Bab 2

"Besok jika ingin kemana-mana kabarin aja, atau kamu mending pindah ke Jakarta aja." ucap Wandi membujuk sahabatnya itu.

"Aku pikir - pikir dulu, di sana aku udah nyaman juga, hidup nyaman nggak sebising Jakarta." jawab Geby.

"Senyaman apapun di sana jika tidak ada aku, maka itu tidak akan seru."

Geby hanya tersenyum kepada lelaki itu. Dia tau bahwa sebenarnya lelaki itu sudah lama menyukainya. Namun entah mengapa Geby merasa enggan untuk memiliki hubungan dengan Wandi. Dia takut jika terjadi sesuatu maka hubungan mereka akan berantakan.

"Sudah pulang sana, besok aku hubungi lagi."

Geby melambaikan tangannya saat Wandi meninggalkannya. Ia saat ini kembali ke rumahnya yang ada di Jakarta. Saat ini dia sedang mengadakan pertemuan di Jakarta. Untuk itu dia menghubungi sahabatnya itu.

Selain untuk pekerjaan, sebenarnya dia pergi untuk mencoba menerima takdirnya. Setelah tau bahwa lelaki yang ia cintai sudah memiliki wanita lain.

Yah Geby sedang berusaha untuk melupakan cintanya kepada El saat ini. Walaupun dia sangat menginginkan lelaki itu, namun dia tidak ingin sebagai pihak ketiga dalam hubungan mereka berdua. Apalagi dia tau bahwa El sudah cinta mati kepada mantan istrinya dan tidak pernah ada cinta untuk dirinya.

...****************...

Vivian akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah Wandi setelah makan siang. Ia tidak ingin berlama-lama dengan Alby. Dia merasa tidak nyaman berdekatan dengan lelaki itu. Karena statusnya di masa lalu. Dia yakin setelah Alby tau siapa dirinya maka lelaki itu akan membencinya tanpa sisa.

"Hmmmm lelaki, sekarang kamu mengemis cinta, tapi saat tau siapa aku sebenarnya, maka kamu akan membenci aku tanpa sisa." gumamnya sambil berjalan menuju kamarnya.

Vivian merasa bersalah kepada lelaki itu. Namun sampai kapanpun dia berjanji tidak akan menerima cinta Alby karena sesuatu di masa lalunya yang tidak di ketahui oleh Alby.

Vivian merebahkan tubuhnya yang terasa sedikit lelah. Dia memainkan ponselnya sambil menonton film kesukaannya.

Wandi yang baru saja kembali kerumah tidak melihat Vivian. Namun dia melihat mobil wanita itu sudah ada di rumah.

Dia berjalan menuju kamar wanita itu. Dia ingin berbicara kepada wanita itu.

"Tok tok tok." Wandi mengetuk pintu kamar wanita itu.

Tidak begitu lama pintu kamar terbuka. Dia melihat wanita itu masih menggunakan baju yang sama. Dia mengedarkan pandangan ke dalam kamar wanita itu yang nampak dominan warna pink.

"Warna kekanakan sekali." ucapnya dalam hati.

Vivian menatap lelaki itu yang sedang mengedarkan pandangannya ke dalam kamarnya. Dia bingung kenapa lelaki itu pulang secepat itu.

"Bukannya tadi pagi dia bilang bakalan pulang malam?" tanya Vivian dalam hati.

"Kamu cari apa?" tanya Vivian.

"Ya cari kamu lah, nggak mungkin cari ibukan?" jawab Wandi.

"Ada apa?" tanya Vivian kepada lelaki gagah yang berdiri di depannya. Rasanya saat ini Vivian ingin memeluk tubuh lelaki itu. Namun dia masih bisa mengontrol dirinya agar tidak memalukan.

"Aku hanya mau bilang bahwa aku kurang suka kamu bertemu dengan Alby, karena bagaimanapun dia adalah anaknya Beni." ucap Wandi memperingatkan Vivian.

"Dulu kan kamu yang menyuruh aku mendekatinya." jawab Vivian.

"Itu dulu, sekarang apakah kamu masih ingin menghancurkan keluarga Beni? Toh Beni juga udah cerai dengan istrinya."

"Apakah kamu mau ke rencana awal untuk mengatakan bahwa kamu pernah menjadi simpanan Beni?" tanya Wandi lagi.

Vivian menggelengkan kepalanya. Dulu dia sangat ingin memberi tau keluarga lelaki itu agar rumah tangganya berantakan. Makanya dia mendekati Alby. Namun saat ini tanpa memberi tahu siapa dirinya ternyata Beni sudah merasakan akibatnya.

"Jadi lebih baik jauhi Beni dan keluarganya, kami tidak perlu lagi dekat dengan anaknya, atau kamu memang masih ingin kekayaannya dengan melalui anaknya? Lalu kamu kira Alby akan mau menerima masa lalu kamu?"

Ucapan Wandi membuat hati Vivian terasa sakit. Dia tidak pernah menyangka bahwa lelaki itu akan berkata seperti itu.

"Aku cukup tau diri kok, makasih udah mengingatkan." Vivian mencoba menahan air matanya yang hampir jatuh.

Wandi merasa menyesal telah mengucapkan kata-kata seperti itu. Dia tau bahwa wanita itu sakit hati terhadap perkataannya.

"Apakah ada lagi? Aku mau istirahat." ucap Vivian ingin menghindari lelaki itu.

Karena dia tau jika terlalu lama berdiri seperti itu maka dia akan menangis di depan pria itu.

Vivian menutup pintu kamarnya dengan rasa yang menyakitkan. Air matanya jatuh mengalir begitu saja. Dia terduduk di atas ranjang tempat tidurnya.

"Ya Allah hamba tau bahwa diri hamba ini kotor, tolong kuatkan hamba ya Allah." ucapnya sambil menangis terisak.

Jika ucapan itu keluar dari mulut orang lain, Vivian tidak begitu memasukkan ke dalam hati. Tapi kata - kata itu keluar dari mulutnya Wandi lelaki yang ia sukai saat ini.

Wandi juga terdiam duduk dalam kamarnya. Dia juga tidak menyangka akan mengeluarkan kata seperti itu. Dia hanya ingin Vivian menjauhi Alby agar tidak menyakiti wanita itu di kemudian hari.

Wandi tau karena serapat apapun bangkai yang di tutup bakal ke cium juga. Entah dari siapa nantinya Alby pasti akan tau siapa wanita itu. Dan dia takut lelaki itu akan membenci Vivian. Dan yang paling dia takutkan adalah wanita itu terperangkap dalam cintanya Alby.

Malam harinya Wandi pergi mengunjungi kediaman papanya. Yah dia di undang untuk makan malam di kediaman papanya.

Dia sudah berdiri di sebuah rumah mewah. Sebenarnya dia malas untuk kembali ke rumah ini. Namun papanya memaksa dirinya untuk hadir makan malam keluarga.

Kembali ke rumah ini selalu membuatnya mengingat kenangan buruk yang pernah terjadi dalam keluarganya.

Dengan berat hati dia berjalan masuk ke dalam rumah itu. Dia lansung ke meja makan karena ia melihat sudah ada tamu papanya.

Dia menatap papanya yang sudah tua nampak senang dengan kehadirannya. Berbeda dengan Mayang yang menatapnya tidak suka.

Mayang adalah istri papanya saat ini. Wandi masih ingat bagaimana wanita itu menghancurkan rumah tangga papa dan ibunya. Bahkan wanita itu dulunya juga meneror sang ibu sehingga ibu ketakutan dan membawanya untuk tinggal di tempat terpencil.

"Ini anak pertama saya Wandi." ucap Rudi sang Ayah kepada tamunya.

Semua nampak tersenyum menyambutnya. Namun tidak dengan adik bungsunya dan mama tirinya.Mereka nampak sangat terpasang untuk tersenyum.

"Wandi ini pak Dirman dan istri, di sebelahnya Indri anak pak Dirman." ucap Rudi memperkenalkan tamunya.

"Wandi." ucap Wandi sambil tersenyum.

"Anakmu ini persis seperti kamu waktu muda, saya sangat ingin perjodohan ini di percepat." ucap pak Dirman.

Wandi hanya terdiam mendengar ucapan pak Dirman. Sementara itu Indri menatap Wandi sambil tersenyum. Indri terpesona dengan Wandi pada tatapan pertama.

"Jika dengan lelaki ini di jodohkan, ya mau lah." ucap Indri dalam hatinya dengan gembira.

Sedangkan Wandi hanya diam tanpa merespon apapun saat ini. Dia hanya memikirkan bagaimana caranya menolak perjodohan ini.

"Bagaimanapun aku harus menolak perjodohan ini, aku tidak menyukai wanita itu, apalagi gayanya itu." ucap Wandi menatap sekilas kepada wanita yang akan di jodohkan dengannya.

"Kamu liat aja Wandi, setelah Dendi tamat kuliah, dia yang akan mewarisi seluruh kekayaan Rudi, tidak akan aku biarkan kami hidup tenang seperti saat ini." ucap Mayang dalam hatinya.

Dia memang sangat tidak suka karena suaminya memberikan tanggung jawab perusahaan kepada anak pertamanya.Namun dia tidak bisa untuk mengatakan keberatan kepada sang suami karena ia tidak mau di marahi oleh sang suami.

"Kamu nikmatilah kesenangan kamu saat ini, karena jika sudah waktunya aku akan menendang kamu keluar dari perusahaan tanpa sepersen pun." ucapnya dalam hati.

Sedangkan Vania nampak senang dengan kehadiran sang kakak. Walaupun beda ibu, namun Vania sangat menyayangi sang kakak. Dia juga tau bahwa antara kakaknya tidak pernah akur dengan mamanya. Vania mengakui bahwa sang mama begitu membenci sang kakak sejak dulu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!