Bab. 3 Bukan Mandor Yang Dicari

Bukan salah Raisa jika ia cantik dan seksi. Tapi sungguh terlalu jika mata itu tetap memandanginya tanpa kesopanan, memandanginya dari puncak kepala hingga ujung kaki.

Lelaki inikah yang menurut adiknya, adalah pimpinan tempatnya bekerja. Seingat Raisa, Darren tidak pernah menyebut bola mata biru, dan muka mirip bule, meskipun tidak seratus persen sebagai salah satu ciri khas orang yang menjadi mandornya.

Raisa buru-buru memalingkan muka ketika menyadari pandangan mata pria itu terus tertuju padanya.

Raisa tidak ingin merasa tersanjung karena dipandangi sedemikian penuh minat atau apa itu disebut kagum?

"Ck... ". Raisa mengeluh dalam hati. Sudah sering dirinya dipuji cantik, sejak masih hidup dalam kemewahan, dalam gelimang harta.

Sejak SMA, ke salon kecantikan dan perawatan bukan hal yang jauh darinya. Semua itu sudah dilakoninya. Kulitnya terawat, wajahnya putih mulus, apalagi Raisa memang dianugrahi wajah yang cantik rupawan dari mamanya yang kelahiran Amerika latin, alhasil Raisa memiliki wajah latin dengan tubuh mirip gitar spanyol begitu pendapat orang. Untuk seusianya ketika itu.

Raisa termasuk memiliki tubuh jauh lebih menarik baik di mata teman laki-laki maupun perempuan. Meskipun Raisa lebih senang kalau teman-temannya mengakui kepintaran nya dibanding tubuh moleknya.

Dan sekarang, meskipun tidak lagi melakukan perawatan tubuh dan pada wajahnya dengan rutin ke salon, Raisa tetap gadis cantik sejak lahirnya.

Pun kondisi tubuh dan wajahnya tidak banyak berubah, karena sebagai gadis yang cerdas dan pintar dalam banyak hal, tentu urusan merawat diri bukan hal yang sulit untuknya.

Baginya, keterbatasan ekonomi tidak mesti menjadikan seorang wanita tidak memiliki daya untuk merawat diri nya. Segala potensi sumber daya alam dapat dimanfaatkan dan itu salah satu kelebihan Raisa.

Mungkin itu pula yang membuat nya tidak putus asa ketika tiba-tiba dihadapkan pada kenyataan harus hidup pas-pasan. Lagipula dia tidak benar-benar kehilangan seluruh harapan nya, buktinya Raisa memiliki simpanan dan sepetak tanah.

Segera saja otak cerdasnya bekerja. Sayangnya laki-laki memang selalu kelihatan bodoh bila bertemu pemandangan begini.

Dan karena Raisa datang akibat rasa prihatin pada adiknya. Raisa sedikitpun tidak mengindahkan tatapan memuja untuknya.

Darren baru saja bekerja dan tiba-tiba saja seorang mandor tempatnya bekerja, hendak memecat adiknya karena satu kesalahan yang menurut Raisa bisa dimaafkan. Raisa sudah siap dengan pembelaannya pada Darren.

Seseorang yang ditemuinya bukanlah seorang mandor, melainkan seorang pria tampan yang duduk dengan arogan.

Yang menatapnya penuh minat dengan mata birunya yang sangat menggoda dan memancarkan gairah yang nyata. Sesungguhnya Raisa sedikit bergidik ngeri ditatap demikian, namun Raisa tidak akan mudah goyah.

" Anda akan terus memandang dengan tatapan aneh begitu atau mempersilahkan saya duduk, tuan.... ". Raisa berucap tanpa menyembunyikan suasana hatinya. Orang didepannya tampak semaunya, jadi untuk apa dia memasang sikap sopan.

" Mario... " Seolah tahu maksud kalimat menggantung itu. Pria itu menjawab rasa ingin tahu Raisa.

"Baik, tuan Mario, mohon maaf sebelumnya tuan, saya tidak yakin apakah anda, mandor yang dimaksud oleh Darren, adik saya, tapi seseorang diluar menunjukkan saya ruangan ini". Raisa tidak ingin merasa bersalah karena menemui orang yang berbeda.

" Lalu apa maksud anda kemari, nona". Mario melakukan hal serupa.

" Raisa... ".

" Nona Raisa.... Ada apa dengan adik anda,... Darren? ". Mario menatap bola mata Raisa.

Raisa mengabaikan sikap dan cara pandang pak Mario kepadanya. Ia sedikit tahu tipe pria seperti ini. Merasa bisa menaklukkan hati wanita dengan ketampanan dan kekuasaan yang ada padanya.

Di masa jaya papinya, ia banyak melihat rekan bisnis papinya yang memiliki karakter begini, meski tidak seluruhnya, terdapat juga bos-bos kaya yang tampan dan tetap setia pada wanitanya serta memiliki wibawa, contohnya papinya, yang selalu setia mencintai maminya seorang meskipun dikelilingi banyak wanita-wanita cantik.

" Begini, tuan.... ". Segera Raisa bercerita, termasuk sikap Mandor yang dianggapnya tidak bijaksana. Raisa yakin, pria ini memiliki kuasa disini, hingga Raisa merasa tepat untuk bercerita, agar pria ini tahu kondisi dibawahnya.

Mario masih memandang Raisa dengan takjub, pada kemampuan gadis ini mengeluarkan keluh kesahnya tanpa rasa sungkan sama sekali.

Akhirnya....

" Begini.... Nona Raisa, karena saya bukan Mandor yang anda cari dan saya cukup prihatin dengan masalah adik anda, namun terus terang, ini bukan hak saya untuk memutuskan, tapi karena saya sudah mendengar nya, dan Mandor yang Anda maksud adalah teman baik saya,

Ah... pria ini, coba menutupi status dirinya. Tidak masalah. Bathin Raisa.

Pak Dimas sekarang sedang tidak di tempat dan saya pun sekarang hendak pergi tapi saya bersedia menyampaikan keluhan anda ini. Saran saya, nona Raisa, silahkan datang besok untuk bertemu langsung pak Dimas, mandor yang nona Raisa cari". Mario memberi jalan keluar.

Mario melihat kegigihan wanita ini membela adiknya. Namun perlu untuk mendengar alasan dari pak Dimas, selaku mandor.

Pak Mario adalah atasan yang baru datang meninjau proyek ini. Ia tidak boleh serta merta ikut campur. Dimas merupakan penduduk asli disini. Ia tahu betul potensi-potensi yang dimiliki para buruh disini.

Justru yang dilihatnya di depan matanya sekarang, wanita cantik ini, tidak seperti penduduk asli, wanita ini lebih mirip wanita-wanita di majalah asing dari bentuk wajahnya,

Kemungkinan adiknya pun memiliki wajah yang sama. Ia justru berfikir, bagaimana seseorang seperti mereka mau bekerja kasar? dan kenapa mereka ada di tempat ini, menjadi penduduk disini. Apa mereka pendatang? Mario menjadi tertarik untuk mengetahui kisah wanita ini dan juga adiknya.

Raisa yang melihat pandangan yang menatapnya, seolah sedang menyelidik, memilih segera menyudahi pertemuan ini dan ia memilih mengikuti saran pria tersebut, karena yakin pria yang dicarinya memang bukan pria dihadapan nya saat ini.

Segera, setelah mencoba membantu Darren keluar dari keresahan nya. Raisa memilih segera menuju lokasi kantor cabang, dimana developer yang hendak menganggu area sekolah nya, berkantor.

Itu adalah prioritas utamanya saat ini. Ia harus mempertahankan sesuatu yang sudah dibangunnya dengan susah payah. Tidak akan dibiarkannya orang lain dengan seenaknya merusak semua upayanya sekalipun harus melawan kekuatan besar Raisa tidak takut.

Raisa memiliki semua dokumen kelengkapan sebagai bukti kepemilikan yang sah atas tanah dimana Sekolahnya saat ini beroperasi.

Episodes
1 Bab. 1 Surat Pengambil Alihan
2 Bab. 2 Mencoba Memahami Darren
3 Bab. 3 Bukan Mandor Yang Dicari
4 Bab. 4 Dasar Pria Menyebalkan
5 Bab. 5 Barter yang Menguntungkan
6 Bab. 6 Cobalah Bertanggungjawab
7 Bab. 7 Papa Jangan Khawatir
8 Bab. 8 Putrinya Sangat Menggemaskan
9 Bab. 9 Butuh Udara Segar
10 Bab. 10 Baby Sitter
11 Bab. 11 Papa Boleh Dong Ikut
12 Bab. 12 Bunda, Maafin Naomi
13 Bab. 13 Monyet Menggaruk
14 Bab. 14 Sekolahnya Tak Terganggu
15 Bab. 15 Tatapan Memuja Dari Mario
16 Bab. 16 Ke Salon Kucing
17 Bab. 17 Cathy
18 Bab. 18 Bolehkah Merindukanmu
19 Bab. 19 Dirinya Yang Aneh
20 Bab. 20 Mencari Darren
21 Bab. 21 Dia Ibunya Naomi
22 Bab. 22 Berangkat Bersama Darren
23 Bab. 23 Keputusan Raisa
24 Bab. 24 Kita Terkecoh
25 Bab. 25 Gadis Yang Kuinginkan
26 Bab. 26 Kiss Me
27 Bab. 27 Tunggu Tanggal Mainnya
28 Bab. 28 Bermalam Dengan Raisa
29 Bab. 29 Kecupan di Pipi
30 Bab. 30 Dasar Modus
31 Bab. 31 Kakaknya Raja Kuliner
32 Bab. 32 Menghadirkan Nisa
33 Bab. 33 Lokasi Camping Outbound
34 Bab. 34 Pertanda Cemburu
35 Bab. 35 Mario Orang Pertama
36 Bab. 36 Nadya Menemui Raisa
37 Bab. 37 Star Girls
38 Bab. 38 Sebastian
39 Bab. 39 Obsesi Atau Cinta
40 Bab. 40 Setelah 3 Tahun
41 Bab. 41 Siapa Orang yang Mencarinya?
42 Bab. 42 Menghadiri Undangan
43 Bab. 43 Mencoba Menahan Diri
44 Bab. 44 Mencari Tahu
45 Bab. 45 Dua Wanita Cantik
46 Bab. 46 Happy Birthday Naomi
47 Bab. 47 Disuapin sama Bunda
48 Bab. 48 Menghibur Diri
49 Bab. 49 Hilang Kendali
50 Bab. 50 Fikiran Buruk
51 Bab. 51 Bersiaplah, Kita Menikah
52 Bab. 52 Statusmu sebagai Istriku
53 Bab. 53 Maafkan Aku
54 Bab. 54 Suplemen
55 Bab. 55. Putri Kecil Tuan Mario
56 Bab. 56 Ada Apa Dengan Raisa?
57 Bab. 57 Memendam Rasa
58 Bab. 58 Pernikahan Wieke
59 Bab. 59 Terbakar Cemburu
60 Bab. 60 Pertengkaran Suami Istri
61 Bab. 60 Mencari Cara
62 Bab. 62 Terimakasih sayang
63 Bab. 63 Percaya Pada Sinta
64 Bab. 64 Inilah Kebenarannya
65 Bab. 65 Skenario
66 Bab. 66 Kedatangan Darren
67 Bab. 67 Ada Apa Boy?
68 Bab. 68 Berita Yang Melegakan
69 Bab. 69 Seperti Orang Ngidam
70 Bab. 70 Calon Ibu dan Calon bayi
71 Bab. 71 Tolong Jangan Sembunyi lagi
72 Bab. 72 Mario Berjanji
73 Bab. 73 Dia Mario... Suamiku
74 Bab. 74 Kalau Mau Jujur
75 Bab. 75 I Love You
76 Bab. 76 Resepsi Pernikahan
77 Bab. 77 Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab. 1 Surat Pengambil Alihan
2
Bab. 2 Mencoba Memahami Darren
3
Bab. 3 Bukan Mandor Yang Dicari
4
Bab. 4 Dasar Pria Menyebalkan
5
Bab. 5 Barter yang Menguntungkan
6
Bab. 6 Cobalah Bertanggungjawab
7
Bab. 7 Papa Jangan Khawatir
8
Bab. 8 Putrinya Sangat Menggemaskan
9
Bab. 9 Butuh Udara Segar
10
Bab. 10 Baby Sitter
11
Bab. 11 Papa Boleh Dong Ikut
12
Bab. 12 Bunda, Maafin Naomi
13
Bab. 13 Monyet Menggaruk
14
Bab. 14 Sekolahnya Tak Terganggu
15
Bab. 15 Tatapan Memuja Dari Mario
16
Bab. 16 Ke Salon Kucing
17
Bab. 17 Cathy
18
Bab. 18 Bolehkah Merindukanmu
19
Bab. 19 Dirinya Yang Aneh
20
Bab. 20 Mencari Darren
21
Bab. 21 Dia Ibunya Naomi
22
Bab. 22 Berangkat Bersama Darren
23
Bab. 23 Keputusan Raisa
24
Bab. 24 Kita Terkecoh
25
Bab. 25 Gadis Yang Kuinginkan
26
Bab. 26 Kiss Me
27
Bab. 27 Tunggu Tanggal Mainnya
28
Bab. 28 Bermalam Dengan Raisa
29
Bab. 29 Kecupan di Pipi
30
Bab. 30 Dasar Modus
31
Bab. 31 Kakaknya Raja Kuliner
32
Bab. 32 Menghadirkan Nisa
33
Bab. 33 Lokasi Camping Outbound
34
Bab. 34 Pertanda Cemburu
35
Bab. 35 Mario Orang Pertama
36
Bab. 36 Nadya Menemui Raisa
37
Bab. 37 Star Girls
38
Bab. 38 Sebastian
39
Bab. 39 Obsesi Atau Cinta
40
Bab. 40 Setelah 3 Tahun
41
Bab. 41 Siapa Orang yang Mencarinya?
42
Bab. 42 Menghadiri Undangan
43
Bab. 43 Mencoba Menahan Diri
44
Bab. 44 Mencari Tahu
45
Bab. 45 Dua Wanita Cantik
46
Bab. 46 Happy Birthday Naomi
47
Bab. 47 Disuapin sama Bunda
48
Bab. 48 Menghibur Diri
49
Bab. 49 Hilang Kendali
50
Bab. 50 Fikiran Buruk
51
Bab. 51 Bersiaplah, Kita Menikah
52
Bab. 52 Statusmu sebagai Istriku
53
Bab. 53 Maafkan Aku
54
Bab. 54 Suplemen
55
Bab. 55. Putri Kecil Tuan Mario
56
Bab. 56 Ada Apa Dengan Raisa?
57
Bab. 57 Memendam Rasa
58
Bab. 58 Pernikahan Wieke
59
Bab. 59 Terbakar Cemburu
60
Bab. 60 Pertengkaran Suami Istri
61
Bab. 60 Mencari Cara
62
Bab. 62 Terimakasih sayang
63
Bab. 63 Percaya Pada Sinta
64
Bab. 64 Inilah Kebenarannya
65
Bab. 65 Skenario
66
Bab. 66 Kedatangan Darren
67
Bab. 67 Ada Apa Boy?
68
Bab. 68 Berita Yang Melegakan
69
Bab. 69 Seperti Orang Ngidam
70
Bab. 70 Calon Ibu dan Calon bayi
71
Bab. 71 Tolong Jangan Sembunyi lagi
72
Bab. 72 Mario Berjanji
73
Bab. 73 Dia Mario... Suamiku
74
Bab. 74 Kalau Mau Jujur
75
Bab. 75 I Love You
76
Bab. 76 Resepsi Pernikahan
77
Bab. 77 Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!