Idol Campus
"Arion! Gavin!"
"Wah ganteng banget idol, gue!"
"Gila, meleleh hati ini melihat ketampanan mereka!"
"Gue gak nolak jadi pacar mereka!"
Begitulah celetukan para gadis di kampus Nusa Bangsa ketika Gavin dan Arion baru sampai parkiran kampus dengan motor sport kesayangan mereka. Wajah rupawan nan mapan tujuh turunan, tanjakan juga belokan semakin membuat para gadis tergila-gila pada keduanya. Banyak yang mengira bahwa keduanya adalah kakak-beradik atau mungkin kembar tidak identik tetapi kenyataannya mereka adalah Om dan Keponakan.
Gavin merupakan anak dari Bagaskhara Smith, pengusaha tersohor di kota ini. Sedangkan Arion merupakan cucu Bagas, anak dari Galang, Usia keduanya pun hanya terpaut 1 bulan saja, Arion yang duluan lahir.
Saat ini, Gavin dan Arion sedang berjalan menuju kelas mereka setelah memarkirkan motornya. Sepanjang mereka berjalan, para mahasiswi menatap mereka penuh puja. Sesekali mereka juga menyapa para fans-nya itu.
"Lo, risih gak sih begini terus?" tanya Gavin pada Arion.
"Risih kenapa, dah?" Arion mengangkat satu alisnya.
"Ya, itu mereka begitu mengidolakan kita." sahut Gavin, sesekali sambil merapikan rambutnya.
"Gue sih seneng-seneng aja!" jawab Arion. Memang dia tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Selagi para fans-nya bersikap tak melewati batas dia sangat menikmati sekali jadi Idol Campus.
"Gue risih dah lama-lama, banyak fans tapi kita tetep aja masih jomblo!" keluh Gavin.
"Aelah, begitu doang Lo pikirin. Gampang itu mah!" decak Arion. Gavin tidak menanggapi lagi. Berkelut dalam pikirannya.
Selagi keduanya berjalan santai menuju kelas, ada seorang mahasiswi berjalan ke arah mereka. Raut si mahasiswi tidak ubahnya gadis lain, begitu memuja si idol cuma terkesan malu-malu.
"Selamat pagi, kak!" sapa Moana, nama mahasiswi itu. Mereka saling berhadapan.
"Pagi juga!" balas keduanya. Gavin dan Arion berniat kembali melanjutkan perjalanan mereka ke kelas tetapi dicegah oleh Moana.
"Ada apa?" tanya Gavin. Moana tampak malu-malu garong, lalu tangan yang tadinya ia sembunyikan di belakang perlahan terulur ke arah Gavin. Ditangan Moana ada sekotak coklat yang dihias pita warna merah.
"I-ini buat kak Gavin!" ucap Moana sambil menunduk. Gavin tidak langsung mengambil coklat tersebut.
"Ambil napa, Vin!" seru Arion.
Akhirnya Gavin mengambil coklat tersebut. "Terimakasih!" ucap Gavin.
"Eng, harusnya aku yang bilang makasih sama kakak!" Moana tampak memilin dress yang dipakainya. Seperti terlihat gugup.
Belum juga Gavin menanyakan lebih lanjut, temannya yang bernama Brandon dan Kris datang.
"Widih, gue kira Lo berdua belum datang!" seru Kris sambil merangkul bahu Arion.
"Biasanya kan kalo ada matkulnya pak Santo, Lo berdua absen!" timpal Brandon.
"Enggak lah, bentar lagi kita skripsi jadi harus rajin." sahut Arion.
"Kuy lah kita ke kelas!" ajak Kris.
Arion, Brandon, dan Kris jalan terlebih dahulu sedangkan Gavin masih berdiri di depan Moana.
"Thanks coklatnya." ucap Gavin lalu menyusul teman-temannya. Moana mengangguk. Gadis itu menatap kepergian Gavin dengan senyum dibibirnya. Tanpa Moana sadari, terdapat tatapan membunuh dari para mahasiswi lain karena Moana telah terang-terangan memberi Gavin coklat, si*lnya langsung diterima oleh Gavin.
Sebenarnya hal seperti ini sudah sangat sering dialami oleh Arion dan Gavin. Menerima banyak hadiah dari para fans-nya. Ada yang terang-terangan atau ada juga yang sembunyi-sembunyi apalagi kalau mereka ulang tahun maka sudah dapat dipastikan banyaknya kado yang didapat.
...****************...
Di kelas, sebelum mata kuliah pertama dimulai, keempat laki-laki tampan sedang duduk di meja paling pojok, menikmati sekotak coklat yang baru diterima oleh Gavin.
"Lo tau gak sih sama cewek yang tadi?" tanya Arion pada Gavin sambil mengunyah coklat.
"Enggak. Tapi mukanya kaya yang Gak asing bagi gue." jawab Gavin sambil mengingat Moana.
"Dahlah gak penting, yang penting tuh ini coklat enak banget!" seru Kris, matanya merem melek menikmati coklat yang meleleh dimulutnya.
"Norak Lo, Kristanto!" celetuk Arion sambil terbahak sedangkan Kris tersedak coklat karena nama keramat pemberian mbah buyutnya telah disebut.
Melihat Kris yang tersedak coklat, Gavin berusaha menolong dengan memberikan air. Gavin segera menyodorkan kan air yang berada di sampingnya dekat jendela setelah membuang bunga yang ada diatasnya. Kris yang sangat membutuhkan pertolongan itu tanpa lama-lama langsung meneguk air tersebut hingga tak tersisa. Hal tersebut membuat Arion juga Brandon semakin tertawa kencang.
"Kris gimana rasanya air kembang mawar yang belum diganti selama 2 bulan?" tanya Arion sambil memegang perutnya karena tertawa.
Kris yang mendapat pertanyaan itu segera mengalihkan pandangannya pada tangan yang sedang memegang gelas yang ternyata itu adalah vas bunga kaca kecil, vas itu terlihat sedikit berlumut. Gavin yang baru sadar pun ikut tertawa alih-alih minta maaf melihat Kris mual-mual. Akhirnya, Kris mengambil langkah seribu menuju toilet.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Inonk_ordinary
nahhh kan ketemu EXOL disini😁😁😁 mampir karena covernya...btw visual gavin dan arion tu mana ya??? chanyeol jd siapa??? d.o jd siapa????
2024-11-07
0
Rita Riau
Q bayang kan ganteng nya Gavin seperti Dylan Wang,,,dan Arion Zhang Linghe ♥️ mampir Thor 🙏🏼
2024-02-26
0
Naya
tertarik baca karena covernya Chanyeol dan ksoo. mari kita bacaaa
2023-11-06
1