Rio kembali mencium bibir istrinya itu, diresapinya bibir Kirana yang terasa manis itu untuknya.
Rio: "Percaya sama aku na." Pinta Rio sambil menatap mata Kirana sungguh-sungguh.
Kirana mengangguk, lagipula apa yang harus membuat dia tidak percaya pada Rio suaminya untuk melakukan hubungan intim dengannya? Itu haknya Rio, laki-laki yang sekarang sudah sah menjadi suaminya dan sudah menjadi kewajiban Kirana untuk melayaninya.
Rio tersenyum.
Rio: "Terimakasih Rana sayang!" Katanya setelah mereka berhasil mencapai puncak kepuasan bersama, Rio memeluk tubuh polos istrinya itu dan membelai rambut Kirana dengan sayang.
Kirana: "Rana?" Tanyanya sambil tersipu malu mengingat aktivitas panas yang telah mereka lakukan.
Rio: "Itu panggilan sayangku untukmu mulai sekarang!" Jawabnya sambil mencium kening Kirana mesra.
Kirana tersenyum malu, dia membenamkan kepalanya di dada laki-laki yang sudah sah menjadi imamnya itu.
Kirana: "Terimakasih mas."
Rio: "Untuk apa sayang?"
Kirana: "Untuk semuanya mas! Terimakasih karena telah menerimaku dan menjadikanku milikmu seutuhnya."
Rio: "Aku yang berterimakasih Rana! Semoga segera ada nyawa yang tumbuh disini ya." Kata Rio sambil mengelus perut Kirana.
Kirana: "Emang mas ingin segera punya anak lagi ya?"
Rio menangkup wajah Kirana dengan kedua tangannya dan membuat manik mata mereka bertemu.
Rio: "Mas sangat pengen punya anak darimu sayang." Katanya sungguh-sungguh.
Kirana: "Tapi kan mas.. Tia masih kecil, dia masih butuh kasih sayang penuh dari kita." Kata Kirana jujur, dia menundukkan wajahnya menghindari tatapan mata Rio. "Untuk menjadi ibu yang baik bagi Tia seorang saja aku masih ragu, apalagi jika harus ditambah satu lagi."
Rio tersenyum sambil mengangkat wajah istrinya, dia mencium kilat bibir Kirana.
Rio: "Aku juga masih harus banyak belajar untuk menjadi seorang ayah Rana, Tia adalah anak pertamaku dan aku bersyukur karena aku memliki kamu sebagai partnerku belajar menjadi orang tua." Kata Rio. "Kita bisa belajar bersama-sama untuk hal apapun sayang, belajar untuk menjadi pasangan yang baik, saling mencintai, melengkapi, sekaligus belajar untuk menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak kita kelak. Kamu mau kan Na?" Tanya Rio.
Kirana menatap suaminya itu sambil tersenyum, dia bahagia karena walau belum ada rasa cinta dari suamimya itu tapi Kirana tahu bahwa suaminya itu menyayanginya dan Kirana juga sepertinya sudah mulai menyayangi suaminya itu.
Kirana: "Ajari aku mas, untuk bisa menjadi istri dan ibu yang baik. Ingatkan dan tegur aku jika aku salah." Pinta Kirana.
Rio: "Pasti sayang, kamu juga ya Na."
Mereka berpelukan dan memasuki alam mimpi bersama dengan senyuman yang menghiasi wajah keduanya.
~
Kirana menggeliat dalam tidurnya, dia membuka matanya merasakan ada sesuatu yang berat menekan perutnya.
"Astaqfirulloh." Pekik Kirana kaget melihat Mario memeluknya dan mereka berdua telanjang.
"Ada apa sayang." Tanya Mario yang terbangun.
Wajah Kirana memerah seketika menyadari statusnya sekarang dan aktivitas yang telah dilakukannya dengan Mario semalam.
Kirana: "Maaf mas kamu jadi kebangun, tadi aku terkejut ketika bangun." Kata Kirana malu.
Mario: "Jadi kamu lupa semalam kita habis ngapain heh?" Goda Mario sambil menciumi leher polos istrinya.
Kirana: "Bukan lupa mas, cuma kan kaget biasanya tidur sendiri nah sekarang giliran ada temannya eh malah telanjang begini." Jawab Kirana menahan geli akibat ulah bibir suaminya yang terus menciumi lehernya.
Rio: "Hahahha, ya sudah ayo kita mandi terus sarapan."
Kirana: "Mas setelah sarapan kita langsung pulang ya? Aku kangen Tia." Pinta Kirana.
Rio: "Iya sayang. Ayo!" Kata Mario menggendong Kirana ke kamar mandi.
Kirana: "Mas nga..ngapain?"
Rio: "Kamu bakal susah jalan sayang, makanya kita mandi bareng aja ya."
Kirana tersipu malu mendengar ucapan suaminya, dia melingkarkan tangannya ke leher Rio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Sri Whyn16
seru ceritanya jarang2 ada cerita kek gini
2020-01-06
3