Pesona Wanita Lugu

Pesona Wanita Lugu

Pertemuan Ep. 1

Seorang wanita terlihat sedang duduk sendiri di bangku hijau bersama sebuah buku di tangannya. dia terlihat begitu serius membaca lembar demi lembar buku tersebut, hingga mengabaikan akan kehadiran Jackson yang sedari tadi hanya memandangnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Hallo cantik, kamu lagi apa?" tanya Jackson kemudian mengulurkan tangannya.

Clarisa tidak menyahut sama sekali, bahkan dia mengabaikan uluran tangan Jackson sehingga Jackson seperti menjabat angin. Dia menunggu cukup lama sampai Clarisa menyelasaikan bacaannya. Namun beberapa menit berlalu. Clarisa masih terlihat fokus dengan buku-buku di tangannya. Jackson yang merasa diabaikan pun akhirnya tidak tinggal diam. Dia langsung mengambil buku di tangan Clarisa secara paksa.

"Heiii!!!!" Teriak Clarisa karena merasa terusik.

"Apa? kamu tuli ya? Sedari tadi aku itu ajak kamu bicara, tapi kamu malah diam saja" kata jackson.

"Lalu?" Tanya Clarisa tanpa rasa bersalah.

"Hahaha, kamu tidak tahu siapa aku?" Tanya Jackson

"Tidak, dan aku tidah berniat untuk tahu, berikan bukuku, aku tidak suka berbicara dengan orang asing sepertimu. maaf, aku pergi dulu" Kata Clarisa dan mengambil bukunya di tangan jackson, kemudian hendak berlalu pergi. Namun tangan jackson menghentikan langkahnya.

"Ada apa lagi?" Tanya Clarisa yang mulai kesal.

"Aku Jackson, aku harap kamu mengingat namaku, dan nanti jika kita bertemu lagi. Aku pastikan kamu akan mengemis untuk mendapatkan perhatianku" Kata Jackson dan menyeringai.

"Males banget, ternyata masih saja ada stock orang stress seperti dia di dunia ini, astagfirullah" gumam Clarisa dan berlalu pergi.

***

-Keesokan paginya-

Mata Clarisa mengerjap pelan, ketika cahaya matahari menembus gorden kamarnya.

Kring Kring,

Sebuah Notifikasi pesan singkat masuk di Hp nya.

"Selamat pagi, Cantik"

Jackson

"Si laki-laki aneh" Gumam Clarisa dan langsung membuang sembarang Hpnya ke kasur.

Dia pun bergegas ke kamar mandi, karena hari ini adalah mata kuliah yang paling menakutkan. Telat sedikit saja, langsung diusir keluar ruangan, dan itu pastinya bisa membuatnya mengulang mata pelajaran tersebut tahun depan.

-Di kampus-

"Hallo cantik" Kata Jackson yang tiba-tiba sudah ada di samping Clarisa.

"Apa lagi sih? aku telat ini, tolong minggir" Kata Clarisa kesal.

"Tadi kenapa kamu tidak membalas chatku?" Tanya Jackson.

"Maaf aku tidak biasa bales chat dari orang asing" Kata Clarisa ketus.

"Sombong sekali, aku bukan orang asing, aku teman kelasmu Clar!!" Kata-nya mulai kesal.

"Hmm hmm, i-itu, maaf aku tidak tahu, aku sudah telat, tolong minggir" Kata Clarisa dan langsung bergegas pergi.

Jackson hanya diam menatap kepergian Clarisa sambil terus mengulas senyum di wajahnya. Baru pertama kalinya dia bertemu dengan cewek se-aneh itu. Berani menolaknya dan bahkan tidak mengetahuinya sama sekali.

Clarisa memang cewek populer di kampus itu. Dia tidak hanya populer karena kecantikannya, tapi karena sifat pendiam, lugu, dan sangat misterius.

"Sebentar lagi aku yakin pasti bisa meluluhkan hatimu Clarisa, berani sekali kau tidak mengetahuiku. Cewek aneh, tapi ini cukup menantang" Kata Jackson

kemudian menyusul Clarisa ke ruang perkuliahan.

Clarisa memang tidak tahu tentang Jackson sebelumnya. Bahkan dia tidak tahu jika Jackson teman kelasnya. Clarisa adalah cewek pendiam, dan sangat anti-sosial. Para laki-laki di kampus X banyak yang diam-diam mengaguminya. Tapi mereka sangat takut untuk mendekatinya, karena Clarisa juga merupakan anak dari orang yang paling disegani di sana.

Hanya Jackson laki-laki pertama yang berani berinteraksi dan mendekatinya. Laki-laki playboy, yang suka sekali gombalin cewek, tapi tak ada satupun yang dijadikan pacar alias laki-laki tukang PHP. Dia mengetahui semua informasi tentang Jackson dari pengawal pribadinya yang dia mintai informasi jackson saat pertama kali mereka bertemu.

Kalau bukan karena sebuah taruhan, Jackson mungkin tidak akan senekat ini sampai membuatnya harus berurusan dengan Clarisa yang dia anggap merupakan perempuan paling aneh.

***

-Di Kantin-

"Bro, bisa tidak taruhannya diganti saja?" tanya Jackson pada dua sahabatnya yang sejak tadi sedang sibuk dengan makanan mereka.

"Maaf bro, bukannya kamu yang membuat taruhan konyol itu?" kata Ferdi.

"Iya bener, ini anak dari kemarin mengeluh terus, padahal dia sendiri yang membuat dan setuju dengan taruhannya, kena batu kan sekaran" kata Anton.

"Tapi ini di luar ekspektasiku, kenapa harus cewek itu sih yang duduk di bangku itu kemarin" kata Jackson dengan wajah kesalnya.

"Hahaha, itu derita kamu je" kata Ferdi disusul gelak tawa Anton.

"Haha, iya bener banget, kamu itu seharusnya bersyukur je, secara Clarisa itu kan cewek paling cantik di kampus ini, selain itu dia juga pinter dan kaya lagi" kata Anton

"Cantik sih cantik, tapi sikap dingin, misterius, aneh, apalagi ditambah sama kata-katanya yang lumayan ketus bikin kepalaku migran, semua kata-kata gombal yang mau aku bilang untuk meluluhkan hatinya, langsung hilang seketika. Bahkan kalau aku mengajak dia berbicara, dia selalu mencari alasan untuk pergi" kata Jackson, lalu meminum air yang ada di depannya.

"Woy, itu minumanku, astaga, awas saja, kalo kamu ketularan virus dariku, aku tidak akan mau bertanggung jawab" kata Anton.

"Pelit banget sih, sekali doang, habisnya aku udah mau nyerasa saja rasanya sama cewek itu, dia itu susah untuk didapetkan, otakku langsung pusing kalau Inget dia lagi" kata Jackson sambil memegang kepalanya.

"Lebay banget kamu. haha, awas hati-hati nanti kamu malah jatuh cinta" kata Ferdi

"Tidak akan ada yang bisa menggantikan Vera di hatiku, Inget itu. Aku males bicara sama kalian, Aku pergi dulu!!" kata Jackson kemudian berlalu pergi meninggalkan teman-temannya dengan amarah.

Jackson selalu akan menghindar seperti itu ketika pembahasan mulai tentang Vera. Vera adalah sahabat sekaligus cinta pertamanya. Namun hubungan mereka akhirnya berpisah, karena sebuah kecelakaan mobil yang merenggut nyawa Vera 2 tahun lalu. Sejak saat itulah, Jackson menjadi laki-laki yang terlihat Playboy. Gonta ganti perempuan. Namun tidak ada satupun yang sampai menjadi pacarnya. Karena tujuannya hanya ingin move on dari Vera. Tapi disisi lain, bayang-bayang Vera masih terus menghantuinya.

"Kamu sih Fer" kata Anton.

"Udah, biarin saja, nanti juga dia baik sendiri" kata Ferdi kemudian melanjutkan makannya.

-Di Taman-

Jackson yang saat itu sedang kesal, terus mengumpat mengabsen semua nama hewan di otaknya. Orang yang mendengarnya pun akan merasa kesal dengan kata-kata Jackson itu.

"*****, kenapa aku harus terlibat dengan cewek aneh itu, apa aku culik ke mars saja, siapa tau dia bisa suka sama aku, haha, dan.." kata Jackson yang saat itu sedang di taman tepatnya di depan pancuran. Dia mengabaikan tatapan orang-orang yang mungkin sedang menganggapnya orang gila. Dia bahkan mengabaikan sepasang mata yang sedari tadi terus menatapnya. Namun belum selesai dia menyelesaikan kalimatnya, sebuah suara menarik perhatiannya

"hmmmm" kata Clarisa.

Jackson pun langsung menoleh ke arah sumber suara itu.

"Se-sejak kapan dia disini, jangan-jangan dia mendengar semua umpatanku tadi" gumam Jackson dalam hati.

"Ha-hai Cantik, sejak kapan kamu disini?" kata Jackson terlihat ramah seperti tidak terjadi apapun sebelumnya, sambil mencoba mengendalikan emosinya, karena sadar orang yang sedari tadi dia bicarakan sendiri sekarang ada di depannya, dia mencoba bersikap sewajar mungkin.

Namun Clarisa tidak menjawab. Dia pun beranjak dari duduknya hendak pergi dari sana. Namun Jackson dengan cepat menariknya untuk duduk kembali.

Hingga mereka berduapun duduk berdekatan saling menatap satu sama lain.

"A-apa?" tanya Clarisa gugup.

"Kamu kalau diajak ngomong itu, jangan diam saja, bisa-bisa orang menganggapmu bisu" Kata Jackson mencoba berbicara selembut mungkin, berharap misi nya kali ini akan berhasil. Dia mulai melupakan semua amarah dan kekesalannya pada Clarisa, digantikan dengan pikiran jahil ingin menggoda Clarisa lebih jauh.

"Aku harus bisa mendapatkannya secepat mungkin, supaya aku bisa segera terbebas dari orang aneh ini" kata Jackson dalam hati.

"Maaf, aku pikir kamu sedang marah, kata mamiku, kalau orang lagi marah itu, tidak boleh diganggu" Kata Clarisa dengan tangan yang masih gemetar.

"Dasar anak mami" batin Jackson

"Ini pertama kalinya kamu bicara sepanjang ini, wah wah, apa karena ocehanku tadi? kalau begitu aku seperti itu saja besok-besok kalau di depanpun, supaya aku bisa mendengar suara indahmu ini" kata Jackson mencoba tersenyum semanis mungkin.

"Maaf aku harus pergi dulu, permisi" kata Clarisa dan langsung beranjak pergi meninggalkan Jackson yang terlihat takjub dengan sikap Clarisa.

"Itu cewek makan batu mungkin, diajak ngomong susah banget, kalau kayak gini terus, kapan aku bisa ajak dia jalan, setelah itu menelantarkannya" kata Jackson sambil menarik rambutnya frustasi.

Disisi lain, Clarisa yang sudah merasa jauh dari Jackson langsung berhenti dan memegangi dadanya

"Ada apa ini? kenapa jantungku kayak habis lari marathon gini, sepertinya aku harus ke Dokter" kata Clarisa dan berlalu pergi ke parkiran untuk mengambil mobilnya.

Terpopuler

Comments

Mom Dee 🥰 IG : devinton_01

Mom Dee 🥰 IG : devinton_01

mampir kesini setelah dapat notif dr NT

2024-07-06

0

M Dewi

M Dewi

aku mampir thor

2022-06-08

0

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

aku masih menyimak kak.semangat

2020-11-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!