Sedikit tentang Putri

"Putri, sayang. Bangun nak.."

Putri yang sedang tidur pulas mendengar suara ibunya memanggil dirinya. Ibu Erna, dia adalah ibu yang sudah melahirkan dan membesarkan Putri selama ini. Saat ini Ibu Erna tidak bekerja, hanya saja beliau memiliki toko sayur didepan rumah. Sebenarnya bukan hanya sayur saja yang dijual di toko, karena toko Ibu Erna dan Putri ini juga menyediakan kebutuhan lainnya seperti kebutuhan pokok berupa beras dan lain-lainnya. Bahkan ada juga jajanan anak-anak dan juga es krim. Ya, meskipun toko mereka tidak terlalu besar, tapi barang-barang yang tersedia disini cukup lengkap.

"Iya Bu..." Jawab Putri.

Setelah rasa kantuknya sudah sedikit hilang, Putri keluar dari kamarnya. Terlihat saat ini Ibu Erna sudah rapi dengan gamisnya.

Putri yang memang masih sedikit mengantuk, mengerutkan dahinya.

"Loh, ibu mau kemana? Kok pagi-pagi udah rapi banget?" Tanya Putri.

Tampak Ibu Erna tersenyum.

"Ibu mau pergi kondangan sama ibu-ibu lain. Karena hari ini kamu libur, tolong jagain toko sebentar ya, Put. Ibu enggak lama kok, paling sebelum dzuhur Ibu udah pulang." Ujar Ibu Erna.

Putri menatap jam yang terpasang didinding atas TV. Terlihat saat ini jam sudah menunjukkan pukul 9 lebih. Ternyata ini sudah bukan pagi, melainkan sudah masuk menjelang siang.

Putri menganggukkan kepala.

"Ibu kondangan naik apa? Kenapa enggak minta Putri anter aja?" Tanya Putri.

Biasanya kalau akan pergi kemana-mana, Ibu Erna pasti akan meminta tolong Putri untuk mengantarkannya. Hal ini tentu saja atas permintaan Putri sendiri. Selagi Putri bisa, dia akan menemani ibunya kemana saja.

"Kan tadi Ibu udah bilang kalau mau pergi sama ibu-ibu yang lain. Enggak enak dong nak kalau tiba-tiba Ibu batalin janji terus pergi sama kamu." Jawab Ibu Erna.

Kalau menyangkut soal ibunya, Putri memang agak posesif. Putri tidak mau kalau sampai ibunya kelelahan, oleh karena itu sebisa mungkin Putri selalu mendampingi ibunya kemanapun Ibunya akan pergi.

Putri menganggukkan kepalanya.

"Ya udah, kalau gitu Ibu hati-hati dijalan ya. Kalau misal nanti Ibu mau dijemput, telfon Putri aja." Ujar Putri.

Ibu Erna menganggukkan kepalanya.

"Iya, nanti Ibu telfon kalau emang pengen dijemput. Ya udah kalau gitu Ibu berangkat sekarang ya, yang lain pasti udah nunggu." Ujar Ibu Erna. "Oo iya, habis ini jangan lupa langsung sarapan, udah siang soalnya. Tadi Ibu udah masak tumis buncis sama goreng ikan." Tambah Ibu Erna.

Putri sendiri menganggukkan kepalanya.

"Iya, habis ini Putri langsung sarapan." Jawab Putri.

Setelahnya, Ibu Erna keluar rumah menuju tempat berkumpul ibu-ibu yang lain. Sementara Putri, dia langsung masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya dan menggosok gigi. Mumpung belum ada orang beli, jadi Putri bisa membersihkan diri terlebih dahulu agar dirinya menjadi lebih segar.

Kalau kalian berpikir Ibu Erna sudah tua, maka kalian salah. Usia Ibu Erna masih muda, baru 45 tahun. Dulu, Ibu Erna memang menikah muda. Dan jadilah diusianya yang bisa dikatakan masih muda ini beliau sudah memiliki anak sebesar Putri. Ngomong-ngomong, Ibu Erna memang membesarkan Putri sendirian saja. Dulu Ibu Erna bekerja disalah satu toko kue untuk biaya hidup dirinya dan Putri. Hanya saja setelah Putri lulus SMA, beliau memutuskan untuk resign dari sana atas permintaan Putri. Setelah Putri mendapatkan pekerjaan, Putri mengatakan kepada Ibu Erna kalau mulai detik itu dia yang akan mencari nafkah untuk mereka. Jujur awalnya Ibu Erna tidak setuju dengan hal itu. Ibu Erna ingin agar Putri melanjutkan pendidikannya dengan kuliah. Ya meskipun Ibu Erna mencari nafkah sendirian, tapi Ibu Erna percaya kalau dia bisa menyekolahkan Putri sampai kuliah. Tapi Putri menolak, dia tetap kekeh ingin bekerja saja.

Ibu Erna yang paham kalau Putri memang agak keras kepala kalau sudah ada maunya, akhirnya memutuskan untuk setuju dengan keputusan Putri. Karena Putri juga berjanji kalau suatu saat nanti dia pasti akan melanjutkan kuliahnya. Ya walaupun sampai saat ini Putri belum juga merealisasikan janjinya untuk lanjut kuliah. Setiap ditanya kapan Putri akan kuliah, Putri selalu menjawab dia belum bisa kuliah sekarang karena pekerjaannya yang sangat sibuk.

Oo iya, walaupun Ibu Erna sudah resign, beliau tidak serta merta membebankan semua kebutuhan rumah kepada Putri. Seperti yang kita tau, saat ini Ibu Erna memiliki sebuah toko, dan itu merupakan usaha Ibu Erna agar bisa memiliki penghasilan sendiri dan tidak membebani Putri. Dan tanpa Putri tau, meskipun setiap bulan dia selalu memberikan uang kepada Ibu Erna, tapi Ibu Erna tidak pernah memakai uang itu. Uang yang setiap bulan Putri berikan beliau simpan di bank, beberapa beliau belikan emas sebagai tabungan Putri kelak. Sementara untuk kebutuhan sehari-hari Ibu Erna menggunakan hasil dari penjualan toko. Menurut Ibu Erni, beliau tidak memiliki hak untuk memakai uang hasil kerja keras putrinya. Bukan menjadi tanggung jawab Putri untuk menanggung beban kebutuhan rumah tangga. Putri belum menikah, dan sampai saat itu Putri masih menjadi tanggung jawab Ibu Erna. Sekiranya itu yang Ibu Erna pikirkan.

Pertanyaannya, kalau Ibu Erna membesarkan Putri sendirian, lalu dimana Ayah Putri? Soal itu, Ibu Erna tidak bisa menjawabnya. Yang pasti Putri memiliki seorang ayah, walaupun saat ini entah dimana keberadaannya. Ibu Erna memang sengaja menutup akses mantan suaminya agar tidak bisa bertemu dengan mereka lagi.

Selesai sarapan, Putri duduk di toko. Sambil menjaga toko, Putri tampak asik memainkan ponselnya sembari menikmati es krim. Panas-panas seperti ini memang paling enak sambil menikmati dinginnya es krim.

"MashaAllah, Mbak Vio cantik banget ya." Ujar Putri.

Meskipun semalam Putri sudah melihat Viola secara langsung, tapi saat sekarang melihat fotonya, Putri jadi terpesona lagi. Sehari-hari Viola memang sudah cantik, tapi semalam kecantikan Viola naik berkali-kali lipat. Putri yang juga perempuan saja terpesona dengan kecantikan Viola. Btw karena Viola menikah, toko pun ditutup selama 3 hari. Sejak kemarin, hari ini, dan besok. Jadi Putri baru akan mulai bekerja lagi lusa.

"Mas Rendra beruntung banget bisa dapetin Mbak Vio. Udah ya cantik, sabar, baik hati lagi. Kurang apa coba Mbak Vio? Enggak ada kurangnya sama sekali." Ujar Putri lagi.

Sejak tadi Putri tidak henti-hentinya memberikan pujian untuk Viola. Ya gimana ya, Putri memang sekagum itu dengan Viola. 3 kali pindah kerjaan, baru kali ini Putri memiliki bos sebaik Viola. Selain baik, Viola juga terkenal royal dengan karyawannya. Saat penjualan bunga sedang naik, tidak jarang mereka juga medapatkan bonus. Dan Putri merasa sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan Viola.

"Mbak Putri, mau beli es krim..."

Seorang anak yang datang untuk membeli es krim membuat Putri langsung meletakkan ponselnya.

"Iya, pilih aja, Ben." Jawab Putri seraya beranjak dari tempat duduknya.

Terpopuler

Comments

Happyy

Happyy

😚😚

2023-09-26

0

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

putri sampe terpesona sm bosnya viona emang sangat cantik n baik hati,,,beruntung punya boss sebaik viona,,,lanjut thor💪

2023-09-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!