Sakit hati Ep.3

Sedari tadi ada sepasang mata yang terus menatap kejadian tersebut. Dia terlihat kagum pada Clarisa. Dipikarannya Clarisa adalah gadis pendiam dan lugu. Tapi ternyata dia juga perempuan baik dan pemberani. sang pemilik mata tersebut tersenyum dan berlalu pergi meninggalkan kantin ketika adegan tersebut berhenti.

"Jack kamu tahu tidaj kejadian di kantin tadi, wah hebat banget, tadi pertama kalinya aku melihat cewek sekeren Clarisa, dia hebat banget menurutku. Aku tidak pernah membayangkan sebelumnya jika perempuan lugu seperti dia bisa seberani itu, wah wah, sepertinya aku akan mengidolakan nya mulai hari ini" Kata Anton antusias.

"Memang anak judes dan sok lugu itu melakukan apa?" Tanya Jackson mulai kesal saat mendengar nama Clarisa.

"lah kamu tidak tahu? bahkan dia sudah menjadi tranding 1 di berita harian Kampus hari ini, Vidio nya sudah tersebar kemana-mana bro, Fer ceritain fer" kata Anton.

"kamu saja, aku sedang sibuk" kata ferdi yang sedang sibuk dengan Hpnya.

Anton pun yang melihat Ferdi, langsung merampas Hp dari genggaman Ferdi. Dia melihat sederet Chat di Hp Ferdi. Keningnya langsung berkerut ketika melihat nama perempuan yang sedang dibicarakannya.

"Wah wah, kamu ngapain ini? kamu chat sama Clarisa? kamu naksir dia fer?" kata Anton.

Jackson yang mendengar itu pun pura-pura tidak peduli, namun telinganya berusaha menguping pembicaraan kedua sahabatnya itu.

"Hmm.. mm... memang kenapa kalau aku suka Clarisa?" kata Ferdi.

"kamu masih ingat kan taruhan kita?" tanya Anton.

"Masih, tapi itu bukan urusanku, bukannya yg kalah taruhan itu, Jackson. Aku tidak ada sangkut pautnya disini. Dan mulai hari ini aku akan mendekati Clarisa. Aku juga tidak akan ikut campur masalah Jackson." tegas Ferdi.

"Wahhh gila kamu fer. kamu mau bersaing dengan Raja nya wanita. Aku salut dengan tekadmu. Ini pasti akan menjadi sangat seru" kata Anton antusias.

"Aku tidak peduli kamu mau suka atau tidak pada perempuan itu. Kamu mau ambil, silahkan. Tapi tunggu aku menuntaskan taruhan ini. Oke bro. Aku mau pergi dulu, bye." kata Jackson sambil memegang bahu Ferdi dan berlalu pergi.

***

"Clarisa cantik" sapa Jackson

namun Clarisa hanya diam.

"Ini cewek tuli mungkin ya" kata Jackson dalam hati. Namun, dia mencoba menahan kekesalannya. Dia pun memilih duduk di dekat Clarisa. Dekat sekali sampai bahu mereka saling bersentuhan.

"A-ada apa?" Tanya Clarisa

"Tidak ada, aku hanya ingin dekat denganmu saja" Kata Jackson.

"Ma-maaf aku sibuk, kamu bisa pergi tidak?" kata Clarisa gugup, karena memang dia tidak pernah sedekat ini dengan laki-laki manapun sebelumnya.

"Kamu mengusirku?" Tanya Jackson sambil memasang wajah sedih.

"Bu-bukan begitu Jackson. Tapi aku memang sedang sibuk" Kata Clarisa pelan.

Plaakkkk

Tiba-tiba sebuah tamparan keras memecah gendang Clarisa. Mata Clarisa berhasil membulat sempurna. Pipinya terasa perih sekali. Dia memegang pipinya yang sudah memerah karena tamparan tiba-tiba dari seorang perempuan yang dia pikir gila.

"Upss, sorry. Tangan aku tiba-tiba gatel mau menampar cewek keganjenan seperti kamu." Kata Rosa.

"Apaan kamu Ros, berani sekali kamu menampar Clarisa" Kata Jackson tak terima.

"Maaf ya Nona Rosa terhormat. Aku tidak pernah berpikir sedikit pun untuk menggoda kekasihmu ini. Aku tidak serendah itu, dan untuk kamu Jackson. Tolong jangan ganggu aku lagi." Kata Clarisa dan berlalu pergi dari tempat itu.

Dada Clarisa terasa sangat sesak saat itu. Dia terus memegangi dadanya. Berusaha sekuat tenaga menahan air matanya dan terus berjalan cepat. Hingga tiba-tiba.

Brukkk

Tubuhnya menabrak seseorang. Keseimbangannya menghilang. Dia hampir saja jatuh. Namun dengan sigap tangan kekar menariknya hingga dia pun tidak terjatuh.

Hari apa ini? tadi aku ditampar, sekarang aku ditabrak. batin Clarisa sambil memegang bahunya.

"Lain kali hati-hati Clarisa. Kalau aku tidak sigap tadi. Mungkin kamu sudah terjatuh, dan aku tidak bisa membayangkan setelahnya" kata Ferdi.

"Maaf" kata Clarisa tertunduk dan hendak berlalu pergi. Namun Ferdi menahannya.

"Kamu kenapa?" tanya Ferdi karena tidak sengaja melihat cairan bening mulai membasahi pipi Clarisa.

"Tolong lepaskan aku" Kata Clarisa sambil mengusap air matanya dan berlalu pergi ketika Ferdi melepaskan tangannya.

Ferdi mengeryit heran melihat Clarisa.

Dia kenapa, aku tidak salah lihat kan, dia sedang menangis. Ingin sekali aku menemuinya dan menenangkannya. Tapi itu tidak mungkin, dia pasti akan langsung menjauhiku karena dia tidak mengenalku. Tapi aku tidak bisa melihat perempuan menangis. Kenapa Cinta seribet ini. Batin Ferdi sambil menarik rambutnya frustasi.

***

"Kamu apa-apa an Ros?" Tanya Jackson pada Rosa yang sekarang duduk di sampingnya.

"kamu pacarku Jackson. Aku tidak suka kamu dekat-dekat dengan perempuan lain" Kata Rosa.

"Hahaha, pacar? sejak kapan kita pacaran?" Tanya Jackson.

"Bukannya kamu sering bilang sayang ke aku dulu, itu artinya kita pacaran kan?" Kata Rosa.

"Haha. Jangan mimpi kamu bisa jadi pacar aku. Aku bilang sayang bukan hanya padamu. Cewek murahan. sudah lah. Aku tidak betah duduk di dekatmu. bye" kata Jackson dan beranjak dari duduknya.

Deg..

Hati Rosa seperti di tikam pisau. Rasanya sesak sekali. Baru pertama kalinya ada laki-laki yang menolaknya seperti ini dan bahkan mengatakan dirinya murahan.

"Awas saja kamu Jackson. Aku pastikan kamu akan bertekuk lutut di kakiku dan memohon-mohon cintaku" kata Rosa dengan dipenuhi amarah.

Jackson tak mengindahkan perkataan Rosa dan berlalu pergi hingga tak terlihat. Rosa terlihat begitu kesal saat itu. Teriakan cacian dia layangkan untuk Jackson untuk melampiaskan kekesalannya.

Jackson memang terkenal playboy. Tapi itu dia lakukan hanya untuk senang-senang belaka. Dia jarang memacari perempuan-perempuan yang dia dekati. karena saat dia memutuskan pacaran. Dia akan sangat setia pada pasangannya. Dia pernah ditinggal perempuan yang sangat dia sayangi sebelumnya. Untuk itulah dia sangat takut untuk berkomitmen dan menaruh hati pada satu perempuan lagi.

Saat sedang melangkah pergi, berusaha menjauhi Rosa. Kaki Jackson tiba-tiba berhenti ketika mendengar suara isakan wanita yang berasal dari toilet wanita. Dia seperti mengenal suara itu hingga dia pun memutuskan untuk menunggu di depan toilet sampai wanita itu keluar.

Kenapa dia menangis. Apa karena kejadian tadi? kenapa aku merasa bersalah. Bukannya pada dasarnya aku mendekati dia karena taruhan. Owhh astaga, kenapa aku jadi baper begini. Tidak-tidak ini tidak boleh terjadi. Batin Jackson

Beberapa menit berlalu, suara tangisan itu menghilang digantikan dengan suara keran air. Dan ketika pintu toilet terbuka. Dua pasang mata bertemu dan saling menatap untuk waktu yang lama.

"Ja-jackson, apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Clarisa

Terpopuler

Comments

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

bentar jg mulai baper tuh jacson.

2020-12-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!