Tok tok tok
“Masuk!”
Suara ketukan dipintu mengalihkan perhatian Jeandro pada computer canggihnya, alis pria itu mengkerut kala melihat Julie dengan baju yang terkena noda minuman serta rambut sedikit acak.
“Apa yang terjadi_”
“Untuk apa kau memanggil ku?” tanya Julie memotong perkataan Jeandro.
“Aku ingin menjelaskan prihal kemarin itu tidak seperti_”
“Cukup pak, cukup … aku adalah seorang perempuan akan sangat sakit jika mengetahui pasangannya bermain dengan perempuan lain.” Julie mulai meneteskan air matanya, wanita itu menggigit bibirnya kuat.
“Bukan aku tidak_”
“Salova, dia kan istrimu.” Ucapan Julie sukses membuat Jeandro mematung di tempat, jangan tanya dari mana Julie mengetahui semua itu. Sejak dirinya mengincar Jeandro wanita itu membayar salah seorang hakers untuk mencari tahu status Jeandro.
Termasuk siapa istri Jeandro usai bertemu dengan Salova tadi, Julie mendapatkan sebuah pesan dari orang suruhannya segela informasi mengenai Jeandro serta Salova dan hubungan keduanya juga bagaimana keduanya menikah. Julie juga mendapatkan infomasi bahwa Jean tak menyukai Salova dan di sinilah Julie mengatur siasat agar Jean segera mendepak Salova.
“Dari mana kau mengetahuinya?”
“Bapak tidak melihat ini?, dia sengaja menabrak ku dan memperingatiku … setelah tahu kau mau mendekatiku.” Julie berdusta, dia ingin mengetahui reaksi Jeandro apa benar sumber uangnya ini tak mencintai istrinya.
“Sayang, kau jangan khawatir aku akan segera menyelesaikannya.” Senyum terbit diwajah Julie usai mendengar jawaban Jean.
Keduanya turun menuju lantai di mana Ssalova tengah mengerjakan tugasnya, tugas itu untuk poyek peluncuran program baru R-ritail. Salova menikmati music yang tengah menggema dalam telinga melalai earpod , gadis itu sambil mengevaluasi hasil kerja kerasnya sebelum memberikannya pada manajer.
“Salova!”
Gadis itu tidak kaget sama sekali lantara mendnegarkan music, seluruh atensi tertuju pada sumber suara dan Salova segera melapas aerpodnya begitu melihat Jeandro menuju ke arahnya.
“Apa yang kau lakukan! Beraninya karyawan magang sepertimu menindas senior di sini!” Salova masih linglung setelah mendnegar pernyataan Jean lalu kemudia matanya menangkap sosok Julie berada di bekalang Jeandro tentunya dengan penampilan masih sama dengan tadi bedanya rambutnya sedikit acak.
“Pak, maaf mungkin ini salah paham, saya tidak_”
“Salah paham? Kau tidak melihat bagaimana kacaunya Julie?” Jeandro mendekat ke arah Salova dan berbisik “beraninya kau mengancam WANITAKU,”
“Endro , sudah aku tidak apa-apa,” ucap Julie yang berada di bekalang Jeandro.
“Tidak, dia harus berlutut dan meminta maaf padamu!” tekan Jeandro.
Salova langsung mengangkat wajahnya, menatap kilatan amarah dibola mata Jeandro. Menandakan bahwa suaminya itu tidak main-main mengatakan hal tadi. Dengan keras Salova meremas sisi baju dan terpaksa berlutut serta meminta maaf pada Julie.
Tidak sampai disitu Jeandro juga mendiskualifikasi Salova sebagai mahasiswa magang yang membuat Salova harus mengulang masa magang tahun depan. Sakit, Salova meneteskan airmatanya, segera beranjak usai membaca surat diskualifikasi yang terdapat nama dan tanda tangan Jeandro sebagai CEO, dari sanalah salova baru mengetahui jika suaminya Jeandro Ranajaya adalah pemilih Ranajaya Coperation.
“Apa ada masalah?” tanya Randen.
“Aku kena diskualifikasi dari R-crop.” Salova masih menunduk sedih sambil mengaduk minumannya.
“Masih bisa mengulang tahun depankan,” jawab Raden.
“Kau tidak mengerti, itu bukan kesalahanku tapi dituduh.”
“Makanlah, kau butuh asupan. Jika ingin kau bisa kembali berkerja.” Raden segera berlalu meninggalkan Salova, lelaki itu kembali melanjutkan perkerjaanya.
Salova menerawang mengingat kaka lelakinya Sean, pemuda itu kapan pulang. Sudah lebih dua tahun semenjak ditugaskan ke daratan timur sana, Sean tak ada kabar sama sekali. Andai ada Sean Salova tidak akan kesepian seperti sekarang ini.
“Hallo Ibu,” ucap Salova ketika sambungan terangkat.
“Aku baik Bu, hari ini aku ingin menginap di rumah.”
“Nak Jean ikut?” tanya Santika, ibuda Salova.
“Tidak Bu, dia keluar kota.” Salova terpaksa berbohong.
“Baiklah, jangan lupa izin padanya dan Ibu akan masak makanan kesukaanmu,” ucap Santika.
“Terimakasih Bu, sampai jumpa nanti sore.”
Sambungan terputus, Salova kembali melirik phonselnya dan mengetik sesuatu untuk Jeandro. Meski tidak dibalas Salova tetap memberikan kabar pada Jeandro agar tidak dikatai “menyusahkan”
“Raden, aku pergi dulu soal itu … minggu depan aku boleh berkerja kembali kan?” tanya Salova sedikit menjeda sebagai kode pada Raden.
“Sure, seperti biasa.”
Pupuslah sudah harapan Salova untuk lulus tepat waktu dari studynya. Hal tadi membuat dirinya patah semangat, gadis itu berpikir tidak akan melanjutkan studynya biarlah dirinya di D.O dari kampus. Tetapi kembali Salova menggeleng mengingat Sean menginginkan dirinya menyelesaikan pendidikan stratanya.
Salova memasuki kawasan mall, dirinya berkeliling sebentar lalu, berhenti tepat di depan toko kue langganan ibunya. Namun, sebelum masuk Salova melihat siulet yang sangat familiar, gadis itu mendekat terlihat kerumunan di sana.
Jeandro
Itu adalah Jeandro dan Julie, keduanya telah menjadi pusat perhatian lantaran Jeandro berlutut di hadapan Julie usai menyanyikan sebuah lagu. Salova melirik jam yang melingkar ditangannya sudah menunjukan jam pulang kerja.
“Julie, my apel from the star maukah kau menjadi pacarku?”
Telinga Salova seolah tuli mendengar pernyataan Jeandro, meski sudah diperingati jangan mencampuri urusannya, tetap saja ini tak adil bagi Salova. Jeandro telah salah dalam menggunakan kekuasaannya membuat Salova mengulang tahun depan dan saat ini kesempatan Salova untuk mempermalukan Jeandro.
“Aku, iy_”
“Tidak!”
Suara teriakan Salova mengundang atensi seluruh isi mall. Semua pandangan beralih pada Salova, gadis itu mendekat dan meraih microfhone dari tangan Julie.
“Tidak! Aku adalah istri sah mu, bagaimana mungkin kau berpacaran dengan wanita semacamnya.”
Pernyataan Salova sukses membuat seisi mall berbisik-bisik mengenai Julie dan Jeandro sebagai pasangan salingkuh. Julie yang mendengar bisikan itu segera menunduk dan menangis tentu saja itu airmata palsu.
“Salova, apa yang kau lalukan!” bentak Jeandro.
“Memangnya apa yang aku lakukan, aku mempertahankan suamiku dari wanita yang hanya menginginkan hartamu.” Salova berujar sambil menunjuk Julie.
Gadis itu, Julie hanya menggeleng dan menangis, dengan pelan Julie mendekati Salova dan Jeandro.
“Salova, kau tak perlu melakukan hal ini padaku. Jika kau mencintai Endro aku tak apa, tapi jangan mengaku sebagai istrinya,” ujar Julie.
“Kau berkata apa? Aku memanglah istri sahnya!” tekan Salova tak mau kalah
“Salova, aku minta maaf aku tak tahu, tapi Endro mencintaiku bukan dirimu.” Julie masih terus dengan perannya sebagai wanita yang lemah lembut, sementara Jeandro yang melihat Julie menangis terus tak tega.
“Panggil security, usir wanita gila yang mengaku sebagai istriku!”
Salah satu pengawal Jeandro maju dan menyeret Salova, meski pengawal itu tahu jika Salova istri sah tuanya tetapi pengawal itu tidak ingin kehilangan perkejaan.
“Tidak, lepaskan … Jean kau tidak bisa melakukan ini padaku!”
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments