"Wah larah lo, Vin. Si Kris sampe muntah gitu." ujar Brandon yang belum berhenti tertawa. Mereka tahu bahwa vas bunga itu airnya sudah sangat kotor bahkan ada jentik nyamuknya.
"Gue harap sih si Kris gak sampe sakit perut ya, secara dia nelen cebong nyamuk." timpal Arion.
"Udah Lo sono susul si Kris, takut pingsan tuh anak di toilet!" titah Brandon pada Gavin.
"Malas lah," Gavin malah kembali melanjutkan memakan coklatnya yang dia rasa ini sangat berbeda dengan coklat pada umumnya.
"Biar gue aja, sekalian mau buang air." sahut Arion, kemudian menyusul Kris ke toilet.
Dengan berlari kecil, Arion menyusuri koridor kelas menuju toilet yang letaknya berada diujung. Tetapi langkahnya terhenti saat seseorang menabrak tubuhnya yang datang dari koridor samping.
Bugh!
Badan Arion terjatuh ke belakang hingga p*ntatnya mencium lantai sedangkan yang menabraknya masih berdiri.
"****, ****** gue sakit banget!" rengek Arion sambil mengusap-usap p*ntatnya.
"Sorry, gak sengaja!" kata si penabrak.
Arion kesal sekali karena si penabrak tidak berusaha membangunkannya.
"Kalo jalan liat-liat dong. Punya mata kan Lo?!" bentak Arion. Susah payah dia berdiri tanpa mendapat bantuan sama sekali dari si penabrak.
"Iya Sorry, lagi buru-buru soalnya!"
Yang menabrak Arion rupanya seorang gadis tetapi penampilannya berbeda dari mahasiswi disini, terkesan formal. Namun Arion kembali acuh dengan penampilan gadis itu.
"Cih, buru-buru sih buru-buru tapi gak sampe nabrak orang juga kali!" sungut Arion, masih kesal pada gadis itu.
"Punya mata tuh dipake bukan dipajang doang." sambung Arion lagi.
Sedangkan si gadis sedang berusaha mengendalikan emosinya supaya tidak berkata bijak menusuk relung hati.
'Sabar, Key, sabar. Ini hari pertama Lo ngampus!' batin gadis yang bernama Keyra itu.
"Woy, napa Lo bengong!" Arion menyentil dahi Keyra.
'Sumpah ya nih orang minta gue tabok ternyata!' Keyra hanya bisa menggerutu dalam hati sambil mengusap dahinya yang disentil oleh Arion.
"Eh enggak. Sekali lagi saya minta maaf!" Keyra menunduk sebentar, sebagai tanda hormat pada Arion.
"Ck, ya sudah pergi Lo sana!" usir Arion.
Tanpa menunggu lagi, Keyra segera meninggalkan Arion.
"Aelah nyebelin banget sih tuh cewek. ****** gue jadi sakit kan ini!" Arion kembali mengusap bagian belakangnya.
"Eh eh, ini gak tepos, kan?" Arion mulai panik.
"Bisa gawat kalo tepos, nanti gue gak ganteng lagi. " sambungnya begitu mengkhawatirkan ****** padahal itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan kegantengan.
...****************...
Sementara itu, Keyra mengumpat kesal kejadian barusan yang dialaminya. Mulut Sasha terlihat seperti sedang komat kamit karena mengomel tanpa suara sehingga membuat temannya heran.
"Kenapa, Key?" tanya bu Dini.
"Eh, enggak apa-apa, bu!" jawab Keyra, kikuk, ketahuan sedang mengomel.
"Oh saya kira kamu sedang baca mantra!" kekeh bu Dini.
"Ah ibu kira, saya ini dukun?!" celetuk Keyra.
"Ya habisnya mulutmu itu komat-kamit." bu Dini terkekeh lagi, senang sekali melihat Keyra cemberut.
"Udah jangan cemberut, ayo sana siap-siap. Sebentar lagi kelas pertama akan dimulai!" lanjut bu Dini. Keyra mengangguk lalu menyiapkan perlengkapan yang akan dibawanya ke kelas.
Dengan langkah penuh percaya diri, Keyra melangkah menuju satu kelas yang ada di lantai 3 dengan didampingi oleh bu Dini.
"Selamat pagi semua!" sapa bu Dini ketika masuk kelas itu. Sedangkan Keyra masih menunggu diluar kelas sebelum dipersilakan oleh bu Dini.
"Bu, pak Santo kemana?" tanya seorang mahasiswi yang langsung disoraki oleh yang lain.
"Huuuuuuuuhh!"
"Sudah sudah! Pak Santo sedang berhalangan hadir tapi kalian tenang saja, karena untuk sementara mata kuliah pak Santo akan diambil alih oleh asistennya." jelas bu Dini.
"Bu Keyra, ayo masuk!" bu Dini memanggil Keyra. Lalu Keyra masuk ke dalam kelas dengan mengembangkan senyuman dibibirnya.
"Nah ini asdosnya! Namanya Keyra. Beliau ini sementara jadi asdos pak Santo tapi nanti akan jadi dosen tetap juga disini." bu Dini memperkenalkan Keyra secara singkat.
"Untuk lebih jelasnya, kalian kenalan lah sendiri. Ibu ada kelas pagi juga!" setelah itu bu Dini pamit meninggalkan kelas.
Banyak mahasiswa yang memuji Keyra karena memang sangatlah cantik dan terlihat masih sangat muda. Apalagi ketika Keyra bicara, suaranya sungguh menenangkan jiwa. Itu adalah sisi lain dari seorang Keyra, padahal aslinya, dah lah nanti juga tahu sendiri.
Sementara, Arion menatap tidak percaya bahwa gadis yang tadi dia maki adalah asdosnya pak Santo.
"Duh m*mpus, gue!" gumam Arion sangat pelan. Perasaannya mulai ketar ketir, merasa nilainya yang tidak aman akan semakin tidak aman.
Ketika Arion mencoba menegakkan tubuhnya lagi dan menatap ke depan, tanpa sengaja netranya bertemu pandang dengan netra Keyra. Sungguh kali ini sangatlah berbeda dari yang tadi, netra Keyra menyiratkan sebuah permusuhan untuk Arion. Lalu Arion memalingkan wajahnya ke arah jendela.
'M*mpus, harga diri gue sebagai Idol Campus bakalan runtuh gak, ya?' batin Arion yang malah memikirkan image-nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments