Hubungan Liam dan Olivia terasa semakin kuat setiap hari. Mereka telah melalui berbagai rintangan bersama-sama dan berhasil mengatasi semua itu.
Namun, sebuah ujian besar akan segera menghampiri mereka, dan kali ini itu berasal dari dalam keluarga Olivia.
Suatu sore, saat mereka sedang duduk di balkon apartemen mereka, Olivia tiba-tiba merasa cemas.
"Liam," katanya dengan ragu, "ada sesuatu yang harus aku katakan padamu."
Liam melihat wajah Olivia yang khawatir dan merangkulnya erat. "Tentu, Olivia. Kamu bisa mengatakan padaku apa pun."
Olivia mengambil nafas dalam-dalam sebelum mengungkapkan rahasianya.
"Aku baru saja mengetahui bahwa ada seseorang dalam keluargaku yang ingin merusak hubungan kita. Kakak perempuanku, Victoria, ia tidak setuju dengan hubunganku denganmu, dan dia memiliki rencana untuk menjatuhkanku di mata keluargaku."
Liam merasa terkejut dan marah. "Kenapa dia melakukan itu? Apa yang bisa kita lakukan?"
Olivia menjelaskan, "Victoria iri padaku karena dia merasa aku selalu menjadi pusat perhatian dalam keluarga, dia berusaha untuk membuat keluargaku melihatku dengan mata yang berbeda, agar mereka menentang hubunganku denganmu."
Liam merasa marah, tetapi dia juga tahu bahwa mereka harus menghadapi situasi ini dengan bijaksana.
"Apa yang ingin kita lakukan?"
Olivia menjawab dengan tekad, "Kita akan melawan pengkhianatan ini bersama-sama, Liam. Kita tidak akan membiarkan Victoria merusak hubungan kita."
Mereka merencanakan langkah-langkah mereka dengan hati-hati.
Olivia akan mencoba berbicara dengan Victoria dan mencari tahu alasannya di balik pengkhianatan nya.
Sementara itu, Liam akan mendukung Olivia sebaik mungkin.
Pertemuan antara Olivia dan Victoria berlangsung di kedai kopi lokal. Mereka duduk di meja yang tenang, dan Olivia mencoba membuka percakapan dengan penuh hati-hati.
"Victoria, aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa kamu ingin merusak hubunganku dengan Liam?"
Victoria menatap Olivia dengan tatapan dingin. "Kamu selalu menjadi pusat perhatian, Olivia. Keluarga selalu mendukungmu dalam segala hal.
"Aku hanya ingin mereka melihatmu seperti apa adanya."
Olivia merasa sedih mendengar kata-kata itu.
"Victoria, aku mencintai Liam, dan aku bahagia bersamanya. Aku harap kamu bisa mendukung kami."
Victoria tidak bergerak. "Aku tidak akan pernah bisa mendukungmu. Jadi, apa yang akan kamu lakukan sekarang?"
Olivia merasa putus asa. Dia tahu bahwa dia telah mencoba yang terbaik untuk berbicara dengan kakaknya, tetapi itu tidak berhasil.
Dia kembali ke apartemen dengan berat hati dan menceritakan pertemuan mereka kepada Liam.
Liam mengambil tangan Olivia dengan lembut. "Kita akan melalui ini bersama-sama, Olivia. Kita tidak akan membiarkan Victoria merusak hubungan kita."
Beberapa hari kemudian, hal yang tak terduga terjadi. Olivia mendapatkan telepon dari ayahnya, Daniel, yang sangat marah.
"Olivia," katanya dengan suara keras, "kamu harus datang ke rumah sekarang. Kami memiliki sesuatu yang perlu kita bicarakan."
Olivia merasa tegang. Dia tahu bahwa sesuatu yang serius telah terjadi.
Dia pergi ke rumah keluarga Thornton dengan Liam yang menemaninya. Ketika mereka tiba, suasana di rumah itu sangat tegang.
Daniel Thornton berkata dengan suara yang marah, "Olivia, kami baru saja mengetahui bahwa kamu dan Liam menjalin hubungan tanpa seizin kami. Kami merasa sangat kecewa dan dikhianati."
Olivia mencoba menjelaskan, "Papa, Mama, saya mencintai Liam. Kami telah melewati begitu banyak bersama-sama, dan kami ingin memiliki masa depan bersama."
Eleanor Thornton, ibu Olivia, menatapnya dengan wajah yang kecewa. "Kamu tahu bahwa kami memiliki harapan dan tradisi tertentu untukmu, Olivia. Hubunganmu dengan Liam tidak sesuai dengan itu."
Liam mencoba untuk membela Olivia. "Kami berdua mencintai satu sama lain, dan kami siap menghadapi segala konsekuensinya. Kami ingin keluarga kami mendukung kami."
Namun, ketegangan di rumah keluarga Thornton semakin memburuk. Hubungan antara Olivia dan keluarganya semakin merenggang. Liam dan Olivia merasa terjebak dalam konflik yang semakin pelik.
Malam itu, ketika mereka berdua duduk di balkon apartemen mereka, Liam mencoba memberikan dukungan.
"Olivia, kita akan melewati ini bersama-sama, meskipun sulit. Cinta kita akan melawan segala batasan."
Olivia menangis perlahan, merasa putus asa karena situasi yang rumit ini.
"Aku mencintaimu, Liam, dan aku tahu kita bisa melawan bersama-sama."
Mereka berdua merasa bahwa ini adalah ujian terbesar dalam hubungan mereka. Meskipun ada pengkhianatan dalam keluarga Olivia, mereka akan tetap bersama dan melawan batasan yang menghalangi mereka untuk bersama.
Mereka tahu bahwa cinta sejati adalah tentang melawan rintangan dan mengatasi pengkhianatan, dan mereka siap untuk menghadapi apa pun yang datang di depan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments