“Aaaaaaa....”
Lyana berteriak dengan kencang nya sambil di sertakan dengan ketakutan besar yang di rasa nya. Saat ini diri nya tak bisa mengendali kan rasa takut nya dia berteriak histeris dengan kencang, sementara pria yang sedang berdiri memandang nya melihat lyana yang begitu sangat panik. Dengan cepat pria itu menenangkan nya dan dengan sendiri nya badan pria itu langsung memeluk tubuh mungil lyana.
Saat lyana merasakan ada yang memeluknya dia mulai merasa sangat tenang dan damai entah bagaimana tapi ketakutan nya dengan perlahan meredam. Dia pun mendongak kan kepala nya ke arah pria yang memeluk nya, saat pria itu merasakan sudah tidak ada pergerakan dari gadis yang di peluk nya dia menoleh ke arah gadis itu. Dengan secara bersamaan kedua mata mereka bertemu dan saling bertatapan, lyana melihat mata bebinar yang bisa di lihat nya dengan jelas sementara pria itu melihat wajah cantik yang di miliki lyana. Setelah sadar pria itu melepaskan pelukan nya,
“Ahhh, maaf aku tidak sopan telah memeluk mu. Aku reflek saat melakukan nya” ucap pria.
Sedangkan lyana hanya tersenyum melihat nya
“Tidak papa aku bisa memaklumi nya, terimakasih sudah membuat ku tenang” sahut nya.
Saat mengatakan itu lyana teringat bukan kah seharus nya dia butuh sebutir obat untuk menenangkan nya, tapi sekarang hanya dalam beberapa detik dia sudah tenang.
“Apa karna dalam pelukan laki laki itu” batin nya berkata. Lyana terus memikir kan nya, setelah itu dia tak mau terlalu berlama untuk memikirkan nya terlebih jauh lagi karena itu sangat tidak masuk akal bagi nya
“Ahh, mungkin hanya kebetulan saja” gumam nya dalam hati.
“Jika boleh saya tahu ini dimana?” tanya lyana yang menanyakan di mana tempat nya sekarang berpijak.
“Kita berada di tengah hutan terlarang apa kamu tidak menyadari nya” ucap pria dengan sedikit ketus, “Oh iyaa, mengapa kau bisa ada di sini?” lanjut pria itu yang terheran jika wanita secantik nya berada di tengah hutan yang cukup berbahaya.
“Aku sedang mengikuti acara kemah dari kampus ku, tapi seperti nya aku tersesat” sahut lyana.
Pria itu hanya terdiam saat mendengar penjelasan lyana dan hanya berjalan meninggalkan nya, sementara lyana masih terdiam di tempat nya berdiri. Bukan nya mendapat jawaban tapi pria itu malah terdiam dan bahkan sekarang dia pergi
“Ayo, apa tidak mau ikut” ucap pria itu yang menoleh ke arah nya. Lyana sangat bingung dengan sikap pria itu, dia berfikir apa kah pria itu jahat atau tidak. Lyana hanya takut pria yang menolong nya adalah orang jahat.
“Tenang saja, jangan takut aku hanya akan mengantar mu kembali ke tempat kemah mu” ucap pria itu,
Lyana yang mendengar nya sangat bersemangat karena pasti grace dan olive sedang mencari nya. Tanpa mengucap kan sepatah kata lyana mulai mengikuti pria itu dari belakang, jika lihat dari belakang pria itu cukup tinggi dengan badan yang berisi cukup sempurna untuk tipe ideal nya, namun dia masih belum bisa melihat bagaimana wajah nya karena masih tertutup oleh masker di mulut nya. Tapi bisa di lihat dari mata nya jika pria itu pasti tampan menurut nya.
Hari semakin gelap, pria itu menghentikan langkah nya di tanah hutan yang cukup datar. Dia menurunkan ransel yang melingkar di punggung nya lalu meletakan nya,
“Duduk lah di mana saja, aku akan membuat tenda untuk kita bermalam disini” ucap pria itu.
Namun lyana membalas nya dengan teriakan yang cukup keras
“Apaa! Bermalam disini? Bukan kah kau bilang akan mengantar ku, apa kau sengaja ingin memanfaat kan situasi ini?” ucap lyana yang sangat kesal, karena tak mungkin bagi nya untuk setenda bersama pria yang tidak di kenal nya.
“Jika tidak mau kau pergi lah sendiri, aku juga tidak keberatan. Malah bagus untuk ku, aku jadi tidak perlu repot repot mengantar mu. Dan ingat!, Aku bukan lelaki yang mengambil keuntungan dengan cara seperti ini” ketus pria itu, lalu membuka masker yang menutupi setengah wajah nya.
Lyana yang melihat wajah pria itu hanya ternganga saat melihat nya, pria itu ternyata lebih tampan dari dugaan nya. Kemudian pria itu mulai merakit tenda untuk nya bermalam, dan sama sekali tak menghiraukan gadis di depan nya
“Baiklah, aku akan mengikuti mu” ucap lyana dengan pelan. Dia hanya bisa pasrah saat mendengar ucapan pria itu, seperti nya ia berkata sungguh sungguh. Daripada ia harus berjalan sendirian di tengah hutan lebih baik mengikuti pria yang bersama nya.
Sementara pria itu sama sekali tak menjawab nya, dia terlihat serius saat merakit tenda nya. Akhirnya tenda selesai di buat, sementara pria itu berjalan meninggal kan nya lagi. Namun lyana yang melihat pria itu pergi lalu menahan nya dengan memegangi jaket nya
“Apa kau marah karena perkataan ku, maaf. Tapi ku mohon jangan tinggalkan aku sendiri” ucap nya,
“Aku hanya ingin mencari kayu bakar untuk membuat api unggun, saat malam nanti di sini akan sangat dingin” sahut nya dengan ekspresi datar, kemudian pergi menjauh dari lyana. Sementara lyana hanya bisa menunggu pria itu kembali di dalam tenda
Setelah mendapat apa yang di butuh kan pria kembali ke tenda dan membuat api unggun, lalu mengambil kompor gunung dan peralatan lain yang beradai di dalam ransel nya. Dia akan segera menyiapkan makanan untuk nya dan gadis yang saat ini bersama nya. Dari dalam tenda lyana mencium aroma rebusan mie yang di masak oleh pria itu, dia pun keluar untuk melihat nya, ia juga seperti sudah tak sabar ingin memakan nya. Setalah matang kedua nya pun makan bersama dengan lahap nya, tanpa sepatah kata pun.
“Dari mana kau mendapat kan nya?” tanya lyana setelah menghabiskan makan nya.
“Ya tentu saja jika ingin berkemah pasti sudah akan menyiapkan semua nya” sahut pria itu. Kemudian masuk kedalam tenda untuk beristirahat,
Setelah beberapa menit lyana masih tak kunjung masuk. Pria yang menyadari jika gadis itu merasa tak nyaman jika harus bersama nya dia segera keluar dari dalam agar lyana bisa masuk dan beristirahat lebih dulu
“Masuk lah, aku akan berjaga disini” ucap nya.
Sementara lyana yang melihat pria itu keluar segera masuk ke dalam, pria itu memutuskan untuk tidur di dalam setelah wanita itu tertidur. Namun seperti biasanya lyana tak kunjung tidur, gangguang nya terus berdatangan. Menit detik terus berjalan sementara pria itu sudah terasa kantuk. Akhirnya pria itu memutuskan untukbergegas masuk,
“Aku sudah berbaik hati menunggumu untuk tidur, tapi kau juga tak kunjung tidur. Aku sudah mengantuk jika kau takut tetap lah terjaga sepanjang malam” ucap pria itu kemudian membaringkan badan nya.
“Aku.., aku tidak takut hanya saja aku mengalami sedikit gangguan tidur di malam hari. Mau kau percaya atau tidak itu urusan mu” saat lyana menengok ke samping nya pria itu terlihat sudah tertidur membelakangi nya.
“Hmm ternyata sudah tidur” gumam lyana.
Lyana memutuskan untuk keluar dari dalam tenda lalu duduk tepat di depan api unggun untuk menghangatkan badan nya sambil menatap langit yang penuh bintang. Tiba tiba saja lyana menyenandungkan lagu favorite nya, yang selalu di putar nya setiap malam. Dia merasa lagu itu sangat cocok dengan apa yang di alami nya. Dalam lirik itu sendiri tertulis
Aku tak tahu di mana kesalahan nya, sejak aku kecil aku punya tanda tanya biru di kepalaku. Mungkin itu sebab nya aku bekerja dengan begitu kerasnya.Tapi saat aku melihat nya kebelakang, Aku sendirian!, Bayangan kabur seperti menelan ku. Tetap saja tanda tanya biru itu apakah sebuah kecemasan atau depresi? Atau mungkinlah aku yang melahirkan kesepian itu.
Dia terus bernyanyi melantunkan nada yang merdu dari rongga mulut nya. Tanpa sadar sebenar nya pria itu belum tertidur, hingga bisa terdengar dari dalam. Saat mendengar lirik nya pria itu tercengang
“Apakah dia memang mempunyai gangguan kecemasan?” batin nya.
Setelah lama bernyanyi, lyana kembali masuk ke dalam tenda dan melihat pria itu tertidur begitu pulas dengan posisi telentang. Sementara lyana segera merebahkan badan nya, namun saat ingin tertidur sekilas ganguan nya datang.
Lagi lagi dia merasa panik, karena pria di sebelah nya belum tertidur dengan cepat ia terbangun dan meraih lyana dalam dekapan nya.
“Tidurlah seperti ini agar kau tetap tenang” ucap pria itu dan kembali memejamkan matanya. Seketika rasa gangguan yang di alami nya hilang lagi dengan begitu cepat
“Wah cepat sekali, apa dia semacam obat untuk ku?” gumam lyana.
Lyana mulai merasakan kantuk nya, dengan cepat dia juga tertidur lelap dengan memeluk pria yang belum di kenal nya bahkan lyana membuat tangan pria itu menjadi bantal nya. Sementara pria itu kembali membuka matanya,
“Hhh, bukan kah ada gangguan tidur? Tapi cepat sekali sudah tertidur pulas” gumam nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments