Baru akan memasuki dunia mimpi tiba-tiba ponselku berdering panjang yang menandakan ada panggilan masuk, aku mengangkat sedikit tanganku melirik ke arah layar ponsel itu yang memang sedari tadi belum ku lepas,senyumku mengembang tatkala melihat siapa pemilik panggilan telepon itu, aku pun langsung mengusap layar ponsel yang berwarna hijau, panggilan tersambung aku mendengar ada sedikit kebisingan dari seberang sana dan aku tak mempedulikan itu.
" Hello
Yang ada apa ??" tanyaku
" Eh sayangku, udah di kost ya ??
Bentar lagi aku pulang, aku mau mampir sebentar di tempat kamu, sekalian bawain makan malam untuk kamu." Ucapnya
Dan langsung mematikan panggilan telp secara sepihak tanpa mendengar jawabanku terlebih dahulu.
Setelah panggilan telepon terputus aku gegas bangkit dari pembaringan menuju kamar mandi ingin membersihkan diri yang memang terasa sangat lengket, 45 menit berlalu aku keluar dari kamar mandi yang kini terlihat sangat segar menggunakan kimono mandi menuju lemari pakaian, aku membuka lemari mengeluarkan satu set baju tidur piyama dan langsung mengenakannya.
Setelahnya aku gegas keluar kamar menuruni tangga menghampiri Andre yang sedari tadi sudah berada di taman kost terlihat sedang duduk di salah satu kursi di bawah pohon sambil memainkan ponsel miliknya. Halaman kost ini sangat luas ada beberapa pohon buah-buahan yang tidak begitu besar tapi mampu melindungi dari teriknya matahari di kala siang hari, serta memberikan kesejukan di malam hari, tetapi tidak mampu menahan derasnya hujan di kala telah datang musimnya. Pemilik kost sengaja menyiapkan bangku untuk para tamu laki-laki tepat di bawah pohon yang terlihat sangat subur padahal jarang di rawat, bunga di pot ajha kadang hampir mokat, kata pemilik kost klau bertamu di dalam kamar takutnya akan ada penerus baru, yang akan membuat tercoreng nama baik dan juga merusak citra kost-kostan nya yang selama ini di kenal dengan kostan putri dan bisa jadi bakal di tutup oleh pak RT setempat di karenakan sudah melanggar peraturan.
Aku berjalan mendekati Andre menarik kursi kosong yang berada di sampingnya, aku menarik kursi tersebut sampai tepat di hadapannya dan langsung mendaratkan b*k*Ng ku di kursi itu, aku melihat ke arahnya sekilas, yang masih asik memainkan ponselnya seakan tak melihatku dan aku terlalu mempedulikan hal itu, kemudian pandangan ku beralih ke meja yang tepat berada di hadapan kami berdua terdapat beberapa kantong transparan yang di dalamnya berisikan cemilan dan beberapa buah segar serta beberapa kotak minuman jus, tak lupa juga ada 2 bungkus makanan yang klau tercium dari indra penciumanku itu aroma nasi goreng.
Pandanganku kembali beralih ke arahnya, kini ia tidak lagi memainkan handphone miliknya, netranya terus mengarah kepadaku dengan senyuman hangat terukir di wajahnya, entah sejak kapan ia memperhatikan ku, aku hanya cuek saja, ya semenjak kejadian beberapa bulan lalu sampai aku ke ke kota ini sikap aku ke dia agak sedikit dingin.
Flashback on
Sengaja aku menonaktifkan ponselku selama tiga hari, selama itu juga aku tidak menghubungi lelaki yang kini telah menjadi pacar online ku itu, beberapa Minggu lalu kami berkenalan lewat online ia langsung menjadikan aku sebagai pacarnya aku pun tak menolak hal itu, bukan tanpa sebab aku tidak menghubunginya aku masih sangat kesal akibat pertengkaran singkat melalui telpon itulah yang menjadikan alasan aku untuk mendiaminya dan enggan menghubunginya terlebih dahulu.
Entah mengapa hari ini aku sangat rindu ingin menghubungi pacar ku itu, aku bangkit lalu mencari di mana keberadaan benda pipih tersebut, setelah aku menemukannya aku langsung mengaktifkan kembali ponsel milikku, jujur saja selama tiga hari tak bertegur sapa dengannya aku menjadi sangat rindu.
Setelah ponsel milikku telah aktif dengan sempurna, tak perlu menunggu lebih lama lagi sesegera mungkin mungkin aku masuk ke aplikasi berwarna hitam bercorak sedikit putih yang berlogokan B, di kala itu yang booming aplikasi B ya guys.
Aku mengklik aplikasi B, aku langsung mencari kontak pria itu dan berniat segera menghubunginya, setelah aku menemukan kontak miliknya seketika memicingkan mata beberapa saat untuk memastikan bahwa itu benar kontak miliknya, setelah ku pastikan itu benar-benar kontaknya aku, jujur aku kaget melihat foto profil milk pria itu yang dengan sangat jelas itu foto seorang wanita aku diam sejenak banyak pertanyaan melintas di pikiranku
" siapa gerangan wanita itu ?? Bukankah menurut penuturannya dia anak tunggal ??
Atau jangan-jangan ?? Aahh aku harus menanya perihal foto profil itu biar lebih jelas. " gumam dalam hati.
Tak ingin berlama-lama lagi aku sangat geram jari jemariku dengan lincah mengetik di layar ponselku dan langsung mengirimkan beberapa pesan singkat.
" siapa yang kamu jadikan profilmu ??
" Kamu bilang kamu anak tunggal !!
" gak mungkin juga itu sepupu kamu kan bedah jauh mukanya sama kamu.
Tak berselang lama tanpa membalas pesan dariku foto profil yang tadinya wanita kini berganti dengan foto animasi, semenjak kejadian itu selama seminggu lamanya kami tak saling memberi kabar,ada rasa rindu tetapi aku berusaha untuk tidak menghubunginya, dan menyibukkan diri dengan hal-hal yang mungkin bisa menghasilkan uang untuk ku gunakan sebagai ongkos aku pergi ke kota dan untuk bekal sebelum aku mendapatkan pekerjaan, aku ingin mengadu nasib di kota selain itu aku juga bertekad untuk membuat pacar online ku itu jerah dengan perbuatannya, kini niat jahat mulai terlintas di pikiranku.
Sebulan berlalu aku sibuk dengan keseharian ku bekerja di toko milik tetangga dan hasil dari membantu sambil membantu ortu memanen cengkeh, dan kini uang yang aku kumpulkan sudah lebih dari cukup aku tidak membutuhkan imbalan dari ke dua ortu ku, tetapi hal itu sudah menjadi kesepakatan dari mama dan papa jika selesai panen nanti mereka akan memberikan aku sedikit uang karena sudah mau membantu padahal itu sudah menjadi kewajiban ku untuk membantu mereka.
Malam pun tiba aku sudah selesai menyiapkan makan malam di atas meja, aku memanggil kedua orang tua ku yang sedari tadi duduk di teras rumah bersama kedua adik Perempuanku untuk makan malam bersama, papa dan mama masuk di susul ke dua adik ku, kami berlima menyantap makanan dengan lauk sederhana tapi sangat mewah di kala sewaktu makan bersama, selesai makan kini tinggal aku dan adik ke dua ku yang berada di dapur, untuk merapikan dan membersihkan sisa makanan yang berserakan di atas meja, dan adik ku membantu mencuci piring, setelah kurasa dapur telah bersih aku dan adikku berjalan beriringan menuju ruang tamu di mana kedua orang tua ku berada, aku ikut duduk untuk meramaikan, setelah beberapa saat aku menyampaikan niat ku yang ingin bekerja di kota, hening tak ada yang berbicara ku tatap wajah adik keduaku yang di sambut dengan tatapan sendu, aku beralih ke arah papa yang terlihat menimang-nimang perkataan ku, dan mama menatap datar ke arah pintu luar tak berselang lama aku mendapat jawaban dari papa,
" papa izinkan kamu untuk merantau tapi ingat jangan pernah balik dengan membawa malu jaga harga diri kamu jangan buat keluarga kamu malu klau kamu sudah merasa di kota tidak aman pulanglah kembali ke sini nak " ucapnya
Beliau berdiri dari duduknya berjalan menuju kamar tidur, di susul mama mengikuti dari belakang meninggalkan aku dan ke dua adikku yang masih berada di ruang keluarga, aku menatap keduanya bergantian tak ada lagi senyum mengembang di wajah mereka seperti tadi sebelum aku mengatakan klau aku ingin ke kota, tak berapa lama mama kembali menghampiri kami tepatnya aku, beliau sedikit memberikan aku pegangan ( uang ) tanpa berkata apa pun hanya tatapan datar yang aku lihat, beliau berbalik kembali ke kamar, sebelum benar-benar masuk ke kamar aku langsung berlari memeluknya dan mencium pucuk kepalanya.
" makasih ya ma " ucapku
Yang hanya di balas anggukan oleh beliau.
Ada rasa bersalah di hati ku, jujur melihat mama yang hanya diam dengan tatapan datarnya aku sedikit tak enak hati meninggalkan kedua orangtuaku, tetapi hati kecilku selalu berbisik untuk tetap ke kota dan memberi pelajaran si playboy itu. Tunggu kau
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments