Mungkinkah jatuh cinta?

"Kalau aku peluk kamu pasti rasanya bakalan nyaman banget kayanya, Put." Bsik Davian dalam hati.

Davian benar-benar larut dengan kegiatannya menatap Putri. Laki-laki itu tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Putri. Memang tidak ada yang sadar dengan apa yang Davian lakukan itu, mengingat Sandra dan Della tampak sibuk mengobrol. Hanya saja, sebagai orang yang menjadi objek dari tatapan Davian, Putri tentu saja sadar kalau sejak tadi Davia mempeerhatikannya. Hanya saja Putri memilih untuk diam dan bersikap seperti biasa. Putri sesekali akan mengobrol menyambung pembicaraan bersama dengan Sandra dan Della.

"Ini Kak Davian kenapa liatin aku terus ya? Apa ada yang salah sama aku? Atau ada sesuatu dimuka aku tapi dia diem aja?" Gumam Putri dalam hati.

Kalau boleh jujur, sebenarnya Putri merasa sangat tidak nyaman. Tapi ya mau bagaimana lagi, tidak ada yang bisa Putri lakukan selain diam.

Sementara Davian, dia benar-benar larut dengan dunianya sendiri. Matanya tidak beralih sedikitpun dari Putri. Hanya saja selain Putri, ada orang lain lagi yang sadar dengan apa yang Davian lakukan, orang itu adalah Daven. Laki-laki berstatus sebagai kembaran Davian itu saat ini sedang menatap kearah dirinya. Daven bukan tidak tau dengan apa yang sedang Davian pikirkan saat ini. Sebegai kembaran, Daven tentu saja cukup paham dengan apa yang saudara kembarnya rasakan. Terlebih antara Daven dan Davian memang memiliki sebuah ikatan batin yang cukup kuat. Sebenarnya dengan Della pun seperti itu, hanya saja karena Della adalah perempuan, jadi mereka tidak terlalu terikat seperti halnya Daven dan Davian. Tau sendiri kan, dibandingkan menganggap Della sebagai kembaran, Davian dan Daven lebih menganggap Della sebagai adik mereka.

Tatapan Putri kini menyusur kesana-kemari mencari keberadaan Rani. Tadi, Rani bilang dia akan ke kamar mandi, hanya saja Rani memang menolak saat Putri mengatakan dia akan menemani gadis itu. Hal itu karena tadi sudah ada Della dan Sandra, jadi Rani merasa tidak enak kalau Putri menemani dirinya ke kamar mandi. Ngomong-ngomong, siapa Rani? Rani adalah karyawan di Azalea's Florist seperti halnya Putri. Sebelum Viola memutuskan untuk menikah, hanya Putri karyawan di Azalea's Florist, hal ini karena Viola merasa sudah cukup dengan Putri saja. Tapi setelah Viola memutuskan untuk menikah, Viola memutuskan untuk menambah karyawan lagi untuk membantu Putri di Azalea's Florist. Mengingat setelah menikah nanti Viola akan sibuk dengan rumah tangganya dan tentu saja tidak bisa kalau harus setiap hari berada di toko bunganya. Dan Rani lah orang yang menjadi teman Putri di Azalea'd Florist saat ini.

"Udah 10 menit kok Rani belum selesai-selesai juga sih. Apa dia nyasar ya?" Ucap Putri tetap didalam hati.

Kegelisahan Putri nyatanya terbaca oleh Davian.

"Kamu cari siapa Put?" Tanya Davian kepada Putri.

Pertanyaan Davian itu membuat membuat Della dan Sandra juga ikut mengalihkan perhatian kearah Putri.

"Eehh, ehm itu, aku cari Rani kak. Tadi pamit ke kamar mandi tapi kenapa belum kesini juga. Padahal udah cukup lama dia di kamar mandi." Jawab Putri jujur.

Della dan Sandra yang memang sudah mengenal Putri, ikut menoleh kesana kemari untuk membantu Putri mencari Rani. Mengingat aula ini sangat besar, ditambah dengan banyaknya dekorasi, siapa tau Rani sudah keluar dari kamar mandi. Sampai akhirnya...

"Itu Rani, Put." Ujar Sandra menunjuk kesalah satu stand makanan yang lokasinya cukup jauh dari meja tempat mereka saat ini duduk.

Putri menoleh, ternyata benar ada Rani disana. Saat ini Rani sedang mengantri di stand sate. Melihat itu, Putri menghela nafas pelan. Disini dis sejak tadi menunggu Rani, tapi Rani malah asik antri makanan.

"Kalau gitu aku permisi dulu ya, Kak. Aku mau ke tempat Rani sebentar, nanti inshaallah kesini lagi." Ujar Putri.

Sandra dan Della menganggukkan kepala, sementara Davian tampak diam saja. Ya gimana ya, Davian merasa sangat berat hati membiarkan Putri beranjak darisana. Tapi mau bagaimana lagi, memangnya apa hak Davian melarang-larang Putri? Davian tidak memiliki hak apa-apa.

Putri beranjak dari kursinya, lalu melangkahkan kaki menuju tempat Rani saat ini. Sebelumnya Putri menganggukkan kepala kepada Davian sebagai kode kalau dia tengah berpamitan kalau dia akan beranjak darisana.

Saat ini Putri menggunakan dress panjang dengan sebuah high heels yang 10 cm yang membalut kakinya. Dan ya, itu membuat Putri merasa agak kesulitan. Mengingat selama ini Putri sangat jarang menggunakan high heels, tidak, bahkan hampir tidak pernah. Terakhir Putri menggunakan high heels adalah saat perpisahan SMA, itu sudah 5 tahun yang lalu. Tapi Putri cukup bersyukur karena saat ini dia masih bisa menggunakan highheels walaupun kesulitan. Sementara itu, sehari-hari Putri memang terbiasa menggunakan sepatu kets saat bekerja, karena memang sepatu kets lebih memudahkan mobilitasnya ketika sedang bekerja.

"Ran..." Ujar Putri memanggil Rani.

Rani yang merasa namanya dipanggil pun menoleh, tampak sebuah senyum tersungging dibibir Rani. Sepertinya Rani tidak merasa bersalah sama sekali setelah membuat Putri menunggu dirinya. Ya bagaimana mau merasa bersalah, Rani tidak tau kalau ternyata Putri menunggu dirinya. Melihat Putri yang seperti sedang asik mengobrol bersama dengan Della dan Sandra membuat Rani memutuskan untuk hunting makanan. Secara saat ini Rani memang sudah sangat lapar.

"Heyy... sini deh Put, cobain makanan-makanannya, enak-enak banget tau." Bisik Rani.

Rani sengaja berbisik agar suaranya tidak terdengar oleh yang lain. Ya Rani malu lah kalau nanti yang lain dengar dan menganggap kalau Rani norak. Walaupun sebenarnya Rani memang agak sedikit norak, mengingat sebelumnya dia tidak pernah datang ke acara pernikahan yang semewah ini. Tapi tetap saja Rani harus menjaga imagenya dong.

Sementara itu, Putri menoleh kearah meja yang tadi dia duduki. Tenryata disana sudah ada Daven juga, kembaran Davian dan Della. Melihat semua berkumpul, entah kenapa justru membuat Putri merasa sungkan kalau harus kembali bergabung. Oeh karena itu akhirnya Putri memutuskan untuk menyetujui ajakan Rani mencoba makanan yang ada. Karena nyatanya sejak tadi Putri baru memakan beberapa potong kue saja, dan saat ini dia merasa lapar juga.

Tanpa Putri ketahui, nyatanya Davian sesekali masih melihat kearah dirinya. Posisi duduk Davian saat ini memudahkan laki-laki itu menatap kearah Putri yang sedang makan bersama dengan Rani. Entah kenapa Davian merasa gemas melihat betapa lahapnya Putri makan. Rasanya Davian juga ingin bergabung bersama dengan gadis itu. Gadis yang bahkan baru Davian kenal belum 1 jam lamanya. Sebenarnya ada apa dengan Davian? Kenapa Davian seperti orang yang sedang jatuh cinta? Tapi benarkah Davian memang sedang jatuh cinta? Aaahh... Tidak, tidak mungkin kan Davian jatuh cinta kepada Putri di pertemuan pertema mereka?

Terpopuler

Comments

nurhayati rambe

nurhayati rambe

cinta pada pandangan pertama ya mas davian

2024-02-09

0

Atik Marwati

Atik Marwati

mungkin cinta pada pandangan pertama...

2023-10-31

0

Yunia Afida

Yunia Afida

ini repost ya, kok kayak pernah bacah kisah davian dan putri

2023-10-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!