Demihuman Suku Serigala Salju

Chapter 5:

「 Demihuman Suku Serigala Salju 」

Dari buku-buku yang dibacanya, dunia ini terbagi menjadi tiga benua; Benua Einar, Benua Midgard, dan Benua Stellar.

Benua Einar terdiri dari Dua belas (12) Negara dan Empat (4) Kekaisaran, sekaligus merupakan benua terbesar nomor satu. Peradaban dan teknologi-teknologi yang ada di benua ini jauh lebih maju dibandingkan benua-benua lainnya.

Benua Midgard, yang terletak berada ditengah-tengah dan dihampit oleh kedua benua lain, merupakan benua yang terdiri dari Delapan belas (18) Negara dan Dua (2) Kekaisaran. Perang dan pertumpahan darah di benua ini, sudah menjadi hal yang sangat biasa.

Dan Benua Stellar, yang merupakan benua paling kecil jika dibandingkan dengan luas dua benua yang lain, Benua Stellar hanya terdiri dari Satu Kekaisaran dan Delapan Negara saja, yang salah satunya adalah Annalise Kingdom.

Dan menurut catatan yang tertulis di buku, beberapa ras yang bisa saja ditemukan dan tinggal di benua Stellar diantaranya adalah; Manusia, Dwarf, Demihuman, Plahm, Orca, Mermaid, Garuda, Elf dan Dragonian.

Namun setelah Perang besar antar kedua bangsa itu seribu tahun yang lalu, Bangsa Elf dan Bangsa Dragonian sangat sulit untuk ditemukan di benua manapun. Bahkan di buku tertulis sebuah lelucon yang mengatakan bahwasanya lebih mudah menemui seorang Kaisar dibandingkan menemui kedua bangsa tersebut.

Berbagai informasi tentang bangsa Plahm dan sejarah mereka, telah Callian ketahui dan itu sama sekali tidak melunturkan sumpah dan janjinya kepada Unmei.

Itu bukan hal yang sulit untuk diwujudkan.

Dan dalam lubuk hatinya yang terdalam, dia juga sangat menentang penindasan dan diskriminasi yang di derita oleh bangsa Plahm. Tanpa janji itupun, dia berpikir suatu saat dia pasti akan mengangkat pedang untuk ketidakadilan yang telah mereka alami selama ini.

Tidak terasa karena terlalu fokus mencari informasi, hari telah berubah menjadi sore, dan karena terlalu banyak duduk, Callian merasa pegal-pegal dibagian punggungnya.

Tubuh sialan ini sangat merepotkan.

Callian berjalan keluar dari dalam kamar dan langsung turun kelantai satu penginapan. Disana dia melihat Amy yang sedang membantu koki penginapan memasak sesuatu.

"Tuan muda, saya dengar di alun-alun ibukota, malam ini akan ada sebuah pertunjukan. Apa anda tertarik untuk datang melihat kesana?." Tanya Amy dengan kedua tangannya yang sedang memegang peralatan memasak.

"Kalau begitu kita pergi bersama malam nanti." Jawab Callian. Jawabannya tersebut membuat Amy menjadi sangat terkejut, sampai dia menumpahkan terlalu banyak garam ke masakannya.

Karena Amy tidak pernah berpikir, Callian akan mengajaknya secara langsung seperti ini. Dia masih belum terbiasa dengan perubahan drastis dari dalam diri Callian.

Tentu saja hidangan yang dibuat oleh Amy terasa sangat asin. Beruntung para pelanggan lainnya tidak mempersalahkan hal tersebut karena hidangan lain yang dia buat terlalu luar biasa untuk sebuah hidangan dari penginapan kecil.

**

Setelah matahari terbenam, dan Bulan mulai menunjukan keindahannya di langit yang gelap. Callian dan Amy terlihat keluar secara bersamaan dari penginapan, dan sedang menuju ke alun-alun. Mereka berdua juga menyempatkan untuk membeli dan menyantap beberapa jajanan jalanan kota.

Suasana di alun-alun kota memang terlihat lebih meriah dengan hiasan dan dekorasi-dekorasi gemerlap cahaya yang memenuhi alun-alun. Setelah lumayan lama menunggu, akhirnya pertunjukan yang dimaksudkan telah dimulai, ternyata itu adalah sebuah pertunjukan dari sekelompok penari.

Berbeda dengan Amy yang sepertinya terlihat sangat menikmati dan kagum dengan pertunjukan yang dimainkan oleh para penari tersebut, Callian sama sekali tidak tertarik karena merasa satu-satunya tarian yang bisa membuatnya tertarik hanyalah tarian Pedang yang berasal dari dunianya.

Ketika Callian menoleh ke berbagai arah, di depan pintu sebuah bangunan besar, disana dia melihat ada seseorang yang sedang dikurung dalam jeruji besi sedang dicoba dimasukan kedalam bangunan tersebut. Dan secara tidak sengaja, mata Callian bertatapan dengan orang yang berada di dalam jeruji besi tersebut.

Hal itu seketika langsung membuatnya menjadi penasaran, dan ingin memastikan kalau itu bukanlah sebuah kebetulan kalau mata mereka saling bertatapan.

"Amy, perutku sedikit bermasalah, kau tunggu saja disini, aku akan segera kembali." Kata Callian sebelum meninggalkan Amy.

Para penjual budak itu tersenyum senang karena mereka tidak pernah merasakan kebahagiaan sebesar ini, tidak bisa dipercaya kalau mereka berhasil mendapatkan tangkapan besar yang bernilai sangat tinggi. Itu adalah seorang Demihuman perempuan dari Suku Serigala Salju.

Sebelum meninggalkan Demihuman tersebut dan berpesta untuk merayakan kesuksesan mereka, mereka kembali mengecek borgol dan tali yang mengikat Demihuman tersebut apakah ada berada dalam kondisi yang baik atau tidak.

"Ini adalah darah campuran yang sangat diinginkan oleh pangeran Pertama!. Kita akan mendapatkan ribuan koin emas jika menjual darah campuran ini kepada Pangeran pertama!."

"Haha, kau benar. Mari kita merayakan kesuksesan kita dengan meminum sake!."

"Tentu saja!."

Setelah mengecek semua borgol dan tali berada dalam kondisi terbaiknya, para penjual budak tersebut langsung pergi meninggalkan Demihuman perempuan dari Suku Serigala Salju tersebut sendirian diruangan yang tidak tersentuh oleh cahaya.

Namun tidak lama kemudian, pintu tersebut kembali terbuka, namun orang yang membukanya tidak lain adalah Callian. Demihuman tersebut langsung menatapnya dengan sorot mata yang tajam.

Itu bukanlah sebuah kebetulan. Dia memang memiliki insting seorang predator.

Setelah Callian telah mendapatkan jawaban yang dia cari. Ketika dia melihat perempuan tersebut memiliki warna kulit, rambut dan pupil mata yang berwarna putih. Dari karakteristik tersebut, perempuan Demihuman yang ada didalam jeruji besi ini sangat cocok dengan karakteristik Suku Serigala Salju yang dia baca dari buku.

Mungkin jika orangnya itu adalah dia, dia akan bisa mengunakan 'itu'.

Callian menarik tangan yang sangat lemah dan dipenuhi oleh luka itu keluar dari jeruji besi tersebut, dia masih berusaha sekeras mungkin untuk tetap menjaga kesadarannya walaupun tubuhnya sudah melewati batasannya.

"Apa kau ingin menjadi lebih kuat?." Tanya Callian dengan tulus sambil menggenggam tangan tersebut.

Perempuan tersebut mengerutkan alisnya, karena tidak mengerti alasan seorang anak kecil menanyakan hal tersebut kepada dirinya. Namun karena ketulusan dan kehangatan yang dia berikan, dengan Air mata yang mengalir dikedua matanya, dia menatap Callian dengan raut wajah yang menegaskan kalau dia sangat ingin menjadi lebih kuat.

"Aku pasti akan mengabulkan permintaanmu itu. Untuk sekarang beristirahatlah, semuanya akan berakhir dan kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan ketika kau terbangun dari mimpi buruk ini." Kata Callian.

Perempuan tersebut pada akhirnya langsung kehilangan kesadarannya setelah mendengar beberapa kata yang keluar dari bibir kecil Callian.

Setelah pertunjukan tersebut berakhir, Callian dan Amy juga telah kembali dengan selamat ke penginapan Dutchy. Mereka tertidur sangat lelap tanpa mengetahui keributan akibat kebakaran hebat yang terjadi di bangunan milik Pedagang budak.

Terpopuler

Comments

Dimas Setiawan

Dimas Setiawan

sikat

2023-10-18

0

Zenohana.女子高生

Zenohana.女子高生

Loh loh he habis ngapain ta bisa kebakar

2023-09-26

0

Zenohana.女子高生

Zenohana.女子高生

Bocil sakti

2023-09-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!