🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
*BAHAGIA
Setiap manusia mendefinsikan kata Bahagia itu dengan cara yang berbeda-beda
Bahagia tidak harus diukur dengan materi dan tidak dilihat dari pencapaian seseorang dalam kesuksesan,
Bagiku bahagia itu cukup sederhana bisa menjalani hidup dengan baik dan selalu bisa mensyukuri Nikmat dari ALLAH SWT.
Bahagiaku sebelum terjerat dengan dirimu*
ASMA ALMIRA MUSTHAFA
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
"Kamu gak apa-apa Asma?" Sebuah uluran tangan dari seseorang di depan Asma.
Asma menyusuri tangan tersebut, mencari tahu siapa pemiliknya yang berbaik hati ingin menolong. Seorang pria tersenyum tulus memandangi dirinya dari atas. Sosok Pria yang tak lain adalah Rian.
Aneh. Meskipun tetangga, Rian tak pernah bertukar sapa dengan Asma. Dari Awal Mereka mendiami perumahan di komplek yang sama, entah lebih dulu Rian atau Asma, mereka tak pernah berkomunikasi satu sama lain. Untuk pertama kalinya Rian menyapa, bahkan ternyata dia tau nama Asma.
"Aku Rian tetangga kamu?" Berfikir seolah Asma Tak mengenal dirinya. Mengoyangkan tangannya agar segera diraih oleh Asma.
Sejujurnya Asma sudah mengenal Rian dari Sonia. Sejak awal mereka berteman, Sonia selalu bercerita tentang Rian. Entah sejak kapan Sonia mengenal Rian, tapi bisa dipastikan jika cewek tersebut menyukainya.
Buktinya hingga detik ini, sahabat yang biasanya selalu ada tidak menampakkan keberadaan dirinya. Biasanya dia langsung excited melihat sahabat yang lagi kesusahan. Bisa dipastikan dia sedang terpesona dengan Rian.
"Terima kasih kak, Asma bisa sendiri." Menolak secara halus.
Asma belum terbiasa bersentuhan dengan lawan jenisnya yang baru dikenal. Asma langsung berdiri agar semua tahu kalo dirinya baik-baik saja. Kejadian ini tak akan membuat Asma merasa butuh pertolongan seseorang. Dia bukan wanita lemah yang harus dikasihani. Dia bisa melewatinya sendiri.
Tanpa melihat raut wajah kecewa Rian, Asma memperhatikan sang pelaku yang mengambil kursinya tanpa permisi.
Ish,, padahal di sampingnya ada kursi kosong, ngapain coba harus ngambil milik orang.
Asma hendak menarik kursi di samping pelaku yang tak lain adalah ILham. Belum sempat dia menarik kursi tersebut sebuah kaki terangkat dan terduduk di atasnya. Egois kan? ILham sungguh serakah.
"Kak Il, bisa tidak gak usah ganggu aku. Itu kursi aku, ngapain coba ngambil gak permisi! Di samping kakak kan ada yang kosong!" Asma berusaha berbicara dengan tenang, sejujurnya dia sedang menahan emosi sekarang.
Tidak ada respon dari ILham, hanya clingak-clinguk memperhatikan setiap sisi kursi.
"Gak ada namanya!"
"Hah!....."
Asma tercengang atas jawaban ILham. Lagi-lagi dia ditertawakan oleh siswa lainnya, kecuali ILham. Dia masih setia dengan muka tanpa ekspresi, tanpa rasa bersalah dan berdosanya. Sungguh jika membunuh tidak dosa, Asma ingin segera menghabisi nyawa manusia yang tidak tahu diri ini.
"Dasar, JAHAT!. Beraninya sama cewek. Kak Il cemen."
"Hah, Il?.l" teman-teman ILham yang tak lain Dika, Bima dan Rian terkejut mendengar panggilan yang aneh untuk Kaptennya. Mereka menahan tawa, sungguh tidak etis jika harus menertawakan kapten. Mereka sangat sungkan terhadap ILham.
*Il, untuk pertama kalinya ada yang memanggil dirinya dengan Il*. Bisanya panggilan untuk dirinya paling tidak Ham. Sungguh aneh, menggelikan di telinga Ilham.
*I*l? Ilham mengerutkan alis tanda tidak suka.
"Heh Singa betina!"
"Lho kok singa betina?"
"Pikir sendiri!"
"Huffhhh Dasar nyebelin!"
"Sini kursinya!" berusaha menarik kursi yang dihalangi kaki Ilham. Namun tidak berhasil. Kaki Ilham yang berselonjor di atas kursi cukup berat, Semakin ditarik semakin kuat Ilham menahan kursi.
"hufh kak Il keterlaluan!." Reflek Asma mendorong bahu Ilham, namun kekuatan Asma tak mampu menggoyahkan tubuh Ilham. Asma tanpa sengaja sudah melanggar prinsipnya yang tidak akan menyentuh pria yang baru dikenal. Dia sungguh geram ingin sekali dia memukul Ilham, mungkin dengan hal tersebut mampu mengurangi emosinya.
"Gila, sumpah nih anak nyebelin." gerutu Asma.
Sebuah pukulan pelan di bahu Asma mengalihkan perhatiannya,
"Ini, kamu duduk pakai ini saja. Gak perlu ngomong sama dia lagi. Mending kamu minta maaf aja biar urusannya cepet selesai!" Rian memberikan sebuah kursi.
"Gak akan. Dia yang salah ngapain juga harus aku yang minta maaf?" Asma masih dalam mode kesal menjawab perintah Rian. "Ngomong-ngomong makasih kak, kursinya." Asma tersenyum tipis mengambil kursi dari Rian, bicaranya pun kembali ia lembutkan.
Rian hanya membalas dengan tersenyum.
Asma heran memperhatikan temannya yang tidak memperdulikan dirinya. Senyam-senyum gak jelas.
"Astagfirullah, Nia! Kamu lihat apaan sih? Kamu gak lihat temen kamu teraniaya? Bukannya bantuin malah senyam-senyum sendiri." Asma menggoyang-goyangkan tubuh Sonia, berusaha menyadarkannya.
"Ya ampun Asma....... Kak Rian ganteng banget deh. Apalagi pas dia tersenyum. Ummmm manis nya..... Dia seperti pahlawan, datang disaat ada yang butuh pertolongan. Pengen deh aku yang ditolongin sama dia barusan. Hmmm kak Rian."
Sonia berbicara dengan mata yang berbinar-binar. Matanya masih memperhatikan Rian yang sudah duduk kembali ke tempat yang di dudukinya tadi.
"Ish, berhenti menghayal!" menonyor kepala Sonia.
"Ihhh Asma sakit tau!"
"Lagian ya kamu, udah tau aku jatuh malah gak ditolongin!"
"Sorry." Sonia mengangkat kedua jari membentuk huruf V.
"Hay my honey. Aku kangen tau, dari tadi aku nyariin kamu. eh ternyata ada di sini." Clara datang menghampiri Ilham, tanpa permisi langsung duduk di kursi kosong sebelah Ilham. Kursi yang sempat direbutkan oleh Asma.
"Honey, haus gak, nih aku bawain minuman spesial buat kamu. Minuman favorit kamu." Clara menyodorkan sebuah jus Alpukat ke Ilham. Tersenyum semanis mungkin, namun Dika, Bima dan Rian yang melihatnya serasa ingin muntah berjamaah. Muak mereka melihatnya.
Ilham hanya melirik sekilas jus di depannya, tidak ada niatan untuk meminum.
"Buat aku aja dari pada mubazir." Bima tanpa melihat Clara yang melotot, langsung meneguk habis jus di dalam gelas.
"Thanks ya." Clara mamutar bola matanya malas.
Bukan Clara namanya jika dia harus putus asa, dan berhenti menarik perhatian Ilham. Clara mengeluarkan tisu dari saku di baju seragamnya.
"Ilham ada saos di bibir kamu." Clara ingin mengelap namun langsung ditepis oleh Ilham. Ilham mengelap dengan ibu jarinya sendiri.
Clara mengerucutkan bibirnya disaat usahanya gagal lagi, namun setelah itu ia tersenyum kembali memasang muka manis.
Kedatangan Clara tak luput dari perhatian Asma dan Sonia, mereka risih dengan perilaku Clara yang kecentilan kayak cacing kepanasan. Lebay kata mereka berdua. Mereka lebih memilih fokus menghabiskan makanan masing-masing. Takut jika bel berbunyi makanan mereka belum habis. Mubazir jika harus dibuang.
Ilham berdiri meninggalkan Clara tanpa sepatah katapun. Teman yang lainnya ikut berdiri menyusul kapten mereka.
"ILham kamu mau kemana, tunggu aku." Clara berteriak, hendak berdiri namun tertahan karena peringatan dari Dika.
"Diam. Gak usah ikut." Dika berbicara dengan nada agak tinggi. Kemudian meninggalkan Clara yang masih cemberut.
"Kapten kok langsung pergi? Kita belum selesai makan. Mie kapten aja masih ada separuh!" Bima bertanya.
"Gak mood."
"Pasti gara-gara si cacing kremi datang." Bima bisa merasakan kekesalan sang kapten saat Clara datang.
"Sepertinya sudah cukup kapten menjahili Asma, aku yakin dia sudah jera. Apa kapten lupa sama prinsip Club kita untuk tidak menyakiti wanita." Rian mengalihkan topik pembicaraan, dan berusaha meyakinkan Ilham.
"Kamu kira aku pikun. Tunggu saja kalo aku sudah puas bermain dengannya, aku gak akan mengganggu dia lagi." ILham berkata tanpa ekspresi, membuat yang mendengarkan heran dan juga penasaran.
Apa maksud kapten?
Apa dia........
Ah mana mungkin sehari langsung baper
Dika, Bima dan Rian saling memandang satu sama lain, mereka seolah berbicara melalui tatapan mata. Mereka tidak menemukan jawaban, hanya bisa menerka-nerka saja.
"Suatu saat kamu pasti akan menyesal gadis kecil."
.
.
.
ASSALAMMUALAIKUM JUMPA LAGI
MAKASIH YANG SUDAH BERKENAN MEMBACA KARYA SAYA,
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE YA
SEMOGA SEHAT SELALU
SEE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
SUSANTA
like ...😍😍
smngatt kaka..💪😊
2020-07-14
1