Setelah selesai membersihkan badan dan berganti pakaian, Mario melihat Kirana yang sudah tidur dengan nyenyak diatas ranjang kamar hotel mereka. Istrinya itu menggunakan piyama warna pink dengan motif hellokitty, dan menempati dirinya dengan posisi membelakangi teman tidurnya.
Mario naik keatas ranjang dengan pelan-pelan karena tidak mau membangunkan istrinya, tapi tubuh Kirana bergetar secara refleks ketika menyadari Rio naik ke ranjang dan hal itu disadari oleh Rio.
Rio: "Hmmm rupanya pura-pura tidur. Aku jahilin ah!" Batin Rio.
Rio mulai memeluk Kirana dari belakang, dirasakannya Kirana bergidik tegang. Rio yang jahil lalu mengarahkan tangannya ke salah satu payudara Kirana dan meremasnya pelan.
Kirana terperanjat kaget karena ulah Rio, dia langsung membalikkan badannya, menutup kedua payudaranya dengan tangannya dan menatap Rio sambil melotot.
Rio tertawa melihat wajah istrinya yang marah itu.
Rio: "Kenapa pura-pura tidur hah? Kan belum shalat!"
Kirana menenggelamkan wajahnya yang sudah memerah ke dalam bantal, dia memang hanya pura-pura tidur untuk menhindari suaminya. Dia tahu itu tidak akan mudah karena waktu masih menunjukkan pukul tujuh malam dan Kirana tahu Rio suka malam kalau tidur, tapi dia pikir bisa kalau dia pura-pura tidur sampai suaminya tidur suaminya itu tidak akan tega membangunkannya.
Mario mendekap Kirana ke dalam pelukannya.
Mario: "Gak mau jelasin?" Tanyanya lembut.
Kirana: "Ma...maaf?"
Mario: "Untuk?"
Kirana mengangkat wajahnya, melonggarkan pelukan mereka lalu menatap Mario.
Kirana: "Aku bukannya gak mau. Tapi aku takut.." Jujur Kirana.
Rio terkekeh.
Rio: "Kita shalat aja dulu yuk! Nanti kita omongin lagi."
Kirana hanya bisa mengangguk pasrah dan mengikuti suaminya.
"Kalau gak dimulai, apakah rasa takut itu bisa hilang?" Tanya Rio seusai shalat dan mereka berdua tiduran di rajang dengan Rio merangkul Kirana.
Kirana menggeleng. Ya sebelum dilakukan, untuk pertama kali pasti aja ada rasa takut.
Rio: "Berarti sekarang takut, nanti juga takut?"
Kirana mengangguk lagi.
Rio: "Terus kalau gitu apa bedanya?"
Kirana diam tidak bisa menjawab pertanyaan suaminya itu.
Kirana: "Gak ada. Tapi apakah gak apa-apa jika kita melakukannya sekarang, tanpa belum adanya rasa cinta?"
Rio: "Justru karena itu aku mau melakukannya segera! Aku ingin menanamkan benih cinta padamu, dengan harapan perasaan cinta itu akan segera hadir pada kita."
Kirana: "Maksud mas?"
Rio: "Aku ingin segera punya anak darimu sayang."
Kirana: "Tapi mas..."
Mario mengecup bibir Kirana kilat.
Rio: "Dengan begitu kita punya alasan terkuat untuk dimiliki dan memiliki, dengan begitu kita akan menemukan alasan untuk saling mencintai dengan cepat. Lagian aku dan kamu udah halal ini!"
Kirana terkekeh, dia baru tahu kalau Mas Rionya itu adalah tipe orang yang memiliki jalan pikiran yang menakjubkan (jalan pikiran yang aneh, tapi benar.)
Rio: "Kenapa tertawa?" Tanya Rio heran, perasaan gue gak lagi ngelawak! Batinnya.
Kirana: "Ternyata kamu punya jalan pikir yang unik juga ya?"
Rio terkekeh
Rio: "Ya begitulah!" Katanya sambil menggaruk kepalanya yang gak gatal.
Kirana: "Ya udah ayo!"
Rio memposisikan wajahnya diatas wajah Kirana agar dapat menatap wajah istrinya itu.
Rio: "Serius?"
Kirana mengangguk.
Kirana: "Tapi pelan-pelan ya!"
Rio langsung mencium bibir istrinya itu dengan lembut.
Rio: "Makasih sayang!" Katanya di sela-sela ciuman mereka.
Rio kembali mencium bibir istrinya itu, diresapinya bibir Kirana yang terasa manis itu untuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Eka Noer Fadhillah
kok gak lanjut..
2019-12-17
2