#2

Selesai menyantap makan siang kami, aku dan Rinda gegas keluar meninggalkan kantin menuruni anak tangga dengan perlahan sambil membahas soal dari mana uang yang ia pakai buat mentraktir aku barusan, aku tak begitu ikut campur masalah pribadinya selagi dia tidak merugikan aku, aku cukup menyimak semua penuturannya sambil sesekali aku merespon dengan berucap ya atau anggukan kepala saja,dia menceritakan semua dengan antusias.

Sesampai di lantai yang kami tuju, di mana ruang locker berada gegas aku dan Rinda mengambil alat tempur ( make up ) dan langsung mengabadikan di wajah tak lupa menambahkan sedikit lipstik agar terlihat fresh kembali, aku melirik kearah cermin memastikan klau make up ku tidak dempulan.

Ting bunyi suara notifikasi nada pesan dari ponsel ku yang memang sejak tadi tak tersentuh, aku masih mengabaikan benda tersebut, dan Ting bunyi kedua dan itu pasti saja dari orang yang sama tak lain tak bukan dia lah Andre pacar online ku beberapa bulan lalu yang kini sudah menjadi pacar dunia nyata, aku melirik ponsel itu sekilas dan berfikir mungkin saja ajha yang penting ku putuskan untuk mengambil benda pipih itu dan langsung membuka pesan singkat tersebut,

" yang hari ini aku pulang agak telat masih berada di luar kota " itu pesan pertama yang masuk

" yang kok gak di balas ?" Pesan kedua dari sang pacar

Setelah membaca semua pesannya aku hanya menanggapi dengan singkat " Ya gapapa "

benar saja tebakan ku pesan itu dari Andre.

Aku meletakkan gawaiku kemudian merapikan alat make up milikku dan memasukannya kembali ke dalam locker, Rinda aaah ya aku sampai melupakan anak itu, dia masih berkutat dengan bulu mata anti badainya entah sudah berapa kali ia mencabut dan memasangnya kembali, sambil sesekali membalas pesan yang entah dari siapa karena setau aku ia pernah mengatakan belum mempunyai pasangan/pacar.

Selesai dengan per make up an kami berdua bangkit dan berjalan menuju arah pintu karyawan, dan berdiri tepat di hadapan sekuriti wanita untuk mempersilahkan agar sekuriti itu memeriksa tubuh kami, dengan memakai alat.

Tak berselang lama kami memasuki area berjalan santai bak manager eh angan terlalu tinggi dah lah, sampai di counter masing-masing dan menunggu jam pulang tiba aku langsung kepikiran untuk mengambil buku laporan bulanan mencatat beberapa barang yang terjual dan juga no serinya tak lupa aku menyimpan nota penjualan juga, untuk di jadikan laporan akhir bulan nanti karena data yang ada di kasir harus sesuai dengan data dari counter kami.

Baru juga selesai dengan mengisi laporan harian/bulanan tiba-tiba supervisor gudang datang menghampiri ku mengatakan bahwa ada barang yang baru sampai dari brand aku harus di ambil di lantai basement tepatnya di ruang expedisi,aku yang mendengar hal itu gegas turun kebawa mengunakan livt, tak butuh waktu lama menggunakan livt kini aku telah sampai di lantai basement, pintu livt pun terbuka aku keluar berjalan menyusuri koridor yang memang terlihat sepi, di area ini memang jarang terlihat karyawan karena area ini di khususkan untuk menerima atau mengeluarkan barang dari supplier saja.

Sampailah di ruang yang aku tuju, aku mengetok pintu terlebih dahulu yang memang terbuka sepenuhnya agar mereka mengetahui keberadaan ku, dan juga bentuk dari kesopanan juga, agar tidak di katakan main nyelonong saja.

Mendengar ada yang mengetok pintu supervisor ( pak Rendi ) menoleh ke arahku menyuruhku untuk masuk dan menanyakan apa kepentinganku, aku yang di beri pertanyaan dari pak Rendi langsung mendekat ke meja di mana pak Rendi berada mengatakan klau aku ingin mengambil barang dari brand milik aku, seperti yang di katakan supervisor gudang ( pak Hendra ) barusan, tanpa menanggapi pak Rendi langsung memberikan surat jalan yang berisi laporan barang " cari barang punya brand kamu di tumpukan barang itu pastikan barangnya sesuai dengan apa yang tertulis di kertas itu," perintahnya.

Aku langsung saja mengambil kertas tersebut dan melakukan perintahnya, tak berselang lama aku menemukan barang milik brand ku dan menyusunnya keatas troli yang memang di khususkan untuk mengangkut barang, setelah aku rasa semua sudah naik ke troli aku berpamitan " pak semua sudah lengkap saya permisi terimakasih pak " ucapku tanpa menunggu jawaban dari pak Rendi karena udah pasti gak bakal di jawab, aku lalu meninggalkan ruangan tersebut dengan mendorong troli yang berisi tumpukan kardus menggunung.

Aku mendorong troli itu sepanjang koridor menuju livt yang kebetulan pintunya masih terbuka entah aku tak ingin ambil pusing dengan hal itu, aku masuk dan mendorong troli agar masuk dengan sempurna ke dalam livt, segera mungkin aku memencet tombol berangka empat pintu livt pun tertutup rapat dan langsung menuju lantai empat, setiba di lantai empat pintu livt terbuka dengan lebar aku mendorong troli keluar livt membawanya masuk melewati pintu karyawan menuju gudang yang berada di area tempat aku kerja, sesampai di gudang aku menyusun kardus berisi entah barang apa itu terasa begitu berat tanpa bantuan siapa pun karena posisi gudang saat ini lagi sepi.

Aku melirik jam yang berada di pergelangan tangan ku, waktu kini sudah menunjukan pukul lima lewat tiga puluh menit, itu menandakan waktu jam pulang sudah dari setengah jam lalu, dan aku tidak menyadari hal itu, aku meninggalkan barang-barang yang sudah aku susun dengan rapi barusan, belum juga aku menutup pintu  gudang dengan rapi Rinda datang menghampiri ku mengatakan klau dia sedari tadi mencari ku ingin mengajakku pulang bareng, dah lah udah kaya prangko ajha nempel mulu, ya kita memang seperti itu tiap harinya.

Aku mengangguk kan kepala tanda mengiyakan ajakannya, tetapi sebelum keluar area aku menyempatkan diri ke counter terlebih dahulu, rindah pun mengekor dari belakang udah kaya mak ayam sama anaknya, sampai di counter aku membuka laci dan mengambil buku laporan berniat aku bawa pulang untuk aku kerjakan di kost nanti agar akhir bulan tidak tidak terlalu menumpuk laporannya dan tidak menguras waktu dan juga tenaga, setelah mengambil apa yang aku perlu aku menitipkan counter ke pada partner kerjaku

" titip counter ya klau ada penjualan simpan barcode beserta nota penjualan yang di berikan oleh kasir nantinya, karena buku laporan akan aku bawa pulang untuk menyusun semua laporan yang ada. " ucapku panjang kali lebar hasilnya bikin pusing." Yang di balas anggukan dan senyuman oleh partner ku itu.

Aku dan Rinda pun berlalu menuju pintu karyawan meninggalkan area dan menghampiri locker mengambil tas dan juga ponsel lalu menutup dan mengunci locker itu, kami turun menggunakan tangga darurat jikalau memakai livt bisa di pastikan keluar dari tempat ini selepas magrib nanti, karena yang menggunakan livt karyawan bukan cuma kami  ada banyak karyawan, dan kapasitas livt juga tidak begitu banyak mengangkut penumpang. Mang angkot hedeh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!