Ketulusan Cinta Sang CEO

Ketulusan Cinta Sang CEO

Chapter 1|Korban Tembak

Happy Reading🦋

Kaisar Santiago Parker, putra ke-dua dari pasangan Argan Loui Parker dan Laras Agatha Parker. Kaisar memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Hero Santiago Parker dan seorang adik perempuan yang bernama Ciara Santiago Parker. Ketiga saudara tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda.

Kaisar adalah lelaki tampan bak dewa Yunani dengan postur tubuh yang gagah dan terkenal dingin, selalu sibuk dengan pekerjaannya yang sangat menumpuk. Lelaki yang gila kerja itu bisa melupakan apa saja di sekelilingnya jika sudah berhadapan dengan berkas-berkas dan layar monitor yang ada di meja kerjanya.

Beruntung keluarga Parker sudah hafal betul dengan bagaimana Kaisar dan mereka sangat memperhatikan Kaisar yang selalu bersikap cuek dengan semua orang jika sudah bekerja.

Maklumlah, pekerjaan merupakan pelariannya selama ini demi berusaha untuk tetap terlihat baik-baik saja setelah empat tahun kejadian menyakitkan dimana dia merasa dikhianati dan ditinggalkan begitu saja oleh gadis yang sangat dicintainya yang bernama Grizella.

Meskipun sempat mengalami keterpurukan yang mendalam, namun tidak membuat seorang Kaisar terjerumus dalam dunia gelap, misalkan menjadi seorang alcoholic atau bermain wanita demi meluapkan emosinya. Kaisar berfikir setiap hal buruk yang dialaminya masih bisa dialihkan ke hal lain yang tidak akan merugikan diri sendiri maupun orang sekitar.

Selama empat tahun Kaisar gagal move on setelah kepergian Grizella dari hidupnya. Grizella menghilang bak ditelan bumi.

Apalagi di keluarga Parker terdapat aturan yang tidak bisa di ganggu gugat sedikitpun, dimana keluarganya melarang dengan sangat keras adanya segss bebas meskipun keluarga mereka berada di wilayah yang mana hal tersebut adalah lumrah.

Hal ini dikarenakan Ibu dari Argan Loui Parker atau nenek Kaisar merupakan orang asli Indonesia yang patuh terhadap norma-norma orang timur. Jika di langgar maka hukuman berat siap menantinya.

Kaisar saat ini menjabat sebagai wakil direktur utama di perusahaan Parker Corp membuat seorang Kaisar menjadi pribadi penuh tanggung jawab terhadap pekerjaan.

Komitmen dan totalitasnya tidak perlu di pertanyakan lagi. Tanggung jawab besar ada di pundaknya karena Hero enggan untuk mengurus bisnis keluarga dan lebih memilih untuk merintis bisnis sendiri. Hero mendirikan rumah sakit miliknya sendiri. Tetapi selain itu dia juga menjadi pimpinan rumah sakit Parker.

Adik perempuannya yang sangat periang dan manja bernama Ciara, belum jelas apa yang diam mau padahal usianya sekarang menginjak 21 tahun.

Jadi Kaisar harapan satu-satunya keluarga untuk meneruskan bisnis di perusahaan untuk menjaga kekayaan keluarga keluarga

--dan juga tentunya keberlangsungan hidup ribuan karyawannya.

🦋🦋🦋

Kaisar sedang berada di kota New York ditemani oleh sekretaris pribadinya yang juga sahabat kecilnya Aletheia.

Selama di Ney York, Argan meminta Kaisar untuk menyelesaikan permasalahan pada pembangunan proyek perhotelan baru di sana.

Argan sengaja menyuruh nya untuk turun langsung ke sana dengan alasan Kaisar tidak akan lama lagi menggantikan posisi Argan Sebagai Presiden Direktur, karena tidak ada pilihan lain Kaisar pun menuruti perintah Daddynya.

Memerlukan waktu selama seminggu untuk Kaisar menyelesaikan permasalahan di New York hingga daddy nya menelfon dan meminta Kaisar untuk kembali pulang. Katanya ada hal penting yang ingin dibicarakan.

Hingga saat nya tiba, semua keperluan sudah disiapkan oleh Aletheia dengan baik. Kaisar hanya perlu mengemaskan barang-barang pribadinya yang tidak mungkin di urus oleh Aletheia.

Namun,

Ketika Kaisar keluar dari apartemen pribadi milik keluarga parker untuk menuju mobil yang sudah di depan tiba-tiba

Dorrr...

Pandangan Kaisar berkunang-kunang hingga kegelapan yang mendominasi seluruhnya.

🦋🦋🦋

"Bagaimana, apakah segala keperluan untuk operasi pasien sudah disiapkan?" tanya seorang wanita yg sedang mengenakan jas berwarna putih yang memiliki name tag Grizella T.F kepada perawat yg ditemuinya.

"Sudah dok, pasien sudah memasuki ruangan operasi."

Grizella bersiap-siap dan mengganti jas putih dokternya dengan seragam operasi. Mereka bergegas menuju ruangan tersebut untuk menjalankan tugas. Grizella berjalan membawa dirinya mendekati pasien yang memerlukan bantuan nya.

Berdasarkan info yang di dapatkan dokter wanita itu, pasiennya kali ini adalah korban penembakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Ia membawa derap langkahnya mendekati sang pasien yang terbaring tidak berdaya di brankar.

Wanita itu tertegun ketika melihat seseorang yang berbaring dengan lemah di brankar. Kaki yang berpijak terasa lembut seperti jeli.

‘’Bukan dia kan? Tidak,tidak. Aku hanya salah melihat, tidak mungkin ini Kaisar.’’ racau wanita itu menatap darah yang membasahi dada si pasien.

Dokter Arka yang merupakan rekan Grizella untuk melakukan operasi kali ini mendekati Wanita itu.

‘’Tenangkan dirimu, kau tidak boleh hilang fokus di situasi seperti ini. Nyawa pasien yang terpenting dan harus kita selamatkan.’’ ujarnya menasihati.

Grizella berada di samping Kaisar, mencoba menguatkan dan menenangkan diri. Bayangan-bayangan masa lalunya bersama pria itu masih tersimpan dengan jelas.

Wanita itu tidak menyangka setelah sekian lama berpisah dengan seseorang yang pernah memberikan warna di hari-hari nya lalu sekarang dipertemukan dengan keadaan yang seperti ini. Pria itu tidak sadarkan diri.

"Dokter Grizella, apakah anda yakin akan memimpin jalan nya operasi kali ini" ujar dokter Arka yang merupakan rekannya.

Grizella tersadar dari lamunannya,

"Tentu saja, aku bisa melakukannya lagipula ini bukan kali pertama bagiku."

"Tapi tampaknya keadaan mu sekarang sangat emosional, kalau tidak bisa mengendalikan diri menjadi lebih tenang , kesalahan kecil akan berakibat fatal, nyawa pasien ini yang menjadi taruhannya, serahkan operasi ini kepada ku saja,"

‘’Anda mau dia selamat? Aku akan menyelamatkannya.”

Dengan penuh keyakinan dan mimik yang tampak serius wanita yang mengenakan seragam scrub suits itu pun menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh rekan kerjanya.

"Tanpa mengurangi rasa hormat saya sedikitpun, sekali lagi saya tekankan bahwa saya bisa melakukan ini dokter arka."

Tidak ingin memperpanjang perbincangan tersebut yang akan membuat penguluran waktu pelaksanaan operasi , dokter arka pun menjawab "Baiklah-baiklah, aku percaya padamu. Kalau begitu operasi bisa di lakukan sekarang."

Grizella mengangguk, wanita itu memejamkan matanya dan menarik nafas panjang. Operasi kali ini, dia mengambil hak penuh atas keberlangsungan hidup pasien yang tengah berbaring lemah di hadapannya saat ini.

Wanita tersebut berusaha untuk setenang mungkin di setiap tindakan yang dilakukan nya. Menekan perasaan yang berkecamuk dalam dirinya terkait siapa yang menjadi pasien nya sekarang, sumpah janji untuk mempertahankan hak kehidupan manusia harus dilakukan dengan sebaik mungkin.

Kamu harus bisa bertahan Kai, aku akan membantu mu mengeluarkan peluru itu. Aku berjanji kamu akan segera pulih, kamu pria yang kuat. Ayo kita berjuang bersama-sama. 

Ucapan itu tentunya hanya ada di dalam hati saja.

Pandangan Grizella berpindah kepada rekan-rekan nya.

"Kalian harus lebih fokus terkait tanda-tanda apapun yg muncul nantinya. Kita mengupayakan untuk selalu bekerja sama dan jangan sampai keliru dalam mengambil penanganan." ujar Grizella berucap tegas dan lugas, kedua maniknya serius dengan pandangan menuntut.

Rekan kerja nya yang terdiri dari lima orang tersebut mengangguk.

Lampu operasi menyala, satu persatu alat medis dipergunakan dengan silih berganti. Grizella menggoreskan pisau bedah pada bagian bawah diafragma kanan pasien, perasaan khawatir dirasakan karena letak peluru yang mengenai luka tembak tersebut dekat dengan hati yg merupakan organ vital manusia.

Keringat membanjiri dahi wanita tersebut yang diusap sang asisten berulang kali. Grizella masih berusaha untuk mencari peluru pada pasien tersebut, hati-hati serta fokus itu yang menggambarkan keadaan nya sekarang.

" Pinset."

Perawat memberikan alat yang diminta oleh dokter tersebut.

🦋🦋🦋

Sedangkan di rumah utama,

"Bagaimana bisa Kaisar terkena tembakan, Argan apa yang terjadi?"

Argan menatap mata wanita yang begitu dicintai nya. Wajah yang menampilkan kesedihan begitu jelas disana.

"Aku berjanji akan segera mendapatkan pelaku nya, tapi untuk sekarang kita fokus kepada Kaisar dulu,"

"Aku sudah menyewa tim khusus untuk menyelidiki kejadian disana, motif penembakan ataupun siapa yang terlibat pasti akan segera terungkap sayang. Sekarang kamu tenang ya, doakan saja supaya operasi berjalan dengan lancar."

"Aku tidak ingin hal yang buruk menimpa anak-anak ku" ucapnya dengan wajah yang di banjiri air mata.

‘’Kita harus segera menyusul Kaisar kesana mas.”

“ Iya, sebentar lagi private jet yang ku sewa akan datang.”

Pasangan suami istri itu pun bersiap-siap untuk penerbangan mereka.

"Kaisar akan baik-baik saja dan akan segera pulih, percayalah. Dia bukan anak yang lemah." Argan berusaha untuk meyakinkan sang istri bahwa keadaan anak kedua mereka yaitu Kaisar Santiago Parker akan segera membaik.

🦋🦋🦋

Kembali ke ruangan Operasi,

"Dapat."

Seulas senyum dan perasaan lega tampak pada wajah Grizella. Setelah beberapa jam bekerja diruang operasi akhirnya apa yang dicarinya sedari tadi ia temukan.

"Biarkan aku menjahit nya." Dokter Arka yang sebelumnya memperhatikan kerja rekannya membuka suara.

"Aku bisa melakukannya, kau bisa membantu ku dengan memperhatikan denyut nadi, aliran darah serta pernapasan pasien." tatapan Grizella tidak pernah putus pada pasiennya dan mulai menjahit dengan teliti.

Mendengar ucapan Grizella, Dokter Arka hanya tersenyum kecut.

Sebenarnya siapa dia Ella, kenapa kamu terlihat sangat khawatir. 

Tbc....

Halo guysss....

Makasih yang sudah mampir, semoga betah ya bacanya:(

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!