"Mau apa kamu datang kemari pangeran? pertunanganmu sudah ditentukan oleh raja." rasanya sakit melihat orang yang dicintai akan bertunangan dengan wanita lain. Christopher menatap gadisnya dengan tatapan lembut, sebenarnya dia tidak bisa meninggalkan orang yang sangat dia cintai, dia memengang kedua tangan gadisnya, begitu erat, dia enggan melepaskannya.
Ya Christopher menemui gadis yang dicintainya dimalam sebelum keberangkatan mereka ke kerajaan Zelda untuk membicarakan perjodohan mereka.
"Tidak Isabelle....aku tidak mencintai wanita itu, yang aku cintai hanya kamu seorang,dan hatiku ini hanyalah milikmu, aku tidak sudi memberikannya pada wanita lain."matanya sudah berkaca-kaca, Christopher tidak kuasa menahan air matanya, kini mereka sedang dalam balutan kesedihan, tidak bisa bersatu karena keadaan, bahkan sudah sangat mustahil untuk bisa bersama.
Isabelle diam membisu,dia sudah tidak bisa berbuat apapun, cintanya tidak akan membawa pada pernikahan, cinta ini akan sirna, bahkan posisinya sudah tidak menguntungkan Isabelle. Dia akan terbuang dan terlupakan, karena semuanya sudah diambil alih oleh gadis bernama Licorice. Rasanya sesak dan perih, lukanya begitu dalam hingga akan sulit untuk pulih kembali.
"Aku tahu pangeran ...aku tahu,tapi kita sudah tidak bisa berbuat apapun untuk ini, kita tidak akan bisa bersama pangeran, meski kita saling mencintai."Isabelle sudah tidak kuat, harapannya sudah luruh, seperti air matanya dan semuanya sudah hilang dari dirinya.
"Akan aku usahakan Isabelle demi cinta kita....jika ayah tetap tidak merestui hubunganku denganmu, aku akan kabur membawamu keluar dari kerajaan, kita akan hidup bersama selamanya, tanpa ada hukum,tanpa ada keterpaksaan dan tanpa ada rasa sakit, kita berdua akan hidup tenang Isabelle, dan membangun keluarga kecil kita." Christopher akan melakukan apapun untuk orang yang dia cintai,bagaimanapun caranya.
"Tidak bisa begitu pangeran.... ini adalah perintah dari raja langsung, kita tidak bisa membantahnya." Isabelle tidak bisa menentang raja, karena itu sudah jadi keputusan mutlaknya.
"Tidak Isabelle aku akan tetap bersamamu, meski nantinya aku menikahi wanita itu, aku tidak akan berpaling darimu....aku tidak akan pernah peduli dengannya, meskipun nantinya dia menjadi istriku." tekad Christopher sudah bulat, dia tidak akan peduli dengan statusnya yang nantinya akan menjadi suaminya.
"Tapi pangeran-
"Sttttttt..." Telunjuk Christopher menyentuh bibir indah Isabelle.
"Sudah jangan katakan apapun lagi Isabelle, sudah cukup, aku tidak mau kamu mengatakan hal sedih lagi, ingat aku akan bersamamu, kita akan selalu bersama, aku mencintaimu."Isabelle tersenyum meski hatinya sesak, tapi dia senang karena pangeran Christopher masih memiliki perasaan yang kuat terhadapnya, dia tidak akan khawatir jika pangeran Christopher akan mencintai wanita itu.
Christopher membawa Isabelle dalam pelukannya, dia benar-benar tidak bisa kehilangan gadisnya, dia akan lakukan apapun meski dia harus melawan raja. Isabelle mengeratkan pelukannya, ada senyum terukir indah di bibirnya.
"Aku tidak akan tinggal diam, siapapun akan menderita jika merebut apa yang seharusnya menjadi milikku, aku tidak peduli dengan gelar yang kau punya putri, aku yang akan menang." ketidakterimaan hatinya membuat dia ingin melihat derita dari wanita yang nantinya akan menjadi istri dari pangeran pujaannya.
Christopher melepaskan pelukannya, kini tangannya sudah menyentuh bibir milik Isabelle, lalu mendekatkan tubuhnya dengan Isabelle, hingga membuat tubuh mereka berdekatan, Christopher menyentuh pinggang Isabelle, tanpa basa-basi dia mencium bibir Isabelle lembut, Isabelle tidak menolaknya, bahkan menerimanya dengan senang hati, akhirnya dia menjadi wanita yang pertama, yang menikmati ciuman pangeran dambaan setiap kaum hawa.
Dideru oleh angin malam yang semilir, suasana ditaman belakang istana sangat sepi, membuat keduanya terbawa suasana menikmati alunan binatang malam,dengan cahaya rembulan yang menyinari, membuat keduanya tidak ingin menyelesaikannya dengan cepat. Isabelle mulai membalasnya, mereka saling memberi rasa dalam setiap pagutan, cinta yang tidak bisa bersatu membuat mereka tidak ingin melepas.
Dari kejauhan terlihat seseorang memperhatikan keduanya, matanya membelalak sempurna melihat keduanya saling bertautan, ada rasa kesal saat keduanya melakukan hal memalukan itu dihadapannya. Sejak tadi dia memperhatikan perdebatan mereka hingga akhir, dia mendengarnya dengan jelas pembicaraan mereka berdua.
"Sial... apa-apaan mereka berdua, jika aku membeberkan ini maka akan turun martabat raja, jika pangeran Christopher melakukan hal memalukan sebelum keberangkatan ke kerajaan Zelda, sungguh aku kasihan pada putri yang dijodohkan dengannya." batinnya menatap tidak suka pada adik yang berbeda ibu dengannya, ya dia adalah pangeran Mikhail putra pertama dari istri kedua raja Philip.
Dia memang suka menyendiri di taman belakang kerajaan, untuk menikmati malam indah, Mikhail sangat menyukai keheningan, dan setiap malam memang dia selalu berada disini untuk sekedar menenangkan pikirannya yang terlalu rumit.
"Dasar laki-laki brengsek..... " umpatnya lalu beranjak pergi meninggalkan mereka yang sedang dimabuk asmara.
Christopher melepaskan ciumannya, nafas mereka memburu, ada senyum indah terpancar jelas di wajah mereka, ini adalah yang pertama bagi mereka. Isabelle seakan dibawa menuju keindahan yang sebenarnya, pangeran membuktikan jika Isabelle adalah wanitanya dengan ciuman panjang tadi.
"Aku mencintaimu Isabelle, itu tidak akan pernah berubah." mereka berpelukan kembali, menatap langit yang bergemelapan oleh cahaya bintang yang menyebar luas di langit malam.
"Aku juga pangeran, aku juga sangat mencintaimu."
☾ ⋆*・゚:⋆*・゚:⠀ *⋆.*:・゚ .: ⋆*・゚: .⋆
Di langit yang sama Licorice menatap kosong langit, pandangan wajah dengan luka hati yang amat dalam, dia berdiam diri di hamparan rumput dengan duduk bertumpu pada batu berukuran sedang. Mata zamrud nya terus memandang langit malam, semua terasa hampa saat ini.
"Akan ada apa lagi setelah ini? setelah semua yang ku lalui, apa yang akan terjadi kedepannya?." gumamnya, entah seperti apa masa depannya setelah menikah dengan pangeran Christopher, apa dia akan bahagia? atau hanya mendapatkan luka? dua kata berbeda makna,yang membuat Licorice takut menjalaninya.
"Ibunda aku harap kamu selalu memperhatikan ku dari atas sana, aku berharap ibunda selalu menemaniku." ada rasa yang sangat sulit untuk dia jelaskan saat ini, antara benci dan dengan keputusannya, dan juga membenci keputusan ayahnya.
Angin malam membawa ketenangan dalam kesunyian, buku di tangannya berkutik mengikuti arah angin, suara kertasnya membuat iramanya sendiri. Ada apa dengan Licorice, bahkan dia sudah tidak mampu mengutarakan apa yang ada di dalam hatinya, sekarang dia sudah pasrah dengan semua yang dititah kan ayahnya sebagai raja.
Raja memang baik, tapi ada gurat kekesalan dan kekecewaan yang selalu dia tampakan saat Licorice menatapnya, mungkin karena masa lalu yang perih, yang membuat raja Benedict selalu menatap putrinya seperti itu,guratan itu sangatlah jelas terlihat seperti tinta yang tertulis pada lembaran kosong, dan pasti sangat sulit untuk menghapuskan nya.
"Aku titipkan ayahanda pada kalian ketiga kakakku, jagalah dia, jangan sampai kita kehilangan keindahan berlian lagi, cukup satu berlian saja yang hilang, kak aku mengharapkan penjagaan kalian bertiga pada ayahanda."
Waktu akan mengungkap segalanya, kebenaran akan terlihat ketika mereka menyadari kesalahan mereka, besok pagi Licorice akan dipertemukan oleh pangeran Christopher, dia akan melihat calon suaminya, dia akan melihat seperti apa pengeran yang dijodohkan dengannya itu, apakah dia bisa menerimanya meski dengan terpaksa? mungkin akan ada banyak badai yang menantinya, mungkin dunia telah menyuruhnya terus berjuang.
"Aku pasti akan menerima ini dengan kelapangan hati."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Rohmi Hidayati
nyesek😭
2023-09-18
1