Chapter 4| Awal Semuanya

Happy Reading🦋

Di restoran,

"Wah, makanan nya sudah tersaji ya," ujar Aletheia dengan mata yang berbinar melihat meja yang sudah di penuhi hidangan yang tampak sangat enak.

Hero tersenyum samar.

"Wait, wait. Kak Hero sudah menyiapkan ini ya? Maksudnya sudah memesan terlebih dahulu begitu? Iya kan" cecar Aletheia.

"Kenapa memangnya, kamu tidak suka?".

"Tidak, tidak. Bukan begitu, Alei suka. Tapi Ini rasanya aneh saja."

Pria itu mengalihkan pandangan ke pintu masuk restoran tidak berniat menanggapi perkataan Aletheia ia mengedarkan netranya ke sekeliling restoran seakan menunggu kehadiran seseorang.

Aletheia ingin bertanya, tapi ia menepis rasa penasaran itu. Lebih baik diam saja dan tidak perlu merepotkan diri sendiri dengan menanyakan urusan orang lain bukan?. Detik berikutnya ia memulai untuk menikmati hidangan yang seakan berteriak untuk segera dicicipi.

Di meja makan itu tersaji beberapa masakan seafood, olahan daging, sayuran, serta dilengkapi dengan aneka dessert beserta minumannya.

"Ini banyak banget, gimana cara makannya coba." Celetuk Aletheia.

" Ya dikunyah lah, mau gimana lagi," sahut Hero tidak santai.

Alei tertawa renyah,

"Tapi ini memang banyak banget" ujar wanita itu lagi.

Aletheia mengambil sebuah piring yang sudah terisi nasi dan menambahkan beberapa jenis lauk nya. Hal yang sama dilakukan oleh Hero.

Keduanya makan dengan tenang.

Tapi, tak lama setelah itu,

seorang wanita menutup mata Hero dari belakang seakan ingin memberikan kejutan.

"Evelyn", Hero memegang tangan wanita itu.

" Yes, i'm here baby, i miss you so much," ujar Evelyn yang merupakan tunangan Hero.

Merasa restoran yang tidak ramai pengunjung, wanita yang memiliki rambut blonde dengan tubuh yang langsing selayaknya model, langsung mendekati pria di depannya dan mengecup bibir pria itu,

tak berlangsung lama,

yang semula nya hanya kecupan berubah menjadi lumyatan kecil.

Aletheia merasa terganggu dengan adegan yang ada di hadapannya nya. Matanya ternodai!. Wanita itu merasa bahwa Hero melupakan kehadiran nya disini.

Kalau tidak, bagaimana mungkin pria itu bisa melakukan hal yang tidak senonoh didepannya?.

Hingga dentingan nyaring sendok dari Aletheia menyadarkan Hero dan mengakhiri kegiatannya bersama sang kekasih.

Hero mengusap kasar wajah nya .

"Alei, maaf aku terbawa suasana, tidak seharusnya kamu melihat adegan tadi."

Aletheia mengacuhkannya.

Wanita itu bersiap untuk beranjak dari tempat duduknya.

"Sepertinya kehadiran ku hanya akan menggangu aktivitas kalian, lagipula setelah lama tidak bertemu, kalian perlu waktu untuk berdua." Aletheia berusaha sekuat tenaga untuk terlihat biasa saja.

" Apa yang kamu katakan Alei, habiskan dulu makanan mu" Hero berusaha untuk mencegah Aletheia pergi.

" Alei akan makan di kantor dan pesan makanan secara online"

Aletheia bergegas keluar dari restoran.

"Tapi Alei–"

Aletheia terus berjalan keluar,

bulir air mata yang di tahan akhirnya mengalir juga, tetapi dengan segera dihapusnya.

Dia tidak boleh seperti ini, Hero sudah menjadi tunangan wanita lain, dia tidak boleh menjadi perusak hubungan orang lain.

Aletheia tidak boleh menaruh harapan lebih kepada sosok Hero.

Tetapi tetap saja, yang namanya mengubah perasaan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Aletheia menyukai Hero sejak mereka masih kecil.

Awalnya Aletheia menaruh rasa kagum kepada Hero namun perasaan itu semakin tumbuh menjadi perasaan menyukai Hero sebagai seorang kekasih.

Aletheia menyadari itu ketika dia menginjak jenjang Senior High School. Perhatian yang diberikan Hero kepadanya membuat perasaan nyaman Aletheia kepada Hero semakin membuncah.

Pertemanan Hero dengan Bara menambah intensitas pertemuan mereka. Bara saudara laki-laki Aletheia. Setiap mengunjungi rumah Bara akan selalu ada Aletheia yang ikut nimbrung di pembicaraan kedua laki laki itu. Baik Bara maupun Hero tidak keberatan akan kehadiran Aletheia.

Selain itu biasanya juga Aletheia mengunjungi kediamaan parker untuk menemui Kaisar menanyakan pelajaran-pelajaran yang tidak di pahami nya di sekolah. Tak jarang Hero pun ikut membantu Aletheia.

Hero, Kaisar, Ciara memiliki hubungan yang baik dengan Aletheia sedangkan dengan Bara antara Kaisar dan Ciara hanya sesekali saja berinteraksi dengan pria yang seumuran Hero.

Awal dari usaha yang dilakukan Aletheia untuk melupakan Hero adalah ketika dia berada di bangku kuliah, saat keluarga Parker mengadakan acara pertunangan antara Hero dan Evelyn. Aletheia mulai menjaga jarak dan membatasi berinteraksi dengan Hero.

Hal itu tak luput dari pengawasan Bara yang menyadari perubahan pada adiknya. Sedangkan Hero? Tentu pria itu juga menyadarinya tapi

Hero mencoba menepis pemikiran itu dan mengabaikan hal-hal yang terlintas di kepalanya. Hero meyakinkan dirinya bahwa perubahan Aletheia mungkin karena kesibukan kuliah.

"Aku akan mengurus surat resign, dengan itu, saat Kaisar dinyatakan sembuh dan bisa bekerja kembali, aku bisa segera keluar dari perusahaan parker corp." ucapnya yakin.

Mungkin ini sudah saatnya untuk Aletheia keluar dari parker korp. dan akan mengurus bisnis keluarganya saja.

📱: "Halo bos, nona Aletheia baru saja keluar dari restoran, saya melihat nona Aletheia menangis."

📱: "Hmm baiklah, terus awasi kemanapun dia pergi."

📱: "Baik tuan."

🦋🦋🦋

Sedangkan di dalam restoran, 

"Sudahlah bae, Aletheia bukan anak kecil lagi. Dia bisa memesan makanan yang dia inginkan kalau dia memang lapar." Evelyn mencoba mengalihkan fokus tunangannya.

"Awalnya aku berencana untuk mengajak nya makan bersama kita, dengan pekerjaan di perusahaan yang menumpuk dia perlu asupan yang sehat dan tepat waktu agar tidak jatuh sakit."

Evelyn tidak suka dengan penuturan Hero, dia tidak suka dengan Hero yang mengkhawatirkan wanita lain.

Aletheia hanya lah sahabat dari Kaisar yaitu adik Hero, tidak seharusnya Hero memberikan perhatian yang menurut Evelyn berlebihan.

Evelyn duduk di samping Hero, dia ingin mengambil alih perhatian tunangan nya.

Wanita itu pun mencoba menyuapi Hero---Hero menerima suapan yang diberikan oleh Evelyn.

🦋🦋🦋

5 Hari berlalu, 

Keadaan Kaisar semakin membaik dan hari ini akan segera kembali ke negara asalnya.

"Halo"

"Hmm, what can i do for you little brother?"

"Aku tahu kau mengenal pemilik RS tempat ku dirawat". ucap Kaisar.

"Lalu?" tanya Hero yang tidak mengerti kemana arah pembicaraan.

"Minta kepada kepala rumah sakit untuk memindahkan Dokter Grizella ke rumah sakit milik mu di L.A."

"Grizella siapa, kalau bicara yang jelas!"

Kaisar berdecak, "Grizella, Dokter bedah yang memimpin operasi ku."

"Nanti aku cari tahu."

"Hmm, pokoknya harus bisa," ujar Kaisar.

"Apa keuntungan yang akan ku dapatkan?" tanya suara diseberang sana yang terdengar menyebalkan di telinga Kaisar.

"Kenapa kau menjadi perhitungan begini?"

Hening.

1 detik

2 detik

3 detik

tarik nafas, hembuskan~

"Satu permintaan apapun yang kau mau akan ku kabulkan."

Hero bersorak senang dalam hati mendengar jawaban dari sang adik.

"Aku akan menghubungi rekan ku secepatnya."

Setelah mendengar jawaban dari Hero, sambungan telepon pun di putuskan oleh Kaisar begitu saja.

Dasar adik durjana~

"Kau tidak akan bisa menjauh dari ku lagi Zela, semua akan berjalan sesuai dengan keinginkan ku," ujar Kaisar menerawang.

Kaisar menatap pemandangan kota dari kamar hotelnya. Lampu yang menyala menambah keindahan kota dengan gedung menjulang tinggi. Petang menyambut malam rembulan hadir dengan cahayanya menambah keindahan langit malam.

Tbc ..

Terpopuler

Comments

Alfan

Alfan

bagus banget ceritanya kakak Thor. ntar aku mampir lagi deh kalau ada waktu luang

2023-09-24

1

lollipop_lolly

lollipop_lolly

lagi

2023-09-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!