Bab.3

Esok hari nya semua mahasiswa telah berkumpul di area gedung universitas mereka untuk melakukan perjalanan kemah. Lyana terlihat bersama kedua teman nya, tak lama mike selaku ketua bem datang bersama wakil nya di ikuti oleh kakak senior lain nya. Mereka semua lah yang bertugas untuk mendampingi para junior nya.

“Ehmm, baiklah semua sudah berkumpul. Aku akan mengabsen satu persatu, saat ku sebut nama kalian masuk lah ke dalam bus untuk mencari tempat duduk. Ada tiga bis di sini, kalian bebes memilih ingin menaiki yang mana. Di setiap bis terdapat masing masing 3 senior untuk menjaga kalian” ucap mike dengan gagah, sementara grace dan olive terus meledek lyana. Kedua nya tahu jika mike selama ini selalu mengejar nya, tapi lyana tak pernah meladeni nya.

Setelah mike selesai mengabsen dengan cepat, sudah tak tersisa lagi mahasiswa satu pun di depan mereka. Mike segera mengajak teman nya untuk segera masuk ke dalam bus. Tentu nya semua sudah tahu pasti mike memilih masuk kedalam bus yang di dalam nya ada lyana, semua pun sudah berada di dalam bus dan memulai perjalanan nya.

Saat sudah di dalam bis mike belum menemukan tempat duduk, Grace yang berada di sebelah lyana dengan cepat memberi isyarat pada mike untuk duduk di tempat nya, sementara dia pindah ke sebelah nya untuk duduk bersama olive. Mike tersenyum lebar saat melihat grace yang mendukung nya untuk mengejar lyana. Namun gadis di sebelah nya masih tak sadar dia memakai headphone di kuping nya sambil menatap ke arah jendela kaca. Selama satu jam lebih lyana tak kunjung menoleh ke samping nya mike.

Lyana yang baru tersadar jika dia duduk bersama grace dia merasakan ada sesuatu yang berbeda. Karena biasanya grace selalu berceloteh kepada nya apa saja yang tidak penting, tapi sekarang ia tak merasakan ada nya suara dari grace. Dia pun menoleh ke arah samping nya, dan melihat mike yang sedang tersenyum menatap ke arah nya.

“Aaaaaa.....”

Teriak lyana yang terkejut saat melihat mike yang berada di sebelah nya.

Pak supir yang mendengar teriakan lyana segera mengehentikan bis nya sampai semua penumpang sontak terpental ke depan. Sementara grace dan olive menengok ke arah lyana yang berteriak, dengan cepat mereka menghampiri nya.

“Minum ini!...”

Secara bersamaan, kedua nya memberikan sebotol air di tangan grace, sedangkan olive memberikan sekotak obat. Kedua teman nya sangat takut jika saat ini gangguan nya datang, sementara mike dan lyana melihat ke arah grace dan olive yang berdiri di samping dengan wajah terheran.

“Ahh itu.., aku tidak papa simpan obat itu” ucap lyana

Sambil melirik sekotak obat yang di genggam olive, dia tak mau jika mike sampai melihat obat penenang itu. Memang olive selalu membawa obat lyana bersama nya untuk berjaga jaga jika teman nya terlupa membawa obat nya. Sementara olive dengan cepat menyembunyikan nya, mike yang melihat itu masih melihat heran dengan ketiga nya.

“Heyy.. Ada apa? Apa ada masalah?” ucapan pak supir mengalihkan perhatian mereka nya.

“Ya pak, tidak papa lanjutkan perjalanan nya” sahut mike. Grace dan olive pun juga sudah kembali ketempat duduk nya, mereka bertatapan dengan rasa panik yang melanda nya. Lalu mike menatap lyana yang berada di sebelah nya

“Kenapa sangat terkejut saat melihat ku? Apa aku terlihat menyeramkan hingga membuat mu berteriak?” tanya mike, yang terheran.

“Tidak aku hanya terkejut saja” sahut lyana membantah nya.

“Yasudah tidurlah, perjalanan masih jauh” ucap mike dengan lembut

Sedangkan lyana hanya mengangguk, dia tahu tidak mungkin diri nya akan tertidur jika waktu malam saja susah tidur bagaimana dengan siang itu lebih mustahil bagi nya, terlebih lagi dia sudah terbiasa dengan pekerjaan yang tak ada henti nya membuat nya tak pernah bersantai sedikit pun. Untung nya ada eric yang membantu nya meminta izin kepada bos nya untuk libur, jadi dia bisa ikut ke perkemahan nya dengan tenang tanpa memikirkan pekerjaan nya.

Tiga jam mereka menempuh perjalanan nya, sesekali lyana menatap mike yang sedang tertidur. Semua penumpang di dalam bus tertidur lelap hanya lyana dan pak supir yang masih terjaga dari tidur nya. Gadis dengan gangguan anxiety nya terus memandang jendela bus yang berada tepat di samping nya, sambil mendengar musik yang terdengar lumayan keras di kuping nya untuk menetralkan pikiran nya yang selalu memikirkan hal hal yang begitu menakutkan untuk nya.

Tak lama mereka sudah sampai, karena pergi jalan saat pagi sekarang hari tampak terlihat terik. Pak supir membangun kan semua anak anak yang berada di dalam bus nya, mike terbangun dari tidur nya dan melihat lyana yang masih memandang ke arah jendela. Kemudian mike berdiri memegang kertas untuk kembali mengabsen para junior nya, setelah selesai mike memimpin perjalanan untuk menuju ke perkemahan nya. Mike yang melihat lyana membawa ransel yang begitu berat dia berbaik hati menawarkan bantuan untuk membawa ransel lyana bersama nya. Namun grace dengan cepat memberikan nya

“Ini ka mike, terimakasih sudah membantu lyana membawa nya” ucap grace

Mereka pun berjalan menyusuri rerumputan dan hutan hutan yang ada di sana, karena mereka berkemah di sebuah perbukitan yang cukup terkenal di kota nya. Mike sendiri yang memilih tempat nya karena sangat pas dengan tujuan nya untuk mengenalkan alam yang masih terlihat asli kepada junior nya. Jadi mereka harus melewati hutan untuk sampai ke sana.

Saat sudah sampai di tempat nya, mike segera menyuruh semua untuk membuat tenda nya masing masing. Mike ikut membantu membuat tenda untuk para junior nya. Tapi tentu saja yang pertama ia datangi adalah tenda lyana, dia membantu nya hingga selesai. Kemudian bergegas membantu yang lain nya,

“Wahhh, enak sekali yaa, kita ga perlu cape cape merakit tenda. Kaka mike selalu ada untuk kita karena lyana” ucap grace. Sementara olive dan lyana hanya menggelengkan kepala mendengar perkataan grace.

Hari sudah mulai sore, mike memberi arahan agar masing masing perwakilan dari tenda untuk mencari kayu bakar sebanyak dua orang. Tentu saja olive dan lyana yang cepat menanggapi nya, kedua nya tahu jika grace sama sekali tidak bisa melakukan nya. Mengingat grace anak orang kaya yang hanya melakukan keseharian nya untuk merawat kecantikan nya, sudah pasti tak pernah melakukan hal seperti ini.

“Semua dengarkan.. Cari kayu bakar kalian untuk membuat api unggun. Jika di rasa sudah cukup segera kembali ke tenda kalian. Dan ingat jangan sampai melewati batas bendera atau kalian akan masuk ke dalam hutan terlarang” ucap mike

Setelah mike menjelaskan arah mana saja yang bisa mereka datangi, dengan cepat junior nya telah berpencar untuk mencari kayu bakar untuk membuat api unggun. Setelah lama nya mereka mencari lyana dan olive sudah mendapat kan lumayan banyak kayu bakar di tangan nya, tapi lyana masih sibuk mencari kayu bakar hingga tak sadar diri nya sudah berjalan jauh melewati batas yang di beritahukan dan masuk ke dalam hutan. Saat olive menoleh sudah tidak ada lyana yang terlihat,

“Haa?.. Kemana dia apa sudah kembali duluan. Baiklah aku akan menyusul nya” gumam olive tanpa tahu teman nya sudah berjalan sangat jauh dari tempat perkemahan.

Olive segera kembali ke tempat perkemahan, namun dia hanya melihat grace yang sedang menunggu nya di tenda tanpa melihat lyana. Dengan cepat ia berjalan ke arah tenda nya.

“Kemana lyana?” tanya olive pada grace,

“Lahh mana ku tahu bukan kah dia bersama mu?” grace malah berbalik bertanya pada nya.

“Apa? Jadi dia belum balik, astaga” ucap olive

Lalu berlari lagi untuk mencari lyana. Namun aksi nya di hentikan oleh mike yang menatap nya sedang terburu buru

“Ada apa? Mengapa sangat panik” tanya mike,

“Lyana belum balik ke perkemahan, sedangkan tadi aku tak melihat nya bersama ku. Aku harus mencari nya” ucap olive.

Mike ikut panik mendengar perkataan nya dia pergi bersama olive untuk mencari nya. Setelah menyusuri semua tempat mereka tak menemukan keberadaan lyana.

...****************...

Sementara di sisi lain lyana sangat terheran dengan jalan yang di lalui nya mengapa terlihat sangat sepi. Dia terus berjalan ke arah depan, saat dia tak memerhatikan jalan diri nya bertabrakan dengan sesuatu yang cukup keras

(Bruuuuk....)

“Ahhhh....”

teriak nya lalu terjatuh ke tanah, saat melihat ke arah bawah ia terkejut saat melihat sepasang sepatu di hadapan nya. Lyana sangat terkejut dengan penampakan di depan nya. Dia melihat seorang pria dengan pakaian serba hitam dan masker yang menutup mulut nya, yang membuat nya seketika terlintas tentang kejadian beberapa tahun lalu yang di alami nya. Dia pun berteriak sekencang nya

“Aaaaaaaa......”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!