Chapter 3:
「 Pendekar Pedang satu tangan bangsa Plahm 」
Tempat tujuannya kali ini adalah sebuah tempat yang bernamakan penginapan Dutchy. Disana sudah ada pelayan yang dikirimkan oleh kakaknya yang bertugas untuk menemani dan mengurus segala kebutuhan Callian selama tinggal di ibukota.
Namun ditengah-tengah perjalanan pencariannya tersebut, dia melihat ada sebuah pertarungan yang terjadi dijalanan kota antara seorang perempuan bertopeng dengan para prajurit penjaga kota. Perempuan yang sebagian wajahnya tertutup oleh topeng kepala rubah itu, bertarung hanya dengan tangan kirinya saja.
Namun dia tetap bisa dengan mudah mengalahkan para prajurit penjaga walaupun hanya dengan satu tangan.
Penampilan perempuan bortepeng tersebut, mengingatkan dirinya kepada salah satu rekannya yang juga hanya memiliki satu tangan.
Secara diam-diam tanpa diketahui perempuan bertopeng tersebut, Callian mengikutinya keluar dari kota sambil membawa seorang perempuan berambut putih yang dia culik dari para prajurit penjaga kota.
Merasa sudah terlalu jauh dari kota, Callian dengan sengaja menunjukan aura keberadaannya.
Respon dari perempuan bertopeng tersebut sangatlah tidak diduga-duga oleh Callian, karena dia langsung melemparkan puluhan jarum beracun kearahnya tepat ketika dia menunjukan aura keberadaannya. Namun dengan mudah Callian bisa menghindari jarum-jarum tersebut dan menangkisnya dengan ranting pohon yang sempat dia ambil.
"Siapa kau?!." Tanya perempuan bortepeng rubah itu menjadi sangat waspada dan terkejut karena hawa keberadaan seseorang yang tadi dia rasakan ternyata itu adalah hawa keberadaan seorang anak kecil.
Namun dia dengan sadar dan instingnya juga mengatakan anak kecil yang ada didepannya itu, jauh lebih berbahaya dari kelihatannya.
"Keluarkan pedang itu jika kau tidak ingin terluka." Kata Callian yang ingin melihat kemampuan berpedang perempuan tersebut dengan sedikit ancaman.
Karena perempuan bertopeng rubah tersebut tidak menanggapi perkataan Callian, Callian sedikit mengalirkan Qi miliknya ke ranting kayu yang sedang dia pegang, dan langsung menebaskannya kearah perempuan tersebut.
Beruntung dengan sigap perempuan tersebut bisa menghindari gelombang serangan Qi yang mengincar lehernya itu, terlihat pohon-pohon yang ada dibelakangnya mendapatkan kerusakan yang lumayan parah akibat gelombang Qi tersebut. Dan dapat dipastikan kalau dia akan kehilangan kepalanya jika tidak berhasil menghindari serangan itu.
"Wyzer?!. Siapa kau sebenarnya!?!, tunjukkanlah wajah aslimu!." Bentak perempuan itu merasa terancam dan mengira anak kecil yang ada didepannya itu bukan seorang anak, melainkan seorang Swordmaster yang sedang menyamar.
Dan sekarang dia juga langsung mengeluarkan pedang miliknya karena merasa sangat terancam. Ketika Callian melesat dan menyerangnya dengan membabi buta, Callian langsung menyadari perempuan tersebut memiliki beberapa kekurangan dan masalah yang dia miliki.
Walaupun dia hanya memiliki satu tangan, mungkin karena dia telah berlatih secara terus menerus, dia dapat dengan mudah menjaga keseimbangannya dalam menyerang ataupun bertahan. Namun dia tidak bisa menjaga keseimbangannya tersebut dalam waktu yang lama, dan Callian merasakan di tubuh perempuan itu ada racun dingin yang sangat kuat.
Karena tubuh kecilnya sudah dalam batas, membuatnya tidak lagi bisa menahan kekuatan yang dia keluarkan, Callian mengakhiri pertarungan tersebut dan langsung mengutarakan niat dia yang sebenarnya.
"Apa kau ingin menjadi lebih kuat?. Jika kau bersumpah setia dan bersedia mengikutiku, aku berjanji akan membuatmu menjadi jauh lebih kuat. Serta racun dingin yang ada di tubuhmu, aku akan mengobatinya." Kata Callian yang telah mundur sepuluh langkah dari perempuan bertopeng tersebut.
Mendengar hal itu, perempuan itu menjadi jauh lebih terkejut karena orang yang ada didepannya tahu tentang racun dingin yang ada ditubuhnya, dan dia juga merasa ada yang janggal dari ajakan tersebut. Karena bagaimanapun dia hanyalah seseorang yang cacat, yang tidak berguna karena tidak memiliki tangan kanan.
Orang yang ada didepannya itu, yang sudah berada di tingkatan Swordsmanship tertinggi, merupakan orang yang sangat ingin diikuti oleh orang-orang jenius dan berbakat dalam Swordsmanship. Namun secara tegas dia malah menyatakan bahwa dia menginginkan orang cacat tanpa tangan kanan seperti dirinya.
Karena itu dia yakin ada sesuatu alasan tertentu dibalik ajakannya tersebut.
"Mengapa aku harus mengikutimu?." Tanya perempuan tersebut. Dia belum memutuskannya, karena dia ingin mencari lebih dalam niatan orang tersebut.
Dengan santainya Callian mengatakan.
"Aku membutuhkan seseorang untuk mengurus hal-hal yang tidak bisa aku urus secara langsung. Dan karena aku memiliki sebuah teknik yang cocok dengan kondisi dirimu." Callian langsung berterus-terang dengan niatan dirinya.
Itu adalah jawaban yang lebih bisa dia terima, walaupun itu bukan jawaban yang dia harapkan. Sudah sewajarnya orang cacat tanpa tangan kanan seperti dirinya hanya digunakan sebagai bidak, itulah yang dipikirkan oleh perempuan bertopeng tersebut.
"Jika kau bersedia bersumpah dan berjanji akan dua hal, aku akan bersumpah setia dan bersedia mengorbankan nyawaku jika itu diperlukan." Kata perempuan tersebut.
Walaupun dia tidak dalam posisi untuk bernegosiasi dengan Callian, Callian setuju dan langsung memintanya untuk mengutarakan hal yang dia minta dari dirinya.
"Baiklah. Kalau begitu apa yang kau inginkan?." Tanya Callian.
"Jika kau bersedia dan berjanji untuk membuat sebuah tempat tinggal yang aman dan nyaman untuk bangsaku, dan memperlakukan mereka dengan baik. Aku berjanji akan mengikuti dirimu dan rela untuk mengorbankan nyawaku." Jelas perempuan tersebut dengan tegas.
Perkataannya itu seakan-akan menegaskan bahwa dirinya berbeda dengan Callian, ketika dia melepas topengnya, pupil matanya yang berwarna merah terlihat menyala terang karena kegelapan malam.
Dilihat darimanapun, Callian tidak melihat ada hal yang aneh dan berbeda dari dirinya dengan manusia pada umumnya, selain rambutnya yang berwarna sangat putih, yang sama seperti dengan rambut yang dimiliki oleh perempuan yang dia culik dari prajurit penjaga kota.
"Itu adalah hal yang mudah. Dengan nyawaku, aku bersumpah akan membangun tempat tinggal yang nyaman dan aman untuk bangsa mu." Kata Callian dengan tegas.
Setelah mendengar hal itu, perempuan tersebut juga langsung bertekuk lutut tepat dihadapan Callian dan mengatakan sumpahnya kepada Callian.
"Aku Unmei Plahm. Bersumpah setia dan akan terus mengikutimu jika kau masih memegang sumpah dan janjimu kepada kami, bangsa Plahm." Ucapnya dengan tegas.
***
Bangsa Plahm.
Pada dasarnya mereka adalah bangsa yang masih memiliki darah yang sama dengan manusia. Namun mereka memiliki beberapa perbedaan yang sangat signifikan dengan manusia pada umumnya.
Umur mereka jauh lebih panjang dibandingkan manusia pada umumnya, dan ada beberapa dari mereka yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan hewan ataupun monster. Karena hal ini mereka disebut sebagai sekutu dan perwujudan iblis, diskriminasi dan penindasan yang mereka dapatkan jauh lebih parah jika dibandingkan dengan diskriminasi dan penindasan yang dialami oleh bangsa Demihuman.
Sangat mudah untuk mengetahui orang yang bukan dan orang yang berasal dari bangsa Plahm. Karena bangsa Plahm sangat identik dengan rambut mereka yang sangat berwarna putih, dan mereka memiliki pupil mata yang berwarna merah, yang akan menyala jika berada dikegelapan.
Karena itu mereka selalu hidup bersembunyi dan mengasingkan diri mereka jauh dari peradaban agar mendapatkan kedamaian. Terutama di Annalise Kingdom yang secara peraturan tidak mempermasalahkan perbudakan dan diskriminasi terhadap bangsa Plahm, Annalise Kingdom juga merupakan salah satu kerajaan yang dengan tegas menolak keberadaan bangsa Plahm.
Callian berjanji dan menyetujui kedua hal yang diminta itu tanpa mengetahui tentang fakta-fakta tersebut. Berpikir bahwa itu bukanlah sesuatu yang sulit untuk dirinya.
**
Setelah Callian melihat secara langsung cara orang-orang di dunia ini berlatih dan cara mereka berkultivasi, terdapat perbedaan yang sangat besar dengan teknik dan metode kultivasi yang ada di dunianya.
Orang-orang di dunia ini memperkuat tubuh mereka dengan menyerap Energi spiritual dan mengkonversikannya menjadi Qi murni, mereka juga menyimpan Qi tersebut ditempat penyimpan yang mereka buat di dalam jantung mereka bukan di merdian mereka.
Bahkan istilah yang mereka gunakan untuk menyebut; Energi alam, Qi, dan Energi spiritual, juga berbeda dengan dunia asalnya.
Callian baru mengetahui hal tersebut, karena bertanya secara langsung kepada Unmei, dan selama di akademi dia hanya mempelajari tentang tata krama kebangsawanan.
"Untuk sekarang berhentilah berlatih dengan metode itu, aku akan memberikanmu metode latihan yang lebih efisien. Mendekatlah!." Kata Callian.
Tidak semua orang bisa menyerap energi alam, dan teknik kultivasi yang berkaitan dengan energi alam juga sangatlah berharga dan hanya orang-orang tertentu saja yang memilikinya.
Cara orang-orang di dunia ini menggunakan spiritual energi, tidaklah efisien karena mereka tidak mengalirkannya ke seluruh tubuh mereka dan hanya menyimpannya dalam tempat yang disebut Circle yang ada dijantung mereka.
Setelah mendekat dan menjulurkan tangannya, karena berpikir metode yang akan diberikan itu berupa sebuah buku. Membuatnya merasa sangat bingung, karena Callian tidak kunjung memberikan buku tersebut. Dia malah menyentuh kening miliknya dengan jari telunjuk yang mungil.
"Ini adalah metode dan teknik kultivasi yang jauh berbeda dengan metode yang kau gunakan sebelumnya, dan teknik pedang yang akan kau latih itu disebut sebagai Teknik Pedang keabadian satu tangan. Kau harus mengingat hal tersebut dan mempelajarinya dengan bersungguh-sungguh." Kata Callian, sebelum mentransfer metode kultivasi dan teknik pedang tersebut.
Tiba-tiba saja ada begitu banyak informasi dan gambaran kasar yang masuk kedalam kepalanya, saking banyaknya informasi tersebut dia membutuhkan beberapa waktu untuk mengolah dan memperoses data-data informasi tersebut.
Proses tersebut membuatnya terlihat seperti patung karena dia tidak bergerak sedikitpun dan bahkan tidak berkedip.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Zenohana.女子高生
Apakah terinspirasi dari Anime Kilat pemulihan kerajaan ala pangeran jenius?
2023-09-26
5