Langit menghempaskan tubuhnya di kasur. Seharian ini dirinya di sibukkan dengan pekerjaannya di kantor.
Omong-omong soal kantor. Langit memang mempunyai sebuah perusahaan, perusahaan tersebut peninggalan kakeknya dulu, sebelum beliau meninggal dunia. Neneknya sudah tua, mana mungkin bisa mengurus perusahaannya itu, jadi kakeknya memutuskan untuk memberikan perusahaannya itu kepada Langit. Tidak ada yang tahu jika Langit memiliki perusahaan, hanya nenek, kakek dan dirinyalah yang tahu akan hal itu.
Langit memejamkan matanya. Tak lama ia pun terlelap dalam mimpinya.
"Langit, jika nanti Mamah gak ada, kamu harus menjadi lelaki yang kuat, hebat, dan selalu sabar akan takdir yang sudah di tentukan oleh tuhan ya."
"Emang Mamah mau kemana? Kok Mamah ngomong gitu?"
"Tidak. Mamah sayang kamu, Langit."
"Aku juga sayang sama Mamah. Mamah jangan pernah tinggalin aku ya, Mah."
"Dengarkan Mamah, Nak. Kita tidak ada yang tahu, kapan kita pergi. Kita hanya bisa menjalankan takdir yang sudah tuhan tuliskan untuk kita. Semua manusia ada kalanya mereka harus pergi meninggalkan dunia."
"Jika Mamah pergi, maka aku pun akan pergi bersama Mamah."
"Tidak, Nak. Perjalanan kamu masih panjang."
"Tapi, Mah-"
"Suttt. Sekarang, sudah waktunya Mamah pergi, Nak. Mamah harap, kamu tidak akan mengecewakan Mamah."
"Mamah mau kemana? Aku ikut."
"Tidak, Langit. Tadi Mamah bilang apa? Perjalananmu masih panjang, sayang. Ada banyak hal yang belum kamu ketahui."
"Apa itu, Mah?"
"Mamah tidak bisa memberitahukanmu, Nak. Akan ada saatnya, kamu mengetahui semuanya. Mamah sangat-sangat menyayangimu Langit."
"Mamah jangan tinggalin aku ...."
"MAMAH!!!!"
****!
Langit terbangun dengan keadaan karingat bercucuran di keningnya serta nafas yang tak beratur.
Ia bermimpi. Namun mengapa mimpi itu seakan nyata? Dirinya bingung dengan mimpinya, mengapa setiap dirinya kelelahan, dia selalu bermimpi.
Yang membuatnya semakin bingung, wanita itu mengenali dirinya? Siapa wanita itu?
Dan kenapa pula, wanita yang ada di dalam mimpinya mengatakan jika ada banyak hal yang belum ia ketahui?
Siapa sebenarnya wanita yang ada di dalam mimpinya itu? Apakah wanita itu pernah bertemu dengannya?
"Sebenarnya, apa maksud wanita yang ada di dalam mimpi gue itu? Dan ... perasaan gue? Kenapa rasanya kayak yang seneng banget bisa denger suaranya?" batin Langit bingung.
Karena tak ingin terlalu memikirkan mimpi itu, akhirnya cowok itu pun berjalan menuju kamar mandi lalu mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat tahajud.
Jangan kalian pikir Langit anak yang brandal, hanya bisa membolos, tawuran, merokok dan yang lainnya. Bahkan jika soal sholat ia tidak pernah melupakannya, begitupun dengan mengaji. Jika ia selesai sholat magrib ataupun sebelum dan sesudah sholat subuh, ia selalu mengaji.
Brandal boleh, tapi jangan sampai melupakan kewajibannya. Itulah pikirnya.
Begitupun dengan kecerdasannya. Brandal boleh, bodoh jangan.
Langit keluar dari kamar mandi, berjalan ke arah lemari untuk mengambil sarung, peci dan sejadah. Kemudian mulai melaksanakan sholat dengan tenang.
Selesai sholat ia melanjutkan dengan berdoa lalu mengaji sambil menunggu subuh. Setelah terdengar suara adzan subuh, cowok itu segera melaksanakan sholat subuhnya.
Hanya butuh 8 menit untuk melaksanakan sholat. Setelah selesai sholat, ia menyimpan kembali peci, sarung dan sejadahnya di meja, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Tak butuh waktu lama. Langit sudah siap dan rapi dengan pakaian joggingnya. Hari ini ia akan pergi berjogging. Setelah berjogging ia biasanya akan pergi ke markas untuk kumpul.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments