Happy Reading🦋
"Dokter Ella, kepala rumah sakit memanggil anda untuk segera keruangan nya."
"Baik, saya akan segera kesana, terima kasih sus"
"Iya, sama-sama Dokter."
Seorang dokter yang mengenakan dress sepanjang mata kaki berwarna nude dengan lengan sepanjang hingga siku tangannya, wanita itu mengambil jas putih dokter dan mengenakannya. Setelah itu dia pun keluar menuju ruangan kepala rumah sakit.
🦋🦋🦋
Ceklek,
"Dokter memanggil saya?".
"Silahkan masuk Dokter Grizella."
Seorang pria yang berusia paruh baya menyerahkan sebuah surat kepada wanita muda yang ada di hadapannya.
Grizella mengambil surat itu lalu mulai membaca tiap kalimat yang ada disana.
"Apa maksudnya ini, saya di pindah tugaskan ke rumah sakit lain?, tapi kenapa mendadak seperti ini?, saya fikir selama bekerja disini, kinerja saya tidak perlu diragukan lagi pak."
Pria paruh baya itu menghela nafas panjang yang terdengar berat.
"Saya hanya mengikuti perintah dari pemilik rumah sakit ini Ella, saya tidak punya kemampuan untuk menentang keputusan beliau" jawabnya.
"Di L.A?". Grizella termenung ketika membaca tempat dimana dia akan di pindah tugaskan.
Terhitung selama 4 tahun aku sudah meninggalkan Los Angeles dan ingin memulai hidup baru di sini, tapi sekarang, aku harus kembali ke sana lagi?. Oh God!, skenario kehidupan apa ini, tidak bisa kah kau memberikan ketenangan dalam hidup ku?
"Saya permisi Dokter, terimakasih." Wanita itu beranjak dari tempat duduknya.
"Mulai hari ini anda sudah dibebaskan dari kewajiban di rumah sakit."
Tanpa menoleh ke belakang, Grizella bisa mendengar dengan jelas penuturan dari Dokter paruh baya itu, ia hanya tersenyum hambar dan segera keluar dari ruangan itu.
🦋🦋🦋
Room Chat
Hero Santiago: Keinginan lo udah gue penuhin, besok dokter itu akan ke rumah sakit milik gue.
Hero Santiago: Oh ya, jangan lupa juga imbalan yang lo janjikan!
Kaisar: Oke, gue udah suruh Alei buat ngurus semuanya.
Kaisar tersenyum smirk, ia menyimpan ponselnya di atas meja dekat sebuah sofa yang harganya fantastis.
HAHAHA
Tawa memenuhi sebuah kamar yang di dominasi oleh warna putih itu.
"Selamat datang di L.A kembali Zela sayang" ucap pria itu sambil mengusap foto yang menampilkan foto Grizella sedang tersenyum.
"Selama 4 tahun berpisah, di hatiku masih tertulis nama mu dengan sangat jelas,"
"Kali ini aku tidak akan melepaskan mu, kamu harus menjadi milik ku, tidak peduli kalau memang sekarang kamu sudah menikah atau hanya sebatas hubungan pacaran dengan pria lain."
Wajah yang semulanya menampilkan kebahagiaan berubah menjadi sendu.
Grizella Triffin Fiennes,
Entah apa yang dilakukan wanita itu pada Kaisar sehingga mampu menjungkir balik kan mood seorang Kaisar Santiago Parker.
Pria yang tak lama lagi akan menginjak usia 27 tahun itu menuju kasur king size nya, hari ini dia perlu beristirahat sebelum besok akan disibukkan dengan aktivitas kantornya.
🦋🦋🦋
Suara Langkah kaki terdengar,
tap..
tap..
tap..
"KAISAR!! "
"Oh ****!"
Kaisar melempar bantal ke arah sumber suara yang cempreng itu
"Ih gila ya, main lempar-lempar aja!"
"Berisik!"
Pelaku yang tak lain adalah Ciara hanya cengengesan mendengar ucapan saudara laki-laki nya.
"Utututu tayang tayang. Bang Kai aku maci cakit ya" ujarnya dengan bahasa anak kecil yang di buat-buat.
Bang kai?
Itu adalah panggilan yang selalu diberikan oleh Ciara untuk Kaisar. Tak jarang panggilan itu membuat seisi rumah menjadi gaduh oleh keributan Kaisar dan Ciara.
Umur boleh 21 tahun!, tapi sifat yang Ciara miliki ketika bersama keluarga nya akan berubah seperti anak kecil yang mencari perhatian seluruh penghuni rumah.
"Stop panggil gue dengan sebutan itu Ciara!."
"Hehe, udah nyaman kayak gini" balasnya dengan wajah tanpa dosa dan berjalan mendekati ranjang saudara laki-laki nya.
Kaisar mendengus sebal, jawaban yang selalu sama diberikan oleh wanita itu.
"Abang ganteng,"
Kaisar menaikan sebelah alisnya mengamati apa yang akan adik kesayangan nya lakukan.
"Bantuin Ciara dong" ujarnya dengan wajah memelas.
Kaisar hanya diam menunggu kelanjutan tingkah Ciara.
"Bantuin Ciara buat bilang ke Daddy berhentiin sewa bodyguard, dengan adanya mereka, Ciara ngerasa ruang gerak Ciara jadi ga bebas."
Gadis itu memasang wajah sedihnya mencoba merayu Kaisar, dan berharap sang kakak mau membantunya.
"Apa yang Daddy lakuin itu sudah tepat, tunggu keadaan lebih kondusif lagi, nanti semuanya akan kembali seperti semula."
"Sampai kapan?, ga ada kepastian waktu nya kan?."
"Mereka terlalu dekat dengan mengikuti kemanapun Ciara pergi, teman-teman kampus Ciara menjadi segan untuk berinteraksi dengan Ciara bang!" lanjut gadis itu tak mau kalah.
"Hmm baiklah, nanti aku akan bicara kepada Daddy agar bodyguard itu menjagamu dari jauh saja, bagaimana hmm?"
Ciara mengangguk mengerti, "Setidaknya ini terdengar lebih baik."
"Hmm"
Ciara beranjak menuju sofa di depannya terdapat meja. Netranya tertuju pada sebuah foto yang menampilkan seorang wanita cantik sedang tersenyum.
"Ckck, masih belum bisa move on!"
"Diamlah, itu bukan urusan mu."
"Kasihan sekali, padahal wajah abang ga jelek banget, tapi susah banget cari pengganti nya ya?"
Kaisar mendengus mendengar ucapan adiknya.
“Umur segini memang lagi susahnya ya cari pasangan? Ujar Ciara dengan mengetukan jari lentiknya pada dagu seperti orang yang berfikir.
Sesekali ia melirik Kaisar, ingin melihat reaksi yang akan ditunjukan oleh kakak keduanya.
" Aku tidak mau menjalin hubungan dengan wanita lain sedangkan hati ku masih diisi oleh Zela."
"Itu masalahnya!, ck, kenapa tidak dicoba dulu, seiring berjalannya waktu Ciara yakin kalau bangkai saarr hehe, akan terbiasa dengan hubungan yang baru itu." ujarnya bersemangat menasihati Kaisar.
"Kau tidak akan mengerti Ciara, jadi lebih baik diam saja dan urus dirimu sendiri, pikirkan kemana karir mu akan kau bawa nantinya setelah lulus S1," ketus Kaisar menohok.
"Aku hanya mencoba menasihati, kenapa jadi menyeret studi ku!"
Merasa jengkel, gadis itu keluar dari kamar sang kakak.
🦋🦋🦋
Keesokan Harinya,
Di suatu rumah sakit Los Angeles,
Hero Santiago Parker selaku pemilik rumah sakit tersebut mengumpulkan seluruh para tenaga medis yang bekerja di rumah sakit miliknya. Hari ini pria itu akan memperkenalkan seorang dokter baru yang akan bergabung untuk bekerja sama dengan mereka. Hal ini sengaja di lakukan agar terjadi kejelasan dan tidak ada bisik-bisik yang tidak penting antar sesama bawahan nya.
"Baiklah, terimakasih semuanya sudah berkumpul tepat waktu sesuai dengan perintah yang saya berikan."
"Seperti yang kalian ketahui bahwa hari ini ada seorang dokter muda spesialis bedah dari New York yang akan bergabung dengan kita."
"Selanjutnya kepada Grizella, mungkin ada yang ingin di sampaikan."
Wanita yang di panggil nama nya itu menarik nafas dalam berusaha untuk tenang. Dari awal setelah keluar dari ruangan kepala rumah sakit tempat lamanya bekerja, wanita itu mengetahui bahwa rumah sakit yang akan menjadi tempat nya mengabdikan diri sekarang adalah milik saudara laki-laki Kaisar.
"Terimakasih dokter atas kesempatan nya,"
Hero mengulas senyum tipis.
Hening,
suasana dalam ruangan itu sangat kondusif, tidak ada yang berani bersuara selain hanya orang-orang yang di perkenankan. Misalnya Grizella saat ini.
"Perkenalkan semuanya, nama saya Grizella Triffin Fiennes, saya seorang dokter bedah."
"Saya tumbuh dan besar di L.A tetapi ketika lulus S1 kedokteran saya melanjutkan pendidikan saya di New York dan mulai meniti karir disana."
"Dan sekarang Tuhan membawa saya untuk kembali ke tempat dimana saya dibesarkan. Semoga kita bisa menjadi partner kerja yang baik," ujar Grizella mengakhiri sesi perkenalan nya.
Hero mengambil alih pembicaraan.
"Saya rasa sudah cukup, kalian semua bisa kembali dan melanjutkan tugas masing-masing, berikan pelayanan yang terbaik untuk semua pasien."
"Baik dok."
Satu persatu dari mereka pun meninggalkan ruangan tersebut.
Tbc....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments