Terbangun dengan kondisi sedikit berantakan. Memikirkan semua masalah yang Menderanya sedikit mengguncang kekuatannya.
Baru saja dirinya sedikit tenang sudah melewati masa kesibukan mendirikan PAUD pasca papanya di penjara dan ibunya yang keras kepala, lalu dirinya terpaksa tinggal di kota ini bersama Darren, kini muncul masalah baru dengan datangnya developer yang memiliki rencana lain dengan proyek besar yang sudah mengantongi ijin.
Namun bukan Raisa, jika terus larut dalam kesedihan, meski ibunya menjadi wanita yang begitu menyebalkan karena tidak bisa menerima kenyataan dan memilih tetap di kota, enggan meninggalkan dunia gemerlapnya.
Raisa kini harus memikirkan dirinya dan juga Daren, adiknya. Pemuda tanggung yang tumbuh jadi sosok menyebalkan dan tidak percaya diri sehingga Raisa harus turun tangan membantu sang adik termasuk menemui bos tempat adiknya bekerja, karena hendak memecat adiknya.
Raisa mesti menyampaikan jika Darren adalah pemuda yang rajin, tidak seharusnya, kesalahan fahaman lantas hendak memecat adiknya.
"Jadi apa rencanamu hari ini kak? " Darren memelototi kakaknya yang hari ini keluar kamar dengan rok lebar bunga-bunga dengan blazer peach.
Tidak biasanya Raisa terlambat keluar kamar, sedari tadi celotehan anak usia 5 tahun terdengar diluar sana.
Biasanya pagi-pagi kakaknya yang sesungguhnya sangat disayanginya itu sudah diluar rumah, membuka sekolah PAUD nya, menyapu ruang kelas, hingga halamannya, menyiram tanaman bunganya yang rimbun dan aneka warna, baru kemudian masuk, membuat sarapan untuk mereka berdua lalu mandi.
Biasanya saat mereka sarapan, guru-guru PAUD sudah kedengaran suaranya diluar, siap untuk menyambut murid PAUD yang datang.
Raisa menuang segelas teh ke gelas bergambar princess miliknya dan gelas bergambar spiderman milik Darren.
"Aku tidak minum teh sekarang, kopi saja". Darren menolak gelas yang disodorkan, Raisa membola.
" Loh? Sejak kapan kamu minum kopi hmhh..? " Raisa sedikit kaget mendengar penolakan Darren.
"Kak.. Aku sudah hampir tamat SMA, apa kak Raisa masih mau mengatur minuman ku? ". Darren mencoba membela diri.
" Betul sih, kamu sudah mau tamat sekolah sekarang, sudah besar, sudah jadi cowok ganteng, sudah bisa mengurus diri ". Raisa mencoba memahami adiknya meski ada sedikit sindiran.
" Ck... ". Darren memalingkan muka,
" Tidak usah terlalu memuji ku, jadi kak Raisa akan menemui bos ku? ". Darren mengubah topik.
" Tentu saja, kakak tidak bisa melihat mu, merundung begitu, baru 3 hari tidak kerja, rumah sudah seperti kapal pecah, semua dibanting, ayam lewat saja disalahkan ".
" Jangan mengejekku kak ". Darren melotot
" Tidak adikku sayang, kak Raisa tahu, kau tidak terima dipecat tanpa kejelasan, kakak juga tidak Terima, karena itu kakak akan menemui bos mu itu, enak saja main pecat".
Raisa sesungguhnya tahu Darren bukan pemuda tidak bertanggung jawab. Adiknya itu termasuk pemuda yang rajin.
Pergi sekolah Pagi-pagi, itu jelas, karena Raisa selalu menuntun dan memastikan adiknya belajar dengan baik.
Pulang sekolah, Darren langsung pulang untuk makan dan ganti baju proyeknya. Proyek pembangunan gedung puskesmas yang baru, yang lebih megah dibanding dulu dan kabarnya peralatannya lebih modern dan sesuai standar proses.
Darren begitu gembira mendapatkan pekerjaan, meski hanya sebagai tukang bangunan pada proyek pembangunan puskesmas.
Itupun hanya buruh lepas karena Darren baru datang sepulang sekolah. Sudah hampir 2 bulan masa kerjanya ketika tiba-tiba saja ia pulang dengan muka lusuh dan mengamuki apa saja yang dilaluinya.
Katanya, ia dipecat karena memecahkan selembar kaca untuk jendela ditambah sudah seminggu sering terlambat.
Menurut Raisa seharusnya Darren diberi peringatan dulu, dilakukan pemotongan gaji untuk mengganti kaca yang pecah, atau pemotongan upah sesuai berapa kali keterlambatan nya, bukannya langsung main pecat begitu. Itu namanya tidak punya toleransi dan rasa pengertian.
Meski memihak adiknya, Raisa juga merasa perlu menyelidiki, kenapa Darren belakangan sering melakukan kesalahan dan sering terlambat, sementara Darren pulang sekolah dan pergi ke lokasi proyek tepat waktu.
Kemungkinan Darren singgah di suatu tempat sehingga terlambat ke lokasi. Ada kegiatan apa sebelum Darren ke proyek.
Darren cenderung dingin pada Raisa belakangan ini. Darren memilih ikut dengan Raisa dan bukan mengikuti mami mereka karena Darren juga sangat peduli pada papinya.
Darren memang sangat dekat dengan papinya. Saking percayanya pada papi sebagai sosok pahlawan nya. Darren sudah mampu berpendapat sendiri, bahwa papinya pasti dijebak sehingga ikut terseret kasus perdata.
Meskipun hakim membuktikan keterlibatan papinya Darren tetap yakin papinya tidak bersalah.
Raisa sungguh menyayangi adiknya ini dan bertekad membuat hidup nya tidak kekurangan sesuatu pun juga. Itulah salah satu yang tetap membuat Raisa bersemangat dan optimis menjalani hari-hatinya yang sesungguhnya terasa perih dan suram sejak keputusan pengambil alihan semua aset mereka oleh pengadilan yang memenangkan Dewan Komisaris yang menuntut papinya.
Namun sejak kejadian itu, Darren yang tadinya pemuda ceria dan suka bersenang-senang.
Bergaul dengan sesama anak-anak di kalangan atas, kini jadi lebih pendiam dan jarang bercerita pada Raisa. Apalagi suasana kampung, baru baginya.
Karena Darren pemuda ganteng dan punya postur tubuh tinggi atletis seperti pemain basket, sehingga anak-anak kampung banyak menyukai nya. mengajaknya bergabung dalam kegiatan desa.
Namun belakangan Darren lebih tertarik untuk nongkrong bersama pemuda di pos sambil bermain gitar atau balapan di jalan desa yang berdebu.
Kekhawatiran Raisa sedikit berkurang ketika adiknya itu mau bekerja dengan alasan ingin mencari pengalaman daripada hanya duduk nongkrong.
Sayang, tidak berlangsung lama karena kini Darren kembali berubah, menjadi tanda tanya bagi Raisa. Namun disimpan nya dulu. Urusannya sekarang adalah dengan mandor tempat Darren bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Fajrya Naura
woww. . . keren, si raisa juga Darren walaupun dulunya dari keluarga yang kaya tetapi tetap optimis saat berada di bawah, hebat
2023-10-19
0