"Njay, cantik banget asdosnya." puji Brandon dengan mata berbinar.
"Ah tetep bagi gue lebih cantik bebeb Cyra." jawab Kris dengan penuh senyuman membayangkan wajah cantik adik Arion itu.
"Ck, sadar diri Lo, udah ribuan kali Lo ditolak Cyra." ledek Brandon.
"Bagi gue, penolakan itu adalah penerimaan awal yang tertunda." balas Kris, masih teguh mempertahankan perasaannya.
"Buset dah, baru denger gue quotes begitu?!" suara Brandon sedikit meninggi sehingga Keyra yang sedang menjelaskan materi menoleh ke arah mereka.
"Ada apa?" tanya Keyra.
Kris dan Brandon kelabakan, salah tingkah.
"Em, tidak ada apa-apa, bu." kilah Brandon sembari tersenyum kikuk.
"Iya, bu. Tadi hanya rebutan pensil inul." sambung Kris.
"Bege, mana ada pensil inul zaman sekarang!" Arion yang duduk di belakang memukul kepala Kris dengan buku.
"Sakit Bege! Geger otak tanggungjawab Lo." sungut Kris, mengusap kepala belakangnya.
"Lebay, Lo, Kristanto!" balas Arion.
"Ekhm!" deheman Keyra sukses membuat bibir Kris yang akan menimpali ucapan Arion kembali tertutup.
"Mau belajar disini atau di luar?" tanya Keyra. Matanya menatap lembut namun mematikan.
"Di luar aja. Enak lebih adem, banyak angin sepoi-sepoi." jawab Arion dengan entengnya.
"Ya sudah, silakan kamu keluar kalo begitu!" ucap Keyra dengan suara lembut.
Arion menganga seketika. Ucapan Keyra telah disalahartikan.
"eh, bu, saya belajar di sini saja!" jawab Arion kelabakan. Gawat jika dia keluar kelas, artinya nilainya akan semakin berada di jurang.
"Loh, katanya tadi mau di luar karena banyak angin sepoi-sepoi? Padahal di sini sudah ada AC." Keyra melipat tangannya didepan dada. Bibirnya tersenyum menatap Arion.
"Heheh, saya disini aja, bu!" Arion berusaha menampilkan senyumnya juga, berharap Keyra akan luluh dengan senyuman maut seribu bayangannya. Namun Keyra sama sekali tidak luluh.
"Mohon maaf, itu kamu sendiri yang pilih jadi mohon bertanggungjawablah sama pilihanmu itu!" Keyra sukses membuat Arion kesal. Senyum yang tadi ditampilkan sekarang luntur, bibirnya manyun.
Sebagai Idol Campus, ia tidak ingin di cap sebagai orang yang tidak konsisten dengan pilihan maka dengan sangat terpaksa, Arion keluar kelas.
"Awas ya kalian!" ancam Arion pada Kris dan Brandon yang memulai pembicaraan tadi.
Kris dan Brandon pura-pura sibuk dan seakan acuh dengan ancaman Arion.
Setelah Arion keluar, materi kembali dilanjutkan. Sedangkan di luar sana, Arion mengumpat kesal pada Keyra.
"S*alan, ngeselin banget tuh asdos. Mentang-mentang asdos bisa seenaknya gitu!" gerutu Arion sambil meninju angin. Kakinya melangkah gontai ke arah kantin.
"Arrgghhh, dah lah gue pasrah aja sama nilai matkulnya pak Santo." ucap Arion putus asa.
Sebenarnya, Arion bukan tidak cerdas hanya saja pada mata kuliah pak Santo dia sering bolos. Itulah mengapa nilainya selalu dipermainkan oleh pak Santo padahal jika ujian, nilai Arion selalu mumpuni.
Disaat Arion sedang putus asa, disaat itu pula tengkuknya merasakan dingin.
"Anjir, ini kenapa mendadak dingin gini!" gerutu Arion sambil bergidik tanpa menoleh ke belakang. Pasalnya, saat ini Arion sedang berjalan melewati gedung perpustakaan lama.
Tengkuk Arion merasakan dingin lagi.
"Anjir, apa jangan-jangan kabar itu benar?" terka Arion, sesekali mengusap tengkuknya. Dia sama sekali tidak berani melihat ke belakang, takut yang dia bayangkan malah kejadian.
"Aelah, kok makin seram sih!" Arion bergidik takut. Langkahnya semakin dipercepat. Dalam hitungan ke-tiga, Arion segera berlari ngibrit.
"Hahhaha," tawa dua orang gadis pecah melihat kelakuan Arion yang lari.
"Aduh perut gue sakit banget!" Cyra memegang perutnya yang sedikit sakit karena tertawa.
"Kelakuan abang Lo, kayak bocil. Ngaku jadi Idol Campus tapi sama hantu takut." ucap Asha sambil tertawa juga.
"Cemen emang abang gue!" timpal Cyra.
"Eh, tadi Lo rekam, kan?" lanjutnya.
"Iya, udah gue sate aib abang Lo!" Asha mengacungkan jempolnya.
"Good girl! Ini bisa jadi senjata buat gue kalo nanti dia gak izinin gue dekat sama Duta." Cyra tersenyum penuh kemenangan, akhirnya di bisa menemukan senjata berupa aib Arion takut hantu padahal tadi Cyra hanya menempelkan minuman kaleng dingin pada tengkuk Abangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments