"Cel, makan diluar yuk, gue bosen makan di Cafetaria terus." Ujar Davian.
Saat ini memang sudah jam istirahat kantor. Dan seperti biasa Davian akan datang ke ruangan Marcel untuk mengajak laki-laki itu makan siang bersama. Jangan salah paham loh ya, Davian dan Marcel keduanya adalah laki-laki normal. Meskipun mereka sering makan siang bersama bahkan hangout bersama, tapi bukan berarti mereka 'saling menyukai'. Tidak, tentu tidak seperti itu. Selain berstatus sebagai sekretaris Daddy Dani, nyatanya Marcel juga kekasih Della. Jadi kalian percaya kan kalau Davian dan Marcel tidak memiliki hubungan seperti itu?
"Beni mana? Enggak ikut?" Tanya Marcel seraya mematikan laptopnya.
"Enggak, dia lagi pergi meeting sama Daven diluar." Jawab Davian.
Memang biasanya mereka akan makan siang bersama bertiga, Davian, Marcel dan juga Beni. Apakah Daven tidak ikut? Tentu saja tidak, Daven terlalu pendiam dan juga dingin untuk ikut bergabung bersama dengan mereka yang kalau sudah berkumpul tidak jarang akan ramai karena membahas banyak hal random. Sementara Daven lebih suka makan sendirian di ruangannya. Dan kalau tidak sendirian pun biasanya Daven akan ditemani oleh Sandra yang biasanya datang ke kantor untuk mengantarkan makan siang. Yang sudah punya istri memang enak ya, makan siang saja sudah disiapkan. Tidak seperti para bujangan yang harus keluar mencari makan sendiri.
Marcel sendiri hanya menganggukkan kepalanya, kemudian dia beranjak dari kursinya dan berjalan kearah Davian yang sedang duduk di sofa.
"Mau makan dimana?" Tanya Marcel.
"Di warung bakmi depan Mall aja." Jawab Davian.
Marcel menganggukkan kepala tanpa bantahan. Pada dasarnya Davian dan Marcel memang bukan tipe laki-laki yang ribet, jadi mereka bisa makan apapun selama rasanya cocok dan makanannya halal. Lalu kenapa tiba-tiba Davian mengajak makan diluar? Apakah Davian bosan dengan makanan di Cafetaria? Jawabannya tidak, bukan makanannya yang membuat Davian bosan, melainkan suasananya. Jadi tidak apa-apa lah kalau sesekali mereka makan siang diluar.
Kini Davian dan Marcel sudah duduk dikursi yang disediakan di warung bakmi tempat mereka makan siang saat ini. Berhubung mereka hanya berdua saja, tidak banyak obrolan yang mereka lakukan. Begitu bakmi pesanan Davian dan Marcel datang, mereka langsung sibuk melahapnya. Lagi pula untuk apa juga kan banyak bicara? Secara perut mereka berdua saja sudah sangat lapar.
Saat sedang menikmati bakminya, tiba-tiba tatapan Davian tertuju pada salah seorang pembeli yang berdiri didekat gerobak bakmi.
"2 takeaway ya Pak." Ujar perempuan itu.
Kalian tau siapa perempuan itu? Dia adalah Putri. Ya benar, Davian tidak salah lihat. Perempuan yang saat ini sedang membeli bakmi itu adalah Putri. Dengan rambut yang diikat menjadi satu, kaos putih yang dipadukan dengan celana kulot berwarna baby pink, dan sepatu kets berwarna putih, membuat Putri terlihat semakin cantik dan imut. Kecantika Putri yang Davian lihat ini sangat berbeda dengan kecantikan yang dirinya lihat saat acara resepsi pernikahann Rendra dan Viola. Putri benar-benar terlihat seperti anak remaja SMA, padahal yang Davian tau saat ini Putri bahkan sudah berusia 20 tahunan. Atau lebih tepatnya 22 tahun, itu sih yang Della katakan saat Davian bertanya berapa usia Putri saat ini.
Apakah saat ini Davian berani menyapa Putri? Jawabannya tentu saja tidak. Yang Davian lakukan hanya menatap gadis itu. Davian bahkan sampai mengabaikan bakminya yang tinggal separuh.
"Kenapa lo?" Tanya Marcel kepada Davian.
Marcel tentu saja merasa heran kenapa tiba-tiba saja Davian terdiam dan menatap lurus kedepan. Sadar Davian tetap fokus dan tidak kunjung menjawab pertanyaannya, akhirnya Marcel menoleh kebelakang.
Marcel mengerutkan dahinya saat melihat apa yang sudah membuat Davian tiba-tiba terdiam terpaku.
\-*Bukannya itu Putri ya*?- Ujar Marcel dalam hati.
Marcel memang sudah mengenal Putri terlebih dahulu kalau dibandingkan dengan Davian. Secara Marcel pernah beberapa kali menemani Della untuk membeli bunga di toko bunga Viola. Dan Marcel juga pernah 2 kali membeli bunga sendiri disana. Dan kebetulan yang melayaninya saat itu memang Putri. Tapi meski sudah beberapa kali bertemu dengan Putri, Marcel sangat jarang terlibat obrolan dengan gadis itu. Kalaupun mereka saling berbicara, itu sekedar perihal bunga yang sedang Marcel pesan saja.
Dan ya, Marcel tidak tau dengan apa yang terjadi antara Davian dan Putri.
"Lo kenapa liatin Putri kaya gitu?" Tanya Marcel kepada Putri.
Mendengar nama Putri disebut, Davian langsung mengalihkan tatapannya kepada Marcel.
"Haa?"
"Itu lo lagi ngeliatin Putri kan?" Tanya Marcel lagi.
"Lo kenal Putri?" Ujar Davian balik bertanya.
Marcel menganggukkan kepala.
"Kenal, dia karyawan Viola kan?" Ujar Marcel.
Davian terdiam, dia tidak menanggapi lagi ucapan Marcel. Fokusnya kembali kepada Putri yang saat ini sedang duduk di kursi tunggu sembari memainkan ponselnya. Dan apa yang Davian lakukan tentu saja menarik perhatian Marcel. Hanya saja Marcel juga memilih untuk tidak mengatakan apa-apa, untuk saat ini ya. Karena sesampainya di kantor nanti Marcel sudah pasti akan menanyakannya. Bukannya Marcel mau ikut campur dengan urusan Davian, dia hanya merasa aneh saja dengan sikap Davian.
Btw Marcel memang sengaja tidak menyapa Putri. Selain karena Putri juga tidak menyadari keberadaan dirinya dan Davian, Marcel juga bingung apa yang harus dia lakukan setelah menyapa Putri. Secara dia dan Putri tidak akrab sama sekali, mereka hanya sekedar kenal saja. Dan Marcel juga bukan tipe orang yang bisa sok dekat kalau nyatanya mereka memang tidak akrab.
Sampai akhirnya Putri menerima pesanannya dan pergi dengan mengendarai motor, barulah Davian kembali lanjut makan bakminya. Davian tetap tidak mengatakan apa-apa kepada Marcel. Dan entah apa juga yang sedang Davian pikirkan saat ini, tidak ada yang tau.
Sampai akhirnya bakmi dimangkok Davian sudah habis, mereka memutuskan untuk langsung kembali ke kantor. Ya mau ngapain lagi kan? tujuan Davian dan Marcel keluar hanya untuk makan siang, dan sekarang mereka sudah kenyang. Apalagi yang harus mereka lakukan?
"Lo yang bawa mobil, Cel." Ujar Davian seraya memberikan kunci mobilnya kepada Marcel.
Tanpa penolakan, Marcel langsung menerima kunci mobil yang Davian berikan.
Kini Davian sudah duduk dikursi penumpang, sementara Marcel duduk dikursi kemudinya. Tidak ada pembicaraan diantara keduanya sampai akhirnya Marcel memutuskan untuk membuka pembicaraan. Rencananya Marcel baru akan bertanya saat mereka sudah sampai kantor, tapi melihat sikap Davian yang semakin aneh membuat Marcel tidak bisa menahan diri untuk tidak langsung bertanya.
"Lo sebenarnya ada apa sama Putri? Kenapa setelah liat Putri sikap lo jadi aneh kaya gini, Dav?" Tanya Marcel.
Davian yang mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Marcel tampak menoleh sebentar.
"Gue? gue enggak papa. Orang gue aja enggak ada hubungan apa-apa sama Putri." Jawab Davian santai.
"Emang gue tanya hubungan lo sama Putri? Gue enggak tanya itu kali." Ujar Marcel santai.
Ucapan Marcel kembali membuat Davian terdiam. Laki-laki itu tidak mengeluarkan sepatah katapun dari bibirnya.
Baiklah, kalau sudah seperti ini Marcel memutuskan untuk tidak melanjutkan pertanyaannya ataupun mencari tau masalah ini lebih lanjut. Karena apa? Karena Marcel sangat yakin kalau Davian tetap tidak akan berbicara. Tunggu saja sampai Davian mengatakannya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
skylow
davi udh bucin dr pertemuan pertama 😁😁😁
2023-09-28
0
Happyy
😎😎
2023-09-26
0
Dwi Winarni Wina
Davian ada rasa sm putri n tertarik sm putri makanya jd aneh gitu davian,,,klo emang tertarik sm putri deketin perlahan2 putri ajak berteman dulu....lanjut thor n 💪💪💪💪💪
2023-09-22
1