Clarisa dengan hati-hati membuka pintu rumahnya. Tangannya gemetar ketika memegang handle pintu. Perlahan tapi pasti, Clarisa mencoba mengintip dari celah pintu yang mulai terbuka.
"Dooorr"
"Aaaaa, astaga ma, mengagetkan saja. Jantung Clarisa hampir copot" kata Clarisa sambil memegang dadanya.
"Kamu sedang apa? masuk seperti maling" Tanya Clara.
"Sstttt, diam-diam ma, nanti papa denger" kata Clarisa seraya menaruh telunjuknya di bibir. Clara hanya menggeleng melihat anak semata wayangnya itu.
"Kamu melakukan kesalahan apa Ca? Tumben banget anak kesayangan papa mama ngelakuin kesalahan" kata Clara.
"Hehehe, tadi Caca bolos kuliah ma" kata Clarisa memperlihatkan giginya.
"Apa? kamu kenapa bisa bolos? kalau papa kamu tau pasti dia akan marah besar" kata Clara.
"Papa sudah tahu ma, Untuk itulah sekarang Clarisa minta tolong pada mama, bujuk papa agar tidak marah lagi, Tolong bantu Caca ya Ma, please" kata Clarisa sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada.
"Mama tidak ingin ikut campur Ca. Itu kesalahanmu, kamu harus belajar tanggung jawab sendiri. Jadi harus tanggung jawab sendiri ya sayang, mama juga takut saat papamu sedang marah, serem" kata Clara sambil memperlihatkan giginya.
"Hemmmm" kata Arya yang tiba-tiba muncul.
Mereka berdua langsung menoleh ke arah suara tersebut.
"Pa-papa" kata Clarisa gelagapan dan langsung bersembunyi di belakang mamanya.
"Ca, ikut papa" kata Arya kemudian berlalu pergi.
"Ma, Caca takut" bisik Clarisa pada Clara.
"Sudah kamu ikuti papa sana, nanti kalau ada apa-apa, kamu teriak saja, mama pasti dateng, jangan lupa berdoa ya" kata Clara sambil menahan tawanya.
"Mama kok jahat sih, saat situasi genting seperti ini, mama malah menertawakanku" kata Clarisa sambil cemberut.
"Haha, kamu lucu banget, masak sama papa sendiri takut, seperti lihat macan, ya sudah sana cepet, sebelum papamu semakin marah" kata Clara.
"Iya Ma" kata Clarisa dan berlalu meninggalkan Clara.
-Diruang kerja-
"Duduk" Kata Arya dan Clarisa pun langsung duduk.
"kamu tahu kesalahanmu apa?" Tanya Arya.
Clarisa pun mengangguk.
"Papa tidak pernah mengajarkanmu seperti itu, dan papa tidak suka kamu dekat-dekat dengan laki-laki itu" Kata Arya.
"Tapi Pa, dia satu-satunya teman Caca, papa tahu sendiri itu kan" Kata Clarisa.
"Dia memiliki pengaruh buruk untuk mu! papa tidak suka kamu dekat-dekat dengan dia, jauhi dia! atau papa akan memindahkanmu!" Kata Arya.
"Tapi Pa..." Kata Clarisa.
"Kamu tahu sendiri papa tidak suka ada bantahan!" Kata Arya.
"Pa, Caca mohon, Caca berjanji tidak akan bolos lagi Pa, dan menurut Caca ini tidak adil Pa! Caca baru bolos sekali, Caca selalu menuruti kata papa, apapun yang papa bilang, Caca selalu nurut, tapi kali ini saja Pa, Caca tidak mau kalau kehilangan teman Caca, please Pa, jangan egois. Caca sayang banget sama papa, jadi jangan buat Caca benci sama papa, hiks" Kata Caca.
Arya Hanya diam, hatinya sakit melihat anaknya menangis seperti itu.
"Apakah aku keterlaluan? tapi ini demi kebaikannya" gumam Arya.
"Maaf Pa, tapi kali ini Caca tidak bisa menuruti kata-kata papa" Kata Caca dan berlalu pergi.
"Ca! beraninya kamu membantah papa!" teriak Arya.
Namun Clarisa tidak menghiraukan perkataan papanya, dia berlari menuju kamarnya sambil terisak, kemudian mengunci kamarnya.
Arya pun langsung mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.
"Hallo, cari tahu tentang laki-laki yang dekat dengan putriku dan kabari aku secepatnya" kata Arya dan langsung menutup telponnya.
"Aku tidak mau kehilangan anakku lagi untuk kedua kalinya" kata Arya dalam hati dan langsung tertunduk lesu memijit keningnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
V⃝🌟Aprilliya khanza_Vi@rex
udah aku like and komen,, jngan lupa mampir juga mkasih
2021-04-14
0
Novianti Ratnasari
jangan2 Vera itu saudara nya clarisa
2020-11-12
1
Ay_21
ceritanya sedikit membingungkan, tapi tetap semangat tor
2020-08-02
2