Di sebuah jalan tol di kota Jarak'thar. Sebuah mobil sedan berwarna hitam sedang melaju dengan kecepatan 120 km/h. Mobil itu disetiri oleh seorang pria berpakaian rapih dengan memakai jas hitam dan kacamata hitam.
"Sebentar lagi kita sampai di rumah temen bapak" kata supir tersebut sambil berfokus pada jalanan
Di kursi belakang terdapat seorang pria berbadan tinggi, kurang lebih sekitar 194cm dan ramping, ia menggunakan kacamata. Rambut pendeknya yang ditarik kebelakang berwarna perak ke abu-abuan. Ia memakai kaos berwarna putih dengan pakaian luar berupa jas satu kancing berwarna abu-abu muda, Ia duduk menyilangkan kakinya, ia mengenakan celana panjang dan sendal kulit sambil sibuk memainkan sebuah kubus yang terbuat dari besi.
Kubus itu mengambang di atas tangannya dan berputar perlahan, kemudian kubus itu berubah bentuk menjadi pisau lipat. Pria itu menyentuh pisau itu dengan dua jari lalu mengarahkannya keluar sehingga pisau itu memanjang menjadi sebuah pedang. Dengan tangan satu lagi ia menekan dari sisi berlawanan dan membuat pisau itu menjadi sebuah tameng. Kemudian ia melihat ke depan ke arah supir. "Oh, OK." lalu ia mengembalikan tameng itu ke bentuk kubus dan kembali memainkan kubusnya. Dia adalah Davornith 'Dave' Stormshroud.
Dave melihat ke arah luar kaca mobil dan tersenyum. Sang supir melihat kejadian ini dan bertanya kepada Dave "Ada apa pak, kok senyum-senyum sendiri?"
"Ah, engga." Dave membenarkan posisinya. "Kapan terakhir kali lu ngeliat seseorang jadi Hunter?"
"Terakhir, 3 tahun lalu pak, insiden Dukarath Keep. Yang gatenya anomali itu."
"Yang gatenya muncul abis itu langsung break kan? Terus begitu Hunter masuk ke dalem gatenya, Hunter lain ga bisa ikut masuk"
"Iya pak, yang itu." Supir itu kemudian berdehem "Maaf pak kalau saya nyinggung sesuatu"
"Engga, santai aja. Gua ga punya masalah apa-apa sama insiden itu. Anyway, temen gua bilang katanya dia jadi Hunter, barusan dapet notifikasi dari sistem" Dave kemudian melihat keluar kaca mobil dan kembali memainkan kubusnya menjadi bentuk tombak.
Di sudut lain kota Jarak'thar sebuah mobil SUV berwarna hitam sedang berada di tengah kemacetan kota. Seorang pria di kursi belakang sedang menghentak-hentakan kakinya seperti gelisah sambil sesekali menengok keluar kaca mobil. "Ini macet apaan sih, ga gerak-gerak dah daritadi" katanya.
Pria ini adalah Anders Felson, ia mengenakan hoodie berwarna hitam dengan celana pendek dan sneakers hitam. Rambutnya pendek berwarna hitam dengan sedikit poni di depannya, tingginya sekitar 185cm dengan badan yang ideal.
"Kurang tau sih pak, tapi kayanya ada penyempitan jalan di depan, terus pas-pasan sama lampu merah, jadinya macet pak." kata seorang asisten wanita yang berpakaian rapih dengan jas hitam yang ada di samping Anders.
"Yaudah gini aja, kalian puter balik aja. Saya jalan sendirian aja, jangan tungguin saya ya" kata Anders sambil mengenakan masker.
"Boss! Gimana buat pengamanan....nya" ketika asisten wanita tersebut selesai berbicara, Anders sudah hilang dari mobil. Asisten wanita itu memijat-mijat keningnya sambil menghela napas panjang. "Jangan puter balik, kita ikutin aja tujuan awalnya" kata asisten wanita tersebut
Anders muncul di atas gedung yang tingginya 6 lantai dan melihat kebawah di mana arah sumber kemacetan tersebut. "Hyah, mana masih jauh lagi" Anders bergumam dibawah maskernya sambil melihat ke arah rumah Brahm.
Anders menengok ke arah lain dan memfokuskan pandangannya kemudian menghilang dari gedung tersebut.
Di tempat pandangan Anders, ada motor jenis chopper yang berjalan dengan santai. Motor tersebut mengeluarkan suara yang keras dari mesin dan knalpotnya. Yang mengendarai motor tersebut adalah Mirkov Minstrelis. Mirkov memiliki tinggi sekitar 187cm dengan postur tubuh ideal, rambutnya pendek bergaya buzzcut dengan warna sapphire blue, Mirkov memakai celana jeans dan sneakers ia juga menggunakan jaket biker dari denim dengan logo iblis yang ditusuk oleh tombak, di atas logo tersebut terdapat tulisan "Kala Infernalist" dipunggungnya.
Di dalam helmnya, Mirkov sedang mendengarkan sebuah lagu dari sebuah idol grup ternama, ia mengendarai motornya dengan santai sambil menikmati alunan lagu dari grup tersebut sambil sesekali bernyanyi di dalam helmnya.
Mirkov diikuti oleh sebuah mobil sedan hitam yang diisi oleh 4 orang berpakaian rapih menggunakan jas sebagai bentuk pengawalan. Mirkov melihat ke belakangnya dan mengangkat tangannya untuk memberikan sinyal untuk mempercepat laju iring-iringan tersebut.
Tidak jauh dari lokasi Mirkov mengendarai motornya, di sebuah kedai kopi kecil ada seseorang yang sedang berdiri bersandar di tembok sambil menunggu pesanan kopinya. Ia memakai baju pantai dengan warna pink cerah dengan motif bunga-bunga dengan kacamata hitam yang tergantung di kemejanya. Ia memakai celana pendek berwarna krem dengan sendal jepit karet murah. Di lengannya ada tato berlengan penuh, dengan lengan kirinya dihiasi desain naga dan lengan kanannya dihiasi desain pedang.
"Atas nama Yora" kata barista tersebut.
Pria yang bersandar itu berjalan menuju tempat pickup order. Dia adalah Yora Leonido, dengan tinggi sekitar 186cm dan postur tubuh yang besar. Rambutnya ikal dan panjang, berwarna putih dengan sedikit garis hitam.
Barista yang melayani pesanannya perlu melihat ke atas untuk bisa melihatnya mata ke mata.
"Iced Americano Double Shot, gulanya sedikit?" barista itu bertanya
"Iya. Makasih ya mba."
"Sama-sama kak Yor, eh kak, boleh minta foto ga kak? Kakak Hunter kan? Anggotanya Kala Infernalist? Saya ngefans sama kakak"
"Iya, boleh"
Selesai mereka berfoto, Yora pergi dari kedai kopi tersebut dan memasang kacamata hitam yang tergantung di kemejanya dan berjalan menuju rumah Brahm sambil menikmati kopinya. Ia kemudian menghisap rokok elektrik yang tergantung di lehernya lalu berhenti di tengah trotoar.
Yora melihat sekitar. "Keep up, dua orang terakhir yang sampe di lokasi, harus ikut tactical warmup sama gua". Kemudian Yora melompat ke gedung di dekatnya. Yora berlari dan loncat dari gedung ke gedung diikuti oleh beberapa orang yang berupa anak buah sekaligus bodyguardnya.
"Tapi kan kita cuma dua orang ya" kata salah satu bodyguard tersebut.
"Enak juga kopinya" kata Yora sambil melompati gedung gedung.
\=======================================================================================
Rumah Brahm.
Brahm sedang berjalan-jalan di sekitar mejanya dengan sebotol alkohol di atasnya. Itu adalah Insam-Ju atau alkohol ginseng berusia 500 tahun yang ia dapatkan dari sistem. Brahm menggaruk kepalanya sambil sesekali menggosok jari-jarinya di sekitar pelipisnya.
Botolnya berbentuk seperti buah labu dengan kaca berwarna oranye gelap, dan di dalamnya terdapat sebatang ginseng kecil dan ramping, tidak lebih dari 5cm panjangnya dan tidak lebih dari 2cm lebarnya.
Brahm mencoba membuka botolnya dan mencium isinya. Bau di dalamnya memiliki aroma ginseng yang ekspresif namun lembut dengan nuansa tanah.
Ketika Brahm mencium baunya, ia hampir muntah karena tidak kuat dengan aroma minuman beralkohol.
"Aneh banget sih, mana ini ginsengnya kaya alien kecil gitu" kata Brahm sambil bergidik kecil. "Hiii" lanjutnya
Brahm menarik napas panjang. "Kalo kaya gini terus gua mana bisa jadi Hunter coba"
"Engga engga, gua harus nungguin mereka dateng dulu. Biar gua ga kenapa-kenapa."
Brahm Reinford, pria yang baru saja menjadi Hunter, tetapi harus mabuk untuk menggunakan kekuatannya. Tingginya sekitar 188 cm tetapi badannya kurus untuk orang yang memiliki tinggi segitu. Rambutnya berwarna hitam kecoklatan dan berponi.
Brahm kemudian mengeluarkan satu anggur merah berusia 200 tahun dari subspace inventory dan meletakkannya di meja.
Botol anggur ini berbentuk seperti botol anggur pada umumnya, namun botol ini terbentuk dari gelas kaca yang bening sehingga warna anggurnya terlihat jelas. Labelnya dibuat dari kertas perak dengan hiasan emas di pinggir dan ujungnya.
Brahm kemudian menjejerkannya dengan Insam-Ju bersamping-sampingan.
"Hmmm. Tapi kenapa pas awal-awal gua dikasih alkohol yang bagus kaya gini ya, ini pasti mahal nih kalo dijual."
"Ada deskripsinya ga sih, buat alkohol ini?"
Brahm membuka sistem dan memeriksa alkohol yang ia dapatkan.
"Cek amernya dulu kali ya"
[TERSEMBUNYI DALAM KEDALAMAN RUANG BAWAH TANAH SEBUAH KEBUN ANGGUR KUNO, ADA SEBUAH BOTOL ANGGUR MERAH YANG TELAH BERTAHAN DARI PERJALANAN WAKTU YANG TAK KENAL LELAH SELAMA DUA ABAD. RAMUAN LUAR BIASA INI, YANG DIKENAL DENGAN NAMA "CENTENNIAL CRIMSON," ADALAH BUKTI DARI SENI PEMBUATAN ANGGUR DAN KESABARAN PARA PENGURUSNYA.]
[ANGGUR YANG DULUNYA MEMILIKI SEMANGAT DAN MASA MUDA, KINI TELAH BERKEMBANG MENJADI SIMFONI RASA DAN AROMA YANG HANYA PERJALANAN WAKTU YANG DAPAT MENGORKESTRASIKANNYA. SAAT ANDA MEMBUKA BOTOL TUA INI, WARNA MERAH DELIMA YANG DALAM DAN KAYA MENGALIR KE DALAM GELAS, MENGINGATKAN PADA BATU PERMATA YANG PALING BERHARGA. SAAT MENGGERAKKANNYA DENGAN LEMBUT, ANDA AKAN MELIHAT BAHWA CAIRANNYA MELEKAT PADA SISI-SISI GELAS DENGAN KEANGGUNAN MANTEL SUTRA.]
[AROMANYA ADALAH SEBUAH WAHYU. PADA HIRUPAN PERTAMA, NADA-NADA BLACKCURRANT DAN PLUM MENARI HARMONIS DENGAN SENTUHAN TEMBAKAU, DAN KAYU OAK TUA. KETIKA AROMA-AROMA INI MELINGKUPI PANCA INDERA ANDA, ANDA HAMPIR BISA MEMBAYANGKAN KEBUN ANGGUR ITU SENDIRI, DI MANA ANGGUR-ANGGUR ITU PERNAH TERKENA SINAR MATAHARI.]
"Gila, puitis banget nih sistem. Ini Yora sama Mirkov pasti demen nih yang kaya gini."
"Coba yang Insam-Ju"
[TERSEMAT DALAM SEBUAH BOTOL BERBENTUK LABU YANG UNIK, KACA BERWARNA ORANYE GELAPNYA BERSINAR DENGAN PATINA DARI BERABAD-ABAD. INILAH "GOURD'S LEGACY," SEBOTOL INSAM-JU YANG BERHARGA YANG TELAH DENGAN ANGGUN MELEWATI UJIAN LIMA ABAD, SEBUAH BUKTI AKAN SENI TRADISI SATHKORIYA DAN KEAJAIBAN WAKTU ITU SENDIRI.]
[KONTUR BOTOLNYA, MENYERUPAI LABU YANG MELINDUNGINYA SELAMA PEMATANGAN PANJANGNYA, MENAMBAHKAN NUANSA MISTERI PADA ELIKSIR YANG TELAH MENUA INI. SAAT ANDA MEMBUKA BOTOLNYA, WANGI HALUS KELUAR, MEMBERI PETUNJUK AKAN KEAJAIBAN YANG TERSEMBUNYI DI DALAMNYA. WANGI HALUS GINSENG TANAH, YANG LEMBUT MEMBELAI PANCA INDERA ANDA BERSAMAAN DENGAN BISIKAN KAYU YANG TELAH MENUA.]
[KETIKA ANDA MENGAMBIL TEGUKAN PERTAMA, ESENSI GINSENG ITU TERBENTANG, MENAWARKAN KUMPULAN RASA YANG KOMPLEKS. NADA-NADA TANAH BERPADU DENGAN MANISNYA NEKTAR MADU, SEMENTARA RASA REMPAH-REMPAH HERBAL MEMBERIKAN NUANSA KEBIJAKSANAAN KUNO. SETIAP TEGUKAN ADALAH PERJALANAN MELALUI WAKTU, SEBUAH KONEKSI DENGAN WARISAN KAYA TRADISI HERBAL SATHKORIYA.]
Brahm menarik napas panjang. "Masa gua ga bisa sih dikasih power yang normal-normal aja gitu?!?!" "Kenapa gua harus minum-minum, kan gua ga kuat minum"
"Sistem! Woi sistem!"
[NOTICE]
[ANDA MENDAPATKAN SEBUAH PESAN]
["COBA AJA DULU, KALO GA DICOBA GA BAKALAN ADA YANG TAU"]
"Dih, ga jelas lu, coba coba aja. Entar kalo gua kenapa-kenapa gimana?!"
"Eh tapi emang ada ya, yang dapet pesen dari sistem begini? Gua juga mesti nanyain ke mereka nih kalo gini"
Brahm duduk di meja makan dan meminum air mineral. Ia lalu membuka forum Hunter yang sering diikutinya.
「INTERVIEW DENGAN KALA INFERNALIST, GUILD TERHEBAT SE-ASIA TENGGARA?!」
"Hebat ya mereka. Kira-kira gua bisa ga ya jadi kaya mereka" ujar Brahm melalui hatinya.
'Tipsnya ya kompak aja, harus bisa saling percaya satu sama lain, dan harus bisa ngenalin potensi diri' Kata Mirkov dari video wawancara tersebut yang kemudian kamera tersebut digeser dan diarahkan ke arah Yora 'Tau diri! Yang penting tau diri! Jangan maksa, jangan egois!' kemudian Yora menggeser dan mengarahkan kamera itu ke arah Mirkov lagi. Anders tiba-tiba muncul di belakang Mirkov dan mengeluarkan sebuah tahu dan menunjukkannya ke kamera. 'Nih, tahu diri, tahunya sendiri. Yhaaaaaa'
*DING DONG* *DING DONG*
Brahm bergegas menuju pintu dan membukanya. Di depan pintu tersebut sudah ada Dave dan bodyguardnya.
"Dep"
"Brahm"
Mereka bersalaman dan berpelukan
"Lu beneran jadi Hunter?! Mana coba kasih liat ke gua" kata Dave sambil memegang kedua pundaknya
"Nanti dulu, tunggu yang lain pada dateng, gua males kalo mesti cerita lagi"
"Mau masuk ga? Atau di luar dulu aja, masuknya nanti pas yang lain udah pada dateng?"
"Yaudah gapapa, di sini aja dulu." Dave memutarbalikkan badan "Lu pada di mobil aja, sekalian ngadem gih. Atau engga ke warung deket sini"
"Eh, di sini mah ga ada warung ya Brahm?"
"Yaudah terserah deh mau di mana" lanjutnya
Bodyguard itu membungkuk untuk menunjukkan rasa hormatnya dan masuk ke dalam mobil.
"Lu bawa bodyguard?"
"Iya, kebijakan guild. Semua officernya mesti ditemenin minimal satu orang"
"Tapi kan lu S-ranker, Dep, masa masih butuh bodyguard?"
"Bukan buat murni pengawalan sih, tapi bisa jadi personal assistant juga, kadang-kadang kalo gua lagi di public space dan dikerumunin banyak orang mereka bisa buat misahin gua sama orang-orang" kata Dave sambil duduk di kursi teras dan membuka HP-nya
Suara knalpot motor yang keras terdengar dari teras rumah Brahm. "Tuh, boss gua dateng" kata Dave tanpa mengalihkan perhatiannya dari HP-nya.
Mirkov menyetop motornya didepan rumah Brahm dan membuka visor helmnya. "Gua parkir di teras ya"
"Okeh"
Mirkov mematikan motornya dan membuka helmnya lalu turun dari motornya. Ia mengajak Brahm untuk fistbump dan mengajak Dave untuk fistbump. "Udah lama lu di sini?" katanya
"Baru nyampe, ini baru duduk."
"Gimana? Udah nyoba power lu belom?" Kata Mirkov sambil menunjuk Brahm
"Belom, Mik. Gua takut. Entar kalo mabok gimana?"
"Yaelah, selow. Kan di rumah lu ini, kalo lu kenapa-kenapa tinggal kunci pintu, ga usah keluar rumah udah. Lagian, mabok lu se-rese apa sih, palingan muntah di kebon orang kan?" Mirkov tertawa
"Anjir, itu malesin banget ya, taneman herbal gua cok. Susah itu ngerawatnya"
"Yah, Dep, maap ya. Itu bukan gua, itu gua yang versi mabok"
"Iya iya, serah lu dah Brahm"
"Eh gua ambilin air bentar ya" Kata Brahm sambil masuk ke dalam rumahnya.
Mirkov duduk bersampingan dengan Dave dan mengeluarkan rokok dari kantong jaketnya.
"Gua ngerokok ye" katanya sambil menyalakan rokoknya dengan menekan ujung rokoknya dengan jarinya, lalu rokok itu terbakar.
"Ga perlu korek ye?" kata Dave sambil mengintip ke arah Mirkov
"Aman cuy, ga perlu takut ditilep"
"By the way, gimana dia? Mau dimasukin ke guild ga?"
"Masukin aja, tapi mesti fair lah, jangan pake orang dalem. Yaa walaupun jalur rekomendasi engga bisa dibilang fair-fair amat sih." "Tapi coba tanya yang lain dulu, siapa tau opini mereka beda" lanjut Mirkov
Brahm lalu keluar dengan 4 gelas air mineral.
"Si Yora sama Anders di mana?" kata Brahm
*BOOM* *KRAAKK* Suara dentuman yang cukup keras menghantam jalanan depan rumah Brahm\, debu-debu terangkat dan menutup figur tersebut. Dari debu tersebut keluarlah Yora dengan baju pantainya.
"Cieee ada Hunter baru, kanmakan laahh" kata Yora sambil melepas kacamata hitamnya dan menggantungnya di kemejanya.
Yora berjalan dan mengajak fistbump Brahm, Mirkov, dan Dave.
"Eh bentar ya" kata Yora lalu berjalan menuju jalanan depan rumah Brahm.
"Madep ke gua sini dulu sebentar"
Seketika bodyguard dari Dave, Mirkov, dan Yora berkumpul di hadapan Yora.
"Di pisah, per-grup"
Yora melakukan headcount, kemudian ia menegok ke arah bodyguardnya.
"Good job karena bisa keep up sama gua. At the very least, lu engga dateng terakhir."
Kedua bodyguard tersebut menghela napas karena lega
Sebuah mobil sedan datang dan memarkirkan mobilnya, turunlah 3 orang bodyguard dari mobil tersebut. Mereka bertiga melihat Yora dan bodyguard lainnya sedang berbaris, kemudian mereka ikut masuk ke dalam barisan.
"Nah, ini dia dua orang terakhir yang gua butuhin." Yora berjalan menuju dua bodyguard yang datang terakhir.
"Besok, kita tactical warmup ya sama anak-anak 9th Strike Team. Okey?"
Yora kemudian kembali ke teras rumah Brahm.
"Itu anak buahnya siapa?" Kata Brahm, heran.
"Itu anak buahnya Anders, mereka baru dateng." kata Yora
"Anders? Tapi Andersnya ga ada"
"Daritadi gua udah di sini." Terdengar suara dari bayangan milik Brahm.
Anders muncul dari bayangan Brahm dan berdiri di belakang Brahm
"Lah, kapan lu datengnya?" Kata Brahm sambil memutarbalikkan badan
"Dave nyampe ga lama gua nyampe"
"Kok lu ga bilang-bilang, Der?!"
"Ngapain? Di mana serunya kalo gitu?"
"Lo pada sadar daritadi kalo Anders ada di sini?"
"Sadar" kata Mirkov, Dave, dan Yora kompak
"Yaudah mana, katanya lu mau ngasih liat power lu" kata Mirkov
Brahm kemudian menunjukkan sistem miliknya dan menjelaskan deskripsi kekuatannya.
\=======================================================================================
"Jadi gitu guys" Kata Brahm
"Mantep juga lu orang punya power" Kata Yora sambil menepuk pundak Brahm
"Ini sih ga cocok sama lu, Brahm" Kata Dave
"Kalo lu mabok gua ga mau ngurus ye" Kata Anders
"Ini bener-bener ga pernah kejadian sama sekali, ga ada yang punya ability buat mabok dulu terus bisa pake kekuatannya" kata Mirkov "Yaudah, terus apalagi?" lanjutnya
"Nih, katanya gua dapet hadiah dari seseorang, terus orang itu ngirim pesen kurang lebih kaya gini "Coba aja dulu" setelah gua nyari tau tentang alkohol yang dikasih sama gua"
"Wait, lu dapet hadiah? Siapa yang ngasih?!" kata Yora dengan bersemangat
"Ga tau, ga di kasih tau. Engga ada namanya siapa yang ngirim. Emang ada ya bisa ngasih hadiah gitu?"
"Ada Brahm. Gua salah satu orang yang dikasih hadiah." Kata Dave "Nih liat" lanjutnya sambil mengeluarkan sebuah kubus dari besi.
"Ini dikasih sama orang, dia punya titel sebutannya Ancient Weapon Master. Gua ga tau dia itu siapa, yang jelas karena kubus ini gua bisa jadi kaya sekarang." kata Dave sambil merubah kubus itu menjadi sebuah tombak.
"Iya Brahm, kalo hadiah itu biasanya yang dikasih cuma equipment atau artifak aja, orang-orang yang dapet hadiah, perkembangannya bisa jadi lebih cepet. Tapi buat kasus lu yang dikasih 'blessing', itu ga pernah ada" sambung Mirkov
"Terus lu bertiga engga dapet hadiah dari sistem?"
"Engga" kata Mirkov, Anders, dan Yora dengan kompak
"Kok ga adil sih" gerutu Brahm
"Yaa emang sistem itu ga adil, buktinya 10 tahun lalu, lu ga kepilih jadi Hunter" lanjut Yora
"Yaudah gini deh, ayo kita test aja sekarang" kata Yora
"Hah? Test apaan?" sambung Brahm dengan kaget
"Test power lu lah, apalagi. Ayo minum!" kata Yora sambil mengambil kontainer kecil berisi whisky
"Ah engga ah, takut mabok gua"
"Ya itu tujuannya, kalo lu ga mabok mana bisa power lu keluar"
"Iya Brahm, kalo ga mabok gimana lu mau jadi Hunter, ini kan cita-cita lu dari lama, masa mau lu lepas gini aja?" lanjut Dave
'Iya juga ya, kalo ga gini gua ga akan bisa jadi Hunter. Gua mesti bisa, ayo Brahm, lawan aja, ada temen lu kok di sini' kata Brahm dalam hatinya.
"Yaudah sini, gua buktiin kalo gua bisa jadi Hunter" Brahm mengambil kontainer kecil dari tangan Yora dan meneguknya hingga habis.
Selesai meneguknya, Brahm menurunkan tangannya dan menjatuhkan kontainer kecil itu lalu melihat ke atas.
"He... He.. Hehehe"
"Gila cepet banget ni orang maboknya, mana diabisin pula" kata Yora sambil memungut kontainer tersebut di tanah dan menuangnya ke mulutnya untuk memeriksa sisa whisky di dalamnya.
[NOTICE]
[BLESSING: WAY OF THE DRUNKEN MASTER TELAH AKTIF]
[SEMUA SKILL DAPAT DIGUNAKAN]
Brahm melihat notifikasi dari sistem tersebut dan berusaha untuk memantapkan kuda kudanya
"Ayo Yo, test gua"
Yora tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum sambil meremas jari-jarinya *KRETEK* *KRETEK*
*FLASH* *THUD* Suara hentakan dari pukulan Yora yang diarahkan ke Brahm.
Brahm melihat arah pukulan Yora dan bagian tubuh atasnya menghindar sementara kuda-kudanya tetap di posisi yang sama.
[NOTICE]
[PASSIVE SKILL: HEIGHTENED SENSE DAN QUICK REFLEX TELAH DIAKTIFKAN SECARA OTOMATIS]
"Kalo gini gimana?!" Yora menggeser tangan kanannya ke arah Brahm dan Brahm menunduk tepat sebelum pelipisnya terpukul. Karena ayunan badan Brahm, tangannya tidak sengaja memukul Yora yang kemudian ditepis olehnya.
"Refleknya sih bagus ya, tapi ini tangan lu ga ada powernya sama sekali. Coba bayangin lu mukul gua sekenceng-kencengnya" Yora melepaskan tangan Brahm dan Yora kembali ke posisi siap.
"Ayo coba pukul sini" Yora memberikan gestur jari tengah kepada Brahm sambil tersenyum
"Ah, bacot lu" Brahm memukul Yora dengan tangan kanannya sekuat tenaga. Sebuah aura putih menyelimuti tinju Brahm
[NOTICE]
[SKILL: DRUNKEN FISTFIGHT]
*THUD* tetapi pukulannya ditahan dan tangkap oleh tangan kiri Yora.
"Nah ini, skill lu aktif kan jadinya. Tinggal bayangin aja kalo lu mau mukul gua, jangan lupa, niat atau intensi dari pukulan lu juga. Biar kata lu mabok lu juga mesti punya restraint."
"Ngomong mulu lu\, gua ga ngerti!" Sebuah swing dari tangan kiri Brahm masuk dan memukul Yora di pelipis kanannya. *DUAK* Yora menerima pukulan Brahm tetapi Yora tidak bereaksi
"Not bad, lu punya dua tangan, kalo yang satu ditahan lu harus bisa pake yang lainnya juga." Tanpa melepas tangan kanan Brahm, Yora memukul Brahm di perutnya dengan telapak tangan yang terbuka
[NOTICE]
[SKILL: OPEN HAND MARTIAL ARTS:STUNNING STRIKE]
Seketika Brahm terlempar dan terkapar di tanah dan memuntahkan isi perutnya.
"Sampe sini dulu testnya, kalo dilanjut entar lu cedera. By the way, sekarang kita impas, lu mukul gua sekali, gua mukul lu juga sekali" Yora sambil berjalan menuju Brahm dan mengangkatnya
"Kok lu ga ada restraintnya sama sekali sih, tadi bilangnya restraint" kata Mirkov sambil menyiapkan sebuah mantra sihir yang kemudian dirapalkan kepada Brahm.
"Envelorith" Mirkov mengucapkan mantra tersebut dan luka Brahm serta efek mabuknya hilang dari dirinya
"Sakit Yo pukulan lu" Brahm mengeluh
"Gua ga mukul, kan tangan gua kebuka"
"Jadi gimana rasanya, Brahm?" kata Dave
"Seru juga ternyata, gua bisa ngeliat arah pukulan Yo tadi, terus tau-tau badan gua gerak sendiri gitu"
"Ya itu karena lu mabok aja makanya gerak sendiri" sambung Anders
"Yaudah, berarti PR lu ada 3 nih, latihan fisik, latihan pake power lu, sama yang paling penting, latihan minum" kata Yora sambil merangkul Brahm.
"Buat apaan latihan minum?"
"Buat ngelatih resistensi alkohol lu, lah. Biar lu bisa ngendaliin diri lu pas lagi mabok. Jadi besok dateng ke training facility Infernalist ye, bakalan ada gua sama beberapa anak baru."
"Eh tapi dia mesti daftar dulu buat jadi Hunter" kata Mirkov
"Oh iya bener, lupa gua. Yaudah, daftar sendiri nanti dijemput dari kita ye."
"Biar lu bisa jadi Hunter, Brahm. Entar kita bisa raid bareng" kata Dave
"Iya, besok gua ke Hunter's Association. Akhirnya gua bener-bener bisa jadi Hunter" Brahm mengepalkan tangannya dengan bersemangat
Mirkov meletakkan kepalan tangannya di tengah-tengah mereka kemudian disusul oleh Anders, Dave, dan Yora. Mereka berempat melihat Brahm dengan penuh ekspektasi.
Brahm meletakkan kepalan tangannya di antara mereka.
"Ikutin kita ya, Brahm. Nanti tinggal bilang 'Kala', oke?" kata Mirkov
"Kala Infernalists!"
"Kala!" serempak mereka berlima berteriak lalu tertawa
\===========================================
"Kok itu orang berani ya mukul pak Yora, gua aja ga berani loh" kata salah satu bodyguard yang sedang berjaga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Amanda
Luar biasa thor, semangat terus membuat cerita 👍
2023-10-04
1