnya untuk masuk ke dalam guild.
“Eits, nanti dulu. Kan gua duluan yang nyapa dia, finders keepers kan?” kata Hunter yang memakai baju zirah dan tombak
“Dorinas, A-ranker, gua pake tombak dan gua ada di frontline. Guild gua ga gede-gede banget sih, tapi lumayan lah” katanya sambil mengajaknya untuk bersalaman.
Dorinas memiliki rambut merah pendek dengan wajah yang ramping, tingginya setara dengan Brahm.
“Brahm, masih ranking E, gua bisa pakai tinju atau pedang. Eeehh... Kalo guild, gua bisa mikir-mikir dulu ga?”
“Oke, gapapa. Kita nyantai aja, tapi gua harap ini bisa jadi awalan dari hubungan yang baik. Kalo ga masuk guild kita, kita juga bisa party kok” Dorinas tersenyum
Kemudian Hunter lain mulai memperkenalkan diri dan juga mengajaknya untuk masuk ke guild atau party bersama.
“Ga usah sok keren lu, dasar anak baru”
Seorang Hunter dengan pakaian serba hitam berjalan diantara kerumunan menuju Brahm.
“Harusnya gua yang hari ini jadi pusat perhatian, gua baru solo clear B-rank gate. Ga ada yang mau tepok tangan buat gua apa? Hah?”
“4 iblis Kala Infernalists udah pernah solo clear A-rank gate” sahut seorang Hunter dari kerumunan
“MULUT SIAPA ITU?!” teriaknya
“Heh, anak baru. Lu itu ga spesial, lu tau ga gua itu siapa?”
“Engga tau ba-“
“Gua ini super rookie, top rising star di West Indaloria, ga ada yang bisa nyamain clear speed gua di sini” katanya sambil memotong ucapan Brahm.
Ia mengeluarkan kartu identifikasi Hunternya. Jalen Mendaldrik, B-rank. Jalen berpakaian serba hitam, bahkan rambutnya juga berwarna hitam. Ia lebih pendek daripada Brahm dengan tinggi 177cm.
“Nih, silakan dinikmati” katanya dengan penuh kebangaan di ekspresi wajahnya.
“Oohh... Keren juga lu, bang” kata Brahm tetapi tidak antusias menanggapinya. “Jadi gimana tadi kak soal guild kakak?” Brahm mengalihkan perhatiannya ke salah satu Hunter wanita di kerumunan tersebut.
Jalen mengepalkan tangannya sambil menahan emosi
“Woi, bangsat! Kan gua lagi ngomong sama lu ya!”
Jalen mengambil sebuah pisau yang digantung di celananya dan menusuk Brahm.
*SLICE*
Pisau itu ditangkap dan dihentikan oleh dua jari. Jalen melihat ujung pisau yang ditangkap oleh dua jari dan melihat ke atas.
“Masa beraninya sama anak baru sih?” pria itu menurunkan pisaunya dengan dua jari yang menangkap pisau tersebut.
Pria ini berpakaian rapih menggunakan jas berwarna abu-abu dengan kaos polos berwarna putih. Dengan rambut yang ditarik kebelakang berwarna perak ke abu-abuan, dia adalah Dave.
Hunter yang berkerumun itu kaget dan berbisik, ada juga yang mengeluarkan handphonenya dan mulai mengambil foto.
Jalen kebingungan dan gelagapan melihat Dave.
“Eng.. Engga pak, saya.. saya ga macem-macem kok” kata Jalen dengan panik sambil keringat dingin mengucur dari dahinya.
“Oke” Dave berjalan keluar dari kerumunan sambil menengok ke arah Brahm dan memberikan anggukan kecil dan berbicara dengan Hunter yang lain.
“Jangan pikir lu bisa selamet ya abis ini!” kata Jalen dengan ekspresi mengancam.
Tiba-tiba sebuah lengan besar merangkul bahu Jalen mengunci leher Jalen dengan lengannya.
“Abis apa?”
Jalen menengok ke atas dan melihat seorang pria berambut putih dengan kacamata hitam. Pria itu adalah Yora.
“Mending lu sini ikut gua” Yora membawa Jalen pergi dari kerumunan dan membawanya ke sebuah fasilitas di gedung Hunter itu.
Dari pintu depan gedung Hunter’s Association, dua orang berjalan masuk. Satu orang memakai pakaian rapih dengan kemeja dan jas putih, sementara satu orang lagi memakai kemeja hitam dan jas hitam. Mereka berdua adalah Mirkov dan Anders. Mereka berdua berjalan ke arah Brahm.
“Coy, kok ada 4 iblis di sini sih?” kata salah satu Hunter berbisik ke temannya
“Kan ada Hunter baru abis 3 tahun, masa mereka ngelewatin kesempatan ini sih” sahutnya
“Haahh.... Ga bisa gua rekrut deh anak barunya kalo kaya gini” kata Hunter satu lagi.
“Brahm Reinford? Hunter baru setelah 3 tahun?” kata Mirkov “Gua persingkat aja, join Kala Infernalists.” Lanjutnya
“Kok dia diundang, bang? Ga pakai selection test dulu?” kata seorang Hunter di sana
“Ya harus lewat test, gua cuma.... merekomendasikan aja, engga sih, lebih tepatnya gua menominasikan Brahm”
Hunter lain kaget mendengar respon Mirkov.
“Gua bakal bikin announcementnya buat test, jadi... semangat ya semuanya” kata Mirkov sambil tersenyum.
Mirkov memberikan kartu namanya juga memberikan kartu guildnya, kemudian Mirkov dan Anders pergi dari kerumunan tersebut.
`
“Mantep juga publicity stunt lu, Mik. Kalo gini caranya bakalan rame nih”
“Kita butuh semua bantuan yang bisa kita dapetin, mau mereka keterima di Infernal atau engga, itu urusan belakang, yang penting Hunter-Hunter ini, sama Brahm jadi strong, biar ga ada casualties sama biar engga overworking high ranker lainnya.”
“Mau gimanapun juga, Hunter ya harus berkembang, kalo mereka cuma jadi parasit dan mau ngambil gampangnya aja, ini dunia bakalan cepet ancur.” Lanjutnya
“By the way... Mereka udah mulai nyoba ngebajak anak-anak subsidiary.”
“Fuckkk.....” kata Mirkov sambil menghela napas panjang. “Yaudah, lanjutin deh yang kaya gua bilang kemaren, Der”
“Oke”
Anders menghilang dari hadapan Mirkov. Mirkov tersenyum melihat gedung Indalorian Hunter’s Association dan masuk ke dalam mobilnya.
\=======================================================================================
Jalen memperhatikan Brahm dari kejauhan dan menatapnya dengan sinis.
"Awas aja lu ya, gua bales lu, anjing!"
Notes: Liria adalah jenis mata uang yang dipakai di negara Indaloria. Currency ratenya sama dengan mata uang rupiah Indonesia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
dziyyo
cerita ini bikin segala macam perasaan muncul, dari senang sampai sedih. Gila!
2023-10-21
0