"Ra, Arion mana?" tanya Gavin pada Cyra yang sedang menyeruput jus sirsak.
Bukannya menjawab pertanyaan Gavin, Cyra malah merem melek menikmati segar, dingin, manis juga asam dari jus sirsak tersebut.
"Elah, nih bocah ditanya malah merem melek." kesal Gavin lalu duduk disebrang Cyra dan Asha.
"Apa sih om, ganggu aja!" omel Cyra.
"Please, Ra, jangan panggil gue 'om' kalo di kampus!" bisik Gavin dengan sedikit kesal, matanya celingukan takut didengar yang lain.
"Lah emang ngapa? Kan bener om itu om aku." Cyra malah meninggikan intonasi bicaranya.
Hupp!
Gavin menyumpal mulut Cyra dengan tisu yang ada di meja.
"Iiiihh!" kesal Cyra sambil membersihkan tisu yang tersisa dimulutnya.
"Makanya jangan bawel, jangan panggil 'om', panggil abang aja!" pinta Gavin. Tangan lelaki tampan itu dengan sangat ramah menarik minuman yang ada didepan Asha lalu menyedotnya.
"Ish, abang kebiasaan deh!" sungut Asha, merebut kembali minumannya padahal Gavin sedang menyedot isinya.
"Kalo mau minum, pesan sendiri, jangan curi punya ku!" omel Asha.
"Duh, pelit banget sih kamu, Sha. Abang haus nih." jawab Gavin.
"Pesen aja sendiri!" ucap Asha.
Kemudian Brandon dan Kris bergabung dengan mereka, tidak lupa membawa minuman.
Kris hendak duduk dekat Cyra namun Gavin menarik tasnya sehingga Kris hanya bisa duduk disebelah Gavin.
"Jaga jarak Lo!" peringat Gavin pada Kris.
"Ck, gue gak bawa virus kali." decak Kris.
"Eh gue bawa virus deh, virus cinta!" sambung Kris seraya menunjukkan finger love-nya pada Cyra.
"Idih, ogah!" tolak Cyra.
"Yuks, Sha, sebentar lagi kelas kedua dimulai!" Cyra dan Asha pamit untuk masuk kelas.
Tak lama kemudian, Arion datang dengan ekspresi bergidik lalu duduk di tempat Cyra tadi.
"Kenapa Lo?" tanya Brandon.
"Enggak." jawab Arion.
"Muka Lo kaya yang abis liat demit aja." terka Kris.
"Ck, bukan lagi demit tapi ratu demit!" ungkap Arion, seolah menganggap Keyra ratu demit.
"Dahlah, daripada lo mikirin demit, lebih baik kita latihan futsal aja!" ajak Gavin yang langsung diangguki setuju oleh ketiganya.
Mereka memang tergabung di club futsal kampus. Selama mereka melakukan pertandingan, hanya pernah satu kali seri tetapi tidak pernah kalah.
Club yang mampu menahan imbang club-nya mereka adalah club-nya Duta dari kampus Merdeka Jaya, itupun hanya sekali saja, selebihnya club Duta selalu kalah. Itulah mengapa Arion maupun Gavin melarang Cyra dekat dengan Duta yang merupakan rival futsalnya.
Lantas mereka beranjak menuju tempat latihan. Tidak lupa sebelumnya mengganti baju dan perlengkapan lainnya sebelum berlatih. Selain mereka ada juga yang lainnya.
Kedatangan sang Idol disambut meriah oleh para fans-nya yang sudah menunggu sedari tadi. Tak ketinggalan juga Moana disana.
Para mahasiswi semakin riuh menyemangati idola mereka.
"Arion, aku padamu!"
"Gavin, kapan Lo jeleknya sih? cakep mulu tiap hari! "
"Calon ayah dari anak-anak gue, semangat latihannya!"
Moana yang berdiri dekat mahasiswi itu menutup telinganya. Sejujurnya dia pun ingin merasakan kekaguman yang sangat pada sosok Gavin namun Moana punya cara tersendiri untuk menyampaikannya. Memgingat dia bukanlah sosok gadis bar-bar.
Setelah sekitar 30 menit berlatih, mereka memutuskan istirahat. Sontak saja para mahasiswi berhamburan ke arah Arion dan Gavin, seolah hanya mereka saja yang bersinar.
Para mahasiswi itu memberikan minuman pada Gavin dan Arion yang tentu saja diterima oleh keduanya. Moana hanya menatap nanar ke arah mereka. Dalam pikirannya apakah dia bisa seperti mereka? Untuk memberikan coklat itu saja, butuh waktu seminggu untuk Moana mengumpulkan keberanian.
Minuman yang didapat oleh Gavin dan Arion lalu dibagikan lagi pada anggota yang lain.
Disaat mereka semua sedang menikmati waktu istirahat, Keyra datang datang ke tengah lapangan futsal dengan sebotol minuman yang dibawanya.
Keyra berjalan ke arah coach futsal dengan senyum semringah terpatri dibibirnya.
"Sayang, kok kamu kesini, sih?" tanya Noah, coach futsal itu. Noah berdiri menyambut kedatangan Keyra.
"Emangnya kenapa sih? Gak boleh?" cebik Keyra.
"Bukan gak boleh, sayang. Aku juga sebentar lagi selesai, kok!" Noah mencubit gemas pipi Keyra.
"Aw, sakit!" rengek Keyra manja.
Noah tersenyum manis pada tunangannya itu lalu mengusap lembut pipi Keyra yang tadi dicubitnya.
"Maaf, ya!" ucap Noah, tulus. Keyra mengangguk dan tersenyum kembali.
"Aku bawain jus kesukaan mu!" Keyra memberikan botol yang berisi jus tiga buah itu pada Noah.
"Terimakasih ya, calon istri!" Noah mengusap puncak kepala Keyra dengan sayang.
Tanpa mereka sadari, adegan romantis tersebut disaksikan oleh anggota club futsal juga yang lain. Tak terkecuali Arion.
Mimpi yang tadi dialami oleh Arion teringat kembali dan dia semakin yakin bahwa itu mustahil jadi kenyataan. Sebuah senyum smirk muncul dari bibir Arion.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments